Perjuangan Belum Selesai, M Natsir Pahlawan Nasional
Kamis, 06 November 2008 Padang, Padek-Tujuh orang ahli waris M Natsir diundang ke Istana Negara untuk menerima penghargaan dan keputusan presiden tentang gelar Pahlawan Nasional untuk M Natsir. Bersama ahli waris juga diundang Ketua Panitia Pengusul Pahlawan Nasional M Natsir, Bachtiar Kahar. Direktur Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial (K2KS) Ditjen Pemberdayaan Sosial (Dayasos) Depsos Muchsis Malik yang dihubungi kemarin, mengatakan bahwa undangan pada ahli waris telah diberikan. "Upacara penyerahannya Jumat, 7 November pukul 10 di Istana Negara. Presiden langsung yang akan menyerahkan," kata mantan Kepala Dinas Sosial Sumbar itu. Dari undangan, ahli waris M Natsir sudah harus berada di Jakarta, mulai hari ini. Ahli waris yang ditunjuk menerima penghargaan dan keputusan pahlawan nasional M Natsir adalah putra bungsunya, Ahmad Fauzi Natsir. Pengusulan M Natsir menjadi pahlawan nasional, sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun lalu. Serangkaian kajian dan seminar dengan menghadirkan sejarawan terkemuka, seperti Anhar Gonggong, dan Taufik Abdullah, telah dilaksanakan. Tema seminar yang diadakan pada 2007 itu adalah "Natsir Penyelamat NKRI". Tema ini berangkat dari fakta sejarah, bahwa Nastir lah yang keras menyuarakan mosi integrasi, ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dipecah-belah Belanda menjadi negara Republik Indonesia Serikat (RIS). "Para sejarawan sepakat dengan fakta itu. Makanya, sebenarnya tak ada yang menghalangi gelar pahlawan nasional pada M Natsir," kata Bachtiar Kahar, yang dihubungi Padang Ekspres, kemarin. Dalam seminar yang dimoderatori Sutan Zaili Asril, Pemimpin Umum/Penanggung Jawab Padang Ekspres tersebut, juga dibantah isu yang tak jelas faktanya: Natsir dihubung-hubungkan dengan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). "Karena itu, alasan kita mengusulkan Natsir menjadi pahlawan nasional tahun 2007 itu sangat kuat. Tapi baru dikabulkan 2008. Semua itu tak jadi soal. Yang jelas perjuangan melelahkan ini telah membuah hasil. Alhamdulillah," kata Bachtiar Kahar. Kemarin secara khusus Bachtiar Kahar dan putri Natsir telah menemui Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi menyampaikan berita gembira tersebut. Dalam pertemuan di Gubernuran itu, Gubernur Gamawan Fauzi, kata Bachtiar sangat terharu. Gubernur mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan masyarakat, dan media massa, sehingga tokoh kebanggan Minangkabau, M Natsir bisa menjadi pahlawan nasional. Tugas Belum Selesai Telah disetujuinya Natsir sebagai pahlawan nasional, kata Gamawan, akan menambah semangat untuk mengusulkan tokoh Minangkabau lainnya menjadi pahlawan nasional. Sedikitnya ada 16 tokoh Sumbar yang diusulkan ke Depsos. Di antara nama tokoh yang diusulkan itu adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang dikenal dengan Buya Hamka (sastrawan/ulama/aktivis politik), Chaerul Saleh Dt Panduko Rajo (pejuang dan Wakil Perdana Menteri/Waperdam III zaman Presiden Soekarno), Rahmah El-Yunusiah (pendiri Diniyah School/sekarang Diniyah Puteri Padangpanjang), dan Alam Bagagarsyah (Raja Alam Minangkabau dan Raja Pagaruyung 1789-1849). "Gubernur berharap, secara berkelanjutan kita harus terus memperjuangkan tokoh-tokoh asal Sumbar menjadi tokoh nasional," ujar Bachtiar. Dengan disetujuinya Natsir sebagai pahlawan nasional hendaknya juga memacu semangat generasi muda Minangkabau untuk berkiprah di tingkat nasional. "Saatnya generasi muda Sumbar tampil di kancah nasional. Memperjuangkan bangsa dan negara." Natsir yang bernama lengkap DR Mohammad Natsir Dt Sinaro Panjang lahir di Alahan Panjang, Solok, Sumbar, 17 Juli 1908, dan wafat di Jakarta, 6 Februari 1993. Semasa hidupnya, Natsir pernah menjadi Perdana Menteri Indonesia pada 1950. Tokoh kharismatik tersebut juga dikenal keras membela Islam agar tidak dijadikan kendaraan politik. Natsir mengenalkan Islam sebagai satu jati diri bangsa, didasari pemikiran tulus tentang hakekat Islam yang tidak memisahkan antara keagamaan dan kenegaraan. Natsir juga telah mempraktikkan dan memperlihatkan contoh agama dapat menjadi motor penggerak kehidupan bermasyarakat, dengan mendirikan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Atas jasanya yang besar itulah, Natsir berhak atas gelar pahlawan nasional, yakni gelar yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada seseorang warga negara Indonesia yang semasa hidupnya melakukan tindak kepahlawanan dan berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara. (mon) The above message is for the intended recipient only and may contain confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank you. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
<<inline: image001.jpg>>