Iko penelitian (pareso data) oleh sarjana Barat, Thomas W. Arnold nan
manulih buku The Preaching of Islam yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dengan kata pengantar oleh Dirjen Bimas Islam th. 1977; di situ
disabuikkan bahwa *kelompok kelompok toriqot iko lebih berjasa menyebarkan
Islam daripada kelompok pendakwah lainnya*.

Suku suku terasing, barbar atau para penguasa/raja kafir lebih mudah
didekati oleh para guru toriqot yang menyampaikan dakwah Islam (mungkin
dengan karomah karomah yang dilihat langsung oleh si kafir.)
Jadi manuruik ambo kemampuan menggoreng talua di talapak tangan atau bajalan
di ateh aie bukanlah tujuan yang hendak dicapai ketika orang memasuki suatu
perguruan toriqot.
-----------------------------------------------------------------
Ambo juo membayangkan daulu kutiko niniak muyang ambo di Tanjuang, masih
bapegang kapado agamo (antah Budha! ) atau animisme indak ka baitu sajo
amuah manjadi Islam, apolagi untuk langsuang menjalankan syariat agamo Islam
walaupun diyakinkan oleh pendakwah bahwa syariat Islam itu menjamin
keselamatan manusia di dunia maupun akhirat.

Di situlah peran para anggota kelompok perguruan toriqot yang telah
mencapai/menghayati maqom "*milikku milikmu, milikmu milikku*" --->tiada
kecurigaan dalam antar sesama anggota/ikhlas. ------>guru guru agama tidak
mengharapkan bayaran, honor dsb.

Bandingkan dengan pituah adat --->*tanah sabingkah alah bapunyo, rumpuik
sahalai alah bamilik.*
Atau menurut klasifikasi ilmu tasauf ----> "*milikku milikku, milikmu
milikmu atau ada milikku, ada milikmu".* <-------- maqom syariah.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

 <http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Syariah-thariqah-hakikah.jpg>
 <http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Syariah-thariqah-hakikah.jpg>
Bagan yang menggambarkan kedudukan tarekat dalam empat tingkatan spiritual (
*syari'ah <http://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam>, tariqah,
haqiqah<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hakikat&action=edit&redlink=1>
,* dan 
*ma'rifah<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Makrifat&action=edit&redlink=1>
* yang dianggap tidak terlihat)

*Kaum sufi berpendapat bahwa terdapat empat tingkatan spiritual umum dalam
Islam, yaitu syari'at, tariqah, haqiqah, dan tingkatan keempat ma'rifat yang
merupakan tingkatan yang 'tak terlihat'. *

Tingkatan keempat dianggap merupakan inti dari wilayah hakikat, sebagai
esensi dari seluruh tingkatan kedalaman spiritual beragama tersebut.
Ini masalah "raso keimanan" manjalankan agamo.
Tapi kalau dibao ka "pareso caro ibadah nan dicontohkan nabi" tentunya kita
hanya bisa dengar dari hadis yang ditulis lk. 300 th sesudah nabi wafat.

Salam dan maaf bagi nan indak sapandapek

AI

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke