Pak Anzory,
Mungkin lebih bagusnya Bapak tulis begini : Contohnya lagi peristiwa di salah satu Perusahaan di Batam. Begitu mudah amuk sebagian karyawan (masa) terjadi, seolah-olah mereka adalah manusia yang tidak punya hati nurani (yang gak punya hati nurani ini siapa sebenarnya?), hanya mengedepankan emosi. Ini cerminan bangsa yang tidak mendapat berkah dari Allah SWT, mungkin termasuk juga kita. Astaghfirullah............. Tapi Pak kalo diteliti lebih lanjut, kalo saya jadi karyawan yang dihina itu, saya akan buat lebih sadis dari itu tetapi lewat jalur prosedur yang benar.Bukan dengan anarkisme. Kata kawan disini sambil guyon : mungkin kita bisa balikin tuh orang jadi jualan susu lagi dinegerinya, toh enginer kita gak kalah pintar kok dari mereka. Kan udah jelas jika karyawan tidak merasa kondusif untuk kerja dengan pimpinannya artinya kita perlu cek yang mimpin dulu kan? Perlu jadi catatan bagi kita yang ngaku si urang awak, yang pertama anarkis di atas galangan kapal itu adalah si urang awak, sama teman saya mata sipit diledeknya: Wah.. Uni Si Keling VS urang awak ya???.... Mungkin pemimpin dinegeri ini takut peristiwa ini berdampak akan berpalingnya investor dari negeri, tapi menurut saya harusnya mereka lebih khawatir lagi dengan perjanjian2 aneh yang mereka bikin sehingga kekayaan alam kita lari tangan Negara lain. Buktinya saja banyak Negara dengan tidk adanya SDA dan SDM yang kuat tapi bisa eksis dan menguasai ekonomi dunia. Menurut saya bukan mental temperamen buruh2 kita yang disalahkan tapi kesalahan utama terletak di yang mimpin negeri ini. Kalo di Batam ya Walikotanya, ya Disnakernya. Bukti nyata aja ya Pak, kita2 di Batam hampir tiap pagi dapat sarapan dari jalur interaktif on air kira2 beberapa bulan sebelum kejadian dengar di Batam Fm penyiarnya membacakan sms atau nelpon langsung dari karyawan2 di Perusahaan ini yang mengatakan mereka dihina dan diperlakukan tidak wajar oleh Supervisornya ini, kesejahteraannyapun tidak diperhatikan, tapi kok saya yang warga batam biasa bisa tau masalah yang seolah-olah bom waktu itu dari para dari pimpinan-pimpinan yang berkepentingan yang saling cuci tangan setelah peristiwa itu. Mereka pada mengeluarkan penyataan kalo gak ada masalah antara management dengan buruh. Alamak jaan.. Wassalam Rina, 33, batam From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On Behalf Of Anzori Sent: Friday, April 23, 2010 7:08 PM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [...@ntau-net] Fw: JK : Mengapa Kita Menjadi Bengis? Ini pertanyaan yang menarik. Cerminan bahwa manusia Indonesia yang dikenal kental dengan budaya agama dan sangat agamis ternyata bertemparemen sangat bengis Salahnya di mana? Padahal agama mengajarkan kelembutan. Contohnya lagi peristiwa Batam. Begitu mudah amuk masa terjadi, seolah-olah mereka adalah manusia yang tidak punya hati nurani, hanya mengedepankan emosi. Ini cerminan bangsa yang tidak mendapat berkah dari Allah SWT, mungkin termasuk juga kita. Astaghfirullah............. -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe