Edit. Dalam posting sebelumnya ada typo, terlupa satu huruf "a" dalam kata "lita'arafuu" yang seharusnya "lita'aarafuu"... Sudah diedit di bawah. Salam, --MakNgah Sjamsir Sjarif
--- In rantau...@yahoogroups.com, "sjamsir_sjarif" <hambociek@...> wrote: > > Terima kasih dengan posting beritanya Angku Nofend. > > Hari yang kita tunggu-tunggu, sejak berita ini diketengahkan di Lapau ini > beberapa hari yang lalu, rupanya telah menjelama di Bukittinggi, yang baru > dijuluki Kota Dahlia. Dengan Nuansa Bunga, Kota Dahlia telah memulai > langkahnya ke arah stimulasi pertemuan-pertemuan persahabatan antara bangsa. > > Saya kira, kita di Lapau, Rantaunet, sudah seyogianya menghantar Ucapan > Selamat atas langkah-langkah pertemuan persahabatan mulia yang dimulai di > Bukittinggi, Kota Dahlia ini. > > Alangkah semerbaknya seandainya Ayat Suci berisi kata "lita'aarafuu" -- > supaya kamu saling mengenal -- dapat direnungkan, didengungkan, dipahami dan > diamalkan bersama. > > Yaa ayyuhan naasu > innaa khalaqnaakum min dzakariw wa untsaa > wa ja'alnaakum syu'uubaw wa qabaa-la > lita'aarafuu ... > Al Hujarat QS 49:13 > > Semoga kita selalu di bawah naungan, lindungan, petunjuk, dan bimbinganNya. > Amin. > > Salam, > -- MakNgah > Sjamsir Sjarif > Di Seberang Lautan Teduh > Di Tapi Riak nan Badabua > Di kesunyian pertigaan malam menjelang Subuh > Di Santa Cruz, California > Sept. 24, 2011 > > --- In rantau...@yahoogroups.com, "Nofend St. Mudo" <nofend@> wrote: > > > > Sabtu, 24 September 2011 > > H. CHUN MASIDO > > > > Kain seledang terjemur di papan, > > Biasa nak dara untuk menari, > > Selamat datang tuan-tuan dan puan-puan, > > Yang dah sudi datang kemari > > > > Usah lama berdiri di jalan, > > Ayunkan langkah naiki jenjang, > > Indonesia Malaysia bergandengan tangan menatap masa depan, > > Insya Allah semua beoleh di ranah Minang > > *** > > > > Hubungan Indonesia dengan Malaysia bagi Sumatra Barat (baca: > > Minangkabau) selamanya erat. Sejarah membuktikan, tokoh-tokoh asal > > daerah ini dapat diandalkan dalam merekat silaturrahmi berjiran. > > > > Hari ini, sekitar 50 wartawan dan budayawan yang dipimpin Menteri > > Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia berkunjung ke > > Minangkabau. > > Ketika di Indonesia bergema semangat separatism "ganyang Malaysia > > ganyang", awal 1960-an lalu, tokoh Minanglah yang jadi penentunya. > > Berdasarkan sinyal dari tokoh tersebut, Malaysia bersedia berunding > > dengan Indonesia tentang masa depan hubungan negara serumpun ini. > > Melayu Malaysia sangat menghormati Melayu Indonesia, khususnya > > Minangkabau. > > > > Kini di tengah "merenggangnya" hubungan Malaysia dengan Indonesia > > dengan berbagai sebab, diharapkan peranan tokoh-tokoh asal > > Minangkabau, kembali memberikan resep jitu. Itu lebih diperkuat lagi > > dengan datangnya 50 budayawan dan wartawan senior dari negara sawit > > tersebut ke Minangkabau, mulai Jumat (23/9) sampai Senin (26/9). > > > > Rombongan yang dipimpin Menpen Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, > > Dato Rais Yatim, itu dilengkapi dengan berbagai kegiatan. Seluruh > > rangkaian kegiatan selama tiga hari itu dipusatkan di Bukittinggi. > > Mulai dari bincang-bincang (cakap-cakap), sampai pada jamuan dan upaya > > ekspose berbagai objek wisata yang ada serta menikam kembali sejarah > > hubungan antara Minangkabau dengan Melayu Malaysia, khususnya warga > > Malaysia yang berasal dari Minangkabau tersebut. > > > > Sejarah panjang telah terbentang antara Malaysia dengan Minangkabau. > > Di beberapa kawasan di negara jiran itu, terdapat warga yang berasal > > dari Minangkabau. Terutama di Negeri Sembilan, tepatnya Seremban. > > > > Di Negeri Sembilan tersebut, terdapat perkampungan yang berbagai > > atributnya bernuansa Minangkabau. Mereka juga melihat garis keturunan > > dengan system bersuku-suku. Hanya saja nama sukunya seperti nama > > nagari atau kawasan di ranah Minang, seperti Sarilamak, Batu Palano, > > Pagaruyuang, Taeh, Situjuah dan lainnya. Ini membuktikan bahwa, warga > > Malaysia asal Minangkabau itu tidak melupakan nenek moyangnya. > > Meski di Ranah Minang ini mereka tidak menemui suku mereka tersebut, > > karena di sini terdapat suku seperti Sikumbang, Chaniago, Koto, > > Tanjuang dan lainnya. Namun, kecintaan terhadap tanah leluhur belumlah > > lenyap. Mereka masih menyimpannya dalam kehidupan mereka sehari, > > begitu dengan budaya yang dianut. > > > > Terlepas dari itu semua, dengan kedatangan rombongan budayawan dan > > wartawan dari Malaysia itu ke Indonesia, bakal memberikan dampak yang > > besar terhadap masa depan hubungan Malaysia dengan Indonesia secara > > utuh. Apalagi sekarang, disebabkan berbagai faktor hubungan kedua > > negara agak merenggang. > > > > Penyebab merenggangnya adalah soal tenaga kerja asal Indonesia yang > > mendapat perlakuan tidak mengenakkan di negara jiran itu. Belum lagi > > persoalan produksi trandisional Indonesia oleh Malaysia dijadikan > > trade mark dalam perdangangan internasionalnya. Dan, berbagai > > persoalan lainnya yang menyungkup. > > > > Soal tenaga kerja, sebut saja pembantu rumah tangga, ada yang gajinya > > tidak dibayar, disiksa dan dianiaya dan lainnya. Begitu juga dengan > > buruh baik yang bekerja di kebun sawit maupun di berbagai pabrik dan > > perusahaan. > > > > Diperkirakan, sampai sekarang jutaan tenaga kerja Indonesia yang > > mencari hidup di negara yang minyak atas bawah itu, (dari perut bumi > > terdapat minyak tanah, dan dari atas permukaan bumi minyak sawit), > > jelas satu atau dua timbul permasalahan. Belum lagi banyaknya warga > > negara Indonesia yang coba-coba mengadu nasib di sana secara illegal, > > yakni masuk negara orang tanpa paspor resmi. > > > > Dengan dilangsungkannya kunjungan budayawan dan wartawan senior dari > > Malaysia ke Sumbar ini diharapkan permasalahan-permasalahan yang > > menyungkup tersebut bakal dapat dikuak dan dicarikan solusinya. Itu > > memang sebuah harapan yang tentu saja harapan seluruh bangsa > > Indonesia.(*) > > > > http://www.hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=8491 > > > > -- > > > > Wassalam > > Nofend/34+ CKRG -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/