VivaNews: Indra Piliang: Orang Lurus Tak Jadi Pahlawan


Arfi Bambani Amri, Syahrul Ansyari | Sabtu, 12 November 2011, 10:09 WIB 

VIVAnews - Sejarawan-cum-politikus Indra J Piliang mengatakan pahlawan dalam 
konteks negara muncul berdasarkan putusan dari politisi. Dia melihat sebutan 
pahlawan menjadi penting karena Indonesia yang merupakan negara paska 
kolonialis memiliki trauma terhadap penjajahan dan imperialisme dimasa lalu.

"Pahlawan adalah sesuatu yang diada-adakan untuk membebaskan diri. Ini 
pelarian, kita melakukan esketisme, mencari dalam sejarah bahwa ada sesuatu 
ideal yang tidak ditemukan di masa sekarang," kata Indra dalam diskusi bertema 
'Apa dan Siapa Pahlawan' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 12 
November 2011.

Dia melihat, saat bangsa ini membentuk nation state, usaha pencarian 
figur-figur pahlawan masih kencang. Hal itu karena setelah 66 tahun merdeka 
dari penjajahan kolonial yang berlangsung berabad-abad lamanya bangsa ini masih 
dialiri pengetahuan dari masa lalu.

"VOC bangkrut karena korupsi, sekarang masalah itu mengalir sampai kini," ujar 
lulusan Ilmu Sejarah Universitas Indonesia itu.

Politikus muda Partai Golkar ini menuturkan, siapapun pahlawan yang diakui saat 
ini mempunyai sisi hitam dan putih dalam hidupnya. Menurutnya tidak ada 
pahlawan yang betul-betul lurus hidupnya. "Kalau lurus tidak mungkin jadi 
pahlawan. Orang yang hanya hidup di pesantran, menjadi sufi, tidak akan jadi 
pahlawan. Perlu ikut dalam pertarungan gagasan kebangsaan," ucapnya.

Lacurnya, kata Indra, meskipun memproduksi figur pahlawan setiap tahun, 
Indonesia saat ini justru menginjak-injak nilai-nilai yang diperjuangkan para 
pahlawan. Dia mencontohkan sosok Jenderal Sudirman, seorang figur sederhana, 
pemerjuang bangsa justru patungnya di tempatkan di tempat-tempat elite, yang 
setiap hari mempertontonkan kemegahan dan kemewahan.

"Yang diperjuangkan mereka dulu adalah nilai-nilai yang kini kita injak-injak 
dan preteli. Setiap hari kita menunjukkan pada Sudirman hidup yang 
antikesederhanaan, menunjukkan kemegahan, patungnya ditempatkan di tempat yang 
sangat elite, yang anti terhadap nilai-nilai kehidupannya," kata Indra. (sj
~~."IJP".~~

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke