---------- Forwarded message ---------- From: dutamardin umar <dutamar...@gmail.com> Date: 2010/1/1 Subject: [MinangUSA] Fwd: OBROLAN RINGAN DI EMPER SURAU To: imsa US <ims...@googlegroups.com>, IMAAM Milis <imaam...@yahoogroups.com > Cc: minangusa <minang...@yahoogroups.com>, iki <forum-...@googlegroups.com>, alumni-esq-washingto...@yahoogroups.com
Saya fikir arisan amal seperti yang disebutkan dalam tulisan dibawah memang nyata. Paling kurang seperti yang saya tahu ada yang bernama Arisan Bundo Kandung di DC Area. Semula anggotanya ibu ibu Minang, belakangan , ibu ibu Bangka, Jogja, Sunda juga ikut. Mereka membayar tambahan dijumlah arisan untuk membantu anak anak tak mampu ditanah air untuk biaya sekolah. Betapa senangnya anak anak dibantu, kadangkala yang membantu juga tak peduli. Yang pasti amalnya sampai dan bermanfaat. Tulosan yang menarik. ---------- Forwarded message ---------- From: brahma kumbara <kikik...@yahoo.com> Date: 2010/1/1 Subject: [alumni-esq-washingtondc] OBROLAN RINGAN DI EMPER SURAU To: alumni-esq-washingto...@yahoogroups.com Assalamualaikum, Pagiii...!!! Sekedar obrolan di emper surau. Kebanyakan orang tahunya bahwa dosa dan pahala hanya didapat pada saat seseorang melakukan keburukan atau kebaikan saja. Yang benar tidak demikian. Dosa dan pahala adalah benda berantai yang sulit diputus. Satu contoh sederhana, kalau seseorang berbohong, maka dia akan mempunyai "tanggung-jawab" untuk melindungi kebohongannya agar tidak ketahuan. Caranya: dengan berbohong lagi. Kebohongan yang ke dua itupun harus ditutupi. Tidak ada cara lain kecuali dengan melakukan kebohongan yang ke tiga. Lalu dia harus melakukan kebohongan ke empat untuk menyelamatkan kebohongan ke tiga. Begitulah terus-menerus dia harus berbohong guna menutupi kebohongan sebelumnya. Bahkan menurut analisa seorang filosof dari negeri Madankara (whuahahahaha...), dosa dan pahala merupakan benda organik yang bersifat abstrak. Logikanya, kalau ada "amal jariah" maka ada pula "dosa jariah". Sebagaimana benda organik lainnya, meskipun tidak kelihatan karena sifatnya yang abstrak, dosa dan pahala bisa berkembang-biak, beranak-pinak, bercucu-cicit, dengan cara masing-masing. Seorang ulama mengilustrasikan bagaimana satu dosa kecil bisa berkembang melebar dan meluas. Suatu hari seorang pengendara sepeda motor berhenti dan bertanya kepada seorang pemuda, dimana rumah bordil yang katanya baru dibuka di sekitar situ. Si pemuda pun menjawab dengan enteng, "Tuh", katanya sambil njudir (menunjuk dengan bibir). Maka si pengendara sepeda motor pun datang ke rumah bordil itu dan berbuat maksiat. Si pemuda jelas mendapatkan dosa juga karena telah membantu menunjukkan tempat maksiat itu. Besoknya pengendara sepeda motor itu bercerita pada teman-temannya. Lain hari mereka datang ramai-ramai ke tempat itu dan berbuat maksiat. Si pemuda tadi juga masih mendapat dosa atas andilnya menunjukkan tempat maksiat itu. Bukan hanya berhenti di situ. Sesudah datang ke tempat itu, mereka bercerita dan mengajak teman-teman yang lain. Teman-teman lain itu pun mengajak teman-temannya lagi. Orang-orang baru ini sudah tidak tahu lagi "jasa" si pemuda menunjukkan tempat itu. Tetapi pemuda itu tetap mendapatkan dosa atas maksiat yang dilakukan oleh orang-orang itu. Apakah selesai sampai di situ? Belum! Rantai cerita masih panjang. Di tahun-tahun mendatang, keretakan rumah-tangga para ahli maksiat itu pun mulai terasa. Sering ribut dengan istrinya, anak-anaknya jadi korban, sekolahnya terbengkalai, bahkan SPP pun tidak kebayar. Singkatnya, puluhan rumah-tangga berantakan. Sudah tidak ada yang ingat andil si pemuda menunjukkan tempat maksiat yang ternyata menjadi cikal-bakal kerusakan puluhan rumah-tangga. Mereka tidak akan menyalahkan apalagi menuntut si pemuda. Bahkan hukum dunia pun tidak akan bisa menjerat si pemuda karena dosanya menjadi lantaran kehancuran banyak rumah-tangga. Namun catatan di langit tidak akan bisa hilang. Si pemuda masih tetap mendapat aliran dosa yang bahkan semakin besar hanya dengan menanam saham kecil, satu kata "tuh". Entah sampai kapan aliran dosa itu terhenti. Nauzubillah. Begitulah cara dosa berkembang-biak. Sebaliknya, pahala pun berkembang-biak sebagai benda organik. Sebagai ilustrasi, di kalangan kita, DMV, ada sebuah kelompok ariasan bulanan. Saya lihat sebagian anggotanya juga ikut training ESQ. Selain arisan induk yang jumlahnya cukup besar guna mengatur distribusi, alokasi dan sirkulasi keuangan anggotanya, selain tujuan utamanya menyambung rahmi, mereka menyisipkan arisan tambahan yang mereka sebut "20 dolaran" (atau biar lebih nyaman kita namakan saja "arisan amal"). Sebagaimana arisan induknya, arisan amal pun dikocok. Bedanya, uang arisan amal tidak dipakai pribadi orang yang mendapatkan melainkan dikirim ke kampungnya guna pengadaan, perbaikan dan peningkatan sarana fisik terutama di sektor agama. Di kampung nun jauh di sana, saudara atau pengurus kampung sudah siap dan tahu apa yang harus dilakukan. Maka ringkas cerita, surau yang bocor jadi rapat. Masjid yang lantainya semen meningkat jadi keramik. Lampu yang sebelumnya "nyantol" dari rumah terdekat sekarang punya listrik sendiri. Surau yang tadinya tanpa mimbar jadi punya mimbar. Jalan ke masjid yang dulu becek waktu hujan sekarang disemen. Masjid dan surau jadi punya tempat wudhu yang nyaman. Jamaah tidak buru-buru keluar dari masjid sesudah shalat dan memperpanjang dzikirnya karena nyaman sudah ada kipas-angin. Anak-anak yang tadinya belajar ngaji dengan satu "turutan" (Qur'an juz 'amma) untuk bertiga, sekarang bisa satu kitab per anak. Mereka jadi punya bangku yang nyaman dengan penerangan yang cukup untuk belajar ngaji. Gurunya pun jadi lebih bersemangat. Dan lebih banyak lagi anak belajar ngaji. Uang hasil arisan amal yang mungkin di sini tidak besar jumlahnya itu telah memperbaiki ibadah orang sekampung. Puluhan bahkan ratusan anak jadi pandai mengaji. Setelah dewasa nanti mereka akan mengajarkan ngajinya kepada anak-anak mereka dan anak-anak yang lain, entah perpencaran kemana mereka kelak. Anak-anak mereka akan mengajarkan kepada anaknya lagi, cucunya, cicitnya entah kepada siapa lagi, entah dimana mereka berada. Pada saat itu nanti mungkin para peserta arisan sudah tidak ingat lagi amal yang pernah mereka perbuat saat merantau di Amerika, bahkan mungkin sudah terbaring lelap di alam kubur, namun catatan di langit tidak akan pernah terhapus. Pahala akan tetap mengalir dari andilnya memberi sarana ibadah orang-orang di kampungnya. Mebuat anak-anak pandai mengaji. Pahala akan tetap mengalir dari setiap huruf yang diucapkan oleh setiap anak yang pernah belajar mengaji di surau. Juga dari setiap huruf yang diucapkan oleh siapapun yang belajar dari mereka. Begitulah cara pahala berkembang-biak, beranak-pinak. Allahu Akbar. Peserta arisan itu tak pernah membicarakan amal. Mereka juga tak pernah diskusi tentang pahala. Mereka hanya bergerak menuruti suara hati yang diilhami oleh sukma ketakwaan. Tetapi mereka adalah para mujahidah kecil yang minimal telah menyumbangkan satu tiang untuk menegakkan agama (semoga Allah memuliakan mereka). Itulah benda organik yang bernama "pahala" dan "dosa". Ibarat tanaman, mereka akan tumbuh dan berkembang. Bagaimana pesat perkembangannya, tergantung pada tanah dan alamnya. Silahkan pilih, mau menanam benih yang mana, mau ditanam di mana. Wassalam. -- Dutamardin Umar ----------------------------------------------------- __._,_.___ Reply to sender<dutamar...@gmail.com?subject=fwd:+OBROLAN+RINGAN+DI+EMPER+SURAU>| Reply to group<minang...@yahoogroups.com?subject=fwd:+OBROLAN+RINGAN+DI+EMPER+SURAU> Messages in this topic<http://groups.yahoo.com/group/MinangUSA/message/2422;_ylc=X3oDMTM0aGdrZTh1BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzI4MTA4OTgEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDQzNjk1BG1zZ0lkAzI0MjIEc2VjA2Z0cgRzbGsDdnRwYwRzdGltZQMxMjYyMzgwNTY2BHRwY0lkAzI0MjI->( 1) Recent Activity: Visit Your Group<http://groups.yahoo.com/group/MinangUSA;_ylc=X3oDMTJlaWRqNWo5BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzI4MTA4OTgEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDQzNjk1BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZnaHAEc3RpbWUDMTI2MjM4MDU2Ng--> Start a New Topic<http://groups.yahoo.com/group/MinangUSA/post;_ylc=X3oDMTJlMzI5bWJkBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzI4MTA4OTgEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDQzNjk1BHNlYwNmdHIEc2xrA250cGMEc3RpbWUDMTI2MjM4MDU2Ng--> Motto: CINTA PERTIWI PEDULI NAGARI Mission: To express our unending love to home-country, Indonesia, by involvement in the West Sumatra’s human development program in a quest of achieving basic, well deserved human prosperity under the blessing of God, the Almighty. Programs: 1. Endowment in Education 2. Arts and Cultural Promotion 3. Inter Local-government Cooperation. Check our web-page http://groups.yahoo.com/group/MinangUSA http://groups.google.com/group/pulangbasamo/web MARKETPLACE Going Green: Your Yahoo! Groups resource for green living<http://us.ard.yahoo.com/SIG=14km0hdb6/M=493064.13814333.13821539.13298430/D=groups/S=1705043695:MKP1/Y=YAHOO/EXP=1262387766/L=/B=aLQJg0PDhEs-/J=1262380566783127/K=I2Ep0Jnv7ag5pmllTpOO8w/A=5922843/R=0/SIG=11ckn2mo6/*http://advision.webevents.yahoo.com/green/> [image: Yahoo! Groups]<http://groups.yahoo.com/;_ylc=X3oDMTJkMW9pZjZoBF9TAzk3NDc2NTkwBGdycElkAzI4MTA4OTgEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDQzNjk1BHNlYwNmdHIEc2xrA2dmcARzdGltZQMxMjYyMzgwNTY2> Switch to: Text-Only<minangusa-traditio...@yahoogroups.com?subject=change+delivery+format:+Traditional>, Daily Digest<minangusa-dig...@yahoogroups.com?subject=email+delivery:+Digest>• Unsubscribe <minangusa-unsubscr...@yahoogroups.com?subject=unsubscribe> • Terms of Use <http://docs.yahoo.com/info/terms/> . __,_._,___ -- Wassalaamu'alaikum ajoduta/17081947/usa -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe