Refleksi:

Mudah-mudahan editorial Media Indonesia ini terbaca dan menjadi perhatian
oleh Pak IP--bukan masalah beliau tidak ber-KB atau bukan--tetapi agar
bersungguh-sungguh meningkatkan produksi pangan Sumbar. Dari apa yang saya
baca di media, sampai saat ini hanya dua provinsi yang surplus beras: Sumsel
dan Sulsel.

Wassalam, HDB-SBK

 

------------------------- 

 

Ledakan Penduduk

EDITORIAL Media Indonesia Senin, 04 April 2011 00:00 WIB     

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/04/04/215092/70/13/Ledakan-Penduduk

LAJU pertumbuhan penduduk negeri ini telah sampai pada titik amat
mengkhawatirkan.

Ironisnya, Badan Koordinasi Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) dibiarkan
'bertempur' sendirian.

Jika laju pertambahan penduduk yang rata-rata 3,5 juta-4 juta per tahun
tidak segera ditekan, diprediksi pada 2045 jumlah penduduk Indonesia akan
mencapai 450 juta jiwa. Dengan asumsi populasi bumi 9 miliar jiwa pada saat
itu, berarti 1 dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia.

Upaya menekan laju pertumbuhan penduduk dari 1,49% saat ini menuju angka
ideal 0,5% masih jauh panggang dari api. Lebih-lebih lagi, hasil survei
BKKBN menunjukkan umumnya pasangan usia subur menginginkan anak lebih dari
tiga.

Pertumbuhan penduduk yang tergolong tinggi itu pun tidak disertai dengan
peningkatan kualitas. Itu terlihat dari indeks pembangunan manusia Indonesia
yang masih tercecer di peringkat 108 dari 169 negara. Di ASEAN, Indonesia
berada di peringkat 6 dari 10 negara, atau lebih rendah daripada Singapura,
Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Bertambah penduduk bertambah pula mulut yang harus diberi makan. Saat ini
saja Badan Ketahanan Pangan Nasional menyebut 27,5% penduduk Indonesia
terkena rawan pangan.

Dengan rata-rata konsumsi beras per kapita di Indonesia sekitar 130 kilogram
dan jumlah penduduk 237,6 juta jiwa, saat ini dibutuhkan sedikitnya 34 juta
ton beras per tahun. Padahal, produksi beras dalam negeri sekitar 38 juta
ton sehingga hanya surplus 4 juta ton beras atau kurang untuk kebutuhan dua
bulan.

Jika tingkat kegagalan panen meluas dan produksi terpangkas, kebutuhan
pangan pun pasti tidak tercukupi. Dapat dipastikan, Indonesia akan menjadi
pengimpor beras nomor wahid di dunia.

Sekarang saja, ketika produksi beras di negeri ini masih disebut surplus,
negeri ini sudah mengimpor 1,9 juta ton beras hingga akhir Maret. Angka itu
telah meletakkan Indonesia sebagai importir beras kedua terbesar di dunia
setelah Nigeria.

Apakah yang terjadi dengan Indonesia pada 2045, ketika 1 dari 20 penduduk
dunia adalah orang Indonesia? Jawabnya Indonesia akan menjadi negeri
kelaparan.

Karena itu, saat ini juga dibutuhkan kemampuan luar biasa untuk
mengendalikan jumlah penduduk agar Indonesia di masa depan tidak bernasib
buruk seperti negara-negara di Afrika yang dilanda kurang pangan

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke