Benar Iffah. 'Gelar' saya -- bersama beberapa orang tua lain seperti Prof Dr 
Taufik Abdullah, Dr Taufiq Ismail -- adalah 'Tuanku Pujangga Diraja'. Gelar itu 
adalah gelar kehormatan kerabat Pagaruyung, bisa diberikan kepada yang 
beliau-beliau anggap perlu.Pengaruhnya ? Ya saya senang saja, bak kata pepatah 
' rajo indak buliah manulak sambah', apalagi saya kan sudah ada gelar sako 
'Sutan Madjolelo' dari suku Tanjung di Kampung Dalam, Pariaman. [Selain gelar 
akademik 'doktor'. 'Brigjen' bukan gelar, tapi pangkat dalam struktur hirarki 
militer.] Btw, apakah titel 'haji' itu suatu gelar, ataukah sekedar 'ijazah' 
sudah pernah ke Tanah Suci ? Jarang sekali saya pakai.

Wassalam,
Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) 


--- On Sat, 1/16/10, hanifah daman <iffa...@yahoo.com> wrote:

From: hanifah daman <iffa...@yahoo.com>
Subject: Re: Bls: [...@ntau-net] Tuanku ---->APAKAH GELAR KHUSUS THARIKAT DAN   
HANYA DI PARIAMAN ?
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Saturday, January 16, 2010, 12:29 PM

Waalaikum Salam Wr Wb bapak Saaf

Perasaan bapak bergelar TUANKU DIRAJA  .... (maaf lupa )
Apa maksudnya itu bapak ???
Apa pengaruhnya gelar tersebut ke bapak atau ke Pagaruyung ???

Maff ya pak kalau tidak berkenan.
Pengen tau boleh dong he he he

Wass


Hanifah


--- On Sat, 1/16/10, Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com> wrote:

From: Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com>
Subject: Re: Bls: [...@ntau-net] Tuanku ---->APAKAH GELAR KHUSUS THARIKAT DAN  
HANYA DI PARIAMAN ?
To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: "Suryadi" <niadil...@yahoo.co.id>
Date: Saturday, January 16, 2010, 10:48 AM

Assalamualaikum w.w. Sanak Arman Bahar, Dinda Ajoduta, dan para sanak sa 
palanta,Informasi ini sangat menarik, karena menjelaskan bahwa gelar 'tuanku' 
dewasa ini adalah 1)  gelar khas untuk para guru agama dari kelompok tharikat 
[di Sumbar kelihatannya ada dua: Syattariah dan Naqsyabandiah, (?)] dan hanya 
-- atau terutama terdapat di Pariaman. 2) gelar 'tuanku' sama dengan gelar 
'khalifah', dan setara dengah gelar 'kiyai' di Jawa; 3)  gelar kehormatan yang 
diberikan baru-baru oleh kerabat Pagaruyung
Saya kurang tahu, apakah dalam zaman Paderi dahulu [1803-1838] juga demikian, 
oleh karena menurut kesan saya gelar 'tuanku' dan 'tuanku imam' Paderi lebih 
merupakan penguasa
 wilayah,, yang mempunyai dua bidang kewibawaan, yaitu dalam bidang keagamaan 
dan militer, dan disifatkan baik dengan ciri pribadinya [seperti Tuanku nan 
Tuo, Tuanku nan
 Renceh] atau dengan nama wilayah yang dikuasainya [Tuanku Imam Bonjol, Tuanku 
Rao, Tuanku Koto Tuo, Tuanku Tambusai ]. Jadi dengan arti ini total jenderal 
ada empat arti gelar 'tuanku'.Tolong sanak yang lebih mengetahui hal ini -- 
terutama Sanak Suryadi di Leiden -- bisa mencerahkan kita semua.
Wassalam,
Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) 


--- On Sat, 1/16/10, Arman Bahar <arman_ba...@ymail.com> wrote:

From: Arman Bahar <arman_ba...@ymail.com>
Subject: Bls: [...@ntau-net] Tuanku
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Saturday, January 16, 2010, 9:57 AM





Assalamualaikum ww

   

Ajo Duta sarato mamak ‘n dunsanak sadonyo

   

Maaf, bia lah ambo sato ciek satantangan Tuanku ko

   

Badeda jo gelaran Tuanku nan dilakek-kan Tuanku Imam Bonjol
cs dizaman-nya gelaran tuanku kadang2 dilafazkan tuangku di Pariaman

   

Tuanku di Pariaman umum dipakaikan untuk pemuka atau yang
telah dianggap lulus dalam pengajian ala Tharikat Satariyah yang berpusat di
Ulakan Pariaman

   

Pengukuhan gelar ini tentu juga ada seremoni tertentu
minimum ba-bantai-an sa-ikua kambiang (babeda jo pengukuhan gelar datuak
se-ekor kerbau)

   

Macam2 gelar yang dipakaikan seperti misalnya mamak dari
nenek saya yang berkedudukan di Surau Bungo di Koto Marapak Pariaman dulu, 
beliau
bergelar Tuanku Palak Ubi karena pada siang hari kalau ingin ketemu dia
di-palak atau kebun dan kebetulan sedang panen2nya ubi maka lekatlah gelar baru
Tuanku Palak Ubi –padahal gelar aslinya bukan itu

   

Para Tuanku ini disamping dianggap lebih banyak tahu soal2
agama hingga tidak pula salah kalau ditingkat lokal mereka dikategorikan sebagai
ulama walau tidak sama ke-ulama-an mereka dengan ulama MUI misalnya yang banyak
bergelar propfessor yang S3 atau tamatan perguruan tinggi Al Azhar Mesir atau
Timur Tengah lain-nya yang jelas ulama lokalan ini dianggap banyak kelebihan
lain seperti misalnya merangkap “pandai ubek” yang dapat menyembuhkan banyak
penyakit hanya dengan semburan air putih saja atau kepandaian2 lain-nya
sehingga tidak hairan mereka sangat dihormati bahkan di-kultus-kan sebagaimana
kiyai2 NU di Jawa sono, maklumlah masyarakat kita dikampung2 yang pendidikan
mereka dibawah rata2 untuk soal2 seperti ini apalagi berbau gaib bahkan klenik 
sangat
laris sehingga banyak tuanku, khalifah maupun kiyai yang dikeramatkan seperti
misalnya ada saja pelayat yang mengauik agak sakauik tanah kuburan Gus Dur
untuk keperluan tertentu    

   

Nenek saya dulu enak sih, karena setiap hari ada saja orang yang
datang minta di”tawa-i” oleh mamaknya Tuangku Palak Ubi tersebut dan tentu saja 
para pasien akan meninggalkan tips entah
itu berupa se-ekor ayam, pisang satandan, talua itiak atau ayam dan lain2
bahkan ada juga yang bernazar “ kok cegak-lah anak awak sudahko, basidakah juo
awak-nyeh sikua kambiang ka tuangku”

   

Ambo kurang pasti apokah tharikat iko alah ado juo sajak
zaman Shekh Burhanuddin di abad ke 17 dulu karena dizaman itu di Sumatera 
terutama
Aceh dan pesisir Sumatera sedang berkembang Islam Syiah ataukah mungkin juga
tharikat ini berkembangnya lama berpuluh tahun sesudah beliau tiada

   

Berbeda dengan pengikut tharikat Naqsabandiyah yang
berkembang disebagian Riau, Sumbar, Jambi
dan Sumut, mereka tidak melekatkan gelar Tuanku kepada pemuka atau lulusan
pengajian mereka tetapi yang dilekatkan adalah gelar Khalifah misal gelar 
Khalifah Abu Kasim, salah seorang kenalan saya di Duri Riau 


   

Wasalam

abp57  


Dari: ajo duta <ajod...@gmail.com>
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Terkirim: Jum, 15 Januari, 2010 22:10:42
Judul: [...@ntau-net] Tuanku
Assalaamu'alaikum sanak kasado alahe,
 
Kito sadonyo tau panggilan Tuanku, yaitu tampek batanyo masalah masalah ugamo,
dikampuang awak, baik itu soal ibadah, muamalah dan dakwah. Kalau di Jawa samo 
jo Kyai, kalau di Sumba disabuik Tuan Guru.
 
Posisiko Tuanku tantu sangat mulia. Namun kalau terjadi pelencengan maka posisi
ini menjadi baban pada umat.
 
Rayo Haji lalu ambo dikampuang ambo Gasan Gadang, Pariaman sekalian bakurban.
Saat jawi siap didabiah, indak bisa dilakukan, karano alun ado Tuanku. "Lho 
kok?", tanyo
ambo ka kamanakan nan makordinir. Ambo dapek penjelasan sado urusan disiko 
supayo
dapek berkah harus melalui do'a Tuanku. Mulai mambangun rumah, baralek, basunaik
dan sagalo macam. Melaluiko artinyo ado upacara do'a dengan sagalo pernik 
persyaratan
nasi kuniang, bungo pinang, bungo rampai and last but not least amplop baisi 
pitih untuk
sia kalau bukan untuak Tuanku. Ruponyo zakat fitrahpun ruponyo harus diserahkan 
ka
tuanku. Alah maak..........ambo dek indak pernah tingga di kampuang iyo cuma 
bisa tangongong
sajo.
 
Kembali ka jawi nan kadidabiah, Tuanku akhirnyo datang diiringi 
beberapa "pengawal" disaat
ambo ka bagageh ka BIM. Memang akhirnyo ambo cuma bisa basalaman jo Tuanku,
indak bisa ikuik mandabiah jawi jawi tu. 
 
Di ateh oto, nakan nan tingga di Padang, karajo di Piaman manjalehkan bahwa 
kiprah
Tuanku indak ado dikota-kota. Itu hanyo praktek di jorong dan nagari. Kalau di 
kampuang

sanak baa? Apokah iko cuma di Piaman sajo?
Wassalaamu'alaikum
ajoduta/17081947/usa





        Coba Yahoo! Messenger 10 Beta yang baru 
 Kini dengan update real-time, panggilan video, dan banyak lagi!-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe





      -- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat
 email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe



      -- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe



      
-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke