Assalamu'alaikum Warrahmatullahi wabarrakatuh,

Dunsanak, baa paragraf nan di ateh barubah sakatiko. Dari jantuang painyo ka 
racun-maracun. Tolong yo.
Salaku mantan penghuni CICU RS Hasan Sadikin Bandung, ambo sangaik satuju 
gagasan Pak Gubernur tu. Indak hanyo urang awak di Jakarta sajo nan kanai. 
Kabatulan ambo salaku nan pernah marasokan IDUIK MATI, lah tamasuak nan MANAPI 
ka jurang lahat, sangaik gembira atas gagasan pendirian pusat pendidikan
  jantung tasabuik. Baitu pulo alhamdulillah lah diresmukannyo RJ Khusus 
Jantuang. Hanyo sajo mungkin paralu dicari substitusi  menu makanan awak nan 
rasonyo TATAP RASO MASAKAN PADANG, tapi bahan baku indak panyabab panyakik nan 
bahubungan jo jantuang tu. Atau dicari teknologinyo agar BAHAN BAKU TATAP 
BATAHAN tapi kandungan "CHOLESTEROL" indak manyababkan awak ka RS. 
Salamik buek Pak Gubernur (Tantu sajo jo panggagas + pelaksana lainnyo nan 
indak bisa disabuik satu persatu)

Wassalam,
Tan Lembang (L, 52 +)
Lembang- Bandung



--- On Tue, 2/10/09, Nofiardi <nofia...@pec-tech.com> wrote:
From: Nofiardi <nofia...@pec-tech.com>
Subject: [...@ntau-net] Rokok "Diwajibkan" Dalam Adat, Usai 40-70 Tahun Rawan 
Serangan Jantung
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Tuesday, February 10, 2009, 3:15 AM




 
 







 
  
  Rokok
  ”Diwajibkan” Dalam Adat, Usai 40-70 Tahun Rawan Serangan Jantung 
  
  
    
  
 
 
  
  Selasa, 10 Februari
  2009 
  
 
 
  
  Padang, Padek--Tingginya
  penderita penyakit di Sumbar dari tahun ke tahun, menurut Gubernur Sumbar
  Gamawan Fauzi merupakan salah satu motivasi pendirian pusat pendidikan
  jantung. 
  
 
 
  
    
  
 
 
  
  Apalagi saat ini penyakit jantung menyerang semua lapisan
  masyarakat. Kondisi ini makin diperburuk dengan pola makan masyarakat Sumbar
  yang banyak mengandung lemak dan menjadikan rokok sebagai suatu kewajiban
  dalam adat. “Kami sangat mendukung rencana Fakultas kedokteran untuk
  menjadikan Sumbar sebagai salah satu pusat pendidikan spesialis jantung di
  Indonesia. Apalagi saat ini baru ada dua tempat pendidikan jantung di 
Indonesia,
  di Jakarta dan Surabaya,” ujar Gubernur kepada pers usai memberikan
  sambutan dalam kegiatan peresmian Rumah Sakit Khusus Jantung di Jalan Khatib
  Sulaiman Padang,  kemarin. 
  
 
 
  
    
  
 
 
  
  Hadir dalam peresmian RS tersebut d iantaranya Ketua III
  Yayasan Jantung Indonesia (YJI)  Merry Aulia Sani beserta sejumlah
  dokter spesialis jantung. Dewan Pembina YJI Cabang Utama Sumbar Prof Dr Asnil
  Sahim, Ketua YJI Sumbar Vita Gamawan, Dirut RSUp M.Djamil Padang Suchyar dan
  Dekan Fakultas Kedokteran Unand Masrul. Selain itu dengan adanya pusat
  pendidikan jantung, tentunya diharapkan membawa efek positif bagi warga
  Sumbar. 
  
 
 
  
    
  
 
 
  
  Warga tidak perlu lagi berobat ke luar negeri, cukup di
  Sumbar, sebab fasilitas dan tenaga medisnya juga telah teruji. Gamawan pun
  berjanji akan menrasilitasi kebutuhan Unand jika memang usulan untuk
  menjadikan Sumbar sebagai pusat pendidikan di setujui. 
  
 
 
  
  Apalagi saat ini pemerintah memang sedang gencar-gencarnya
  untuk menjadikan Sumbar sebagai kota tujuan pendidikan dan pelayanan
  kesehatan. Sedangkan untuk perluasan RS Khusus Jantung, Gubernur telah
  menyediakan lahan seluas 1.5 hektar di samping TVRI Padang. 
  
 
 
  
    
  
 
 
  
  Ia sendiri memberikan apresiasi kepada YJI Sumbar, sebab
  tindakan yang dilakukan tidak hanya kuratif (pengobatan) tetapi juga
  preventif (pencegahan) dan rehabilitatif (penyembuhan). 
  
 
 
  
    
  
 
 
  
  Sementara itu Dewan Pembina YJI Cabang Utama Sumbar Prof.
  Dr.Asnil Sahum SpJP yang juga merupakan salah dokter penyakit jantung andalan
  Sumbar, memang selayaknya Sumbar memiliki pusat pendidikan jantung. Hingga
  kini 30 persen penyebab kematian di Sumbar masih dipicu penyakit jantung. 
  
 
 
  
    
  
 
 
  
  Sedangkan dari segi umur, usai 40 tahun hingga 70 tahun
  paling rentan terkena penyakit mematikan tersebut. “Sebab memang pola
  makan kita yang salah, apalagi tidak dibarengi olahrga serta memiliki
  kebiasaan merokok. Sehingga di mana saja, orang Sumbar memang rawan mengidap
  penyakit jantung. Sebagian besar yang dirawat di RS Harapan Kita, adalah
  warga Sumbar, meskipun ia berdomisili di Jakarta,” ujarnya. (nia) 
  
 
 
  
  Tak lama sesudah itu, Puti Intan dinikahi oleh Pamuncak St
  Maka. Namun mantan isterinya, Reno Bungalai, yang tidak setuju dengan
  perkawinan tersebut menaburi racun pada makanan keduanya. Akibat racun
  tersebut, Pamuncak St Maka mati seketika, sementara Puti Intan sempat
  sakit-sakitan dan beberapa pekan kemudian juga meninggal dunia. 
  
 
 
  
    
  
 
 
  
  Deta (kain ikat kepala) Ambuang Baro yang terlepas saat
  berkelahi dengan St Talauik Api, menurut legenda berubah menjadi seekor elang
  hitam yang salah satu sayapnya patah. Hingga kini elang hitam tersebut kadang
  kala terlihat, jika ada keturunan suku Piliang yang meninggal dunia. (Eka
  ridhaldi a) 
  
 
 
  
  Tak selalu mulus memang, kalau kita ingin merintis dan
  memilih eksis di satu jalur usaha. Tak jarang, Amrizal sering terkendala
  dengan permasalahan kayu yang sangat terbatas jumlahnya. Pernah, Amrizal dan
  rekannya yang lain terhenti pekerjaannya hanya gara-gara tak ada kayu untuk
  diukir. 
  
 
 
  
    
  
 
 
  
  ”Kayu sekarang sangat langka. Harganya pun
  mahal,” ungkap Amrizal.Meski begitu, ia dan rekannya yang lain tak
  pernah patah semangat selalu mencari alternatif tempat lain apabila sawmil
  atau toko bangunan tempatnya berlangganan kehabisan stok kayu yang
  dibutuhkan. 
  
 
 
  
    
  
 
 
  
  ”Kalau perlu dengan perjuangan keras dan menunggu
  berhari-hari. Kayu yang kami butuhkan biasanya jenis Surian dan
  Meranti,” lanjutnya. 
  
 
 
  
    
  
 
 
  
  Ketika ditanya tentang cita-cita dan rencananya ke depan,
  Amrizal dengan spontan mengatakan Ingin membuka sanggar seni ukir di
  rumahnya. Namun sayang, karena kekurangan modal, cita-citanya tersebut
  terpaksa tertunda hingga entah berapa lama. 
  
 
 
  
  ”Kalau saya punya modal cukup, pemuda-pemuda yang
  ada disini akan saya ajak untuk belajar mengukir. Pendapatannya lumayan dari
  pada menganggur,” imbuhnya terbahak. (cr3) 
  
 
 
  
   http://www.padangekspres.co.id/content/view/30313/1/ 
     
  
 


   



The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you.



 






      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke