Assalammualaikum wr wb

Angku, mamak, bundo sarato dunsanak sekalian. Saya kira hal ini
hanyalah masalah "miss communication" & "miss understanding" saja.
Namun tentunya kita harus menahan diri dalam memberikan pendapat
tentang KKM 2010 ini. Saya pribadi selama ini sudah terlibat sejak 3
bulan terakhir ini di panitia KKM sekretariat Padang setelah
mengajukan diri langsung pada pak Saaf untuk membantu KKM 2010.
Tentunya sangat leluasa bagi saya pribadi, karena tidak bekerja di
Instansi/dinas ataupun perusahaan swasta, sebab saya hanya pedagang
kecil yang berjualan di 2 petak toko kecil di kota Padang dan bisa
memposting hal-hal yang mungkin agak sulit dilakukan apabila kita
bekerja di Instansi/Dinas ataupun perusahaan swasta.

Sebenarnya saya sudah memposting tulisan "Menghidari Jerat
Kapitalisme" pada tanggal 31 Juli 2010 di milis ini,
http://groups.google.com/group/rantaunet/browse_thread/thread/f4594808e2a2100e

Namun tanggapannya sepi-sepi saja. Semula saya berharap pak Jepe bisa
turut serta membahas masalah ini berhubung latar belakang keilmuan
beliau & juga seluruh member Rantaunet ini, yang "notabene" banyak
berasal dari kampung, yang basis perekonomiannya bertumpu pada sektor
pertanian, peternakan & maritim. Tentunya paling minim, angku, mamak,
bundo sarato dunsanak sekalian pernah membantu orang tua menjaga sawah
di kampung halaman dimasa kecil. Selain itu, Nagari-Nagari memiliki
potensi Usaha kecil Menengah & Pariwisata yang bisa dikembangkan di
seluruh pelosok Sumatera Barat. Tentu saja diperlukan bimbingan &
bantuan akses pembiayaan ke lembaga-lembaga keuangan bisa kita buka
selebar-lebarnya untuk masyarakat Nagari.

Mengapa hal ini sangat penting? kembali kita merujuk pada "Otonomi
Daerah" dimana pembiayaan dari Pemerintah Pusat berangsur-angsur
“dikurangi” sebagaimana saat ini sudah direm seminimal mungkin.
Anggaran pembiayaan daerah di propinsi & kabupaten di seluruh
Indonesia. Begitu juga dengan Universitas seperti Unand - UNP - IAIN
Padang, dimana pada masa lalu mahasiswa menerima subsidi dari
pemerintah sehingga biaya perkuliahan cukup terjangkau oleh masyarakat
kita.

Namun, angku, mamak, bundo sarato dunsanak sekalian.... itu DULU!!!,
sekarang kondisinya jauh berbeda. Perpindahan pegawai negeri antar
provinsi saja sangatlah sulit dilakukan saat ini. Semua bergantung
pada sektor keuangan daerah. Karena itu pula kita harus membuka mata
kita & nurani kita lebar-lebar, dimana Sumbar saat ini terancam
semakin merosot PAD nya dibanding Riau ataupun Jambi. Kalaulah kita
bandingkan dengan Sumatera Utara, kita sudah kalah sejak dari dulu...

Kembali pada postingan saya sebelumnya "Menghidari Jerat Kapitalisme"
sangat berbeda tanggapanya dari yang saya rilis di situs jejaring
facebok, baik pada akun pribadi saya atau pada page/halaman Pituah
Adat minangkabau yang sudah saya asuh sejak Februari 2010.

Menghidari Jerat Kapitalisme - akun facebook Armen Zulkarnain
http://www.facebook.com/note.php?note_id=452878060049

Menghidari Jerat Kapitalisme - PAM
http://www.facebook.com/note.php?note_id=149111205104154

Tanggapanya cukup beragam, karena situs jejaring sosial facebook punya
kelebihan dibanding "milis" yang sifatnya minim publikasi & banyak
moderasi. Sebenarnya ini merupakan tulisan saya yang bersambung di
page/halaman Pituah Adat Minangkabau, antara lain :

Materialistik, Religius Culturalisme Minangkabau Dulu & Sekarang
http://www.facebook.com/note.php?note_id=147792291902712

Minangkabau yang resah, gelisah & bingung dalam konteks terkini pada
lingkup Republik Indonesia
http://www.facebook.com/note.php?note_id=144133512268590

Minangkabau Yang Katirisan
http://www.facebook.com/note.php?note_id=151368328211775

-----------------------------------------------------------------------
Apa Hubungannya dengan polemik KKM 2010??
-----------------------------------------------------------------------

Sebenarnya sangat berhubungan, saya melihat pak Abraham Ilyas memahami
jalan pemikiran saya, berhubung beliau selama ini mengelola website
http://nagari.or.id/ yang sebenarnya bertujuan sama dengan Pituah Adat
Minangkabau di situs jejaring sosial facebook yang saya kelola.

Perlu kita cermati bahwa Nagari - Nagari adalah pondasi bagunan yang
bernama Sumatera Barat (Minangkabau - minus Mentawai). Memang
sejatinya minangkabau bukan hanya di 11 kabupaten (Pasaman - Pasaman
Barat - Agam - 50 Koto - Tanah Datar - Padang Pariaman - Solok - Solok
Selatan - Pesisir Selatan - Sijunjung - Dharmasraya ) & 7 kota (Padang
- Pariaman - Padang Panjang - Bukittinggi - Payakumbuh - Solok -
Sawahlunto).

Namun ada wilayah di kabupaten Rokan Hulu, Kampar, Kuantan Singingi,
Indragiri Hulu di Provinsi Riau & ada wilayah di kabupaten Bungo,
Kerinci, Merangin di Provinsi Jambi - yang bisa sebut sebagai wilayah
Minangkabau.

Nan salilik gunuang Marapi : Daerah luhak nan tigo
Saedaran gunuang Pasaman : Daerah di sekeliling gunung Pasaman
Sajajaran Sago jo Singgalang : Daerah sekitar gunung Sago dan gunung
Singgalang
Saputaran Talang jo Kurinci : Daerah sekitar gunung Talang dan gunung
Kerinci

Dari Sirangkak nan badangkang : Daerah Pariangan Padang Panjang dan
sekitarnya
Hinggo buayo putiah daguak : Daerah di Pesisir Selatan hingga Muko-
Muko
Sampai ka pintu rajo hilia : Daerah Jambi sebelah barat
Hinggo durian ditakuak rajo : Daerah yang berbatasan dengan Jambi

Sipisak pisau hanyuik : Daerah sekitar Indragiri Hulu hingga gunung
Sailan
Sialang balantak basi : Daerah sekitar gunung Sailan dan Singingi
Hinggo aia babaliak mudiak : Daerah hingga ke rantau pesisir sebelah
timur

Sailiran batang Bangkaweh : Daerah sekitar danau Singkarak dan batang
Ombilin
Sampai ka ombak nan badabua : Daerah hingga Samudra Indonesia
Sailiran batang Sikilang : Daerah sepanjang pinggiran batang Sikilang
Hinggo lauik nan sadidieh : Daerah yang berbatasan dengan Samudra
Indonesia
Ka timua Ranah Aia Bangih : Daerah sebelah timur Air Bangis
Rao jo Mapat Tunggua : Daerah di kawasan Rao dan Mapat Tunggua
Gunuang Malintang : Daerah perbatasan dengan Tapanuli selatan

Pasisia Banda Sapuluah : Daerah sepanjang pantai barat Sumatra
Taratak aia itam : Daerah sekitar Silauik dan Lunang
Sampai ka Tanjuang Simalidu
Pucuak Jambi Sambilan Lurah : Daerah hingga Tanjung Simalidu

Namun apakah harus kita bawa semua utusan dari seluruh daerah yang
diluar Sumatera Barat itu? berhubung berbeda wilayah administrasi,
berbeda provinsi serta masih berbentuk desa dimana tatanan Masyarkat
Adat Minangkabau nya tidak berbentuk Nagari & Kerapatan Adat Nagari
(KAN) sehingga cukup sulit melakukan sosialisasi perihal KKM 2010.

Usahlah kita berpanjang-panjang menggunakan "pepatah" (pepatah adalah
seni berbahasa untuk mematahkan pendapat pendapat dunsanak yang lain)
alangkah baiknya apabila kita menggunakan "petitih" (petitih adalah
seni berbahasa untuk menitihkan/baiyo batido pendapat dunsanak yang
lain) menyikapi KKM 2010 ini.

-----------------------------------------------------------
mengapa polemik KKM 2010 terjadi ???
-----------------------------------------------------------
Sebenarnya hal ini dimulai dengan keluarnya pak Azmi Dt Bagindo dari
jajaran SC KKM 2010, dilanjutkan dengan surat resmi LKAAM Sumbar
bernomor : 205/LKAAM-SB/2010 tertanggal 19 Juni 2010 perihal menolak
KKM 2010 yang tembusan "Mancabiak Baju di Dado" ke Presiden RI,
Mendagri, Menbudpar, Menkumham, & ketua DPD RI (walaupun Mendagri,
Menkumham & ketua DPD RI berasal dari Minang).

Namun institusi/lembaga tersebut sifatnya nasional, yakinkah kita
seluruh staf disana adalah orang Minangkabau??? apalagi terhadap
Presiden RI & Menbudpar yang jelas bukan orang minang & saya yakin
kurang mengerti dengan demokrasi di Minangkabau. Sinergi antara pak
Azmi Datuk Bagindo & pak Drs. M Sayuti Dt Rajo Pangulu ini sebenarnya
"blunder" terhadap kepentingan masyarakat minangkabau dimasa yang akan
datang.

http://www.facebook.com/album.php?aid=8127&id=110166529028119

dimana pernyataan beliau selanjutnya menyatakan :
"Sementara itu Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau, M.
Sayuti Datuk Rajo Panghulu mengatakan, pihaknya tidak dalam posisi
mendukung atau menolak pelaksanaan Kongres Kebudayaan Minangkabau.
Namun menurut Sayuti, kongres tersebut diperkirakan hanya akan berguna
untuk kepentingan pencerahan pribadi dibandingkan untuk kepentingan
seluruh masyarakat Minangkabau".

http://oase.kompas.com/read/2010/08/11/20204345/Wajar..Tolak.Kongres.Kebudayaan.Minang-3

Mengapa saya katakan surat dari LKAAM yang bernomor : 205/LKAAM-SB/
2010 tertanggal 19 Juni 2010 adalah "blunder"?? sebab LKAAM yang baru
saja melakukan Mubes di Asrama Haji Tabing Padang tanggal 7-8 Juni
2010 dan belum melakukan konsolidasi pengurus LKAAM yang baru periode
2010-2015 sejak terpilihnya ketua LKAAM pak Drs M. Sayuti Dt Rajo
Pangulu di Mubes LKAAM & Bundo Kanduang 7-8  Juni 2010 di Asrama Haji
Tabing Padang.

Walaupun dalam Mubes LKAAM 7 - 8 Juni hal KKM 2010 merupakan salah
satu rekomendasi Mubes yang harus dipertanyakan, namun sesungguhnya
tidak perlu "Mancabiak Baju Di Dado" urang Minangkabau dihadapan
seluruh staf Kepresidenan, staf Mendagri, staf Menkumham, staf
Menbudpar & staf Ketua DPD RI.

Menurut saya apa yang harus kita lakukan apabila seorang Ninik Mamak
melakukan hal "Mancabiak Baju Di Dado" tersebut ??? Jawablah pada hati
nurani kita masing-masing, karena kita tidak akan bisa membohongi diri
sendiri.

Sebenarnya pada pertemuan pihak SC KKM 2010 pada tanggal 24 Maret 2010
(Pengurus LKAAM yang lama) hal ini sudah disepakati bersama & tidak
ada polemik. Tentu saja pertemuan itu diketahui oleh pak Drs. M.
Sayuti Dt Rajo Penghulu selaku Sekretaris Umum LKAAM periode  2005 -
2010 (sebelum Mubes 7 - 8 Juni 2010).

LKAAM Sumbar Dukung Rencana Pembentukan Forum Adat
http://203.130.196.151/~admin19/detail_news.php?id=1080

Namun pada tanggal 24 Maret 2010, beliau tidak mengikuti pertemuan
tersebut karena sedang berada di Pekanbaru, dan sebelumnya pada
tanggal 23 Maret 2010 beliau ada di Harian Singgalang yang esok
harinya terbit berita di Harian itu yang lumayan menggemparkan.

http://www.facebook.com/album.php?aid=8782&id=110166529028119

Selanjutnya....
Pada tanggal 29 Juni 2010 pak Mochtar Naim selaku wakil ketua SC KKM
2010 langsung menuju Padang untuk mencoba memperbaiki situasi yang
mendadak runyam ini, dimana bersama saya selama seminggu lebih kami
berdua melakukan koordinasi bersama dengan seluruh pihak terkait
dengan KKM 2010, seperti MUI Sumbar, IAIN Imam Bonkol Padang, panitia
KKM sekretariat Bukittinggi pak Muhardi Rajab (Dekan Fak Hukum UMSB),
Univ. Andalas, KNPI Sumbar.

Sebenarnya saya sudah menghubungi bundo Yang Dipertuan Gadis Profesor
Dr.Ir. Puti Reno Raudha Thaib (ketua Bundo Kanduang Sumbar) via
telepon, namun beliau sedang ada di Jakarta dalam waktu sebulan &
beliau mengatakan belum bisa menyikapi hal ini berhubung Bundo
Kanduang Sumbar belum melakukan konsolidasi kepengurusan periode 2010
- 2015 berhubung belum sampai sebulan terpilih sebagai ketua Bundo
Kanduang Sumbar di Mubes 7-8 Juni 2010 di Asrama Haji Tabing Padang,
tempat & waktu yang sama dengan Mubes LKAAM.

Saya & pak Mochtar Naim juga sudah menghadap Plt Gubernur Sumbar Sekda
pak Mahmuda Rivai di Gubernuran untuk mengajukan permohonan agar
Pemprov melakukan Mediasi mengenai polemik LKAAM dengan SC KKM 2010
serta turut mengundang seluruh pihak terkait seperti MUI Sumbar, Univ.
Andalas, IAIN Imam Bonjol Padang, Bundo Kanduang, KNPI, Budayawan &
Seniman Sumbar, dan seluruh pihak terkait pada KKM 2010.

Namun surat resmi yang kami kirimkan atas nama SC KKM 2010 pada
tanggal 2 Juli 2010 dengan  Nomor : 333/Sekr-GM/VII-2010 hingga saat
ini belum bisa ditindak lanjuti oleh Pemprov Sumbar.

Mengapa hingga lebih sebulan sudah sejak surat permohonan ini belum
bisa ditindak lanjuti??

Eloklah kita memahami kesulitan pada pihak Pemprov, dimana saat surat
kami masukan, Gubernur saat itu sedang dalam berhalangan cuti
mengingat sedang mencalonkan pada Pemilu Kada Sumbar. Hal ini juga
memperlihatkan kehati-hatian jajaran Pemprov Sumbar, mengingat belum
beberapa lama berselang, Pemprov Sumbar sempat terlibat polemik juga
dengan pihak LKAAM Sumbar.

Mubes Dibelit LKAAM
http://www.sumbarprov.go.id/detail_artikel.php?id=177

Hal ini menambah waktu lebih terulur lagi, ketika hasil Pemilu Kada
yang berlarut - larut hingga ke Mahkamah Konstitusi.

Sehingga waktu yang selama hamper 2 Bulan terakhir ini - sejak polemik
surat LKAAM  tertanggal 19 Juni 2010 hingga hari ini 12 Agustus 2010 -
yang seharusnya bisa dilakukan pra kongres antara seluruh pihak-pihak
terkait, seperti LKAAM Sumbar, MUI Sumbar, Univ Andalas, IAIN Imam
Bonjol Padang, Bundo Kanduang, KNPI, Budayawan & Seniman Sumbar serta
pihak-pihak lain yang terkait.

Suasana malah diperkeruh, dimana kalangan Budayawan & Seniman Sumbar
“terjebak” melakukan hal yang sama, dengan mengirimkan penolakan KKM
2010.

http://www.facebook.com/notes/edy-utama/dewan-kesenian-sumatera-barat-tolak-kongres-kebudayaan-minangkabau-1/456659530551

http://sosbud.kompasiana.com/2010/08/09/cerita-soal-kongres-kebudayaan-minangkabau-2010/

--------------------------------------
Kesimpulan Saya Pribadi
--------------------------------------

1. Insya Allah "miss communication" & "miss understanding" KKM 2010
selama ini bisa teratasi dengan bantuan Pemprov Sumbar, dengan
mengudang seluruh pihak-pihak terkait setelah pelantikan Gubernur
terpilih 2010 - 2015 pak Prof DR. Irwan Prayitno Dt Rajo Bandaro Basa
pada tanggal 15 Agustus 2010 yang tinggal 3 hari lagi.

2. Hendaknya sebagai orang tua, sebagai Ninik Mamak Penghulu Kaum,
bisa berpikir & bertindak lebih bijaksana terhadap apa-apa yang akan
dilakukan, apalagi "Mancabiak baju Di Dado". Apabila kita menganut
lareh Koto Piliang, ingatlah kepada kaum nan dipimpin dek karano
menanggungkan malu pado sabab "pangulu mati batungkek budi" & apabila
menganut Lareh Bodi Caniago, sudah sepantasnya kita melakukan apo nan
disabuik "hiduik bakarilaan".

3. Alhamdulillah, saya sudah menghubungi pak Wisran Hadi & Darman
Moenir (Budayawan), Pak Azbir Latief Dt Rajo Mangkuto (ketua Perwanest
periode 1956 – 1960), pak Hermawan (DKP) & insya Allah besok akan
mencoba berdiskusi dengan pak Muhammad Ibrahim Ilyas & Prof. Dr.
Harris Effendi Thahar (DKSB) untuk menjelaskan lebih rinci perihal KKM
2010.

4. Kita terlalu mempersoalkan Tema KKM 2010 point 1 dimana
sesungguhnya permasalahan ada di Point 2, 3 & 4. Point 1 tentang ABS
SBK, sebenarnya bisa dimusyawarahkan bersama-sama (baiyo batido) untuk
melakuan pra kongres yang seharusnya bisa dilakukan selama 2 bulan
terakhir ini, seandainya kedua Datuk kita bisa bertidak lebih arif &
bijaksana.

5. Saya berani mengunkapkan hal ini dikarenakan posisi saya yang bebas
dalam hal ini, tidak bekerja di Dinas/Instansi ataupun bekerja di
Perusahaan & tidak pernah tergabung dalam Organisasi manapun. Mungkin
akan menyulitkan bagi yang lain apabila berstatus terkait pada Dinas/
Instansi - Perusahaan & Organisasi, sebab saya hanya seorang pedagang
kecil, yang bisa lebih bebas berbicara.

6. Di Bulan Ramadhan yang suci & penuh berkah ini, saya serta keluarga
menyampaikan mohon maaf lahir & bathin keseluruh member Rantaunet,
mungkin di waktu lebaran nanti saya tidak bisa menyampaikannya karena
bisa saja termoderasi di Milis Rantaunet ini.

Kapado angku, mamak, bundo sarato dunsanak sekalian di palanta
rantaunet, mungkin ada kata-kata saya yang kurang berkenan, yang
kurang manuruik raso jo pareso, manuruik alua jo patuik, mungkin saja
menyalahi  sopan jo santun karena Rasulullah SAW berpesan melalui Abu
Dzarr RA :

عَنْ اَبِى ذَرٍّ رض قَالَ: اَوْصَانِى خَلِيْلِى ص بِخِصَالٍ مِنَ
اْلخَيْرِ. اَوْصَانِى اَنْ لاَ اَنْظُرَ اِلَى مَنْ هُوَ فَوْقِى، وَ
اَنْ اَنْظُرَ مَنْ هُوَ دُوْنِى. وَ اَوْصَانِى بِحُبِّ اْلمَسَاكِيْنِ
وَ الدُّنُوِّ مِنْهُمْ، وَ اَوْصَانِى اَنْ اَصِلَ رَحِمِى وَ اِنْ
اَدْبَرَتْ، وَ اَوْصَانِى اَنْ لاَ اَخَافَ فِى اللهِ لَوْمَةَ لاَءِمٍ،
وَ اَوْصَانِى اَنْ اَقُوْلَ اْلحَقَّ وَ اِنْ كَانَ مُرًّا، وَ
اَوْصَانِى اَنْ اُكْثِرَ مِنْ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ اِلاَّ
بِاللهِ. فَاِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوْزِ اْلجَنَّةِ. الطبرانى و ابن
حبان فى صحيحه و اللفظ له، فى الترغيب و الترهيب

Dari Abu Dzarr RA, ia berkata, “Kekasihku Rasulullah SAW mewasiatkan
kepadaku dengan beberapa kebaikan. Beliau mewasiatkan kepadaku agar
tidak melihat kepada orang yang diatasku dan supaya aku melihat kepada
orang yang di bawahku. Beliau mewasiatkan kepadaku supaya mencintai
orang-orang miskin dan orang-orang yang lemah. Beliau mewasiatkan
kepadaku agar aku menyambung hubungan sanak saudaraku meskipun mereka
berpaling. Beliau mewasiatkan kepadaku supaya karena Allah aku tidak
takut celaan orang yang mencela. Beliau mewasiatkan kepadaku supaya
aku mengatakan yang benar meskipun pahit (akibatnya). Dan beliau
mewasiatkan kepadaku supaya memperbanyak ucapan “Laa haula walaa
quwwata illa billaah” (Tiada daya dan kekuatan kecuali atas
pertolongan Allah), karena ucapan itu merupakan simpanan dari simpanan-
simpanan surga”. [HR. Thabrani dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya dan
lafadh ini baginya, dalam Targhib wat Tarhib 3: 337]

Buya Hamka pernah berpesan kepada Tarmizi Taher : "apabila kita
menjadi pemukul, kuatkan hati untuk memukul sekeras-kerasnya & apabila
kita menjadi landasan, kuatkan hati untuk menahan sekeras-kerasnya"

Banyak maaf,
wasalam

Armen Zulkarnain - 32 th
asa nagari Kubang - 50 Koto

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke