*Sebagai contoh di Pesisir Selatan dana operasinal kantor Wali Nagari adalah 30 jt pertahun, disana termasuk gaji wali nagari, biaya operasional & gaji pegawai yang bekerja di kantor tersebut. (@ 2,5 juta perbulan).*
Selama nagari masih "*mengharapkan*" pembiayaan dari pemerintah maka pemikiran pemekaran nagari akan tetap berkembang. Bukankah dulu di zaman ORBA, dari 534 nagari dipecah menjadi sekian ribu desa di SB pada hakekatnya untuk mendapatkan dana inpres desa. Dari ribuan desa tersebut maka diajukan anggaran inpres desa. *Jadi manuruik ambo, inti pembangunan SB*, ialah penguatan kemandirian nagari yang berbasis pembangunan SDM. Lalu kalau kemampuan SDM sudah optimal di nagari, biarkanlah si buyuang- si upiak pergi merantau (budaya MK), karena sesungguhnya penduduk nagari nagari tsb. sudah padat terutama di luhak nan tigo. Seandainya tidak pergi merantau maka bukit bukit akan menjadi pemukiman yang rawan bencana.........dan silakan kembali setelah pensiun atau bila gagal sama sekali di rantau bisa dijadikan untuak isterahat sementara. Salam AI -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.