Waalaikum Salam Wr Wb bapak Abraham, bapak TR dan dunsanak sapalanta Yth

Makasih untuk sarannya ya pak.

Waktu membaca cerpen2 tsb, bakaruik kaniang hanifah. Cerita dan fakta yang 
disampaikan di palanta, berbeda sekali dengan yang ada di cerpennya Soewardi 
Idris. Lalu hanifah coba mengambil sisi positif dari cerpen-cerpen tersebut. 
Sepertinya cerpennya pesanan pemerintah.
 
Asumsinya... perang terjadi karena ketidak adilan pusat, lalu para pemberontak 
itu adalah orang-orang yang haus kekuasaan.Sesama pemberontak kadang saling 
jegal. Mereka juga memiki nafsu, apalagi sudah pernah kawin....


Beda dengan asumsi hanifah tentang terjadinya perang ... yang menurut hanifah, 
ini berdasarkan
kakobeh rang kampuang .. perang selain dipicu karena ketidak adilan,
pastilah dipicu oleh adanya paham PKI yang bertentangan dengan paham
Islam.

Logika ini yang berusaha dikaburkan, dan tentunya dengan asumsi orang
minang haus jabatan, maka habislah kepercayaan terhadap orang minang.

Kalau pengarangnya masih hidup, tentu beliau akan membela diri ... tulisannya 
bukanlah catatan sejarah, tetapi suatu karya seni.

Untuk mengimbangi karya seni tersebut, sebaiknya diskusi di RN yang lengkap 
sumbernya dibukukan saja. Bagaimana munurut bapak ?

Wass

Hanifah

--- On Sat, 2/27/10, Abraham Ilyas <abrahamil...@gmail.com> wrote:

From: Abraham Ilyas <abrahamil...@gmail.com>
Subject: Re: [...@ntau-net] DISKUSI TENTANG PRRI DI RN 2010
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Saturday, February 27, 2010, 11:18 PM

Kubaca beberapa cerpen Soewardi Idris
Kudapat info
Wanita juga jadi korban tentara PRRI
Rakyat yang tak ikut perang
Tak disakiti oleh tentara pusat
Cerita yang dikemas sangat indah


Rky. Hanifah nan ambo hormati.
Assalamualaikum Wr. Wb.

Ambo alah mambaco seluruh cerpen Soewardi Idris yang menceritakan drama 
kemanusiaan dalam buku nan kito pesan melalui Pak Saaf tsb.

Kesan ambo, cerpen cerpen tersebut bagus sekali karano mancaritokan musibah 
yang dialami para pelaku/keluarga yang terlibat PRRI dan membawa pesan yang 
jelas.


Hanya saja tentang cerpen wanita yang jadi korban (judul: Di luar Dugaan), ambo 
meragukan fakta yang sebenarnya. 
Mana mungkin para perempuan perempuan itu digiring masuk hutan yang notabene 
akan memperlambat perjalanan para gerilya itu untuk kembali ke posnya. 

Hal ini akan memberi kesempatan kepada lawan untuk mengejar. 

Ciek lai nan juo disayangkan, indak ado cerpen nan mancaritokan kekejaman 
tentara pusat sehinggo Rky. Hanifah manulih puisi sarupo nan ambo kutip di ateh.


Mungkin supayo dapek gambaran nan lengkap tentang sejarah perjuangan PRRI iko, 
ado baiknyo kito mambaco buku nan disabuikkan oleh bapak Taufiq Rasjid nan 
bajudul: "Dari Pemberontakan ke Integrasi - Sumatra Barat dan Politik Indonesia 
1926- 1998 oleh Audrey Kahin.


Sungguahpun baitu untuak menggambarkan kekejaman tantara Pusek terhadap rakyat 
yang tidak ikut perang ambo kutipkan syair berdasarkan pengalaman pribadi sbb:

Perang saudara tidak manusiawi
Kampung padat dibom artileri

Rakyat tak bersalah ikut mati
Meninggalkan dendam rasa benci

Ketika Tanjung melawan Belanda
Peristiwa terjadi di agresi kedua
Musuh tidak gunakan pesawat udara
Apalagi bom membabi buta

Belanda memakai senjata ringan *

Untuk mencari pejuang kemerdekaan
Gerilyawan tertangkap lalu dibebaskan
Mereka dibujuk agar tidak melawan

Pemerintah Soekano lain lagi
PRRI dianggap musuh negeri
Harus dikikis segera dibasmi
Bila perlu dibunuh mati


Saat penduduk mencari nafkah
Menangkap belut dengan lukah
Jubek ditembak di pematang sawah
Dia mati bersimbah darah

Mak Jubek kepala keluarga
Bukan parewa, tidak tentara
Beliau hanya manusia biasa

Orang sipil tak bersenjata

Walau tidak sedang bertempur
Tentara menembak tanpa diatur
Ke sekeliling kota peluru dihambur
Banyak penduduk mati gugur

Saat tidur terlelap pulas
Tiga beranak langsung tewas

Kak Nurma orang Melayu Atas
Menjadi korban perang yang ganas

Mungkin tentara sangat kuatir
Atau sedang dimabuk bir
Meriam ditembakkan tanpa pikir
Korban menerima itulah takdir

Ini peristiwa di puncak Simbatak **

Ke arah pasar tentara menembak
Banyak yang mati bapak dan anak
Ketika pekan penuh sesak

Karena peristiwa dibuat kelam
Penulis ingatkan dengan gurindam
Perbuatan tentara melanggar HAM
Biasanya PBB tak mau diam


Ketika membunuh tanpa dalih
Menabur dendam ibarat benih
Rasa perasaan tak bisa pulih
Nyawa tak mungkin diganti pitih

Salam

Abraham Ilyas Lk.64th.
Memaafkan kekejaman perang, tapi tidak akan melupakan.


*  Nagari nagari di kaupaten Tanah Datar cukup padat penduduknya, seharusnya 
tentara Pusat tidak perlu menggunakan senjata berat canon dan pesawat tempur, 
yang sangat membahayakan rakyat sipil
** Bukit Simbatak, nama sebuah bukit di nagari Sumaniak. Tentara pusat biasanya 
mendirikan pos pos pertahanan di puncak puncak bukit. 

Suatu ketika, tanpa sebab yang jelas tentara Pusat menembakkan mortir ke pekan 
Ahad yang sedang ramai. 
 






-- 

.

Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. Email besar dari 200KB;

  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe




      

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke