Assalamualaikum ww para sanak sapalanta,
 
Ambo taruihkan sindiran haluih tantang keadaan nagari kito kini, nan ambo kutip 
dari milis sabalah. Sekedar untuak jadi bahan renungan.


Wassalam,
Saafroedin Bahar Soetan Madjolelo
(Laki-laki, Tanjung, masuk 74 th, Jakarta) 
Taqdir di tangan Allah, nasib di tangan kita.

”NEGERI YANG ANEH”. 

Aku tinggal di negeri yang aneh. Demikian anehnya sehingga akupun merasa aneh 
setiap kali melihat keanehannya. Dan kalau aku mengatakan keanehan itu, orang 
lain malah melihat kepadaku dengan  aneh. Itulah keanehan negeri dimana aku 
tinggal. 
Betapa tidak. Negeri itu terkenal sebagai negeri yang subur dan kaya dengan 
sumber daya alam. Sehingga diberi julukan gemah ripah loh jinawi. Tetapi 
anehnya  rakyatnya banyak yang miskin. Bahkan ada yang hidup melarat. Sehingga 
banyak yang pergi ke negeri lain, bekerja demi mencari nafkah menghidupi diri 
dan keluarganya.  Lebih aneh lagi, dikala mereka yang bekerja di negeri orang 
dinistakan, dianiaya dan
dizholimi, pemimpin negeri ini seperti tidak berdaya membela dan melindunginya. 
Padahal  mereka diberi julukan sebagai pahlawan devisa. Aneh. Pemimpin negeri 
itu mau devisanya tetapi tidak mau membela dan melindungi si pahlawan devisa.
 
Betapa tidak. Negeri itu sedari dulu terkenal sebagai negeri dengan masyarakat 
yang ramah, penuh sopan santun dan seni budaya yang tinggi. Anehnya, sekarang 
bentrokan antar warga terjadi hampir setiap hari.
Pemilihan kepala daerah hampir semua bermasalah. Semua calon ingin menang, 
sehingga kalau kalah hampir selalu membantah dan tidak mau menerima kekalahan. 
Lebih aneh lagi, berbagai kecurangan dilaporkan sementara kecurangan itu 
dilakukan hampir semua calon. Aneh. Mereka mau menang, tetapi tidak mau 
menerima kenyataan kalau  pemenang hanya satu.
 
Betapa tidak. Negeri itu belum mampu menggaji para aparatur pemerintahan dengan 
jumlah yang mencukupi. Anehnya, banyak diantara mereka, para abdi negara itu, 
yang  kaya dan hidup mewah. Sampai ada yang punya villa dan apartmen serta 
mobil mewah. Lebih aneh lagi, orang orang memandang mereka sebagai orang yang 
sukses sehingga dihormati dimana mana. Aneh. Mereka yang gajinya kecil bisa 
kaya raya,
sementara masyarakat yang bekerja keras membanting tulang tetap hidup susah.
 
Betapa tidak. Di negeri itu ada koruptor yang ditangkap dan dimasukkan rumah 
tahanan. Anehnya, dia bisa keluyuran, pulang ke apartmen mewahnya, dan bahkan 
plesiran sampai ke Bali. Lebih aneh lagi, aparat penegak hukum, yang seharusnya 
menjaga dan mengawasinya,  seperti kebingungan.  Sementara pencuri sebutir buah 
semangka, dapat segera disidangkan kasusnya dan divonis masuk penjara.   Aneh. 
Sudah jelas ada yang tidak beres dalam penegakan hukum dan keadilan, kepala 
negeri itu malah bilang tidak mau intervensi.
 
Betapa tidak.   Di negeri itu, para pegawai yang mengurusi keuangan negara 
diberi gaji besar melebihi yang lainnya. Katanya agar mereka tidak korupsi. 
Anehnya, korupsi besar-besaran justru dikalangan mereka. Dan sampai sekarang 
belum bisa diungkap semua.  Lebih aneh lagi, aparat penegak hukum yang punya 
lencana di dada dan tanda pangkat di bahu, seperti tak berdaya atas mereka. 
Aneh. Menteri yang
seharusnya bertanggung jawab, alih-alih disuruh membenahi,  malah dibiarkan 
pergi bekerja ke luar negeri.
 
Betapa tidak.  Di negeri itu seringkali bencana menimpa. Gempa bumi, tsunami, 
semburan lumpur, banjir bandang, letusan gunung api datang silih berganti. 
Anehnya, para wakil rakyat malahan studi banding keluar negeri.  Gubernur yang 
seharusnya bersama rakyat dalam keadaan susah, malah berangkat keluar negeri. 
Lebih aneh lagi, para pejabat yang datang menjenguk korban, sepertinya setengah 
hati. Yang mati-matian berjuang membantu mereka yang tertimpa bencana adalah 
masyarakat dengan julukan sukarelawan.
 
Betapa tidak. Di negeri itu konon menurut undang-undang, fakir miskin dan orang 
terlantar dipelihara oleh negara. Tetapi di kota-kota, banyak fakir miskin dan 
orang terlantar berkeliaran. Lebih aneh lagi, mereka dikejar, dirazia dan 
ditangkapi. Bahkan konon ada larangan memberi sedekah kepada peminta-minta. 
Aneh. Ditengah kemewahan para aparatur negara, fakir miskin dan orang terlantar 
dibiarkan terlunta-lunta.
Aneh. Sungguh aneh. Dan lebih aneh lagi  di negeri itu bermukim kaum muslimin 
yang konon terbesar jumlahnya di dunia. Tetapi negeri itu terkenal sebagai 
negeri terkorup nomor satu di Asia. Aneh. Di negeri dengan mayoritas Islam, 
hampir tidak terlihat  nilai-nilai islami. Di jalan raya saling serobot tanpa 
menghormati sesama. Bahkan dalam antri mendapatkan zakat dan daging qurban 
saling rebut, dan injak-injakan.
Aneh. Dimana itu sabar, santun, dan tawakkal yang selalu dianjurkan.
 
Bagiku sungguh aneh melihat keanehan itu. Sesungguhnya masih banyak lagi 
keanehan yang lainnya. Tapi kalau aku ceritakan, malah aku akan kelihatan 
semakin aneh.  Karena aku sendiri lahir, besar dan hidup di negeri yang aneh 
itu.  Janganlah anggap aneh kalau  aku mohon jangan bilang aku orang aneh, 
karena telah menceritakan semua keanehan itu. Karena puncak dari segala 
keanehan adalah, kalau yang aneh itu sudah tak terlihat lagi sebagai aneh. Maka 
akan semakin sempurnalah keanehan negeri itu.  Karena  itu janganlah aneh aneh. 
(SYB)
 
dikutip dari: http://buyanur.com/2010/11/17/inspirasi-islam-negeri-yang-aneh/




      

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke