Ambo satuju jo sanak...
Makonyo ambo mintak data actualnyo sarato daerah asanyo

Lokasi Transmigran. Kampuang rang Nieh disekitar Gn Padang, Katapiang atau 
pusat konsentrasi rang Batak

Ambo lah maliek sandiri. Pareman nan sahari-hari pancacak, mabuak, kalua masuak 
lokalisasi P. 
Cubo dikecekkan "kapia". Ditabehnyo awak

Jaman pemilu cuma tigo partai sajo dulu. Pendukung kuat PPP dalam setiap 
kampanye di Pakanbaru lumayan banyak dari kelompok iko

Makonyo jan sampai inyo disabuik 
"Kapia" sansai awak beko 

Salam
TR
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: Ramadhanil pitopang <pitopang...@yahoo.com>
Date: Mon, 15 Mar 2010 22:15:46 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Subject: Re: [...@ntau-net] pandangkalan aqidah


Secara pribadi saya tidak yakin kalau ada anak Asli Minangkabau  murtad beralih 
agamanya menjadi Kristen/ Katolik atapun agama lain. Kalaupun ada yang seperti 
itu itu beliau bukanlah Anak MINANGKABAU, tapi adalah anak KABAU.....hilang 
Minangnya, merupakan manusia  paling bodoh  yang saya tahu seperti itu.

Hasil pengamatan saya, banyak orang bukan asli Minang tetapi berasal dari 
propinsi tetangga yang Nasrani, tapi karena sudah lama menetap di Ranah Minang, 
sudah fasih berbahasa Minang, mengaku sebagai orang Minang, kemudian beliau 
mengaku-ngaku pada orang lain baik di media ataupun kepada tetangganya sebagai 
orang Minang yang  berubah keyakinan menjadi kristen. Padahal beliau sendiri 
dari sononya memang sudah beragama Kristen. Sebut saja adik kelas di FIPIA 
Unand bernama Edison bermarga "SMG", walaupun lahir di Ranah Minang, tapi kedua 
ibu bapanya asli urang dari propinsi tetangga yang beragama 
Kristen,,,,,,,,,,,begitulah  si anak ini sengaja menjelek-jelekan orang 
Minangkabau dengan cara berkelakuan bejat (gigolo, menipu, dll) kalau ditanya 
orang, beliau selalu mengatakan sebagai orang Minang........  

Menurut saya ini adalah cara murahan yang dilakukan oleh para Misionaris, 
dimana  Fenomena yang sama juga banyak terjadi di Sulawesi Tengah, daerah 
rantau saya dimana persaingan antara agama sangat tinggi.

Wassalam,
R. Pitopang
 

--- Pada Sen, 15/3/10, taufiqras...@gmail.com <taufiqras...@gmail.com> menulis:

Dari: taufiqras...@gmail.com <taufiqras...@gmail.com>
Judul: Re: [...@ntau-net] pandangkalan aqidah
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Senin, 15 Maret, 2010, 10:30 AM

Mohon info. :

Berdasarkan penelitian Bapak sudah berapa banyak yang terbukti beralih dari 
surau ke gereja ?

Kalau bisa ada jumlah atau sekurangnya estimasi angka

Apakah itu terjadi di ranah Minang terutama di Luhak nan tigo atau diperantauan 
?

Adakah pengaruh transmigrasi sehingga missionaris bebas masuk kawasan 
transmigrasi dan tasambia malewai daerah sekitarnya ?

Kenalan saya non-muslim pernah menyatakan bertambahnya orang kristen di Sumbar
Tapi sesudah diamati mereka berasal dari daerah Transmigrasi. ( Dharmasraya- 
Pesisir Selatan- Pasaman)
Ada lagi orang Nieh di sekitar pantai Padang dan BIM airport

  Jadi bukan orang Minang

Untuk Bukittingi ada kampung Batak dekat Terminal Aur Kuning. 

Selain itu mereka beli BTN sehingga bisa masuk kampung dipinggiran kota

Apakah itu terjadi karena perkawinan terutama karena terlanjur hamil sebelum 
menikah atau pengaruh ekonomi ?

Kalau dari intelektual dulu kita kenal dari Lintau dan Maninjau yang murtad

Ada juga beberapa kenalan saya yang murtad karena menikahi wanita non-muslim

Wass
TR 55-
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: helmidjas hendra <helmidjashen...@gmail.com>
Date: Sun, 14 Mar 2010 20:05:43 
To: RantauNet<rantaunet@googlegroups.com>
Subject: [...@ntau-net] pandangkalan aqidah

"DARI SURAU KE GEREJA" adalah judul buku pertama dari novel trillogi
1.000 halaman dengan judul "MURTAD DI RANAH MINANG". Buku tersebut
dicetak sangat terbatas dan diterbitkan sendiri (juga didistribusikan
sendiri) oleh penulisnya, karena tidak ada penerbit (termasuk penerbit
urang awak) yang mau mempublikasikannya. Alasannya hampir senada :
mengungkap masalah SARA, judulnya provokatif/ekstrim/kontroversial
dsb. Ada penerbit yang minta judulnya diganti dengan kata-kata cinta,
ada pula yang minta dimintakan kata pengantar dari tokoh-tokoh Minang
terkemuka. Tapi saya bertahan dengan judul "Dari Surau ke Gereja" dan
merasa tidak perlu meminta kata pengantar dari tokoh-tokoh terkemuka,
dengan argumentasi sebagai berikut : meskipun formatnya "hanya" sebuah
novel (karena saya novelis) saya tidak bermaksud berpanjang-panjang
bercerita tentang percintaan (yang bisa ditemukan pembaca pada novel-
novel lain). Saya ingin menyampaikan buah pikiran saya tentang apa
yang saya lihat, saya dengar dan saya alami (menyangkut eksistensi
adat dan agama di kalangan orang Minangkabau). Buah pikiran tersebut
adalah hasil penelitian intensif selama 10 tahun (1995-2005).
Penelitian tsb saya lakukan secara informal (metodologi yang saya
gunakan adalah observasi dan kepustakaan)
Buah pikiran saya tsb adalah sbb :
A. Sebagian besar orang Minangkabau tidak mengerti notabene tidak
memahami tentang adat Minangkabau kecuali penggalan-penggalan ungkapan
pepatah petitihnya "nan lamak didanga"
B. Telah terjadi pendangkalan aqidah terutama di kalangan generasi
muda (tidak terdidik ataupun terdidik)
C. Penyebab pendangkalan aqidah adalah lemahnya peran ulama sebagai
suluah bendang dalam nagari, karena wirid/ ceramah agama telah menjadi
rutinitas belaka
D. Masyarakat Minangkabau secara perlahan tapi pasti sedang melangkah
menuju masyarakat sekuler.
E. Peran para tokoh Minang termasuki di level nasional hanya sebatas
formalitas untuk mengimbangi kekaguman dari masyarakat Minang
(terutama yang senagari). Peran para tokoh tersebut tidak menukik ke
masyarakat, apalagi memperkuat kepribadian dan aqidah anak
nagari .Diperlukan suatu gerakan generasi muda Minangkabau yang
progresif (seperti yang saya tulis dalam novel saya tsb di atas) untuk
menyelematkan Minangkabau, karena para orang tua (termasuk tiga tungku
sajarangan) telah kehabisan geraham untuk mengunyah (tingga gigi untuk
galak-galak sengeang sajo lai).
F. Apa yang diprihatinkan oleh pak Saafroedin Bahar tentang
ditemukannya ratusan penderita HIV/AID di Bukittinggi bukanlah hal
yang mengherankan saya, karena kemerosotan peran ulama dan pemuka
adat  telah menjadi bagian dari materi penelitian saya
G. Menurut hasil penelitian saya "Adat Minang TIDAK bersendi Syarak,
Syarak MEMANG bersendikan Kitabullah
OBSESI saya sekarang (implementasi kegelisahan seorang pengarang tua
yang tidak dikela terhadap Minangkabau) :
Saat ini tidak begitu penting bagi saya masalah penjualan buku "Dari
Surau ke Gereja", karena cetakan edisi terbatas sekarang tinggal 122
eks, Karena buku ini saya terbitkan sendiri dan saya telah
memprediksikan ketekoran (biaya cetak brosur promosinya hampir sama
dengan biaya cetak buku). Saya (Insya Allah) telah ikhlas atas
ketekoran tsb. Yang saya harapkan, buah pikiran saya tsb di atas bisa
didiskusikan di forum orang Minang yang lebih luas dan lebih kompeten.
Saya tidak mengharapkan semua orang setuju dengan buah pikiran saya.
Alhamdulillah, saya sudah sangat siap menghadapi pro dan kontra. Saya
juga tidak mengharapkan popularitas, karena dalam usia menjelang 60
tahun, saya rasa popularitas bukan lagi target yang rasional bagi
saya. Akhirnya saya harapkan Rantaunet mempertimbangkan untuk
memprakarsai diskusi tentang apa yang telah saya sampaikan tersebut.
(Sebelumnya, bedah buku tsb telah diselenggarakan tanggal 9 Januari
lalu di Universitas Islam Riau dan insya Allah yang kedua akan di
selenggarakan di UIN Sultan Syarif Qasyim. Pekanbaru tanggal 25 April
2010 yad). Dengan segala kerendahan hat8i, saya menunggu tanggapan
dari Rantaunet dan respons dari dunsanak-dunsanak dei mana saja berada

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe



      Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang 
Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke