Untuk menanggapi kisah Reni ini, ikutilah sebuah kisah dibawah ini.

Suatu pagi, seorang bapak dengan anak remajanya berjalan menuju pasar
yang cukup jauh. Mereka berkenderaan seekor keledai, dimana sang anak
yang menaiki keledai, si bapak berjalan sambil memegang tali keledai itu.
Ditengah perjalanan mereka mendengar ada yang berguman: "Anak itu
sangat tak berperasaan sekali, masa dia enakan naik keledai, bapaknya
yang tua disuruh berjalan". Mendengar itu, si anak turun, ganti si ayah
naik keledai. Tapi mereka mendengar lagi orang berkata: "Ini bapak aneh,
masa anaknya yang kecil disuruh berjalan, dia naik keledai". Mereka
kemudian berfikir untuk berdua menaiki keledai. Namun ternyata mereka
mendengar juga ada yang berkata dalam perjalanan: "Orang ini tak berpri
kemanusiaan,
masa keledai yang kecil ditunggangi berdua". Wah, bingung lagi mereka.
Akhirnya mereka berjalan berdua menuntun keledai. Ternyata ada juga yang
berkomentar: "Kok punya keledai, mereka berjalan kaki".

Cuma Reni buat kesimpulan atas cerita diatas.



2010/3/29 Reni Sisri Yanti <resy_2...@yahoo.com>

>   Apa sih definisi ‘gaul dan ‘menjadi lebih baik’ ?. Kalau saja tidak
> kuingat bahwa perempuan didepanku ini adalah sahabat lamaku pasti sudah dari
> tadi kuajak berdebat.
>
>  Inilah kelemahanku. Aku terlalu lemah untuk mendebat pendapat orang lain,
> takut menyakiti hatinya. Apalagi ini kawan lamaku. Kurang gaul ?. Apa iya?
>
>  Walau aku ‘hanya’ seorang gadis  tapi aku aktif di berbagai kegiatan.
> Dari yayasan, arisan ikatan keluarga   sampai anggota berbagai milis . Adu
> referensi tentang mode tas atau sepatu terbaru pun boleh. Atau boleh coba
> diskusi denganku.
>
> Temanku juga banyak. Mulai dari tukang jamu langgananku sampai  taman
> sesama anggota milis
>
> Dan menjadi lebih baik?. Ini yang memerlukan pemikiran mendalam. Aku yakin,
> saat ini masih banyak kekuranganku sebagai  manusia. Terkadang aku masih
> suka ngambek , Aku juga sering meledak marah Atau aku pernah juga merasa
> malas dan bosan karena rutinitasku di kantor .
>
>  Tapi aku sedang dalam proses menjadi lebih baik sekarang. Aku yakin itu.
> Karena aku merasakannya, aku tahu dengan pasti. Sekarang aku jauh lebih
> matang memandang hidup. Obsesiku terhadap uang juga berubah menjadi lebih
> bijak sekarang. Ketertarikanku dengan agama juga membuatku lebih tenang
> sekarang.
>
>
> Apakah semua perubahan itu harus ditunjukkan secara fisik ?. Apakah kita
> harus merubah penampilan kita supaya orang lain tahu tentang perubahan kita
> ?. Atau mungkin yang dibicarakan sahabat lamaku ini sebatas perubahan fisik
> saja?.
>
> “Maksudmu kamu tidak melihat penampilanku berubah dibandingkan dulu,
> begitukah?” tanyaku minta penjelasan.
>
> Reni sayang, ini bukan masalah penampilan saja. Yang namanya perubahan di
> dalam pasti akan terpancar ke luar lewat lahiriah kamu.” jawabnya sambil
> tersenyum. “Aku yakin, bahwa cara kamu memandang hidup saat ini pasti tidak
> jauh beda dengan  reni  yang dulu. Yang selalu easy going, tidak
> memperdulikan pendapat orang dan cuek sama lingkungan. Benar kan?.” Sekali
> lagi aku terhenyak mendengar penilaiannya. Wah, ternyata seperti itulah dia
> menilaiku selama ini.
>
> “Memang ada yang salah dengan hal itu ?. “ kataku kalem. Kulihat mata
> berlensakontak biru di depanku membelalak.
>
> “Tidak ada yang salah sih. Tapi kamu bisa berubah menjadi lebih baik”
> katanya lugas.
>
> Ternyata di balik kalimat- kalimat kritikannya ini dia menyimpan maksud
> tersembunyi dari hanya menegurku. Aku tidak tahu apa maksudnya. Tapi aku
> mencoba untuk mendengar dan menyelami maksud tegurannya. Tidak ada ruginya,
> pikirku.
>
>
> “Mirna, aku ngerti kalau kamu kecewa sama aku. Kita memang selalu bersama
> sejak dulu. Tapi kamu dulu bilang, kamu bisa mengerti keputusan dan
> pilihanku. Kenapa kamu mengungkitnya lagi sekarang. Aku bahagia, Mir.
> Mungkin aku tidak akan pernah mewujudkan mimpi kita dulu untuk mempunyai
> jaringan klinik di mana-mana. Tapi aku menemukan kenyataan lain, Mir. Aku
> bisa menemukan kebahagiaan lain. Dan itu adalah diruku”. Keluar juga isi
> hatiku yang kupendam dari tadi. Entah kenapa, aku merasa bukanlah menjadi
> haknya untuk beranggapan bahwa hidupnya lebih baik dari aku
>
> “Tapi aku melihat kamu tidak berubah, Ren.”
>
> “Aku memang tidak harus berubah, Mir. Aku puas atas diriku. Tuhan sudah
> memberi banyak nikmat padaku. Tak ada yang bisa kulakukan selain bersyukur.”
>
> “Manusia harus berubah untuk kehidupannya. Kalau tidak dia akan tertinggal
> oleh zaman.”
>
> “Aku tidak mau berubah. Beginilah aku. Aku hanya ingin menjadi lebih baik.”
>
> Mungkin memang benar katanya, aku cukup keras kepala untuk mengakui ada
> beberapa pendapatnya yang perlu kudengar. Mungkin memang benar usahaku
> kurang kuat untuk menjadi orang yang lebih baik, sehingga orang lain tidak
> melihat ada perbedaan pada diriku. Banyak yang harus kukoreksi dari diriku
> dan kehidupanku. Aku mengerti kalau dia tidak bermaksud menyakiti hatiku.
> Dia hanya memakai kacamatanya untuk melihat kehidupanku. Dan seperti
> katanya, aku memang tidak peduli apa kata orang tentang kehidupanku. Dia
> memang benar, aku memang agak keras kepala
>
>
> renny,ancol
> www.renisy.blogspot.com
>
>
> --
> .
> Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat
> lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan
> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
>
> To unsubscribe from this group, send email to rantaunet+
> unsubscribegooglegroups.com or reply to this email with the words "REMOVE
> ME" as the subject.
>



-- 
Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
gelar Bagindo, suku Mandahiliang,
lahir 17 Agustus 1947.
Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. rantau Deli, Jakarta, USA.
sekarang Sterling, Virginia-USA

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

To unsubscribe from this group, send email to 
rantaunet+unsubscribegooglegroups.com or reply to this email with the words 
"REMOVE ME" as the subject.

Kirim email ke