Nuklir nan takana dek urang-urang di nagari nan rentan ko mak

salam

andiko

Pada 6 Maret 2011 13:35, Darwin Bahar <dba...@indo.net.id> menulis:

> EDITORIAL Media Indonesia, Jumat, 04 Maret 2011 00:00 WIB      14 Komentar
>
>
> http://www.mediaindonesia.com/read/2011/03/04/207686/70/13/Ketahanan-Energi-Mengkhawatirkan
>
> INILAH negeri yang bergelimang sumber daya energi dan serentak dengan itu,
> inilah pula negeri yang rawan energi. Rawan karena ketahanan energinya
> rendah.
>
> Padahal, selain ketahanan pangan, ketahanan energi merupakan faktor penting
> ketahanan nasional. Karena itu, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas)
> berteriak saat stok minyak Republik Indonesia hanya cukup untuk 20 hari,
> bahkan dalam kondisi tertentu hanya tahan untuk lima hari.
>
> Angka itu sangat jauh di bawah stok minyak Jepang yang mencapai 107 hari
> dan Singapura 120 hari. Padahal, Jepang dan Singapura tidak memiliki
> kandungan minyak dalam perut bumi mereka.
>
> Bagaimana mungkin daya tahan energi sebuah negara yang punya kandungan emas
> hitam di dalam perut buminya lebih rapuh ketimbang negara-negara yang
> ditakdirkan sebagai konsumen?
>
> Selama ini, kita dininabobokan kekayaan alam dan malas mengolah kekayaan
> alam itu sehingga memberi nilai tambah.
>
> Kita pun lebih suka main cepat. Dengan dalih menyelamatkan penerimaan,
> pemerintah lebih suka menyerahkan pengelolaan isi perut bumi kepada
> kontraktor minyak asing. Jaminan ketersediaan energi di dalam negeri pun
> menjadi persoalan nomor dua.
>
> Kontraktor minyak asing telah dijadikan raja di hulu energi. Mereka
> menguasai 65% atau 329 blok migas. Sebaliknya, perusahaan nasional hanya
> menguasai 24,27% dan sisanya perusahaan patungan.
>
> Sistem bagi hasil pun belum berkiblat pada kepentingan nasional. Para
> kontraktor hanya wajib menyetor 25% dari hasil produksi mereka untuk pasokan
> domestik. Karena itu, tak mengherankan jika ketahanan energi kita rentan.
>
> Keadaan akan bertambah buruk bila konflik yang melanda sejumlah negara
> penghasil minyak di Timur Tengah dan Afrika Utara berlangsung berkepanjangan
> yang menyebabkan negara-negara itu terpaksa menghentikan produksi.
>
> Oleh karena itu, langkah pembenahan harus dimulai dari segera menata ulang
> sistem pengelolaan ladang minyak nasional. Tidak bisa lagi main obral sumber
> daya, tanpa memikirkan ketahanan di dalam negeri. Dengan dalih apa pun,
> menjaga ketersediaan stok domestik harus lebih penting.
>
> Pemerintah jangan tuli terhadap seruan tentang keberpihakan pada
> kepentingan dalam negeri. Tidak ada larangan, misalnya, mengubah
> undang-undang dan kontrak-kontrak pengelolaan ladang-ladang minyak kita bila
> dirasa terlalu merugikan.
>
> Termasuk, tidak memperpanjang pengelolaan ladang minyak di tangan
> perusahaan asing bila masa kontrak mereka selesai. Kita juga perlu
> mengingatkan komitmen pemerintah untuk mengembangkan energi alternatif yang
> terbarukan. Jangan program itu hanya hangat-hangat tahi ayam!
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke