Ibu Hanifah Yth. Masalah predikat "brontak/pembrontak", Saya sarankan ibu membaca pandangan Bung Hatta tentang peristiwa PRRI. Juga mengapa Bung Hata tidak mau menerima bapak A. Husein, setelah bapak A, Husein kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Mudah-mudahan ada warga rantau net yang memiliki buku yang kalau tidak salah judulnya "Bung Hatta menjawab". Saya punya, tapi nyarinya sulit. Masalahnya koleksi bacaan saya seperti kapal pecah. Wassalam, Jacky M (76 +)
--- Pada Sab, 6/3/10, hanifah daman <iffa...@yahoo.com> menulis: Dari: hanifah daman <iffa...@yahoo.com> Judul: Re: [...@ntau-net] PRRI Kepada: rantaunet@googlegroups.com Tanggal: Sabtu, 6 Maret, 2010, 5:24 AM Assalammualaikum Wr Wb bapak Jacky, bapak Saaf dan dunsanak sapalanta Yth Bapak Jacky Terima kasih atas penjelasan bapak. Yang sulit ditema nampaknya bukan menyerahnya, tapi dikatakan sebagai pemberontak. Hnifah juga bingung, kenapa PRRI yang tujuannya mulia yaitu menegakkan kebenaran dikatakan suatu pemberontakkan ? Kayaknya kan seperti demo mhs yang dikenal dengan Reformasi ??? Hanifah juga bingung, apa maksud PRRI sebagai prolog, PKI sebagi epilog. Apa pula hubungan berawal dari lubuk Buaya, berakhir di lobang buaya? Oh ya bagaimana ceritanya, G 30 S PKI yang meletus di Jawa, pengaruhnya sampai ke pelosok nusantara termasuk Sumbar ? Bapak Saaf Begitu PKI dikalahkan Bagaimana nasib tentara-tentara yang bertugas di Sumbar waktu itu? Siapa yang mengadili ? Tentunya tentara yang terlibat PKI yang berperang dengan tentara PRRI akhirnya di adili ? Hanifah berharap bapak-bapak bersedia menjawab pertanyaan2 hanifah. Wass Hanifah --- On Fri, 3/5/10, Jacky Mardono Tjokrodiredjo <jackymard...@yahoo.com> wrote: From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo <jackymard...@yahoo.com> Subject: Re: [...@ntau-net] PRRI To: rantaunet@googlegroups.com Date: Friday, March 5, 2010, 11:52 PM Konflik senjata bisa berhenti karena: 1. Salah satu fihak menghentikan perlawanan. 2. Kedua belah fihak sepakat menghentikan permusuhan. Menghentikan perlawanan ditandai dengan adanya salah satu fihak yang menyerahkan kelengkapan alat-alat senjatanya. Dalam hal "kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi", pertanyaannya adalah: apakah setelah kembali, status sosialnya kembali seperti sebelum konflik terjadi? Ternyata tidak demikian. Anggota TNI/Polri yang kembali ke pangkuan ibu pertiwi, boleh tetap jadi anggota TNI/Polri, tetapi pangkatnya diturunkan 2 tingkat. Mereka yang tidak mau kembali jadi anggota TNI/Polri, no problem. Hak-hak sipilnya tetap diakui, tidak ada penggolongan A, B dan C. Lain dengan penghentian permusuhan, contohnya antara RI dengan Belanda. Yang kolonel tetap kolonel di fihak manapun dia berperang. Dengan demikian, kembali ke pangkuan ibu pertiwi, artinya sama-sama berbakti kepada ibu pertiwi, tapi salah satu fihak status sosialnya tidak sama dengan status sosial sebelum konflik. Dalam hal kedua fihak sepakat menghentikan permusuhan, maka kedudukan yang tadinya bersengketa adalah setara. Kata-kata "menyerah" memang kurang enak di dengar. Sama dengan mundur/melarikan diri dari medan laga sering diganti dengan "maju tetapi ke jurusan yang lain ....." Atau untuk membesarkan semangat anak buah: "Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda ......! Kemenangan kita hanya tinggal soal waktu ......!" Mohon maaf, kalau uraian saya sulit dicerna. Wassalam, Jacky Mardono (L - 76+) --- Pada Jum, 5/3/10, hanifah daman <iffa...@yahoo.com> menulis: Dari: hanifah daman <iffa...@yahoo.com> Judul: Re: [...@ntau-net] PRRI Kepada: rantaunet@googlegroups.com Tanggal: Jumat, 5 Maret, 2010, 10:52 AM Assalammualaikum Wr Wb bapak Abraham dan dunsanak sapalanta Yth Susah pula mencari padanan lain antara menyerahkan diri atau menyerah untuk tulisan hanifah yang sangat minim tsb. Tapi menurut tulisan bapak Jacky, beliau memang menyerah ... Ini tulisan dari bapak Jacky. Cuplikan dari memoar AH Nasution: A. Husein mengirimkan kurirnya kepada Panglima Kodam III, tetapi dia mendapat kontak pada tanggal 20 Mei 1961. A. Husein ingin melakukan penyerahan itu langsung kepada Pangti cq Menteri Keamanan Nasional/KSAD, tetapi kami atur A. Husein bersama seluruh Stafnya menyerahkan diri kepada RTP III di Solok. ............... ............... Dan pada tanggal 26 Mei 1961 secara resmi A. Husein melaporkan dirinya beserta pasukannya di hadapan Deyah dan dengan demikian berakhirlah persoalan daerah Sumatera Tengah itu. Putusan A. Husein ini pada mulanya mendapat kecaman dari tokoh-tokoh politik seperti Syarif Usman, Mr. Burhanudin Harahap, Moh Natsir dan lain-lain. Tetapi kelak kemudian langkah itupun akan mereka ikuti termasuk Syafruddin Prawiranegara sendiri. Wassalam, Jacky M. Wass Hanifah --- On Fri, 3/5/10, sjamsir_sjarif <hamboc...@yahoo.com> wrote: From: sjamsir_sjarif <hamboc...@yahoo.com> Subject: Re: [...@ntau-net] PRRI To: rantaunet@googlegroups.com Date: Friday, March 5, 2010, 9:27 AM Angku Abraham Ilyas, Tahun ko paralu dipareso baliak untuak dipeloki. Takana di ambo tahau 1960. Salam, --MakNgah "Republik Persatuan Indonesia (RPI) di Bonjol 8 Februari 1958" [????] --- In rantau...@yahoogroups.com, Abraham Ilyas <abrahamil...@...> wrote: > > *Banyak sekali pendukung Ahmad Husen ya pak. > Setelah menyerah .. bagaimana dengan nasib beliau pak ??? > Bgm pulan nasib gubernur Sumbar waktu itu ???* > > Rangkayo Hanifah Daman yth. > > Kato *menyerah* manuruik ambo paralu dikoreksi. > Pertempuran tahun 1958 - 1961 yang terjadi Sumatera dan Sulawesi adalah > Perang saudara antara Pemerintah Revolusioner RI dengan Pemerintah Republik > Indonesia di dalam satu negara RI, bendera dan lambang lambang negara yang > lainnya tetap sama. > Jadi bukan pemberontakan ! > Ya kalau mau disebut dengan pemberontakan maka bisa kita lihat dengan > situasi di negara kita saat ini..........?? > > Presiden RI (kepala negara) ketika itu ialah Ir. Soekarno, sedangkan kepala > pemerintahnya/PM kabinet ialah Ir. Juanda. > > Saat PRRI diproklamasikan, mereka masih mengakui Ir. Soekarno selaku > presiden berdasarkan konstitusi (PRRI tidak mengangkat kepala negara yang > baru/pengganti presiden Soekarno.) > > Namun dua tahun perang berlangsung, tidak ada tanda tanda kemenangan secara > militer di pihak PRRI sehingga para pemimpin sipil mengambil kebijaksanaan > tersendiri dengan membentuk negara Republik Persatuan Indonesia (RPI) di > Bonjol 8 Februari 1958 dengan presidennya (merangkap PM) Mr. Sjafruddin > Prawiranegara. > Terjadi perpecahan antara sipil/politik dengan militer dalam tubuh PRRI. > > Bukti perjuangan ini didukung oleh rakyat, selama berlangsung perang saudara > ini, tidak satupun pemimpin PRRI yang berhasil ditangkap oleh APRI. > > A. Husein pernah berkata: "*Kalau perjuangan ini akan membuat rakyat > teraniaya maka tangkaplah saya dan serahkan kepada tentara Soekarno, tapi > kalau perjuangan ini rakyat semua yang menghendaki maka saya siap menanggung > resikonya".* > > Oleh karena tentara Pusat tak berhasil menangkap seorangpun pemimpin PRRI > maka KSAP AH. Nasution tg. 3 Maret 1961 mengeluarkan seruan agar kepada > semua "*pemberontak*" di Sumatera dan Sulawesi untuk "*kembali kepangkuan > Ibu Pertiwi*". > > Setelah merundingkannya dengan para pembantunya (dari pihak militer) maka A. > Husein kembali kepangkuan ibu pertiwi. > Tidak ada isilah kalah dan menang."*Kita menganggap persoalan PRRI adalah > suatu kejadiaan yang tidak ada kalah dan menangnya, tetapi dengan kesadaran > dan keyakinan kita bersama sama kembali membangun negara Republik Indonesia. > Jadi tidak ada tuntut menuntut. Bagi kami generasi yang lebih tua, mungkin > kesempatan tidak banyak lagi. Tetapi generasi yang lebih muda harus kita > selamatkan, karena merekalah yang akan kita harapkan meneruskan perjuangan > di masa depan*." > Faktanya pemerintahan rejim Soekarno berhasil dikalahkan oleh rakyat > Indonesia th. 1966. > (Soekarno ingkar janji memenjarakan A.Husein sampai menjelang meletusnya > G30S/PKI). > > A Husein turun dari rimba di kota Solok 23 Juni 1961 diikuti oleh 15.000 > pengikutnya. > > Tanggal 5 April 1961 Kolonel Somba (permesta) turun di Amurang. > > Satantangan gubernur Roeslan Moeljohardjo mungkin baliak ka kampuangnyo di > Jawa, dan digantikan oleh Dt. Rangkayo Mulie (ambo indak tahu, nan jaleh > beliau iko indak ikuik ka rimbo bersama PRRI). > > Itulah nan bisa ambo kutip saketek dari tulisan DR. Mestika Zed > > Salam > > Abraham Ilyas > www.nagari.org -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe