Riri, nan sana tahu soal Semen Gresik jo Semen Padang ko adolah Sanak Ir Ikhdan 
Nizar, baliau jadi Direktur Utama PT Semen Padang sawakatu ambo jadi komisaris 
utama/
Baliau panah juo jadi direktut di Semen Gresik dan Semen Batu Raja. 
Ambo maminta baliau manulih buku. Kini sadang mangumpua-ngumpuakan bahan. TTM 
(=tunggu tanggal mainnyo).

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]





----- Original Message ----
From: Riri Chaidir <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Saturday, October 11, 2008 8:50:08 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Jadi Privatisasi BUMN Dulu Itu Keliru, Ya?


Pak Saaf dan Mak Darul,

Kalau manuruik ambo, aksi buy back tidak bisa otomatis diterjemahkan sebagai 
"privatisasi BUMN yang dulu itu keliru". 

Privatisasi dan buy back bisa dipandang sebagai jua bali, cuma kebetulan 
"privatisasi" itu menyangkuik perusahaan pemerintah.

Sapangana ambo, privatisasi BUMN nan lah dilakukan aman2 sajo, kecuali duo 
kasus - Semen Gresik dan Indosat - nan pak Saaf sabuik kan tadi. Khusus untuak 
Semen Gresik, ambo yakin pak Saaf labiah tau apo nan tajadi sabanayo, karano 
pak Saaf ado di situ waktu itu.

Dek karano ambo ndak "PD" jo "pangana" ambo, tadi ambo cubo bongka2 catatan2 
urang di internet, basuo bbrp wites nan lamak pemaparannyo, a.l 
http://paue.ugm.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=32&Itemid=2 ; 
http://www.freelists.org/archives/ppi/12-2004/msg01477.html ; 
http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0306/25/finansial/391627..htm .

Wassalam


Riri














 
2008/10/11 Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>

Terimo kasih pak Darul. 
Dalam kasus Semen Padang dan Semen Gresik, saham tu dijua ka Cemex sabana 
bantiang harago dan dalam suasana super rahasio, sudah tu dijuanyo baliak jo 
harago satinggi langik. [Ambo kabatulan tahu, karano ambo jadi komisaris utama 
Semen Padang antaro tahun 1999-2003, nan basamo-samo jo kawan-kawan lain 
mati-matian memperjuangkan 'spin off', nan kini alah lalok-lalok ayam sajo tu].
Kaadaan sarupo tu juo tajadi dalam kasus privatisasi Indosat dan Telkom ka 
Singapura.
Awak alah masak kanai kicuah sajo, sarupo urang kayo andia.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]





----- Original Message ----
From: Darul M <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Saturday, October 11, 2008 6:28:40 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Jadi Privatisasi BUMN Dulu Itu Keliru, Ya?


Pak Saaf

Salah benarnya, ya dilihat dari sudut yang mana? Jadi tidak ada yang salah dan 
tidak ada yang benar.

Privatisasi adalah penjualan sebagian saham ke public, sehingga pemiliknya bisa 
luas. Saat diprivatisasi tersebut, mak perusahaan tersebut akan mendapat dana 
segar dari masyarakat, yang dapat digunakan untuk mengembangkan perusahaan. 
Sehingga perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan lain.

Jika yang mengambil sahamnya hanya satu orang/perusahaan saja, yah itu yang 
dapat mempengaruhi suara keputusan didalam perusahaan itu sendiri. Apalagi 
biasanya yang masuk sebagai pemegang saham tersebut adalah orang yang pintar 
dalam segala bidang, termasuk pintar dalam bernegosiasi, pintar dalam 
menentukan aturan dan pintar dalam membuat perjanjian tertulis, sehingga 
walaupun sebenarnya suaranya kurang dari 50%, tapi keputusan dalam perusahaan 
tersebut dapat diambila alih dengan baik, oleh mereka dan menurut cara mereka.

Kalau dulu dijual ke publik, disaat saham bertumbangan saat ini, dapat di buy 
back dengan harga yang jauh lebih murah, bahkan ada yang hanya tinggal 10%nya 
saja. Kalau dilihat dari sudut pandang yang mau mengambil, maka ini adalah 
baik. Tapi dilihat dari sudut pandang yang mau menjual, tentu akan sangat tidak 
adil.

Salam
Darul

 
On 10/11/08, Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta,
Memperhatikan bertumbangannya pasar modal dan instruksi Presiden SBY agar BUMN 
melakukan buy back, apakah kesimpulannya privatisasi BUMN yang dilakukan dalam 
zaman Presiden Soeharto, Habibie, Gus Dur, dan Megawati, yang dilaksanakan oleh 
Menneg BUMN Tanri Abeng, Laksamana Sukardi, dan para penggantinya, keliru, ya ?
Jangan lupakan bahwa Semen Padang -- yang tahun 2010 nanti akan berusia 100 
tahun -- diakuisisi decara gratis oleh Semen Gresik (!) pada tahun 1995, dijual 
kepada Cemex [masih ingat? ] pada tahun 1998. dijual lagi kepada Rajawali Group 
pada tahun 200?. 
Apa khabar perjuangan 'spin off' ? 

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]






Thanks & Best Regards 
http://www.indonesianseafarer.com 
http://www.dr-net.biz
http://darulmakmur.wordpress.com http://darultda.blogspot.com
http://parapatiah.multiply.com http://candaung.wordpress.com
http://mcvida-construction.blogspot.com
 







--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke