Selasa, 03 Agustus 2010

Padang Panjang, Singgalang
Gubernur (terpilih) Sumatra Barat yang baru terpilih, Irwan Prayitno
menegaskan, daerah ini harus dibangun sedemikian rupa, sehingga posisinya
sebagai sentra pendidikan Islam pada masa lalu bisa kembali dikukuhkan. Kota
Padang Panjang, sebutnya, diharap menjadi basis utama pembangunan kembali
sentra pendidikan Islam tersebut.
"Setiap daerah harus punya keunggulan masing-masing. Tidak perlu pula
berkompetisi di lini yang sama. Sentra-sentra keunggulan itu, harus
disandarkan pada jejak sejarah, potensi dan kondisi geografis. Nah! Padang
Panjang memiliki jejak sejarah yang cukup panjang dalam hal pendidikan
keislaman tersebut," kata Sekretaris Pesantren Terpadu Serambi Mekkah (PTSM)
Ustad Albert kepada Singgalang, Senin (2/8), di ruang kerjanya, menirukan
arahan Irwan kepada segenap keluarga pesantren kebanggaan masyarakat Sumbar
itu akhir pekan silam.
Irwan bermalam dan mem beri kepada keluarga besar PTSM usai melaksanakan
Salat Subuh di kompleks pesantren yang terletak di Kelurahan Guguk Malintang
itu, sebagai salah satu cara mengobati kerinduannya akan lahirnya
lembaga-lembaga pendidikan Islam bermutu di kota berjuluk Serambi Mekah.

Menyahuti harapan Gubernur Irwan, Albert menegaskan, PTSM menyatakan siap
untuk mewujudkannya, mulai dari perencanaan sampai pada pelaksanaannya
kelak. Pada dasarnya, kata Albert, PTSM telah memiliki infrastruktur yang
memadai untuk mewujudkan Padang Panjang sebagai kota tujuan pendidikan Islam
di Indonesia, serta menampung para santri dari mancanegara, terutama
Malaysia, Singapura dan negara-negara lain di kawasan Asean.
"PTSM kini mengelola tiga lembaga pendidikan yang kesemuanya menggunakan
sistem asrama, yakni SMP Uswatun Hasanah, SMA Uswatun Hasanah dan Madrasah
Aliyah Serambi Mekkah. Bila memang ditunjuk sebagai sentral perwujudan
konsep Gubernur Irwan, kami siap untuk itu," timpal Kepala SMP Uswatun
Hasanah, Ustad Hendri secara terpisah.

Albert berpandangan, niat Gubernur Irwan membangun kembali Padang Panjang
sebagai sentral pendidikan Islam, pantas disahuti oleh semua pengelola
pesantren dan pemerintah setempat dengan sikap proaktif. Artinya, kata
Albert, para pengelola pesantren bersama pemko perlu menyamakan langkah dan
persepsi, merumuskan grand design dan perencanaan, serta membuat
langkah-langkah praktis untuk disampaikan kepada gubernur. "Gubernur
nampaknya telah membuka diri. Kitalah yang harus proaktif menyikapi. Kapan
perlu, setelah terbina kekompakan dan kesamaan visi, kita yang mempelopori
menawarkan konsepnya, PTSM siap menjadi yang pertama," kata Albert. 

(006) http://www.hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=345

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke