WAKIL KETUA DPD RI IRMAN GUSMAN: Sumbar tidak Boleh Berkeluh Kesah
Kamis, 07/05/2009 09:04 WIB padangmedia.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI, Irman Gusman menyebutkan bahwa sudah saatnya sekarang berhenti berkeluh kesah tentang keminimuman potensi alam daerah. "Keluh kesah itu hanya akan membuat kita (Sumatera Barat) jadi kerdil dan senantiasa kehilangan optimisme menuju masa depan," kata Irman kepada padangmedia.com yang mewawancarainya di ruang kerjanya di gedung Nusantara III lt.8 Senayan Jakarta, tadi malam. Ini diungkapkan Irman ketika kepadanya tiap kali ditanyakan apa solusi dari ketidakadaan potensi sumber daya alam di Sumbar yang dapat diandalkan. Menurutnya sudah saatnya berhenti berpikir seperti itu, seolah-olah Sumatera Barat akan kiamat kalau hanya punya satu pabrik semen, satu tambang batubara. "Jika dibandingkan dengan Riau tentu saja benar, kalau suber daya alam seperti migas mereka lebih besar dibanding Sumbar. Begitu juga dengan provinsi di Jawa yang punya banyak pabrik. Tapi Sumatera Barat tidak perlu kecil hati dan tidak perlu pula kehilangan optimisme mengembangkan daerah," ujar dia. Irman mengatakan, selama ini beberapa senior Sumbar sudah menyebutkan pula hal ini, bahwa sumber daya manusia adalah hal yang akan menjadi keunggulan Sumbar. Dan itu bisa dibanggakan. Presiden seperti Pak Harto saja pernah menyebutkan bahwa potensi perantau Minang adalah sebuah potennsi. "Dan belakangan Presiden SBY juga mengingatkan bahwa potensi budaya dan kultur Minang juga sebuah potensi yang bisa mengangkat Sumatera Barat ke permukaan yang lebih terhormat. Presiden sampai memuji pola kerukunan tungku tigo sajarangan sebagai sebuah tempat persemaian berdemokrasi di tanah air. Bukankah hal seperti itu sesuatu yang membanggakan?" kata Irman yang baru saja memenangkan pemilihan anggota DPD dengan raihan suara terbesar di Sumatera Barat itu. Kata Irman, sangat besar potensi Sumatera Barat menjadi center of excellent terutama dengan keberadaan dunia pendidikan yang berkembang pesat itu. Bahwa dunia pendidikan kelak akan sama besar kontribusi pembanggaan daerahnya dengan pabrik semen PTSP, Batu Bara Sawahlunto atau ratusan ribu hektar kebun sawit. Dari dulu hingga kini, SUmbar dikenal sebagai basis pencetakan kader SDM unggul. "Ini hendaknya terus dipacu dan ditingkatkan," katanya. Irman juga memberikan contoh bahwa di masa lalu (di masa perjuangan kemerdekaan) orang Minang hanya 2,5 persen saja dari populasi orang Indonesia, tetapi memberikan kontribusi hampir 25 persen dari pemimpin nasional yang ikut menggerakkan semengat kemerdekaan dan kemudian mempertahankan kemerdekaan itu. Oleh karena itu, Irman mengingatkan bahwa paham yang menyebutkan Sumatera Barat hanya memiliki semen dan batubara saja adalah paham yang apatis. "Contoh paling kongkret, lihat saja Singapura, apa sih sumber daya alam yang mereka punyai? Lagi pula bergantung kepada hanya sumber daya alam adalah sebuah kesia-siaan untuk masa depan anak cucu. SUmber daya alam itu memiliki keterbatasan. Orang Arab boleh saja kaya dengan minyak. Tapi kalau hasil minyakknya tidak mereka siapkan untuk pengganti sumber pendapatan baru setelah kelak migas mereka kering, kiamatlah mereka," kata Irman Gusman. Ia juga mengingatkan bahwa perhatian pemerintah pusat yang cukup besar pada Sumatera Barat perlu diimbangi dengan membangun kreatifitas di semua sektor. Termasuk sektor pemerintahan di daerah.(eko) http://www.padangmedia.com/v2/?mod=berita&id=4910 ________________________________ From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On Behalf Of Nofiardi Sent: Friday, May 08, 2009 10:52 AM To: Rantau Net Subject: [...@ntau-net] Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar' WAKIL KETUA DPD RI IRMAN GUSMAN: Saatnya Orang Sumbar Bicara 'Sumbar' Kamis, 07/05/2009 14:59 WIB padangmedia.com - JAKARTA - Semangat otonomi yang berlebihan di tingkat Kabupaten/Kota di Sumatera Barat bisa membuat kontraproduktif untuk mengedepankan Sumatera Barat atau Minangkabau dalam forum nasional. Menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman, sekalipun otonomi daerah itu penekanannya ada di Kabupaten/Kota tetapi secara kultur orang membaca keminangkabauan itu melekat dengan Sumatera Barat sebagai provinsi. The above message is for the intended recipient only and may contain confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank you. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---