Dinda Ajoduta dan para sanak sapalanta,Saya pernah sekali ke pulau Samosir ini, 
kira-kira tahun 2008, bersama hakim konstitusi Maruarar Siahaan. Acaranya 
membahas perlindungan hak masyarakat-hukum adat, yang saya tekuni sejak tahun 
2004, sewaktu masih aktif di Komnas HAM, sampai sekarang.
Saya tak sempat berkeliling pulau itu. Hanya sempat berbincang-bincang dengan 
tokoh-tokoh adat Batak. Saya senang dengan beliau-beliau, yang berbicara dengan 
suara keras dan 'straight to the point'. Buka kulit tampak isi. Kita tak usah 
menerka-nerka. Sebelum ke sana, saya sudah baca beberapa buku tentang orang 
Batak dan Tapanuili, antara lain yang ditulis Lance Castle.Soal pariwisata 
Sumbar ? No comment.
Wassalam,
Saafroedin Bahar(Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) 


--- On Fri, 2/12/10, ajod...@gmail.com <ajod...@gmail.com> wrote:

From: ajod...@gmail.com <ajod...@gmail.com>
Subject: [...@ntau-net] Pulau Samosir
To: "Rantau" <rantaunet@googlegroups.com>
Date: Friday, February 12, 2010, 6:25 PM

Padahal sejak balita sampai tamat SMA aku berada di rantau Deli, dimana aku 
sering ke Prapat kota wisata dipinggir danau Toba. Namun aku tak pernah 
menyeberang ke Pulau Samosir yang ada ditengah danau terbesar di Indonesia itu.

Setelah merantau jauh kebalik bumi terbit keinginan utk berkunjung ke pulau 
yang lingkarannya cuma sekitar 160 km itu.

Hari itu sudah agak sore kami berada di Ajibata dimana dermaga penyeberangan 
menuju ke Samosir berada. Pilihan untuk menyeberang bersama Innova terpaksa 
kami urungkan karena Roro berangkat lebih lama. Mobil kami parkir saja didepan 
toko dan berenam kami naik ferry menyeberang. Sekitar 30 menit mengarungi danau 
yang beriak kecil sampailah kami di Tomok, dermaga kedatangan di Samosir. Asman 
Tanjung sepupu isteri yg sdh 20 tahun jadi OrBa di pulau ini menyambut kami 
kemudian mengantar dg angkot carter keliling pulau. Dalam perjalanan tak henti 
hentinya Asman saling tegur dengan penduduk. Sementara ditemui juga banyak 
orang bule dalam perjalanan baik jalan kaki maupun naik motor. Cafe, homestay 
dan guesthouse serta hotel cukup banyak menyebar di pulau yang kami tak melihat 
anjing atau babi berkeliaran.

Menjawab tanya, Asman menjelaskan bahwa penduduk setempat sangat ramah dan 
hangat menyambut pendatang baik sekedar suku lain yang ingin mencoba 
peruntungan seperti Asman yang punya tailor, apalagi turis yang pasti membawa 
devisa kepulau didalam pulau itu.

Sekitar satu jam kami mencarter L300 kami cuma membayar rp 100 ribu. Disaat 
matahari sudah keperaduan kami menyeberang kembali ke Ajibata. Sate Padang yang 
kami beli di Pasar Tuktuk kami nikmati diatas fery. Kesangsian atas keamanan 
Innova yg kami parkir di depan toko tak beralasan. Malahan kami tak melihat 
seorangpun peduli untuk meminta jasa parkir. Tentu ini sangat berbeda kalau 
kita berkunjung ke tujuan wisata si Sumbar. Dimana kita harus siap siap untuk 
di pangua atau di pakuak oleh penjaga pintu gerbang yang menagih retribusi 
tanpa tiket dan tukang parkir.

Kelihatannya Sumbar tak perlu jauh jauh melakukan studi banding bagaimana 
mengelola dan menjual wisatanya. Sumut yang punya wisata tak sehebat Sumbar, 
setelah membandingkan berdasarkan pengalaman empiris, bisa jadi tempat belajar 
pelaku wisata Sumbar.

Antahlah....

(Ditulis diruang tunggu sebuah RS di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Mengantar cucu 
yang sedang demam) 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe



      

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke