Memilih kewarganegaraan adalah HAM.
 
Kalau nanti ada penggantian pemain sepakbola,
pendekatannya tentu bukan "asli" dan 
"tidak asli", tetapi kecakapannya
dalam hal sepakbola.
 
Kalau tidak salah, ada 3 pemain bulutangkis
kita pindah kewarga negaraan.
2 menjadi WN AS, dan satu jadi WN Belanda.
 
Mereka sempat memperkuat Timnas AS dan Belanda.
Apa sekarang masih dipasang di Timnas mereka?
 
Wassalam, Jacky Mardono
======================
Kamis, 23/12/2010 02:34 WIB
Pro Kontra Naturalisasi Pemain Timnas Sepakbola di DPR   
Elvan Dany Sutrisno - detikNews



Your browser does not support iframes.


Irfan bachdim/ detikcom 
 Jakarta - Masuknya pemain sepakbola naturalisasi seperti Christian Gonzales 
telah mendongkrak kekuatan Timnas sepakbola Indonesia hingga melaju ke final 
piala AFF. Anggota DPR di Senayan punya beragam opini terkait naturalisasi 
pemain ini.

Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso, mendukung penuh naturalisasi pemain untuk 
Timnas sepakbola Indonesia. Ia meyakini naturalisasi adalah kunci kesuksesan 
Timnas di kancah kompetisi sepakbola internasional.

"Saya sangat pro dan jangan dipermasalahkan. Biarkan warna-warni memperkuat 
skuadron Timnas kita, itulah kekuatan kita," ujar Priyo, kepada detikcom, Kamis 
(23/12/2010).

Begitu cintanya dengan pemain naturalisasi, Priyo bahkan tak masalah kalau 
kelak Timnas sepakbola Indonesia diisi oleh pemain naturalisasi. Menurutnya, 
pemain naturalisasi sudah menjadi darah baru persepakbolaan tanah air.

"Tak masalah kalau semua naturalisasi, yang penting kita menang, ini saatnya 
kita bangkit," ujar Ketua DPP Partai Golkar ini.

Namun, pandangan bersebarangan disampaikan oleh Wakil Ketua DPR, Anis Matta. 
Sekjen PKS ini menilai naturalisasi pemain sepakbola menghambat pembibitan 
pemain handal tanah air.

"Kalau menurut saya kita ini negara besar, menekankan pada naturalisasi tidak 
perlu. Masak dari 240 juta penduduk tidak ada yang bisa," papar Anis.

Selain itu, Anis menuturkan, pemain naturalisasi tidak menjamin kemenangan 
Timnas. Timnas Filipina yang dipenuhi pemain naturalisasi saja masih bisa 
ditaklukkan oleh pemain Timnas Indonesia yang lebih banyak pemain lokalnya.

"Kalau saya dalam kasus seperti Filipina mereka menaturalisasi 8 pemain. Ini 
sangat ekstrim dan tidak bagus, buktinya mereka tetap kalah lawan Indonesia," 
ujar Anis, bangga.

Namun, Anis mengacungi jempol Christian Gonzales yang bisa berbahasa Indonesia. 
Gonzales juga sudah tinggal, berkeluarga, dan menetap di Indonesia. "Kalau 
Gonzales sudah seperti WNI asli," tandasnya. (mpr/van)



-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke