--- In rantau...@yahoogroups.com, Ryan Firdaus <ryanfirdau...@...> wrote:
>
> Mak Darwin ...
>
> Allah melarang berprasangka buruk (su'u dzonn), itu benar Allah juga tidak
> suka Ghibah, itu juga benar..tapi Allah tidak melarang kita untuk
> mengemukakan argumentasi masing2 untuk tujuan diskusi, dgn niat mencari
> kebenaran..
>
Setuju, malahan sepanjang yang saya ketahui, dalam budaya Minang (beradu)
argumentasi bukan saja tidak dinafikan, tetapi diapresiasi tinggi, yang
tercermin dalam adagium: "Bersilang kayu di tungku, di sana timbulnya api,
untuk memasak-masakan yang akan dimakan."
Tetapi adu argumentasi dilakukan dengan ketajaman fikir dan kematangan rasa
yang jelas sekali terlihat dalam acara-acara pasambahan.
Meng-argue dan mentertawakan seseorang ketika orang itu tidak ada alias
"mangecek atau tagalak surang", bukan saja tidak dipujikan agama dan budaya,
tetapi juga "berbahaya", karena dapat dikira orang "barubah aka" :)
> kalau seandainya argumen kita tidak mau di jadikan bahan olok-olok, silakan
> keluarkan dalil2 yg masuk akal yg di dukung fakta (untuk hal2 yg biasa)..
Maaf saya ingatkan lagi, saya bukan Hendri :), dan dia sekarang tidak sedang di
sini, dan saya bukan jubir atau wakil Hendri …………. :)
kalau menyangkut masaalah agama, tentu saja memerlukan dalil yg bernas dgn
urutan: Al quran, hadits shahih, Ijma' Ulama yg mu'tabar, terakhir Qiyas...
>
Baiklah. Muhammadyah, dan gerakan tajdid lainnya di Indonesia seperti Persis,
Al-Irsyad serta "Kaum Muda" di Minangkabau di awal abad silam hanya berdalil
kepada Al-Quran dan hadis. Dan mereka pun pada awalnya dianggap sesat seperti
yang dinisbatkan kepada Hendri dkk saat ini.
Pembaharuan pemahaman selalu perlu dilakukan, agama tidak berada di ruang
vakum tetapi di alam nyata yang selalu berubah, dan perubahan itu sendiri
merupakan Sunatullah dan akan selalu terjadi dikehendaki manusia atau tidak
Dengan pembaharuan pemahaman keagamaan di Minangkabau, anak-anak perempuan di
awal abad yang lalu bisa bersekolah, baik di sekolah umum yang dirintis oleh
Rky Rohana Kuddus dan sekolah agama yang dirintis oleh Rky Rasuna Said di
Padangpanjang.
Kalau ada yang bertanya, mengapa orang Minang yang jumlahnya tidak seberapa
selalu berada di panggung nasional sejak zaman prakemerdekaan, maka IMHO,
karena mereka atau ibu bapa mereka dilahirkan oleh ibu-ibu yang berkesempatan
mengenyam pendidikan di bangku sekolah!
Saya masih ingat seorang perempuan Batak Kristen yang pernah bersekolah di SGA
Padangpanjang di awal memerdekaan menulis, pengalamnnya itu di Harian Kompas,
di mana antara diceritakaannya bagaimana keluarga muslim tepat dia menumpang
tinggal memperlakukannya seperti anaknya sendiri.
(bandingkan dengan kelompok Taliban di Afanistan yang sampai saat ini masih
melarang dan membakar sekolah-sekolah anak perempaun. Karena itu bahasa yang
mereka pahami umumnya hanya teror dan kekerasan…)
-dihapus)
> Berkaitan dgn tulisan saudara Hendri yg mak Darwin postingkan...bagi saya
> pribadi memamng pantas jadi olok2...dia memperlekehkan ulama2 di zaman 300
> thn selepas Nabi wafat, tapi beliau dgn ikhlas menerima pandangan seseorang
> yg hidup setelah 1400 thn lebih...lebih wara' kah individu yg hidup 1100 thn
> lebih sesudah zaman kenabian??? silahkan rujuk sejarah ulama2 yg hidup dalam
> lingkungan tiga kurun selepas zaman kenabian..............
>
Yang lebih pantas menjawab pertanyaan dan olok-olokan di atas tentunya Hendri.
Tetapi terus terang, saya sering tercengang mendengar pernyataan yang sangat
mendewa-dewakan ulama yang hidup dalam lingkungan tiga kurun selepas zaman
kenabian. Seakan-akan Allah SWT hadir di dunia hanya di tanah Arab dan di zaman
tersebut. Seakan-akan semua ulama yang hidup di kurun waktu tersebut manusia
superjujur, supermulia dan super-berilmu.
Padahal jangankan ulama, para sahabat terdekat yang hidup di zaman Nabi
sendiri, tidak selalu menunjukkan perilaku yang terlalu istemewa. Mereka bahkan
sudah berpecah belah tidak lama sesudah Nabi wafat. Lha, yang berhadapan dalam
perang Jamal itu siapa? Yang melakukan pembenaran terhadap pembunuhan keji
terhadap Husein cucu kesayangan Nabi di Karbala itu siapa? Yang meciptakan dua
kelompok besar ummat yang saling bermusuahan bahhkan saling berbunuhan sampai
hari ini siapa?
Kalau ada yang membuat saya sangat kagum kepada kaum muslimin dalam kurun waktu
tersebut adalah sarjana-sarjana muslim seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina,
Ibnu Rusyd, Al-Khawarizmi dan Al-Khawarizmi yang terinspirasi oleh Al-Quran
berhasil memperluas cakrawala pemikiran zamannya dan menghasilkan dan
mengembangkan penemuan-penemuan dan metode keilmuan yang menjadi dasar ilmu
pengetahuan sampai hari ini.
Dalam kezuhudan, keearifan dan keilmuan saya jauh lebih kagum dan hormat kepada
Ulama-Ulama zaman ini, termasuk yang lahir dan besar di Nusantara, seperti
Walisanga yang meneyebarkan Islam di Pulau Jawa dan 3 orang Ulama Karomah
berasal dari Koto Tangah yang hidup di awal abad ke-16 dan menurut catatan
sejarah, menyebarkan Islam di Sulawesi Selatan yang merupakan "tanah sakti
rantau bertuah"
Atau kepada tokoh "Kaum Muda" yang berasal dari Bukittinggi dan kemudian
bermukim di kota suci Makkah: Sekh Ahmad Khatib Al-Minangkabaui; kepada siapa
pernah berguru pendiri Muhammadyah KH Akhmad Dahlan dan pendiri NU KH Hasyim
Azhary; Beliau juga merupakan satu-satunya ulama Non-Arab yang diberi amanah
mendapat jabatan yang sangat terhormat: Imam Masjidil Haram (!)
Walaupun dibesarkan dalam tradisi Muhammadyah, saya juga tidak kalah kagum dan
hormat kepada ulama-ulama karomah di lingkungan Nahdathul Ulama, yang hemat
bicara tetapi kaya keteladanan dan bersifat mengayomi, sehingga organisasi
Islam terbesar tersebut selalu dapat mengatasi dengan baik berbagai gejolak
yang timbul di lingkungan internalnya.
Salah satu contoh adalah KH Dr Sahal Mahfut yang baru saja di beri amanah
kembali untuk menjadi Rois Am organisasi tersebut.
Yang saya tidak salut adalah ulama-ulma kolot di Malaysia yang mendakwakan
bahwa hanya Umat Islam yang berhak menggunakan nama "Allah".
Dan yang melarang buku Biografi Nabi yang ditulis oleh Karen Armstrong, buku
yang selalu terletak di meja kolega saya, seorang mualaf, ketika saya bekerja
di sebuah Proyek bantuan Jepang di Semarang tahun 2008 yang lalu.
-dihapus=
> pertanyaan terakhir saya kepada mak Darwin, kalau mamak setuju dengan tulisan
> sanak Hendri itu, dalam empat golongan yg di sebut itu, mamak memilih
> golongan yang mana?
>
Dengan segala kedaifan saya dengan kesadran bahwa saat ini separuh badan saya
sudah berad di liang kubur, dengan tidak keraguan sedikitpun saya akan memilih
golongan "a": Menolak menjalankan hadits, dan memihak pada Alquran
Dan dengan ini pula pendapat saya yang berhubungan dengan apa yang disebut
sebagai "ingkarussunnah" ini saya akhiri di sini. Untuk yang masih berminat
membahasnya, silakan singgah ke Surau. Selain pihak-pihak yang lebih berhak dan
pantas untuk menjawab berada di sana. masalah-masalah seperti itu lebih tepat
dibahas di sana daripada di sini.
Akhirul kalam, kepada Engku Ryan dan segenap dunsanak di Palanta saya mohon
maaf atas ucap dan sikap yang tidak berkenan.
Kepada Allah jua, saya mohon petunjuk dan hidayah
Wassalam, HDB-SBK (67-)
Asal Padangpanjang, tinggal di Depok, Jawa Barat
> mohon maaf sanak palanta yg di hormati, sengaja pakai bahasa Indonesia Raya,
> takut kalau pakai bahaso kito tacinto ndak sampai pulo nan di
> mukasuikkan..dek Ambo pun baru lo mulai mamakai bahaso awak ko untuak
> manulih...
>
> Wallahu A'lam, wassalam
>
> Ryan Pilliang 42 Ipoh
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Darwin <dba...@...>
> To: rantaunet@googlegroups.com
> Sent: Sat, April 24, 2010 1:40:44 PM
> Subject: Re: [...@ntau-net] INGKAR SUNNAH ITU?
>
>
>
> Allah SWT melarang prasangka karena sebagian prasangka itu dosa. Daripada
> "berghibah ria", IMHO, lebih baik subscribe ke Surau dan buka file-file
> mengenai pendapat-pendapat dari apa yang dilabeli "ingkarussunnah" tersebut.
>
--
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe