Sanak palanta. Kok lucu,sapangatuan JB, pem Kab.Agam sudah cukup memberikan penyuluhan kepa da para petani karamba di Da-nau Maninjau tu. Tapi ka baa,sipetani itu sendiri nn indak maacuahkan saran n penyuluhan pemKab Agam.
Disamping itu,didasar danau itu sendiri telah menumpuk belerang nn berasal dari perut bumi n ampas pakan ikan yang telah terkomtaminasi dengan zat ki mia lain yang sangat berbaha ya bagi ikan2 karamba itu. Itulah je lah senek dari JB nn pernah tukar pandangan de ngan beberapa petani ikan karamba itu. JB,71thn,Dt Rajo Jambi,sk Mandailing,kini sadang di Padusunan. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -----Original Message----- From: "Nofend Marola" <nof...@gmail.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sat, 20 Nov 2010 09:00:47 To: <rantaunet@googlegroups.com> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [...@ntau-net] Ikan Mati Karena Pemkab Agam Lalai Sabtu, 20 November 2010 RADJO BINTANG AKAN TUNTUT PEMERINTAH - Ikan Mati Karena Pemkab Agam Lalai Padang, Singgalang Musibah matinya ribuan ton ikan keramba di Danau Maninjau beberapa waktu lalu, menurut tokoh masyarakat Maninjau, Ilham Rajo Bintang adalah kesalahan pemerintah yang tidak membuat aturan, dan regulasi terkait keramba apung. Menurutnya, akibat jumlah keramba Maninjau tak dikendalikan, jumlahnya ribuan. "Seharusnya Pemkab Agam membuat Perda yang mengatur keberadaan keramba, sehingga Danau Maninjau tidak menderita seperti sekarang," katanya. Menurut Rajo Bintang, saat ini Danau Maninjau sudah sekarat. Kalau dulu, tubo balerang yang menyebabkan matinya ikan keramba sekali setahun. Kini akibat kesalahan, kejadian ikan mati bahkan enam bulan sekali. "Kalau tidak cepat diatur, maka tubo itu diprediksi akan datang sekali dua bulan. Belum sempat ikan keramba besar sudah mati," katanya saat dihubungi Singgalang, Jumat (19/11). Katanya, Bupati Agam memikul beban berat akibat pemeritahan sebelumnya, yang tidak membuat aturan ter kait keramba. Padahal, katanya, ia sudah pernah meng ingatkan kepada Bupati Agam sebelumnya Aristo Munandar. "Sakit Danau Maninjau sudah sangat kronis. Ini butuh keseriusan Pemkab membenahi. Kalau tidak, maka saya yakin sakit Maninjau akan tambah parah dan tubo datang tak terkendali. Yang menderita kerugian akhirnya rakyat juga," sambungnya. Akibat matinya ribuan ton ikan tersebut, Rajo Bintang yang juga Ketua LSM Masyarakat Peduli Air Danau Maninjau (MPADM) akan mengajukan tuntutan ganti rugi kepada pemerintah dan stake holder yang berkepentingan dengan Maninjau. Tuntutan itu akan dialamatkan kepada Gubernur Sumbar, Bupati Agam, DPRD Agam, Kepala Dinas Perikanan, Bapedalda, pengusaha besar ikan hingga penjual pakan ikan. Menurut Rajo Bintang, mereka harus bertanggungjawab atas musibah buatan manusia yang menimpa Maninjau. Sebab tanpa campurtangan mereka, Rajo Bintang yakin musibah itu tak akan datang. "Pemerintah tidak menjalankan kewenangannya dalam membuat aturan, mereka harus bertanggungjawab. Pengusaha besar ikan jangan hanya hasilnya saja yang dinikmati, tapi saat musibah mereka juga harus bertanggungjawab, termasuk juga pengusaha pakan ikan," ungkapnya. Rencananya dalam waktu dekat, ia akan melakukan musyawarah besar bersama petani keramba Maninjau guna menghitung kerugian dan siapa saja yang berhak menerima ganti rugi dari pemerintah. Selain itu, dalam Mubes itu juga akan digagas aturan main terkait keramba untuk diajukan ke pemerintah agar dibuatkan Perda-nya. "Kita ingin membuat aturan itu sesuai dengan keinginan masyarakat dan kelangsungan danau Maninjau. Sebab danau itu adalah sumber kehidupan ribuan orang," katanya. Dalam ancang-ancangnya, setidaknya ada tiga hal pokok yang harus diatur dalam perda keramba itu. Antara lain pembuatan keramba harus ada izin dari pemerintah, jarak minimal dari pinggir danau 50 meter dan pemilik tidak boleh membuang bangkai ikan ke danau.(302) http://www.hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=1938 Salam Fend 34M-Cikasel -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.