Bagus sekali puisi Ifah
Ifah sangat pandai melantunkan suara hati

Orang yang melantunkan suara hati juga akan diterima oleh hati

Ketika kita menulis dengan penuh perasaan orangpun hanyut dalam perasaan kita
Bila kita menulis dengan bercucuran air mata, maka orang yang membacapun akan 
berurai air mata, sekurang matanya berlinang

Dan bila sesuatu di tulis dengan santai sipembacapun akan santai
Bila sesuatu ditulis dg penuh canda orangpun akan terpingkal-pingkal tertawa.

Tabahkan hatimu dalam setiap langkah
Dalam langkahmu, orang akan memberikan penilian berbeda

Yakinlah bahwa yang berhak menilai itu ada diatas sana

Manusia disamping tak diberi hak menilai, juga dilarang menilai
Kerna...
Kerna....
Jangankan menilai orang lain, menilai dirinya sendiripun dia tak mampu. Karena 
menilai itu bukan wewenangnya

Luruskan niat, padaNya senantiasa berserah diri
 Allah akan memanggilmu
"Wahai orang yang letih, kembalilah pada Ku. Akan kubukakan rahasia besar yang 
terlindung yang tak kau ketahui"
SikapKu terhadap hambaku, sesuai dengan sangka-sangkanya pada KU
Aku akan selalu bersamanya disaat dia mengingatKU
Jika dia mengingat aku dalam dirinya, maka akupun akan mengingatnya dalam 
diriKU"

"Laa Tahzan, Innallah maanna"
Jangan cemas jangan bersedih. Allah bersama kita

Salam teriring do'a
K Suheimi
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: hanifah daman <iffa...@yahoo.com>
Date: Wed, 5 May 2010 21:03:59 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Subject: [...@ntau-net] ASYIKNYA DI BELA





ASYIKNYA
DI BELA

 

Bertahun-tahun
aku bertutur

Dengan
sopan dan santun dengan beliau

Beliau
yang selalu membaca tulisanku

Selalu
mendorongku untuk terus menulis

Sering
mengatakan tulisanku bagus dan perlu

Tanpa
memperdebatkan termasuk kelompok apa tulisanku

Bukan
kemasannya yang beliau lihat

Tetapi
apa pesan, baik tersurat maupun tersirat 

Yang
ada dalam tulisan tersebut

 

Perjalanan
hidup beliau yang panjang

Telah
melalui jalan berliku dan mendaki

Pernah
berada disetiap lapisan sosial

Bertemu
dangan berbagai ragam manusia

Yang
memiliki beragam  bahasa, adat dan budaya


Menjadikan
beliau manusia yang Arif dan Bijaksana

 

Sesekali
kupakai bahasa nenek moyangku

Untuk
bertutur dengan beliau lewat tulisan

Apa
yang terjadi?

Orang-orang
yang ikut membaca tulisanku

Marah
besar dan mencaci maki diriku

Bahasa
yang kupakai …

Tidak
pantas untuk beliau yang terhormat

 

Sementara
beliau sendiri

Tertawa-tawa
membaca tulisanku

Lebih
hebatnya lagi

Aku
dibela mati-matian

Mungkin
beliau ingat ketika menjadi orang pasar

Sering
mendengarkan kata-kata yang kupakai

Bahkan
oleh pelajar sekalipun

Penggalan
nyanyi wajib Minangkabau

Bukti
nyata “Aden” pengganti diri resmi

Asyiknya
dibela

 

Aku
jadi teringat nasehat mamaku

“Melihatlah
dengan mata hati”

Agaknya
inilah yang dipakai oleh beliau

Untuk
melihatku dari jauh

Walau
kemasanku rada aneh dari biasa

Terasa
kurang ajar bagi orang yang tak biasa

Beliau
yakin, aku tetap menghormatinya

 

Akupdi
bertanya-tanya

Apasih
bedanya

Aku,
saya, aden, ambo, gua, gue, dsb?

Bukankah
semua pengganti diri?

Begitu
hinakah nenek moyangku yang ber”Aden”?

Apa
dikira nenek moyangku tak terpelajar?

Apa
Nagariku jajahan Nagari yang lain?

 

Biarlah
waktu yang menentukan

Kata
apa yang akhirnya 

Dipilih
masyarakat untuk pengganti diri

Harusnya
anak Nagari

Bangga
dengan bahasa sendiri

Bahasa
menunjukkan

Dari
Nagari mana seseorang berasal

 

Bagi
yang keberatan

Jangan
heran kalau suatu saat nanti

Bahasa
Minang tinggal kenangan

Karena
berganti dengan bahasa Indonesia

Bukankah
kecendrungan tersebut sudah terasa?

Apa
ada bahasa Minang yang standar?

Kenapa
tidak pernah ada kongres bahasa Minang?

 

Diantara
perbedaan

Biar
tidak jadi pertempuran

Bukankah
lebih baik

Saling
menghargai perbedaan

Seperti
yang dicontohkan

Bapak
Prof Suheimi

Yang
tak lagi terpengaruh

Oleh
pujian dan umpatan

 

Terima
kasih Bapak Prof Suheimi

Atas
pembelaannya

Aku
jadi senang dan bangga

Dan
berharap 

Banyak
orang yang belajar dari bapak

Bagaimana
cara menghormati perbedaan

 

 

Bengkulu,
5 Mei 2010

 

 

Hanifah
Damanhuri

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 




      

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke