mamak2, yo dunsanak sadonyo, 
Alhamdulillah, serasa pergi ke masa lalu angan2 ini, melihat
rangkaian cerita merantau dari pak Darwin Bahar tsb., tarimo kasih.
Ada beberapa hal yg
menarik utk awak hotakan disiko ;

Pepatah ;” merantau bujang dahulu , di rumah paguno balun” ,
apakah masih realistis saat ini, karena nyatanya, sampai selesai sekolah atau
mencari rizki si bujang di rantau, belum tentu pula, ia benar2 bisa
didayagunakan di kampung halaman nya ? , kebanyakan terus bekerja dan beranak
pinak di rantau, dan sekali2 saja pulang ke kampuang halaman nya. Sampai kapan
si bujang dianggap sudah bisa berguna di kampuang nyo ?

Cerita ttg perantauan pak Darwin tsb, berlangsung dalam
setting waktu 30-40 thn yg lalu, yg saat ini sdh berbeda suasana nya, ke Jakarta
bisa 2 jam saja naik pesawat dari padang. Jakarta sudah menjadi bagaikan
kampuang urang minang sajo, kita merasa di rumah sendiri ( feel at home ),
tantangan nya pun sudah berubah, sehingga menurut ambo pribadi, kalau pai ka 
Jakarta
kini dari ranah minang, tak bisa lagi dianggap merantau, anggap sajo sadang pai
bajalan ka nagari nan lain, semisal dulu urang darek pai ka daerah pesisir.

Menurut ambo pribadi yg namonyo merantau utk konteks
kekinian, ialah bilamana kita pergi ke luar negeri , mulai dari yg dekat ke 
Malaysia
sampai yg jauh ke seberang samudra sana, seperti ka tapi riak nan badabua,
tampek mak angah sjamsir sjarif di amrik sinan. Bila kita bermigrasi ke luar
negeri, entah sekolah atau mencari rizki ( kerja/bisnis) , tantangan nya cukup
berat, mungkin mirip spt urang awak 40 thn nan lalu pai merantau ke Jakarta.
Nampaknya  utk saat ini, ujian penempaan
diri bagi anak2 muda minang ialah saat ia merantau ke luar negeri.

Terus menarik juga tanggapan dari pak Abraham Ilyas, 

“Kalau mencari uang di tempat yg ramai, tapi kalau mencari
kerja di tempat yg sepi”

Menarik sekali dan bagi saya sendiri ternyata terbukti hal
tsb. Mencari uang, spt berdagang/bisnis memang harus di tempat yg ramai, banyak
orgnya, banyak pembeli. Tapi kalau mencari kerja di tempat yg ramai, gaji yg
didapat ternyata tak begitu banyak, karena banyak saingan dan banyak pula yg
perlu dibagi hasilnya. Tapi saat bekerja di tempat yg sepi  ( misal banyak 
potensi alam nya, spt  tambang alam di tengah hutan atau pengeboran
minyak di tengah laut, gajinya akan besar ). Pengalaman ambo sendiri yg pernah
bekerja di tempat rami, spt pulogadung Jakarta, dibanding di tempat sepi kiniko,
di ujung gurun pasir kosong ( empty desert )  dekat tepian teluk Persia, Negara 
UAE, jauh
sekali bandingan nya.

Terus, tentang merantau sendiri dg ide dasar utk menempa
diri agar kelak berguna di kampuang halaman nya, perlu dipertanyakan juga
relevansi nya saat ini, karena hanya sebagian kecil saja, yg bisa sukses pula
saat ia kembali ke kampuang halaman nya 
antara lain karena telah terjadi semacam perubahan pola pikir, dimana
ilmu atau pengalaman yg didapat, tak relevan lagi dg realita di kampuang
halaman nyo. 
Alm penyair Rendra, menyatakan nya dg rancak dalam Sajak seonggok
jagung berikut;

Aku bertanya; 

Apakah gunanya pendidikan, 
bila hanya akan membuat seseorang
menjadi asing di tengah kenyataan persoalan ?

Apakah gunanya pendidikan,

Bila hanya mendorong seseorang menjadi layang layang di
ibukota, kikuk pulang ke daerah nya.

Apakah gunanya seseorang belajar berbagai ilmu ; matematik, teknik,filsafat,
sastra,pengobatan atau apa saja, bila pada akhirnya , ketika ia pulang ke
daerah nya, 

lalu berkata ; Disini aku merasa asing dan sepi  !!

 

salam dari bawah pohon kurma yg mulai berbuah di awal musim
panas ini, 
Abu Dhabi, UAE

HM malin sinaro , 40 thn

[ yg merasa nelangsa saat pulang ke dusun sunyi di atas bukit alahan anggang, 
nagari gumarang, kec. Palembayan,
kab. agam ]

http://hdmessa.wordpress.com





      

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke