Saya ambil dari milis sebelah.

Semoga pandangan Angku Darwin Sutan Bandaro Kayo tentang perbedaan
bermanfaat bagi kita semua..

 

Pak Darwin yth, mohon maaf sy forward tulisan bapak ke Palanta (dan sy
tidak tahu apakah bapak sudah menjadi member di palanta ini)

 

Salam.. smm

________________________________

From: su...@yahoogroups.com [mailto:su...@yahoogroups.com] On Behalf Of
Darwin
Sent: Wednesday, April 21, 2010 9:12 AM
To: su...@yahoogroups.com
Subject: [surau] Re: INGKAR SUNNAH ITU?

 

Ikut nimbrung.

Setiap orang yang berakal dan beriman kepada Allah, tentulah ingin
sekamat dunia dan akhirat. Setiap orang siapapun bisa benar dan bisa
salah. Dengan kata yang tahu apa itu kebenaran bukan hanya awak saja,
orang lain juga bisa. Dan kebenaran yang hakiki berada di wilayah ilmu
Allah Subhanahu Wata'ala, Sang Pencipta Yang Mahakuasa dan
Mahabijaksana.

Karena itu sikap rendah hati, prasangka baik perlu didahulukan dalam
menghadapi perbedaan pendapat. Penghakiman, apalagi stigmatisasi
terhadap pendapat yang berbeda harus dihindarkan, karena penghakiman
terhadap keyakinan seseorang adalah hak preregotif Allah dengan
ilmu-Nya, tidak akan tidak pernah terduga oleh manusia, bahkan para
Ulama Koromah dan Waliyulah sekalipun.

"Taj Mahal tampak berbeda dilihat dari sisi yang berbeda," bunyi sebuah
ungkapan bijak. 

Ya sangat bijak, karena menggambarkan keterbatasan seorang manusia dalam
memaknai suatu fenomena. Kembali ke tamsil Taj Mahal untuk mengetahui
seperti apa seseorang harus pndah tempat, melihat dari sudut pandang
orang lain. Dengan kata lain kita perlu bersedia mendengar pendapat
orang lain, tidak ngomong pendapat atau kebenaran sendiri. Apalagi Allah
SWT tentu tidak sembarangan menciptakan manusia dengan dua telinga
tetapi hanya dengan satu mulut.

Pengetahuan diperlukan untuk memahami agama dan mengenal eksistensi
Tuhan. Tetapi agama khususnya untuk "mengenal Tuhan". Karena agama tidak
hanya proses kognitif tetapi lebih merupakan proses penghayatan dan
pengamalan. Tuhan tidak akan tecerna oleh akal dan tidak terdeteksi oleh
akal dan tidak terdeteksi oleh pancaindera, tetapi kehadiranNya bisa
dirasakan, oleh hamba-hambanya yang tidak henti-hentinya mengharap rido
dan kasih sayangNyabukan orang-orang yang suka menepuk-nepuk
punggungnya sendiri sebagai "penjaga akidah dan pemilik
kebenaranseperti yang serong terekam dalam kisah-kisah yang
sedehana yang sering di sampaikan sobat dunia maya saya sejak lama Mas
Agus Syafei.

Saya lumayan mengenal "reputasi" Hartono Jaiz, tetapi tidak pernah
terkesan, karena saya tidak akan pernah terkesan kepada orang-orang yang
untuk memperlihatkan kebersihan dirnya selalu "mengorek-ngorek kakus
orang lain". Saya tidak akan ragu-ragu mengatakan, bahwa
"mengorek-ngorek kakus orang lain" itu adalah pekerjaan hina dan tidak
berguna. Tokh orang-orang yang kakusnya selalu dikorek-korek itu
baik-baik saja dan menjalani kehidupan secara terhormat dan bermartabat.

Ketika Rektor UIN Jakarta Prof Komarudin Hidayat---tokoh yang sering
"dikorek-korek kakusnya " oleh Hartono Jaiz dan orang-orang seperangai
dengan dia---ditunjuk Presiden SBY sebagai anggota Tim 8 pada
penyelesaian Kasus Bibit-Chandra, tak seorangpun dari pihak pro dan
kontra yang merasa keberatan.

Kapolri Bambang Hendarso Zainuri memerlukan datang mengunjungi keluarga
Alm Nurcholis Majid------tokoh yang paling sering "dikorek-korek
kakusnya " oleh Hartono Jaiz dan orang-orang seperangai dengan
dia---untuk minta maaf akibat keteledoran lidahnya
menghubungkan-hubungan Chandra M Hamzah, dengan MS Kaban, yang
"kebersihannya" ketika masih menjadi menteri kehutanan.

Apapun tuduhan yang dinistakan kepada tokoh JIL Ulil Absar-Abdalla, tokh
pencolonannya untuk menjadi Ketua Umum NU di Muktamar NU di Makassar
beberapa waktu yang lalu tetap tidak dihalan-halangi oleh para Kiyai
khos di lingkungan ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut. Malahan
dalam proses pemilihan Ulil berhasil mendapat dukungan 22 suara, lebih
banyak dari KH Ali Maschan Moesa yang pernah dua kali menjabat Ketua
PWNU Jawa Timur yang hanya mendulang 8 suara.

Lalu di mana posisi Hartono Jaiz di blantika sosial, politik dan
keagamaan masyarakat Indonesia yang 90% muslim ini?

Dan walaupun tidak semua pendapat Engku Kassim dapat saya terima, saya
selalu tidak habis pikir mengapa orang seperti Engku Kassim itu harus
dilabeli dan dinista sebagai "inkar sunnah", hanya karena dia memiliki
keyakinan dengan argumentasi yang sangat kuat, untuk hanya berpegang
kepada Al-Quran dengan hujah yang sangat kuat: yaitu firman Allah, bahwa
tidak ada yang dilupakanNya dalam kitabNya (memangnya Allah SWT kakek
tua yang sudah pikun?) serta penolakannya terhadap hadis yang memang
banyak bermasalah dalam metodologi, substansi maupun rasionalitas,
kenapa hadis perlu dicatat, padahal Nabi sendiri memang melarang
mencatat ucapan-ucapanny selain yang diwahyukan Allah kepada beliau. As
a matter of fact, tidak seorang sahabatpun yang memiliki dan mewariskan
catatan-catatan mengenai apa yang diucapkan Nabi selain wahyu Allah.

Kenapa bukan hujjahnya saja yang dibantah?

Dan kalau toh dia salah, tokh itu urusanNya dengan Allah. Lalu siapa
yang berani menjamin bahwa hujjah Engku Kassim yang pasti salah, dan
hujjah yang berlawanan dengan dia yang pasti benar di sisi Allah.

Kalau ada, maka saya tidak akan ragu-ragu mengatakan, bahwa orang itu
adalah orang yang bodok dan takabur.

Menjadilah orang yang terhormat, dengan selalu membersihkan hati dan
pribadi sendiri---sesuatu yang jelas suruhannya dalam Al-Quran, tidak
dengan menyibuki diri melabeli dan menstigmatisasi orang lain. Perangai
yang jelas-jelas menunjukkan cirri-ciri "orang yang bangkrut".

Bukan baitu Angku Boes?

Wallahu a'lam, wassalam, HDB-SBK (67) 

--- In su...@yahoogroups.com <mailto:surau%40yahoogroups.com> , azhari
qa <azhari...@...> wrote:



Saya sedang membaca buku karangan Hartono Ahmad Jaiz berjudul "Nabi2
palsu dan penyesat umat", setebal 450 halaman.

Saya temukan di hal 173 tentang JAM (jamaah al-quran malaysia) yg tdk
mengakui hadis (ingkar sunnah) dan hanya merujuk kepada al-Quran.
Pentolan utamanya Rashid Khalifa, cendekiawan Mesir yg mengaku nabi
palsu, ingkar sunnah yg menetap di AS, Rashid mati di tusuk di mesjidnya
di AS oleh pembunuh misterius.

 

Penasaran, saya coba search JAM ternyata ketemu deh Pak tua Kassim yg
ingkar sunnah. Tulisan pak Tua, persis spt yg disampaikan argumennya di
surau ini. Jika ingin lihat tampak Pak Tua yg sudah mulai peot karena
berumur 77 th, bisa buka:

 

http://www.stormloader.com/qsmjam/tetap/JAM11A.html
<http://www.stormloader.com/qsmjam/tetap/JAM11A.html>  

 

__._,_.___

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke