Assalaum'alaikum Wr Wb,
Mohon ma'af ambo ka Dunsanak sadonyo...., meskipun info ko talambek dapek dek 
ambo..., tapi barangkali paralu juo diketahui, bagi yg alun tau...
Premium Akan Dijatah, Siapa Cepat Dia Dapat

        MINGGU, 24 OKTOBER 2010 | 15:47 WIB
        

        
        



        Dok. 
        TEMPO/Puspa Perwitasar
        
        
        TEMPO Interaktif, Surakarta - Sejumlah 
        stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Surakarta sudah mendapat 
        sosialisasi awal tentang rencana pemerintah yang akan menerapkan 
        pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi atau 
        premium. 

“Kami sudah mendapat sosialisasi awal dari 
        Pertamina Jateng-DIY. Rencananya sosialisasi yang menyeluruh dilakukan 
        mulai November,” jelas pengawas SPBU di Jalan Mayor Kusmanto, Danang 
        Wijaya, kepada wartawan, Minggu (24/10).

Sosialisasi awal 
        tersebut membahas mengenai teknis penjualan BBM subsidi, yaitu setiap 
        SPBU diminta memisahkan penjualan antara BBM bersubsidi dan nonsubsidi. 
        “Jadi nanti mesinnya terpisah,” katanya. 

Pihaknya juga 
        diberitahu bahwa tidak ada kriteria tertentu siapa saja yang berhak 
        membeli BBM subsidi. “Yang saya pahami, SPBU mendapat jatah premium 
        sejumlah sekian liter tiap bulan untuk dijual ke masyarakat. Setelah 
        habis tidak dapat pasokan lagi, masyarakat mau tidak mau harus membeli 
        pertamax atau pertamax plus,” ucapnya.

Dengan kata lain, siapapun 
        boleh membeli premium dengan mekanisme siapa cepat dia yang dapat. 
“Jadi 
        tidak seperti dulu lagi, yang katanya berdasarkan tahun pembuatan dan 
        tidak berlaku untuk sepeda motor dan angkutan umum,” 
        lanjutnya.

Saat ini kebutuhan premium di tempatnya mencapai 16 
        ribu liter per harinya. Sedangkan untuk pertamax hanya berhasil menjual 
        300 liter tiap hari. Premium dijual Rp 4.500 per liter, sementara 
        pertamax Rp 6.450 per liter. 

Secara terpisah, juru bicara 
        Pertamina Jateng-DIY Heppy Wulansari mengaku tidak tahu menahu tentang 
        kriteria yang berhak menikmati BBM subsidi. “Terkait regulasi, yang 
        mengetahui adalah pemerintah atau BPH Migas,” 
        tandasnya.

Sementara Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) 
        Surakarta Joko Suprapto mengatakan jika yang terjadi nantinya dengan 
        mekanisme siapa cepat dia dapat, akan merugikan 
        pihaknya.

“Angkutan umum seharusnya tetap dapat subsidi. Jika 
        memakai pertamax atau bahkan pertamax plus, akan menambah beban 
        operasional kami,” jelasnya. Untuk memakai solar, juga dibutuhkan 
        investasi yang tidak sedikit untuk mengganti kendaraan bermesin 
        solar.
        UKKY PRIMARTANTYO
        ------------------------Salam,
Marindo Palar 



-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke