Pak Emi yang saya hormati dan adidunsanak palanta,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

Ijinkan saya berbagi rasa setelah membaca tulisan Pak Emi ini,

Membaca tulisan Bapak ini sangat saya rasakan manfaatnya. Ilmu yang sangat
berguna bagi ibu-ibu muda yang haus pengetahuan tentang kesehatan diri ini.
Tulisan bermanfaat ini secara tidak langsung memberikan pengharapan bagi
ibu-ibu yang barangkali sedikit trauma ketika melahirkan dengan cara yang
biasa saja. Berhari-hari menahankan sakit karena episiotomy. Duduk salah,
baring salah, jalan salah, apalagi lari :) semua tempat yang empuk sekalipun
rasanya panas dan gerah.

Pengalaman saya sendiri ketika melahirkan anak pertama dulu, mungkin karena
masih kurang pengetahuan apalagi hanya didampingi Mama sebentar saja di
Batam ini. Banyak sekali masalah yang kurang mampu saya atasi. Seperti ingin
buang air besar. Walah.. gila bener.. saya membayangkan bagaimana kalo BAB
saya nanti keras trus merusak jahitan episiotomy? Sehingga 7 hari setelah
melahirkan saya kuatkan hati untuk BAB tetapi karena pikiran yang kacau,
saya sukses pingsan di kamar mandi dan gak jadi BAB, padahal sudah dua macam
obat yang diresepkan dokter sebagai pencahar. Dasar sayanya betul yang
ketakutan, sampai di hari ke 12 pasca melahirkan barulah saya bisa BAB dan
itupun dengan penuh perjuangan. Saya merasakan ada jahitan yang lepas atau
jaringan yang di episiotomy ada yang robek. MasyaAllah...

Bagi saya hamil dan melahirkan rasanya easy going saja. Pas melahirkanpun
saya bisa ngobrol dengan bidan dan dokter, kebetulan mereka urang awak semua
dan semuanya Muslimah Alhamdulillah. Bahkan ketika sehabis si anak lahir dan
di bawa Papanya untuk diazankan dan sayanya dijahit, tanpa sengaja susternya
kesandung kabel listrik sehingga alat-alat yang ada di ruangan itu jadi mati
dan lampu-lampunya juga mati. Kami malah cekikikan tertawa menertawakan
kecerobohan si suster. Dokter Aad yang mau merapikan episiotomipun nyeletuk
: kok yang ngelahirin aja nyatai begini kok malah susternya yang tegang?
Sebab sebelum lahir itu mereka udah prediksi kalo saya gak sanggup lahirin
normal sebab  anak saya besar dan juga kondisi saya terlihat sangat lemah.
Kebetulan hari itu hari Senin dan saya masih ada tugas di kantor yang sudah
saya persiapkan sebelumnya untuk dituntaskan, ternyata pagi itu anak saya
sudah nak mau keluar.

Pengaturan nafas dan rasa berserah diri kepada Allah SWT barangkali yang
sangat membantu saya untuk tenang. Sehingga saya bisa mengalihkan perhatian
tidak kepada rasa sakit yang datang tiap sebentar itu. Tapi yang membuat
traumanya itu adalah pasca melahirkan yang mana semua organ yang masih
trauma harus bisa dipakai lagi sesuai fungsinya (BAB). Sampai tulisan Pak
Emi tentang melahirkan waterbirth di beberapa waktu yang lalu, saya masih
belum ada keinginan besar untuk memiliki anak lagi setelah Bujang-bujang
kecil saya udah 2 orang. Tapi tulisan Bapak ini seolah-olah iklan
terselubung betapa ilmu itu kalo dimanfaatkan sungguh sangat berfaedah bagi
kemashlahatan. Alhamdulillah saya bisa dapatkan itu di rantaunet ini lewat
tulisan-tulisan Bapak lewat solusi melahirkan dengan system waterbith.
Mudah-mudahan Bapak sekeluarga diberi kesehatan dan keberkahan, amin. 

Mudah-mudahan Allah SWT berikan saya kesempatan lagi untuk diberi amanah
setelah 3,5 tahun sejak kelahiran si Farrel. Alhamdulillah dua anak saya
lahir sehat dengan masing-masing berat yang lumayan (kata dokter Aad) sebab
jika dibandingkan dengan ukuran tubuh saya yang lumayan kecil. Namun dengan
membaca tulisan-tulisan Bapak disini saya jadi ingin berbaby ria lagi nih
hehe... Oya Pak, saya juga share dengan kawan-kawan mengenai waterbirth ini,
jangankan yang udah keluarga, malah yang singlepun mau punya anak juga,
katanya dengar cerita saya ini, kayaknya having fun gitu ngelahirinnya.
Yeee... sana cari suami dulu... kata kami rame-rame...

Have a nice day Pak... 

Wassalam
Rina, 33, batam


(Salam untuk yang kopi darat di PMC)

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke