Tolong carian kami di dilatakannyo dek nan tuo-tuo atau tasilip, Adaik Basandi 
Sarak Sarak Basandi Kitabullah ABS SBK dek maliek tingkah laku urang minang tu?
 
 
 
Sutan zamzamir Chaniago

--- Pada Sel, 6/10/09, Harman <harman_ira...@yahoo.com> menulis:


Dari: Harman <harman_ira...@yahoo.com>
Judul: [...@ntau-net] Re: KALAKUAN URANG AWAK : Nagari Tandikek Jadi 'Obyek 
Wisata"
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Selasa, 6 Oktober, 2009, 1:21 AM






Saya tidak membela kelakuan buruk sebagian orang Minang, tetapi kelakuan 
semacam itu dapat kita jumpai pada semua etnis di nusantara. Jika berbeda, 
tentu kadar dan coraknya saja. (Ahmad Syafii Maarif : 17/16, resonansi 
republika)

kejadian2 seperti ini selalu terjadi di tempat bencana, luapan lumpur lapindo 
pun saat itu menjadi objek wisata baru dan kalau tidak salah gempa di Jogja 
beberapa waktu lalu pun terjadi juga, sehingga ada warga yang memasang spanduk 
yang tulisannya kurang lebih berbunyi "Bukan Objek Wisata" dan banner ini 
ditayangkan oleh salah satu tv swasta.
Dalam keseharian bisa ditemui juga, lihat saja jika ada kecelakaan di jalan, 
jalan macet bukan karena kecelakaan tapi karena kenderaan mengurangi 
kecepatannya bahkan ada yang berhenti hanya untuk menyaksikan, padahal yg 
menjadi korban baik kenderaan maupun orangnya sudah dipinggirkan.

Mungkin masyarakat sekitar tandikek atau mungkin relawan perlu juga membuat 
banner seperti itu.

wassalam,
harman




From: ARIEF <ariefb...@gmail.com>
To: Milis RantauNet <RantauNet@googlegroups.com>; Sikola Rajo 
<iasma-bir...@yahoogroups.com>; UPBM MANIA <upbm_ma...@yahoogroups.com>; wstb 
<w...@googlegroups.com>; cadiak-pandai <cadiak-pan...@googlegroups.com>; 
taragak-basuo <taragak-ba...@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, October 6, 2009 2:37:58 PM
Subject: [...@ntau-net] KALAKUAN URANG AWAK : Nagari Tandikek Jadi 'Obyek 
Wisata"

IKOLAH KALAKUAN URANG AWAK, BUKANNYO MAMBANTU, TAPI BAPOTO.
Antah lahhhhh


Selasa, 06/10/2009 14:11 WIB
Gempa 7,6 SR di Sumbar

Nagari Tandikek Jadi 'Obyek Wisata"
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews

Padang - Setelah mengalami kerusakan parah akibat gempa, Nagari Tandikek, 
Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, ramai dikunjungi 
orang. Wilayah yang kini luluh lantak itu tak ubahnya 'obyek wisata' baru.

Nagari Tandikek kini tersohor ke seluruh dunia. Puluhan wartawan dari media 
nasional dan internasional berdatangan ke lokasi tanah longsor untuk 
memberitakan nasib ratusan nyawa warga yang tertimbun longsoran tiga gunung 
yang mengapit desa itu. Kabar duka inipun terus menyebar.

Jadi tak guna heran, bila lokasi tanah longsor itu kini menjadi ramai 
dikunjungi orang pascagempa. Padahal desa ini dulunya hanya perkampungan kecil 
yang ada di lereng perbukitan. Tak ada yang istimewa dari perkampungan itu. 
Masyarakatnya hidup dari pertanian padi di sawah.

Namun kini desa-desa itu rata dengan tanah. Tak ada lagi sisa rumah yang 
terlihat. Timbunan tanah longsor mencapai ketinggian 10 meter. Desa-desa itu 
laksana lapangan dengan lebar 400 meter dan panjang 30 km. Tiga desa itu 
adalah, Pulau Air, Lareh Nan Panjang dan Lubuk Laweh yang dibelah dengan sungai.

Kini saban hari minimal ribuan orang berkunjung ke sana. Mereka bukan mau 
memberi pertolongan pada korban gempa, melainkan ingin melihat sisa-sia 
hancurnya perkampungan itu. Mereka datang  dari berbagai daerah termasuk luar 
provinsi Sumbar.

Para 'wisatawan' itu cuma mejeng sembari berfoto ria di lokasi perkampungan 
yang rata dengan tanah. Mulai pagi sampai sore hari, ada saja warga yang 
berkunjung. Padahal banyaknya warga yang 'berwisata' ini membuat repot petugas. 
Jalan kecil yang beraspal ala kadarnya itu menjadi sempit dan mempersulit kerja 
tim evakuasi saat menemukan jasad yang terkubur.

Pihak kepolisian memang sudah memberi batas dalam radius 3 km dari lokasi tanah 
longsor. Warga tidak boleh membawa kendaraan roda dua, terkecuali tim evakuasi. 
Namun hal itu tidak menyurutkan warga untuk tetap berwisata.

"Masyarakat datang ke kampung kami ini bukan ingin memberikan sumbangan, tapi 
hanya melihat-lihat saja. Mereka cuma pinik ke mari. Buktinya kotak amal yang 
kami sediakan, tak juga ada isinya," keluh Imron (45) warga Tandikek kepada 
detikcom.


(cha/djo) 



-- 
Arief Rangkayo Mulia....
39 Th/ Asa Pakan Kamih /Tilatang Kamang / Agam
Perwakilan Bukittinggi TV - JAKARTA 
HP : 0813 1600 7756








      Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail 
ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke