Dari Milis Mediacare Salam
andiko INDONESIA ANIAYA Di mangkok penyok para pengungsi itu, di sarung kumuh para TKI yang terusir dari Malaysia itu, kulihat Indonesia keriput dan menciut, seperti bakso berulat yang dimuntahkan anjing, seperti usus yang terburai di perempatan jalan Di Senayan, kemah terakhir para bajinguk, di Medan Merdeka, Semanggi, CSW, Cipinang, di tempat-tempat pembuangan sampah, kulihat Indonesia juga membusuk, seperti pasal-pasal KUHP di perut para koruptor Di koran-koran, televisi dan radio, kata-kata juga menjadi belatung, dari semua nara sumber, dari para mati yang cerewet dan menolak divisum, dan tak mau dikuburkan sampai 2010 Semua itu sudah sering kuceritakan kepada Siska Tetapi, dia selalu bilang, “Aku sudah punya banyak tempat sampah indonesia, dan semuanya berkarat dimakan undang-undang.” “Bagaimana kalau satu ciuman? “ kataku. Dan dia selalu bilang, “Aku tidak pernah memilih Megawati atau pun Yudhoyono.” Tetapi, kata ember bocor, badut-badut itu sebenarnya tidak pernah main politik, mereka cuma main pantat di kursi dan makan duit di kolong meja. Mereka juga menelan tikus-tikus kecil, hakim, jaksa, pengacara, polisi, cina, dan invisible yahudi. Maka, sudah lama aku tidak tahu lagi Indonesia ada di mana – apa, memangnya masih ada? Bukankah sudah diperkosa di Arab Saudi, dan diseterika di Singapura, dipenggal di Kalimantan, diberondong di Aceh dan Ambon, dan dipanah di Irian? Bukankah kemarin dagingnya sudah digiling, diformalin, dan dijual tukang bakso, dan dimuntahkan anjing yang tadi itu? Bukankah itu juga yang dimakan oleh bule-bule IMF dan Bank Dunia dan para pemeringkat di Hong Kong, London dan Washington? Lha, yang dibikin gila oleh orang-orang Nigeria, dan dibikin sakau bandar-bandar narkoba itu, binatang apa? Bukan Indonesia? Lalu, yang diempankan kepada gorila-gorila afrika tiga milyar itu, siapa? Pasti itu bukan Siska! Maafkan aku, cintaku. Aku tetap mencintaimu meskipun mulutku penuh sampah, dan karena itu aku akan mencalonkan diri jadi presiden, meskipun anak-anak kita menolak dan marah-marah, dan kamu ketakutan setengah mati disumpahi naik mobil mewah dan jadi gajah! Sayangku, sebenarnya aku ingin menulis puisi tentang Indonesia yang teraniaya, tapi ternyata sudah tak ada. Yudhistira ANM Massardi Agustus 2002 – Agustus 2010 Yudhistira ANM Massardi email: ymassa...@yahoo.com -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.