Iko baru carito seruuu, ndak dadakan sarupo nan lain...
Muda nan berkarya... semoga menjadi motivasi untuak nan mudo Minang
-----------------
        From: 
        Subject: [ 36 Tahun Sudah Menjadi Gubernur
        To: Undisclosed- Recipient@ yahoo.com <http://yahoo.com/> 
        Date: Thursday, October 30, 2008, 5:45 AM
        
        http://www.indopos. co.id/index. php?act=detail&id=11292
<http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail&id=11292>  
        Selasa, 28 Okt 2008, 

        M. Zainul Majdi, 36 Tahun Sudah Menjadi Gubernur 

        Tolak Pengadaan Mobil Dinas Baru 
        Umur M. Zainul Majdi baru 36 tahun. Tapi, karena kiprah dan
pengaruhnya di masyarakat, dia akhirnya terpilih menjadi gubernur NTB
(Nusa Tenggara Barat). Pada 17 September lalu, dia dilantik Mendagri.
Mungkin, dialah gubernur termuda di Indonesia saat ini.
        -----
        
        Zainul Majdi lahir di Pancor, Lombok Timur, pada 31 Mei 1972.
Ketika pilgub di NTB, dia berpasangan dengan Badrul Munir, kelahiran
Sumbawa 11 Agustus 1954. 
        
        Nama Majdi mulai populer di kalangan masyarakat NTB ketika dia
kembali ke daerahnya setelah menempuh program magister Jurusan Tafsir
Hadis dan Ilmu Alquran Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, pada 1999. 
        
        Majdi yang lebih populer dengan nama Tuan Guru Bajang itu lantas
masuk ke dunia politik. Pada Pemilu 2004, dia berhasil melenggang ke
kursi DPR RI melalui Partai Bulan Bintang (PBB).
        
        Majdi populer di mata masyarakat NTB, salah satunya, karena dia
merupakan cucu ulama paling karismatis di Lombok, Almagfurullah Syekh
TGKH Zainuddin Abdul Majid atau yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru
Pancor.
        
        Setelah kakeknya meninggal dunia pada 1997, Majdi diangkat
sebagai ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PB NW),
organisasi massa Islam terbesar di NTB yang didirikan Tuan Guru Pancor.
        
        Di bawah kepemimpinan Majdi, NW tumbuh dengan pesat. Tidak
kurang dari 700 lembaga pendidikan dan sosial berada di bawah naungan
organisasi itu. Lembaga-lembaga tersebut tidak hanya tersebar di NTB. Di
beberapa daerah lain di Indonesia pun ada. Misalnya, DKI, Kalimantan
Timur (Kaltim), Kalimantan Barat (Kalbar), Sulawesi Selatan (Sulsel),
Bali, hingga Kepulauan Batam.
        
        Sosok Majdi yang seorang ulama memberikan warna tersendiri dalam
jajaran birokrasi di Pemprov NTB di awal masa kepemimpinannya. Gebrakan
pertama yang dia lakukan, memperbaiki moral birokrat dengan menerapkan
kegiatan imtaq (iman dan taqwa) ketika Jumat.
        
        Selain itu, setiap duhur, Majdi mengimami sendiri jamaah di
masjid lingkungan Pemprov NTB. Majdi juga memiliki komitmen yang kuat
dalam memberantas korupsi. Bahkan, dia menyatakan, pemberantasan
korupsi, khususnya di jajaran birokrasi, merupakan program prioritas di
masa kepemimpinannya. Komitmen itu tidak terbatas hanya dalam ucapan.
Majdi membuktikannya dengan sejumlah gerakan konkret. Salah satunya,
memfasilitasi penandatanganan MoU (nota kesepahaman) antikorupsi antara
BPKP Perwakilan Denpasar, Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB, dan Polda NTB.
        
        Majdi juga berkomitmen tidak akan melindungi bawahannya yang
terlibat kasus korupsi. Ini dia buktikan dengan mencopot salah satu
pejabatnya, Hj Bq Maghdalena dari jabatan kepala Dikes NTB setelah
ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.
        
        Pencopotan itu dilakukan Majdi pada mutasi eselon II dan III dua
pekan lalu. Mutasi ini juga menjadi istimewa karena seluruh pejabat yang
dilantik diwajibkan lebih dulu menandatangani Pakta Integritas. Salah
satu isinya, kesiapan pejabat itu untuk langsung mengundurkan diri dari
jabatannya jika namanya dikait-kaitkan dengan kasus korupsi.
        
        "Gubernur tidak akan pernah menjadi benteng para koruptor,"
tandas Majdi.
        
        Di awal masa kepemimpinannya, suami Hj Rabiatul Adawiyah itu
juga menunjukkan kesederhanaannya. Hal ini terlihat saat Majdi menolak
pengadaan mobil dinas baru dan lebih memilih menggunakan mobil lama,
sisa dua gubernur sebelumnya. Dia bahkan hanya mau menerima sebuah mobil
Kijang Innova untuk mendukung mobilitasnya turun ke kabupaten atau kota
di wilayahnya. 
        
        Di awal masa kepemimpinannya, Majdi membuat gebrakan dengan
mengusulkan penganggaran dana pendidikan 20 persen dalam APBD tahun
2009.
        
        Dengan APBD NTB yang kurang dari Rp 1 triliun, gebrakan ini
dinilai banyak kalangan terlalu berani. Namun, Majdi bergeming. Untuk
mengatasi minimnya anggaran di sektor lain, sejumlah anggaran yang tidak
perlu akan dipangkas. Terutama anggaran pengadaan barang dan jasa untuk
menunjang kegiatan aparatur pemerintahan. Bahkan Majdi berkomitmen tidak
akan ada lagi pengadaan mobil dinas baru, kecuali untuk mengganti mobil
dinas yang sudah tidak bisa dimanfaatkan. (mesa muslih/jpnn/ kum

         
                        


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke