Sanak2 Se balairung, yth,
Wah kalau ngak salah sdh sering terjadi hal yg sama, mati nya ikan ber ton2
di keramba, tentu dan mungkin sdh ada penelitian yg agak memadai dlm hal
ini,.. yg lbh penting bgmn pencegahannya,.. kita punya Fakultas Perikanan,
Unv. Bung Hatta, mari kita pertanyakan kpd mereka.
Atau mungkin belum proritas nya, maka dlm hal ini perlu ada nya berupa
insentif dari donatur utk mengadakan penelitian tsb, dan pencegahannya,
kasihan kita  sumber mata pencaharian dari perikanannya juga yg menentukan
income keluarga  kita dan disamping sebagai sumber gizi protein kita
bersama. Apakah dana DAMI bisa di manfaat kan,    utk meransang penelitian
tsb?

Wass. Muzirman Tanjung
------------------------------------------------------------------------------
100 Ton Ikan Keramba Danau Maninjau Mati

Sabtu, 13 Maret 2010 | 03:36 WIB

Padang, Kompas - Sekitar 100 ton ikan jenis majalaya atau mas dan nila yang
dipelihara dalam keramba jaring apung di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung
Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mati. Kerugian para petambak ditaksir
Rp 1 miliar lebih.

Koordinator Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) Penanggulangan
Bencana Sumatera Barat Ade Edward, Jumat (12/3), menyebutkan, kejadian itu
dipicu oleh angin badai. Kematian ratusan ton ikan itu mulai terjadi Kamis
lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Agam, Isfaemal,
menyebutkan, lokasi-lokasi keramba itu tersebar di sejumlah wilayah
kenagarian. Beberapa di antaranya ialah Nagari Bayur, Nagari Maninjau,
hingga ke arah Nagari Sungai Batang.

Ikan-ikan yang mati itu berharga mulai dari Rp 13.000 hingga Rp 17.000 per
kilogram. Biasanya, ikan-ikan itu dipasok ke Jambi, Sumatera Utara, Riau,
dan Bengkulu.

Menurut Isfaemal, kejadian ini pertama kali dalam tahun 2010. Pada Januari
2009, peristiwa serupa pernah terjadi di Danau Maninjau yang menyebabkan
tidak kurang dari 13.000 ikan mati.

Ahli perikanan Universitas Bung Hatta, Padang, Prof Hafrijal Syandri,
menyebutkan, penyebab kematian ikan-ikan itu tak lepas dari fenomena
umbalan. Itu terjadi ketika curah hujan tinggi dan angin kencang menerpa
kawasan Danau Maninjau.

”Saat itulah berbagai kandungan dalam pakan ikan dalam keramba jaring
terapung, seperti fosfor, belerang, nitrit, dan nitrogen naik ke permukaan.
Dalam kadar tertentu, zat-zat itu meracuni ikan,” kata Hafrijal. (INK)

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke