Ado nan mangecek baliau ko kiri Islam mak

Salam

Andiko

On 3/13/11, Darwin Bahar <dba...@indo.net.id> wrote:
> Posted on October 3rd, 2007 in 13 Khazanah by redaksi
>
> http://suara-muhammadiyah.com/?p=128
>
> “Saya memberontak maka saya ada” (Ali Syari’ati).
>
> Ali Syari’ati, adalah salah satu dari sedikit para pemikir Islam yang sangat
> gundah dengan fenomena “kematian agama”. Apalagi latar historis saat
> Syari’ati tumbuh berkembang menjadi intelektual terkemuka adalah kekuasaan
> Syah Reza Pahlevi di Iran (1941-1979) yang mengumbar ketidakadilan dan
> kesewenang-wenangan. Di saat para ulama kebanyakan bungkam atau mengambil
> sikap diam dan menjaga jarak dengan realitas sosio-politik kala itu,
> Syari’ati tampil untuk melontarkan gagasan-gagasan radikal tentang oposisi
> dan revolusi yang bersumber dari ajaran Islam yang sudah dicangkokkan dengan
> tradisi revolusioner Dunia Ketiga dan Marxisme. Ali Syari’ati berhasil
> membangun ideologi Islam revolusioner yang lantas ditawarkan sebagai
> ideologi alternatif atas kecenderungan Marxis dan nasionalis-sekular yang
> banyak digemari kalangan muda Iran saat itu.
>
> Ulama, menurut Syari’ati telah mengkhianati Islam dengan “menjual diri”
> kepada kelas penguasa, dengan begitu ulama telah mengubah Islam dari
> kepercayaan revolusioner menjadi ideologi konservatif; menjadi agama negara
> (dîn-i dewlati), yang paling tinggi hanya sebatas menekankan sikap
> kedermawanan (philantropism), paternalisme, pengekangan diri secara sukarela
> dari kemewahan.
>
> Syari’ati lebih jauh menilai, hubungan khusus ulama semacam itu telah
> menjadikan mereka sebagai instrumen kelas-kelas berharta. Lembaga-lembaga
> pendidikan Islam yang dikelola ulama dibiayai kaum kelas berharta untuk
> mencegah ulama berbicara tentang perlunya menyelamatkan kaum miskin dan
> mereka yang tertindas (mustad’afîn). Sebaliknya, dengan menggunakan doktrin
> tentang fiqih ekonomi, ulama berupaya mengabsahkan eksploitasi yang menurut
> Syari’ati lebih eksploitatif dibandingkan dengan kapitalisme Amerika. Islam
> di tangan ulama itu telah menjadi khordeh-i burzhuazi (borjuasi kecil).
>
> Masih menurut Syari’ati, banyak ulama berpandangan sangat picik (ulamâ-i
> qisyri), yang bisa mengulang-ulang doktrin fiqih secara bodoh. Mereka
> memberlakukan Kitab Suci sebagai lembaran kering, tanpa makna, sementara
> pada sisi lain asyik dengan isu-isu yang tidak penting seperti soal pakaian,
> ritual, panjang pendeknya jenggot dan semacamnya. Akibatnya ulama gagal
> memahami makna istilah-istilah kunci seperti ummah, imâmah, dan nizâm
> al-tauhîd. Ulama yang digambarkan Syari’ati itu lebih cenderung fiqih
> oriented dan senang bergumul dengan wacana khilâfiyah yang semua itu tidak
> terkait dengan problem real masyarakat. Kemiskinan, kebodohan dan
> keterbelakangan serta penindasan menjadi isu yang tak tersentuh
> (untouchtable) dalam alam pikiran para ulama sehari-hari.
>
> Ali Syari’ati adalah contoh intelektual sui generis (unik) yang berani
> melawan mainstreem (arus besar) politik maupun pemikiran Islam. Ia dapat
> disejajarkan dengan para pembaharu Sunni pendahulunya, seperti Jamal al-Din
> al-Afghani (w.1897), Muhammad Abduh (w. 1905) atau Muhammad Iqbal (w.1938).
> Sama dengan Syari’ati, mereka adalah pembaharu pemikiran Islam dan sekaligus
> para oposan yang sangat kritis dengan fenomena ketidakadilan dan
> imperialisme Barat. Yang membedakan antara Syari’ati dengan ketiga tokoh
> Sunni itu adalah bahwa, Syari’ati lebih radikal dalam mengimplementasikan
> pemikiran-pemikiran pembaharuannya dan ini yang perlu mendapat catatan tebal
> sejarah pembaharuan Islam, bahwa Syari’ati dengan gagasan revolusinya
> berhasil menarik gerbong oposisi di kalangan masyarakat Iran untuk melawan
> rezim yang berkuasa sampai akhirnya gerakan oposisi itu berhasil melakukan
> revolusi bersejarah tahun 1979.
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
>   1. E-mail besar dari 200KB;
>   2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>

-- 
Sent from my mobile device

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke