Ralat: anak kalimat 'tidak menghindari politik' seharusnya dibaca 'menghindari politik'. Wassalam, Saafroedin Bahar Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita.
-----Original Message----- From: "Dr Saafroedin Bahar" <saafroedin.ba...@rantaunet.org> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 8 Oct 2010 00:27:28 To: Rantau Net<rantaunet@googlegroups.com> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: [...@ntau-net] Ketika Tuhan Menciptakan Indonesia. Saya sama kecewanya dgn Bung Armen ttg partai politik, pemilu, dan pilpres. Tapi tidak menghindari politik sama artinya menyerahkan nasib kepada orang-orang yg tidak kita percayai itu. Tetaplah memperhatikan politik, paling tidak untuk mengritisi partai politik dan para politisinya. Wassalam, Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. -----Original Message----- From: Armen Zulkarnain <emeneschoo...@yahoo.co.id> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 8 Oct 2010 06:42:19 To: <rantaunet@googlegroups.com> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [...@ntau-net] Ketika Tuhan Menciptakan Indonesia. Assalamualaikum wr wb pak Saaf & pak Jacky Mardono yang saya hormati, sejak Oktober 1999 saya "patah hati" dengan politik Indonesia. Saya tidak habis pikir dolar yang sempat melambung Rp 15.000 per dolar AS yang bisa ditahan hingga ke level Rp 6.500 per dolar AS oleh Kabinet Reformasi Pembangunan. Pada masa pemerintahan Habibie inilah diselenggarakan pemilu yang jauh lebih demokratis dibading 30 tahun sebelumnya. Namun anggota DPR & MPR yang dihasilkan benar-benar parah. Lebih mengutamakan emosi & sentimen dari pada akal sehatnya. Berbagai wacana & isu ditiupkan selama 3 bulan untuk menjegal pemerintahan Habibie. Pemilu 7 Juni 1999 adalah pemilu saya yang pertama (mungkin juga yang terakhir - sebab saat sejak itu saya tidak pernah ikut memilih lagi, atau disebut golput) sewaktu mahasiswa ( waktu itu usia saya 21 th) dan terlibat langsung dalam komite pengawas pemilu UNFREL untuk wilayah Tanjung Balai Karimun prov. Riau. Pada Sidang Umum (SU) MPR Oktober 1999 saya menyaksikan sendiri dilayar kaca bagaimana tingkah polah anggota DPR MPR yang terhormat (masa itu adalah euforia politik Indonesia) mengolok-ngolok BJ Habibie. Sejak saat itu saya tidak pernah tertarik dengan apa yang namanya politik & organisasi politik yang kita sebut dengan partai politik. Marah pada Orde Baru adalah wajar, marah pada Alm. Soeharto juga wajar, selama 3.5 bulan kami dengan kawan-kawan HMI berkonsolidasi menggelar demo di jejaring Sumatera yang puncaknya pecah pada bulan Mei 1998. Namun, dari serangkaian peristiwa itu - dan hingga saat kini, partai politik kita yang jumlahnya puluhan itu tidak menghasilkan apa-apa yang baik untuk rakyat. Saya kira, selama jalur pencalonan Presiden, Gubernur, Bupati & Walikota cenderung pilihan dari partai politik, hasilnya tidak akan jauh berbeda. Sebab sudah menjadi rahasia umum, apabila kita ingin dicalonkan, harus menyediakan sekian "fulus" untuk partai-partai itu. Kalau caranya sudah seperti itu, bagaimana mendapatkan Calon Presiden yang baik??? Harus ada revisi tata cara melalui jalur indepent. wasalam AZ - 32 th Padang ________________________________ Dari: Dr Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org> Kepada: Rantau Net <rantaunet@googlegroups.com> Terkirim: Jum, 8 Oktober, 2010 03:17:25 Judul: Re: [...@ntau-net] Ketika Tuhan Menciptakan Indonesia. Pak Jacky, walau cerita ini fiktif, namun sukar kita bantah bahwa masalah kita yg paling dasar dewasa ini adalah kualitas pemerintahan. Penjelasan UUD 1945 dahulu menyebut hal ini sebagai 'semangat para penyelenggara negara, semangat para pemimpin pemerintahan'. Oleh krn kita menganut sistem pemerintahan presidensial, maka 'in concreto' semangat para penyelenggara negara yg terpenting adalah 'semangat presiden', atau lebih tepat disebut 'karakter presiden'. Sewaktu wacana sekarang sampai disini, maka semua diskusi akan berhenti, karena karakter seseorang sudah 'given', tak mungkin berubah lagi. Rakyat Indonesia secara menyeluruh harus memikul konsekuensi dari pilihannya pada tahun 2009 yang lalu. Apa boleh buat. Oleh karena itu lebih baik jika sejak saat ini kita mulai menimang-nimang capres baru tahun 2014, yg wataknya diperkirakan sesuai dgn jenis tantangan yg kita hadapi. Yang jelas, pesona saja jauh dari cukup. Kepemimpinan, atau lebih tepat kenegarawanan - termasuk di dalamnya kearifan, ketegasan, dan keberanian - itulah yg lebih kita butuhkan dari para capres. Kualitas ini bisa kita bahas bersama-sama. Mari kita mulai menginventarisasi para capres, dan secara tenang mengeritisi kekuatan dan kelemahan karakternya satu demi satu, serta perkiraan sesuai tidaknya karakter tsb dengan tantangan yg kita hadapi dalam dasawarsa 2014-2024, dalam dua kali masa jabatan. Untuk itu perlu dihimpun dan dikaji rekam jejak para calon tersebut satu demi satu. Syukurnya, dalam pilpres 2009 yang lalu harian Kompas sdh mulai melakukan kajian karakter capres ini dengan bantuan sebuah tim psikolog, dan menyiarkannya kepada publik. Yang masih menjadi soal adalah apakah para pemilih dapat memanfaatkan kajian itu dalam mengambil keputusan untuk memilih?. Kelihatannya koq tidak, atau belum. Dengan demikian kita harus siap-siap pula untuk berulangnya kembali sejarah. Wallahua'lam bissawab. Wassalam, Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. ________________________________ From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo <jackymard...@yahoo.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Thu, 7 Oct 2010 18:43:23 +0800 (SGT) To: Polri<keluarga...@yahoogroups.com>; Polda Kaltim Milis<poldakal...@yahoogroups.com>; VCM<keluarga...@yahoogroups.com>; <debritto-...@yahoogroups.com>; Rantau<rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: [...@ntau-net] Ketika Tuhan Menciptakan Indonesia. Ketika Tuhan Menciptakan IndonesiaKapanLagi.com - Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan- Nya. Malaikat pun bertanya, "Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?" "Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet baru yang bernama Bumi," kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon. Tuhan melanjutkan, "Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang". Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang. Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin, seperti Spanyol dan Portugal, tetapi banyak sinar matahari dan hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar. Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, "Lalu daerah apakah itu Tuhan?" "O, itu," kata Tuhan, "itu Indonesia. Negara yang sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang siap panen. Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Ku ciptakan ramah tamah, suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. Mereka pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni." Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, "Lho, tadi Tuhan berkata setiap negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik semua. Lalu dimana letak keseimbangannya? " Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, "Wait, until you see the idiots I put in the government." (kpl/wim) -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.