Bab II : G. Yahudi dan simbol Dajjal 
 
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Musliin dari Abu Hurairah r a. bahwa 
Rasulullah saw 
bersabda:

"Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga engkau semua akan memerangi 
orang-orang 
Yahudi sampai batu-batu yang di belakangnya itu ada orang Yahudi yang 
bersembunyi. 
 
Mereka berkata, 'Hai orang Islam, ini ada orang Yahudi bersembunyi di 
belakangku, maka 
bunuhlah orang ini!'…"
 
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah, Rasulullah saw. 
bersabda:

"Maka apabila Dajal sudah terbunuh, orang Yahudi pun menjadi hancur lebur 
barisannya, 
yakni yang sama-snma berperang untuk membela Dajal itu dan jumlahnya ada tujuh 
puluh 
ribu."
 
Hadits di atas mengisyaratkan bahwa Dajal dan para pengikutnya adalah kaum 
Yahudi itu 
sendiri. Mereka membuat berbagai konspirasi dan peguasaan seluruh pranata 
kehidupan 
untuk kepentingan mewujudkan cita-citanya menguasai dunia. Akan tetapi, bila 
umat 
Islam bersatu dan mampu melakukan perlawanan yang seimbang, dalam bidang 
pengetahuan dan persaingan budayanya, maka umat Islam mampu mengalahkan gerakan 
Dajal zionis, bahkan mengusirnya dari segala pelosok dunia. Memang terdengarnya 
utopis 
(mengkhayal). Akan tetapi, perjalanan waktu dan sejarah tidak berhenti ketika 
Anda 
membaca buku ini. Hari esok masih ada harapan. Dan generasi muda yang cerdas 
dan 
mempunyai tsaqafah (wawasan) serta fikrah Islamiyah (pemikiran yang islami), 
insya Allah 
mereka akan selalu kritis dan waspada terhadap gerakan kaum kafir. Allah akan 
mengulurkan tangan pertolongan-Nya, karena bagi Allah tidak ada yang mustahil, 
selama 
kita mengikuti petunjuk-Nya. Sesungguhnya, Sunnatullah (ketentuan Allah) tidak 
akan 
pernah berubah.
 
Selanjutnya, dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim 
dari 
sahabat Anas r a., disebutkan bahwa tanda-tanda hari kiamat adalah sebagai 
berikut:
 
1. Ilmu agama diangkat, artinya hilangnya pengetahuan dan kegairahan untuk 
mendalami 
dan menghayati ilmu-ilmu keagamaan, sehingga manusia tidak lagi dibimbing oleh 
cahaya 
kebenaran Ilahi, melainkan lebih percaya kepada rasionya sendiri, seraya 
mengkufuri 
segala hal yang berkaitan dengan agama yang dianggapnya sebagai dogmatis dan 
memenjarakan kebebasan berpikir.
 
2. Kebodohan semakin jelas dan nyata, maksudnya sebagai situasi di mana manusia 
sudah kehilangan ketajaman hati nuraninya Akhlak karimah sebagai tuntunan agama 
yang 
ingin memuliakan dirinya telah dicampakkan karena merasa bahwa dirinya sangat 
cerdas; 
padahal kecerdasannya tersebut telah menutup mata hatinya dari kebenaran yang 
hakiki.
 
3. Perzinaan yang tersebar luas, maksudnya bahwa telah hilangnya nilai-nilai 
etika dan 
moralitas manusia dalam cara memandang hubungan seksual. Sehingga mereka 
terperangkap dalam berbagai bentuk perzinaan yang menyebabkan berkembangnya 
penyakit-penyakit ganas yang menyerang manusia, seperti virus HIV penyebab 
AIDS; 
serta "penyakit" moral yang buruk sebagai akibat dari perzinaan tersebut, 
seperti 
perjudian, alkohol, mariyuana, dan sebagainya.
 
4. Khamar diminum secara leluasa, artinya masyarakat tidak lagi menganggap 
minuman 
arak dan alkohol sebagai dosa, bahkan menjadi bagian dari gaya hidup 
masyarakat, 
sehingga mereka minum secara terbuka dan mabuk.
 
Tanda-tanda lainnya, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Abu Syaibah dari Abu 
Hurairah 
r.a. dan juga yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah r a., 
sebagai berikut:
 
Pertama, apabila perempuan budak telah melahirkan anak majikannya. Hal ini 
telah 
banyak terjadi dalam situasi tertentu, di mana banyak wanita menjadi korban 
perkosaan, 
serta pemaksaan seksual. Kebutuhan ekonomi yang mendesak menyebabkan para 
wanita telah kehilangan martabatnya dan dihinakan oleh lelaki yang mempunyai 
kedudukan sebagai "majikan" atau mempunyai otoritas tertentu terhadap pekerjaan 
wanita 
tersebut.
 
Kedua, munculnya para Dajal (para pendusta). Yaitu, munculnya para Dajal yang 
merupakan para penipu yang berlagak suci, jumlahnya tiga puluh orang. Semuanya 
mengaku menjadi utusan Allah.
 
Artinya akan datang para penganjur agama dengan membuat berbagai tipuan 
rasional 
bahwa agama yang dibawanya adalah agama dari Tuhan. Padahal, apa yang 
dilakukannya 
hanyalah sebuah tipuan atau kepalsuan belaka. Berbagai sekte, okultisme, 
mistik, aliran 
kebatinan yang diakuinya sebagai agama merupakan bukti yang sangat jelas. Saat 
ini 
sedang berkembang bagaikan jamur di dunia, beberapa sekte yang kuat dengan 
pengikut 
yang banyak tersebut memang belum mencapai tiga puluh. Yang jelas, di kalangan 
umat 
Kristen sudah mulai bermunculan sekte tersebut antara lain: saksi Jehovah, 
Mormon, 
Protestan, Katolik, Anglikan, Pantekosta, dan sebagainya; yang kemudian 
sebagaimana 
agama lainnya berkembang berbagai sempalan yang berbau mistik, okultis sebagai 
bentuk pemberontakan terhadap agama.
 
Ketiga, ilmu agama dicabut karena telah meninggalnya para alim ulama dan 
punahnya 
kaum penganjur agama (mubaligh).
 
Artinya para ulama, para penganjur agama, juru dakwah yang menjadi teladan umat 
akan 
segera dipanggil Allah, sehinggga manusia kehilangan cahaya pelita yang dibawa 
para 
mubaligh tersebut. Manusia kehilangan panutan yang memberikan keteladanan ilmu 
dan 
perilaku, sesuai dengan panduan Al-Qur'an dan Sunnah Rasul.
 
Keempat, zaman bertambah dekat mendekati. Artinya, waktu dalam suatu perjalanan 
terasa bertambah singkat, karena jarak antara satu kota ke kota lainnya dapat 
ditempuh 
hanya dalam beberapa saat. Dengan teknologi yang sangat canggih, sebagaimana 
kita 
saksikan dewasa ini, hubungan telekomunikasi dan transportasi semakin 
mempercepat 
jarak dan mengefesiensikan waktu. Kelak pada masa depan, akan ditemukan lagi 
inovasi 
baru di bidang ilmu pengetahuan, yang tentunya teknologinya tidak terbayangkan 
oleh 
generasi sebelumnya.
 
Kelima, banyaknya fitnah. Artmya, masyarakat Dajal sangat gemar dengan fitnah, 
hujat, 
dan umpat, sehingga masyarakat tersebut keadaannya seperti dalam bara api yang 
panas. Tidak ada lagi keteduhan batin, karena orang yang benar dibohongi dan 
orang yang 
berbohong dibenarkan dan dijadikan panutan pernyataannya. Seseorang dengan 
sangat 
mudah dan tidak punya perasaan berdosa sama sekali melancarkan "panah beracun" 
untuk memfitnah sesamanya. Mereka merasa bangga ketika orang lain tersungkur 
dalam 
nista dan kesulitan hidup. Dan fitnah akan terus dilancarkan dengan lebih 
modern, 
mempergunakan berbagai media yang lebih bersifat simultan dan sesaat. Bahkan, 
dibuatkan skenarionya sedemikian rupa, sehingga orang yang difitnah sama sekali 
tidak 
berdaya. Orang yang terkena racun fitnah itu menjadi "mati" sebelum mati. Dan 
mereka 
terbahak penuh kemenangan ketika melihat korban yang terkena oleh racun 
fitnahnya. 
Tidak ada sedikit pun perasaan kemanusiaan pada dirinya. Karena fitnah yang 
dikeluarkan 
melalui mulut yang kredibel dan skenario yang canggih itu, menular kepada orang 
yang 
mendengarkan ceritanya, dan orang yang mendengarnya ikut menambah dan 
mengembangkan fitnah tersebut. Maka lengkaplah mereka menjadi pengikut Dajal 
yang 
bergerak bebas di tengah-tengah masyarakatnya.
 
Keenam, banyaknya haraj (manusia saling membunuh). Artinya, masyarakat Dajal 
tersebut sangat mudah untuk saling membunuh hanya karena hal-hal yang sepele 
sekalipun. Untuk kepentingan politik, ambisi, dan vested interest, mereka tidak 
segan 
untuk mengadu domba, menyebarkan kebencian dan membunuh lawan, bahkan kawan 
yang dianggap menjadi penghalang cita-citanya.Nafsu amarah kaum Dajal itu mudah 
meledak tanpa kendali.
 
Penafsiran hadits di atas hanyalah sebuah analisis penulis yang dikaitkan 
dengan kondisi 
aktual yang dihadapi umat Islam dewasa ini. Dan sebagaimana sebuah penafsiran, 
tentu 
saja hal tersebut masih harus dikaji, diperdebatkan, dan diuji kebenarannya. 
Mengingat 
banyak pula penafsiran tentang hadits tersebut dari pendekatan analisis yang 
lain, yang 
cenderung kepada ramalan mistik; dongeng-dongeng yang terkait dengan harapan 
datangnya Ratu Adil, Nyi Roro Kidul, Raksasa Bermata Satu, Naga, dan segala 
jenis 
makhluk yang mengerikan, sebagaimana film-film horor yang banyak beredar dan 
ditonton 
tanpa daya kritis, tetapi memasuki syaraf manusia sehingga mereka merasa bahwa 
drakula, hantu, kuntilanak, jurig, dedemit, dan segala macam tahayul yang 
bercampur-
baur antara menyan dan mantera menyebabkan manusia menjadi musyrik dan kufur. 
Wallahu alam bish shawab. 
 
Bersambung ke bab 3
 
Wassalam
 
St. Sinaro

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke