Dunsanak di palanta nan ambo hormati.

*PBB menetapkan tahun 2010 sebagai Tahun Biodiversitas (keanekaragaman
hayati) Internasional dengan semboyan "Biodiversity is life" — hidup
memerlukan keanekaragaman. *

Karano ranah Minang berada di pengunungan Bukit Barisan (nan kaya dengan
flora dan fauna), maka TBI ini merupakan kesempatan penting bagi kita untuk
*sato sakaki* jo program PBB iko.
Untuak Dunsanak nan alun membaco beritanyo, ambo copykan artikel hr. Kompas
19-1-2010 tentang TBI iko.
Demi untuak anak-cucu, *kita paralu mensukseskan TBI iko* sesuai jo
kemampuan kito masiang-masiang.

Biodiversitas merupakan salah satu landasan kesejahteraan dan kelestarian
hidup manusia dan penghuni Bumi lainnya.
Dengan ini, PBB secara spesifik hendak membangkitkan kesadaran publik dan
menggalakkan aliansi global agar aktif bergiat dalam mengupayakan
keberlanjutan dan meredam bahaya punahnya populasi tumbuhan dan hewan di
alam, baik di darat, laut, maupun udara.

Istilah biodiversitas atau biological diversity menembusi zona diskusi
ilmiah-politik dan ruang publik sejak tahun 1980-an. Gebrakan ini cukup kuat
dipengaruhi oleh ahli biologi Amerika Serikat, Edward Osborne Wilson, dengan
karyanya Biodiversity and Diversity of life.

Konferensi tingkat tinggi iklim sedunia di Rio de Janeiro tahun 1992 juga
menyepakati perlindungan keanekaragaman hayati (convention on biological
diversity/CBD).
Salah satu kesepakatan penting Konferensi Rio ini ditandatangani oleh 167
negara, diratifikasi oleh 30 negara, dan mulai berlaku secara resmi sejak
tanggal 29 Desember 1993.
Kelak ditetapkan tanggal 22 Mei sebagai Hari Biodiversitas Internasional.
Ancaman kolosal Biodiversitas pada prinsipnya berkaitan dengan keseluruhan
hidup dan keanekaragamannya dalam segala bentuknya di planet ini.

Yang dimaksudkan adalah keragaman semua organisme hidup dengan hewan,
tumbuhan, mikro-organisme (bakteri, virus, ja¬mur), juga keanekaragaman
genetis), intern setiap jenis dan perbedaan lingkup hidup (ekosistem dan
biosfer).
Sejak Aristoteles (384-322 SM), proses kategorisasi dunia flora dan fauna
telah dimulai.

Menariknya, para. ilmuwan me¬ngetahui lebih banyak tentang jumlah bintang di
galaksi ketimbang jenis hewan dan tumbuhan di Bumi.
Memang hingga kini belum diketahui secara pasti berapa banyak makhluk hidup
yang ada di Bumi ini; diperkirakan sekitar 15 miliar jenis. Yang telah
diklasifikasi oleh taksonom sekitar 1,8 miliar dan dari basil itu sekitar
40.000 jenis yang terancam punah serta 150 jenis yang punah setiap hari.

Kisah sedih ini berjalan kontinu. *
Lebih dari 70 persen aneka ragam hayati berhabitat di negara-negara tropis
dan sub¬tropis.
Salah satu ancaman kolosal terhadap kelanggengan biodiversitas adalah
kehilangan ruang hidup.
Lingkup hidup yang harmonis bukan hanya berubah secara drastis, tetapi
begitu gigantis dirusakkan oleh pemanasan global, pencemaran, kontaminasi,
pemupukan dengan dosis tinggi, pembasmian hutan, penangkapan ikan dan
berburu secara liar, eksploitasi sumber-sumber alam secara serakah dan
struggle of life antarspesies.*

Laju perusakan lingkungan hidup yang kian gencar terjadi di negara-negara
industri baru dan negara-negara berkembang yang dipacu oleh politik
pembangunan dengan sasaran mengejar ketertinggalan.
Di sini saya tergoda untuk mengutip Aristoteles: "Banyak ketidakadilan besar
dilakukan oleh pihak yang secara serakah -mengatasi ketertinggalan, bukan
berasal dari mereka yang didorong oleh kemiskinan."

Bapak biodiversitas, EO Wilson, beragumentasi bahwa "dengan merusak
lingkungan, pada prinsipnya manusia sedang mempersiapkan kematian massal".
Yang memegang tanggung jawab untuk cerita sedih ini adalah Homo sapiens.
Segalanya ada di tangan manusia, entah kita menjaga atau manghancurkan
biodi¬versitas.

Sangat eksistensial
Hidup manusia tak bisa dipisahkan dari keragaman alam. Dari alam kita
mendapat makanan, minuman, tempat berlindung, obat-obatan, oksigen, dan
seterusnya. Biodiversitas dengan ini sangat eksistensial. Keanekara¬gaman
hayati merupakan asuransi hidup dalam dunia yang selalu berubah.

Untuk itu, perlu dijaga bukan saja keberlangsungan, tetapi juga keseimbangan
hidup segala spesies.
Jika satu spesies punah, spesies yang lainnya juga terancam raib.
Alam ini begitu kaya, tetapi kekayaan itu perlu dimanfaatkan secara
bertanggung jawab. Dalam konteks ini, CBD mengimbau kebijakan politik
praktis dan kerja sama internasional di bidang finansial dan teknologi demi
melestarikan lingkungan hidup.

Tabun Biodiversitas merupakan kesempatan emas bagi kita untuk merenungkan
kembali apa yang telah kita lakukan dalam rangka langgengnya biodiversitas,
di mana letak tantangan mana depan dan di mana serta bagaimana kita
seharusnya bertindak. Tahun Biodiversitas juga mengingatkan kita terhadap
kiat sustainable development dan mengeliminasi gaga hidup konsumtif-parasit
serentak mengajak kita untuk berpikir regeneratif.

Selogan lama yang diuar-uarkan oleh TVRI dengan sasaran pelestarian
lingkungan hidup semasa Kabinet Pembangunan kembali terasa relevant "Dunia
ini bukanlah milik kita, tetapi pinjaman generasi mendatang".

Penulis Swiss, Friedrich Duerrenmatt, menulis: "Was die Zuhunft bringt,
wissen wir nicht, aber dass wir handeln muessen, wissen wir" (Kita tidak
tabu apa yang dibawa masa depan, tetapi kita tabu bahwa kita harus
bertindak).

Dicopy dari artikel Hr. Kompas 19-1-2010
penulis: FIDELIS REGI WATON

Khusus untuak kamanakan-kamanakan ambo di nagari Tanjuang Sungayang, di
Luhak Tanah Data, ambo tulihkan pesan sbb:

*Lingkungan hidup bisa rusak
Ketika orang menangkap Landak
Walau bukan binatang ternak
Satwa bermanfaat mengurangi katak

Tidak layak karena nasi sepiring
Kalau petani memburu Tenggiling
Siklus kehidupan dia gunting
Karena satwa sangat penting

Kekayaan alam tak ternilai
Seperti unggas burung Punai
Bisa bersiul seperti serunai
Tidak pantas untuk digulai

Hutan dan rimba harus dijaga
Bila digadaikan ke orang kota
Dijadikan lokasi tujuan wisata
...........................................
*
selengkapnya lihat di: http://td73.nagari.or.id/tanjungprri.php

Salam

Abraham Ilyas 64 th.
www.nagari.org
-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke