SANAK sebalairung, apakah perkiraan Sekda Kota Bukittingi cukup realistis ?
dibutuhkan dana 2 milyar lebih utk jadi KaDa (Kepala Daerah), sayang nya
sistem kita dlm Pilkada belum terbuka, kita rakyat badarai tidak bisa
mengetahui berapa sesungguhnya biaya
seorang utk jadi KaDa., dan apa lagi mengetahui siapa yg memberikan
sumbangan nya. Ironisnya walaupun biaya tinggi,utk jadi KaDa itu tetap
menarik, ada daya tarik tersendiri, buktinya banyaknya balon Gub , Walkot,
Bupati yg terberita. Malah yg berasal dan berdiam di rantau pun berminat utk
jadi KADA., pulang utk mengabdi.
Semoga apa yg dicita2kan BaKaDa (Bakal Kapala daerah) diantarnya "mengabdi
ke daerah, membangun daerah"  menjadi kenyataan.

Wass. Muzirman Tanjung
Tidak BaKaDA (Tidak Bakalan Kepala Daerah)
-----------------------------------------------------------------------
Bukittinggi | Sabtu, 13/02/2010 01:11 WIB
Tiga Hal Harus Dimiliki Tak Gampang Jadi Kepala DaerahFajri Hidayat - Posmetro
Padang <http://www.posmetropadang.com/>

 <http://www.padang-today.com/foto/berita/Khairul_sekko_bkk.JPG>

Sekretaris Kota Bukittingi Khairul, berpendapat, ada tiga hal yang harus
dimiliki seseorang agar bisa menjabat sebagai kepala daerah. Ketiga hal
tersebut bagai tiga sisi yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Bila satu
saja tak terpenuhi, kecil kemungkinan akan memenangkan hati masyarakat.

"Tak gampang jadi kepala daerah itu. Kita harus punya dana, popularitas dan
yang terutama adalah kemampuan dan pengetahuan di bidang pemerintahan," kata
Khairul saat bincang-bincang di ruang kerjanya, Jumat (12/2). Berbekal
pengalaman jadi pegawai negeri sipil selama 40 tahun, dia meyakini ketiga
hal tersebut adalah mutlak. Apalagi di era pemilihan langsung saat ini.

Untuk memenangkan pilkada, kata Khairul, setidaknya seorang kandidat harus
punya modal Rp 2 miliar. Itu pun menurutnya belum cukup, bila kandidat
tersebut belum benar-benar dikenal di masyarakat. Pengapungan nama merupakan
hal yang membutuhkan banyak biaya.

"Kita bisa berhitung secara matematik, gaji seorang kepala daerah cuma Rp
6-7 juta sebulan. Nah, katakanlah ditambah lagi dengan tunjangan ini-itu,
total penerimaan bisa Rp 20-25 juta sebulan. Jelas sekali tak akan cukup
mengembalikan dana yang hilang untuk maju tersebut," kata Khairul.

Dalam hitung-hitungan bapak lima anak tersebut, selama lima tahun kepala
daerah hanya akan memperoleh pemasukan Rp 1,5 miliar. Berarti jauh di bawah
uang yang dia keluarkan. Kalau seorang kandidat hanya ingin memperoleh
banyak uang, Khairul menyarankan tidak usah maju.
"Sekarang tidak bisa lagi membuat kebijakan-kebijakan yang menguntungkan
kepala daerah, bisa dipenjara," katanya.

Namun, menurut dia, saat ini menjadi kepala daerah hanyalah untuk
popularitas. Dan itu hanya dibutuhkan oleh orang-orang yang telah memiliki
uang banyak. "Setelah punya banyak uang, seseorang biasanya ingin lebih
dihargai dan dikenal," ujarnya.

Sebab itulah, laki-laki asal Pasaman ini, mengaku tak siap menjadi walikota.
Dia lebih memilih pekerjaannya saat ini. "Saya tipe pekerja," kata dia.
Meski telah lama bekerja di Bukittinggi dan mengenal hampir keseluruhan
permasalahan di kota Wisata, dia merasa tak sanggup menghadapi
persoalan-persoalan tersebut di masa pensiunnya yang tinggal beberapa bulan
lagi.

Khairul berpendapat, banyak hal yang bisa diperbuat untuk mengabdi kepada
masyarakat. Jadi, meski menguasai persoalan kota, tak harus jadi walikota.
"Bisa jadi setelah pensiun nanti, saya malah menjadi wartawan, seperti
saudara," tutupnya. [*]

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke