Da Zulkarinain,
Ini nasib kita. Ini nasib diasporic people. Dan saya jadi ingat sebaris sajak
Toto Sudarto Bachtiar: "KAMU SUDAH SAMPAI PADA BATAS TEPI DIMANA KAMU TAK
AKAN BENAR-BENAR BISA KEMBALI LAGI". Saya tak yakin bahwa ketika Da Zul kembali
ke Maninjau sana nanti, Da Zul juga akan merasa tenang tentram di kampung.
Jangankan Da Zul yang sudah keliling dunia, seorang perantau Minang di Jakarta
saja, yang masih dalam lingkup Indonesia, tetap rindu kembali ke kampungnya.
Tapi begitu dia sampai di kampung, ia merasa ada "sekerup" waktu, ide, dan
budaya, yang tidak lagi terasa sesuai dengan dirinya. Saya kira tak banyak
perantau Minang, walau yg kaya sekalipun, yang mau menetap di kampung di usia
pensiun atau usia tuanya, walaupun dana memungkinkan untuk itu. Tanyalah,
misalnya, Pak Saafroedin Bahar, atau perantau senior kita lainnya yang ada di
lapau ini. Saya kira ini sebuah fenomena budaya yg dalam maknanya, dan khas
Minangkabau juga. Mungkin Pak Mochtar Naim,
yang telah menulis disertasi: "Merantau: Minangkabau Voluntary Migration"
(NUS, 1973), dapat menjelaskannya. Setelah beberapa waktu di kampung, seorang
perantau biasanya resah lagi, dan ingin lagi balik ke rantau. Tapi siapa tahu
Da Zul termasuk pengecualian.
Maaf, mungkin pendapat saya ini subjektif. Tapi sanak di lapau coba saja inok
manuangkan.
Wassalam,
Suryadi
--- Pada Sab, 16/1/10, Zulkarnain Kahar <kahar_zulkarn...@yahoo.com> menulis:
Dari: Zulkarnain Kahar <kahar_zulkarn...@yahoo.com>
Judul: [...@ntau-net] Aku ingin Pulang
Kepada: RantauNet@googlegroups.com
Tanggal: Sabtu, 16 Januari, 2010, 3:58 AM
Jam satangah tigo, baru. Boarding satu jam satangah lai, Tadi bakajakan dari
rumah dek takuik antrian panjang pemeriksaan sekuriti, tapi ruponyo biaso sajo
walau agak reseh setek. Kini sadang tamanuang manuang di Lounge, dengan
sacangkia kopi pahit.. Dalam hati ada rasa haru. Berangkek ke
Indonesia kiniko bukan untuak jalan jalan. Tapi akan mengajar kawan kawan
Indonesia ku. Biasanya para bule yang datang memberi training. Kini si Padang
datang dari belahan benua sana.
Dalam perjalan tadi aku sepat berkata. pada istriku yang mengantar. Pekerjaan
keliling ini enaknya pada saat usia antara 30-40 th. Sayangnya pada usia itu
aku masih gembel. Kalau sudah kepala lima seperti ini yang ada hanya keletihan.
Dari Jakarta nanti hanya dua hari istrirahat dan terus ke Hannover tanpa
istirahat bablas ke St.Jhon lewat toronto.
Orang bilang enak kerja jalan jalan, kesana kemari tapi kalau anda merasakan
bagaimana tubuh anda harus kerja keras menyesuaikan diri dengan waktu lintas
dunis ini. pasti fikiran anda akan berubah. Tak perduli anda dikasih kamar enak
dipesawat tetap saja kita harus berperang dengan mata yang tak tidur.
Setiap kali aku mencoba menciptakan kenikmatan sendiri.. pada saat itu pula aku
merasa lelah... Cepat kallian selesai sekolah Anak2ku Aku ingin pulang ke
Maninjau. duduak manis ditepi danau sambia menikmati secangkir kopi pahit
melihat deburan riak...
Janaary 15, 2010
Zulkarnain Kahar
President Club - Houston Airport..
Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang
Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com
--
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe