[R@ntau-Net] Jasa Diving Di Padang
Asslm...w.w Dunsanak di Palanta. Adoko yg tau jasa diving di Kota Padang? Tlbiah dl trmksh. salam Afrinaldi Sumpur, 25th Hp: 085265235218 Dikirim dari Yahoo Mail pada Android -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Fwd: Partai Islam, Partai Jendral Dan Partai Nasionalis.
Pak Reflus dan sanak sapalanta RN n a h ASS WW Menarik juga hitungan matematis dan pengelompokkan partai partai yang disampaikan pak Reflus. Sayangnya masing masing kelompok itu tidak mungkin bersatu, sehingga pencalonan capres dan cawapres menurut kelompok Nasionalis, Islam dan Jendral itu menjadi muskil. Bagaimanapun pengelompokkan pak Reflus merupakan sesuatu yang baru, yang selama ini kurang kita sadari. Hitungan hitungannya menarik Wassaslam Dunil Zaid,71. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia, Pdg.Tingga di Jkt. 2014-04-13 9:42 GMT+07:00 REFLUSMEN Ramli : > > > > > Assalamualaikum warachmatullahi wabarakatuh. > > > > Ibu, Bapak, Etek, Mamak, Uni, Uda dan adiak. > > > > Sekedar kutak- katik angka- angka mengisi wakatu libur dan untuak > maramikan ota di LAPAU. > > > > > > Berdasarkan perolehan Suara pada Pileg yang Lalu Dan syarat pencalonan > Presiden minimal 25%, analysis mathematics menunjukan bahwa hanya Ada 3 > calon pasangan Presiden. > > Dari informasi yang tersedia, Saat ini terdapat, Capres yaitu : JOKOWI, > ARB, WIRANTO, PRABOWO Dan RHOMA/MACHFUD. > > > > Untuk memudahkan analisa, WIRANTO kami keluarkan dalam analisa untuk > memilih Kemungkinan mendapat 3 Capres. > > > > Dari daftar susunan Partai Dan latar belakang Pendiri/Pengurusnya, dapat > disimpulkan terdapat 3 (TIGA) golongan yaitu : Partai Islam, Partai > Jenderal dan Partai Nasionalis. > > > > Partai Islam terdiri dari : PKB + PKS + PAN + PPP + PBB. > > > > Partai Jenderal terdiri Dari : Gerindra/Prabowo, Demokrat/SBY, > Hanura/WIRANTO dan PKPI/SUTIOSO. > > > > > > Partai Nasionalis terdiri Dari : PDIP, NASDEM Dan GOLKAR. > > > > Dari 3 golongan ini, Suara terbesar Ada pada Partai Nasional yaitu > sebesar 40,10, Islam 31,90 dan Jendral 28,00 dengan Rincian : > > > > Partai Nasionalis > > PDIP. 18,90 > > GOLKAR. 14,30 > > NASDEM. 6,90 > > TOTAL. 40,10 > > > > Partai Islam > > > > PKB 9,20 > > PAN. 7,50 > > PKS 6,90 > > PPP. 6,70 > > PBB. 1,60 > > TOTAL. 31,90 > > > > Partai Jenderal. > > > > GERINDRA. 11,80 > > DEMOKRAT.9,60 > > HANURA 5,50 > > PKPI. 1,10 > > TOTAL.28,00 > > > > Kalau Kemungkinan ini terjadi, maka Presiden Dan Wakil adalah Jokowi > Dan ARB. > > > > Yang menarik adalah ? Maukah ARB menjadi Wapres ?. > > > > Kalau memang ARB bersedia menjadi Wapres atau ingin tetap Jadi > Presiden, maka pilihan lainnya Golkar berkoalisi dengan Partai Jenderal > atau Partai Islam. > > > > Jika Golkar memilih Partai Jenderal total suara menjadi 42,30% dan jika > Golkar memilih Partai Islam total suara menjadi sebesar 46,20% dengan > perhitungan sbb.: > > > > GOLKAR + PARTAI ISLAM = 14,30 + 31,90 46,20 > > GOLKAR + PARTAI JENDERAL = 14,30 + 28,00 = 42,30 > > PDIP + NASDEM = 18,90 + 6,90 = 25,80 > > > > Baik Golkar memilih Partai Islam maupun memilih Partai Jenderal, ARB > punya Kemungkinan jadi Capres Karena Suara Golkal terbesar pada Dua pilihan > tersebut. > > > > Secara matematis, pilihan terbaik Golkar jatuh pada Partai Islam dengan > angka 44,60% berbanding 41,20 %. > > > > Kalau Dua pilihan ini (Partai Islam atau Partai Jenderal) dipilih oleh > Golkar, Sudah barang tentu Suara Partai Nasionalis berkurang significant > menjadi 25,80%. > > > > Mana yang terbaik buat Golkar ?. > > Keliatannya Golkar lebih baik memilih Partai Islam karena Secara > matematis angkanya lebih tinggi (44,60%) Dan juga besar Kemungkinan ARB > menjadi CAPRES Karena sesama Sipil. > > > > Ini hanya analisa matematis. > > Banyak kemungkinan yang bisa terjadi. > > > > Mohon maaf kalau tidak berkenan. > > > > Salam > > > > > > Reflus/ L. 56 > > Asa Tanjuang Barulak, Batusangkar. > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Sent from my iPadyait > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Google Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://group
Re: [R@ntau-Net] Apakah Popularitas Jokowi Palsu?
Dari berita2 media, partai2 Islam merapat ke Gerindra untuk membuat poros tengah dn mengumpulkan suara 3% uk calon presiden. Pada 2014 4 12 17:28, "Zulharbi Salim" menulis: > > http://www.lintas.me/article/republika.co.id/apakah-popularitas-jokowi-palsu > > Di masa kampanye pemilu legislatif, kata boneka banyak digunakan untuk > menyindir sosok Jokowi. Gubernur Jakarta ini dianggap tidak alami, baik > dalam hal citra maupun sepak terjangnya. Banyak yang mengatakan citra > Jokowi sengaja direkayasa agar terlihat sempurna. Walhasil, apa-apa terkait > sosoknya selalu tanpa cela. Sekalipun faktanya baru beberapa bulan lalu > banjir di Jakarta menewaskan belasan jiwa.(re) > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] (OOT) Benarkah Prabowo bersalah pada kerusuhan Mei 98..?
http://kafegue.com/wiranto-vs-prabowo-menguak-fakta-tragedi-1998/ Salah satu contohnya adalah perihal peristiwa penculikan aktivis yang telah mencoreng nama baik & menjadi penyebab kehancuran karir militernya. DKP (Dewan Kehormatan Perwira) yang menyelidiki kasus ini tidak pernah mengungkapkan hasil pemeriksaannya kepada publik. Tidak juga kepada PS (Prabowo Subianto) yang notabene menjadi tertuduhnya. Tampaknya Wiranto sengaja mengambil manfaat agar “prasangka publik” menghukum PS lebih berat daripada dosanya. Meski PS bersikeras mengatakan tak pernah perintahkan, namun beliau mengambil alih tanggung jawab anak buahnya. Saya ambil alih tanggung jawabnya, begitu kata beliau saat itu. Sikap yang harus dibayar mahal dengan hancurnya karir militer yang gilang gemilang, namun juga menunjukkan kualitas kepemimpinan PS. Jika PS benar bersalah, mengapa korban-korban penculikan seperti Pius L. Lanang & Desmond J. Mahesa justru menjadi pengurus Partai Gerindra? Meski begitu, kualitas kepemimpinan PS justru sudah teruji di saat-saat paling kritis yang pernah dialami negeri ini. Bagi mereka yang lelah dengan kepemimpinan yang lemah, lama mengambil keputusan, dan selalu terkesan ragu-ragu, tampaknya PS adalah jawabannya. Bagi mereka yang muak dengan pemimpin yang sibuk selamatkan diri sendiri saat ada masalah, maka PS adalah pilihan yang patut dipertimbangkan. Dibanding memilih mengorbankan anak buahnya, PS memilih untuk ambil alih tanggung jawab & menanggung sendiri resikonya. Seorang kapten kapal yang baik bukanlah yang pertama selamatkan diri saat kapal tenggelam, tapi justru yang terakhir. Sayang, karir militer PS yang gilang gemilang itu berakhir dengan cara yang kurang mengenakkan. Bahkan bisa dikatakan memilukan. PS bisa dikatakan pihak yang dikalahkan dalam proses perebutan kekuasaan dan pengaruh di tubuh militer pada masa-masa kritis tahun 1998. Jauh sebelum peristiwa Mei ’98, proses penghancuran nama baik PS sudah terjadi. Semua berawal dari rivalitas antara Prabowo & Wiranto. Akibatnya, tuduhan kembali ke PS yang jadi bulan-bulanan opini publik, dicurigai sebagai orang di balik penembakan itu. Meski banyak sekali keanehan terhadap tuduhan ini, namun fitnah sudah mencapai sasaran, dan sekali lagi PS terlanjur menjadi pesakitannya. Tuduhan mengarahkan Prabowo di balik penembakan, dengan konspirasi anggota kopasus memakai seragam Polri sebagai pelaku penembakan snipper. Teori konspirasi ini tak pernah terbukti karena peluru snipper diatas 7 mm & proyektil peluru tertanam di korban kaliber 5,56 mm. Sementara korban dipilih secara random. Kalau snipper akan memilih misalnya pemimpin demo atau target pilihan. Lima hari setelah insiden Trisakti, PS datang ke rumah Herry Hartanto. Di bawah Al Qur’an dia bersumpah. Di depan Syahrir Mulyo Utomo orang tua korban; Demi Allah saya tidak pernah memerintahkan pembantaian mahasiswa. Perihal keterlibatan PS atas penembakan mahasiswa Trisakti, tanggal 14 terjadi pertemuan di Makostrad atas inisiatif Setiawan Djodi. Pertemuan antara PS & tokoh masyarakat antara lain; Adnan Buyung Nasution, Setiawan Djodi, Fahmi Idris, Bambang Widjoyanto (sekarang pimpinan KPK). Dalam pertemuan itu PS ditanya tentang keterlibatannya, dia menjawab: Demi Allah saya tidak terlibat, saya di set-up. Menurut Buyung terlihat jujur. *- Rapat Rutin Pengurus Serikat Harus Tetap Ada. **Karena Disitulah Hati, Jiwa Dan Semangat Pengurus Dipertemukan, Diingatkan Dan Dipersatukan -* *Salam dan Terima Kasih,* *Dedi Suryadi* _ *Sukses Seringkali Datang Pada Mereka Yang Berani Bertindak Dan * **Jarang Menghampiri Penakut Yang Tidak Berani Mengambil Konsekuensi (Jawaharlal Nehru**)* * "The Best Human Being Among of You is The Most Beneficial for The Others" (Hadith by Bukhari) --- "Kasihilah Yang Di Bumi, Maka Yang Di Langit Akan Mengasihimu... ".* "Love What On Earth, Then What On Sky Will Love You ..." -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan re
Re: [R@ntau-Net] VIDEO YOUTUBE CERAMAH MN DI SYDNEY: "KEMBALI KE NAGARI"
On , Mochtar Naim wrote: Bak iko caronyo Pak JB: (-) ketik youtube, (-) ketik mochtar naim, (-) a nanti nampak tu: ceramah mochtar naim di sydney: kembali ke nagari. Cubolah. Ambo pun baru pulo mambuka. Pado hal itu lah dibuek dek sanak Panduko waktu kunjungan ambo ka Australia duo tahun nan lalu. Salam ambo, MN. On Sunday, April 13, 2014 6:36 AM, Zubir Amin wrote: Apo 'e nn kadibuka pak Mochtar.Biaso 'e setiap thread pak Mochtar ado 'attachment' nyo.Mat pagi dari Jember. JB,DtRJ,75thn,sadang di Jember. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone From: Mochtar Naim Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 13 Apr 2014 01:06:07 +0800 (SGT) To: RantauNet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] VIDEO YOUTUBE CERAMAH MN DI SYDNEY: "KEMBALI KE NAGARI" SILAHKAN BUKA MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] VIDEO YOUTUBE CERAMAH MN DI SYDNEY: "KEMBALI KE NAGARI"
Bak iko caronyo Pak JB: (-) ketik youtube, (-) ketik mochtar naim, (-) a nanti nampak tu: ceramah mochtar naim di sydney: kembali ke nagari. Cubolah. Ambo pun baru pulo mambuka. Pado hal itu lah dibuek dek sanak Panduko waktu kunjungan ambo ka Australia duo tahun nan lalu. Salam ambo, MN. On Sunday, April 13, 2014 6:36 AM, Zubir Amin wrote: Apo 'e nn kadibuka pak Mochtar.Biaso 'e setiap thread pak Mochtar ado 'attachment' nyo.Mat pagi dari Jember. JB,DtRJ,75thn,sadang di Jember. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone From: Mochtar Naim Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 13 Apr 2014 01:06:07 +0800 (SGT) To: RantauNet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] VIDEO YOUTUBE CERAMAH MN DI SYDNEY: "KEMBALI KE NAGARI" SILAHKAN BUKA MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Fwd: Partai Islam, Partai Jendral Dan Partai Nasionalis.
> > Assalamualaikum warachmatullahi wabarakatuh. > > Ibu, Bapak, Etek, Mamak, Uni, Uda dan adiak. > > Sekedar kutak- katik angka- angka mengisi wakatu libur dan untuak maramikan > ota di LAPAU. > > > Berdasarkan perolehan Suara pada Pileg yang Lalu Dan syarat pencalonan > Presiden minimal 25%, analysis mathematics menunjukan bahwa hanya Ada 3 calon > pasangan Presiden. > Dari informasi yang tersedia, Saat ini terdapat, Capres yaitu : JOKOWI, ARB, > WIRANTO, PRABOWO Dan RHOMA/MACHFUD. > > Untuk memudahkan analisa, WIRANTO kami keluarkan dalam analisa untuk memilih > Kemungkinan mendapat 3 Capres. > > Dari daftar susunan Partai Dan latar belakang Pendiri/Pengurusnya, dapat > disimpulkan terdapat 3 (TIGA) golongan yaitu : Partai Islam, Partai Jenderal > dan Partai Nasionalis. > > Partai Islam terdiri dari : PKB + PKS + PAN + PPP + PBB. > > Partai Jenderal terdiri Dari : Gerindra/Prabowo, Demokrat/SBY, Hanura/WIRANTO > dan PKPI/SUTIOSO. > > > Partai Nasionalis terdiri Dari : PDIP, NASDEM Dan GOLKAR. > > Dari 3 golongan ini, Suara terbesar Ada pada Partai Nasional yaitu sebesar > 40,10, Islam 31,90 dan Jendral 28,00 dengan Rincian : > > Partai Nasionalis > PDIP. 18,90 > GOLKAR. 14,30 > NASDEM. 6,90 > TOTAL. 40,10 > > Partai Islam > > PKB 9,20 > PAN. 7,50 > PKS 6,90 > PPP. 6,70 > PBB. 1,60 > TOTAL. 31,90 > > Partai Jenderal. > > GERINDRA. 11,80 > DEMOKRAT.9,60 > HANURA 5,50 > PKPI. 1,10 > TOTAL.28,00 > > Kalau Kemungkinan ini terjadi, maka Presiden Dan Wakil adalah Jokowi Dan ARB. > > Yang menarik adalah ? Maukah ARB menjadi Wapres ?. > > Kalau memang ARB bersedia menjadi Wapres atau ingin tetap Jadi Presiden, > maka pilihan lainnya Golkar berkoalisi dengan Partai Jenderal atau Partai > Islam. > > Jika Golkar memilih Partai Jenderal total suara menjadi 42,30% dan jika > Golkar memilih Partai Islam total suara menjadi sebesar 46,20% dengan > perhitungan sbb.: > > GOLKAR + PARTAI ISLAM = 14,30 + 31,90 46,20 > GOLKAR + PARTAI JENDERAL = 14,30 + 28,00 = 42,30 > PDIP + NASDEM = 18,90 + 6,90 = 25,80 > > Baik Golkar memilih Partai Islam maupun memilih Partai Jenderal, ARB punya > Kemungkinan jadi Capres Karena Suara Golkal terbesar pada Dua pilihan > tersebut. > > Secara matematis, pilihan terbaik Golkar jatuh pada Partai Islam dengan angka > 44,60% berbanding 41,20 %. > > Kalau Dua pilihan ini (Partai Islam atau Partai Jenderal) dipilih oleh > Golkar, Sudah barang tentu Suara Partai Nasionalis berkurang significant > menjadi 25,80%. > > Mana yang terbaik buat Golkar ?. > Keliatannya Golkar lebih baik memilih Partai Islam karena Secara matematis > angkanya lebih tinggi (44,60%) Dan juga besar Kemungkinan ARB menjadi CAPRES > Karena sesama Sipil. > > Ini hanya analisa matematis. > Banyak kemungkinan yang bisa terjadi. > > Mohon maaf kalau tidak berkenan. > > Salam > > > Reflus/ L. 56 > Asa Tanjuang Barulak, Batusangkar. > > > > > > > > > > > > > Sent from my iPadyait -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Behind JOKOWI
Ondeh, baa baitu nada, Pak Mochtar, tu? Rancak awak siapkan sajo etos kerja baru urang Minang, Pak Mochtar. Mungkin urang sosiologi dan manajemen bisnis moderen berdarah Minang bisa dimanfaatkan. Beberapa tahun lalu, ambo alah pernah manulis di TERAS UTAMA Padang Ekspres ttg Mitos Saudagar Minang, Pak Mochtar. Pesan di tulis itu, segeralah melakukan transformasi nilai-nilai berusaha. Usaha karipik balado Christine Hakim maju, usaha yang urang awak makin ta tingga, karano Nyonya CH ko inovatif dan kreatif dan memperhatikan kepuasan pelanggan. Usaho studio foto yg tarif maha di Padang (ambo lupo namonyo) maju karano itu juo. Dan, banyak contoh lainnyo. Samantaro, nan urang awak pikiran cara bisnisnyo masih banyak yg mengandalkan sistem "mumpung". Mumpung urang tasasak, hargo ditakan tinggi. Di usaho-usaho jasa, alah jaleh usaho jenis usaho jasa, tetapi indak bisa bersikap ramah dan hangat. Banyaklah contoh caro bapikia dalam bisnis urang awak nan masih bagantuang jo caro-caro lamo tu. Ambo acok manamukan, sentimen etnis nan awak pakai kadang-kadang alah indak sehat. Ado pulo nan indak bisa manarimo urang Jawa bakarajo di Sumbar bagai. Padohal, bukan main susahnya mancari tenaga nan cocok untuk manjadi tukang atau kenek tukang dari anak-anak urang awak. Samantaro anak-anak nan dari Jawa ko iyo rancak caro karajonyo. Apo jo caro mencegah dan menghalangi urang dari etnis lain sarupo itu kito ingin membela urang awak? Manga indak awak mulai mendidik anak-anak awak jo etos kerja nan sasuai jo jaman. Itulah pandangan ambo, Pak Mochtar. Mohon maaf kalau ado nan indak berkenan. Salam hormat, Andrinof A Chaniago (L/52-) 2014-04-12 11:53 GMT+07:00 Mochtar Naim : > Iyo tu Andrinov. Satalah ekonomi nagari awak disapu habih dek urang Cino > -- dari hulu sampai ka muaro, di darek, lauik dan udaro--, kini agiahkan > pulolah kekuasaan politik awak ka urang Cino tu, seperti nan lah tajadi di > Singapura dan Filipina. Manga susah2 bana. Iyo baitu Andrinov. MN > > On Saturday, April 12, 2014 11:45 AM, "amirs...@yahoo.com" < > amirs...@yahoo.com> wrote: > Tapi batua da andrinof,,, > > Awak juo katurunan cino, kan nenek moyang awak dari Cino selatan,,, > > Mohon maaf, bagarah! > > Amir Hamzah, 41, Bks > Powered by Telkomsel BlackBerry® > -- > *From: * Andrinof A Chaniago > *Sender: * rantaunet@googlegroups.com > *Date: *Sat, 12 Apr 2014 11:11:56 +0700 > *To: * > *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com > *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Behind JOKOWI > > Astaghfirullah > mengapa kita ummat Islam tidak menggunakan akal untuk menelusuri. Mengapa > kita mudah menerima fitnah yang jelas-jelas perbuatan terkutuk dalam Islam? > > Wass., > > Andrinof A Chaniago (52+/L) > > > > 2014-04-11 22:58 GMT+07:00 Syafruddin Syaiyar : > > Barangkali ado yang bisa konfirmasi, bapak kanduang Jokowi tanyato cino.. > Kalau iyo, bukan hanyo ekonomi yang dikuasai kanti kito yang bakulik > cerahko, tapi pamerintahanpun ka di libasnyoo... Makin terpuruaklah para > melayu pribumi/bumiputra yang hanya jadi penonton di negeri sendiri.. > selengkapnyo dapek dibaco di link dibawahko "Behind Jokowi". > www.islamterbuktibenar.net > > Wass, > Sfd, KL, Malaysia > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
[R@ntau-Net] Fw: Koalisi Tidak Perlu Sampai ke Eksekutif.
- Forwarded Message - Subject: Koalisi Tidak Perlu Sampai ke Eksekutif. Demokrasi Indonesia mengisyaratkan, bahwa seseorang bisa nyapres,apabila dirinya diusung oleh suatu Parpol. Untuk dapat mengusung seorang capres,parpol tersebut harus memenuhi PT (presidential threshold). Dalam hal parpol tidak mencapai PT, maka parpol tersebut terpaksa harus bekoalisi, atau menggandeng parpol lain. Partai yang berkoalisi tidak pelu banyak-banyak,mungkin cukup dua partai saja, sepanjang kekuatannya memenuhi PT. Menang kalahnya capres yang hanya diusung oleh dua parpol,tergantung dari kepiawaian team sukses dari kedua parpol tersebut. Dalam hal koalisi hanya terdiri dari dua parpol,maka yang ada hanya parpol pokok dan parpol pendukung. Dengan sendirinya parpol yang berstatus pendukung, harus legowo menerima jatahnya sebagai cawapres. Setelah capres/cawapres yang diusung oleh kedua parpol tersebut terpilih,maka pres/wapres terpilih menyusun kabinet. Mengingat demokrasi Indonesia menganut faham "Kabinet Presidensial", maka tidak pelu disusun kabinet yang bersifat koalisi, yakni dengan mengikut sertakan tokoh tokoh dari parpol lain, untuk duduk dalam kabinet. Sesungguhnya,kabinet koalisi, diperlukan pada demokrasi yang menganut faham kabinet parlementer. Pada system kabinet parlementer,kabinet langsung demisioner, begitu ada "mosi tidak percaya" dari anggota parlemen, terhadap kebijaksanaan pemerintah. Untuk menghindari terjadinya kabinet yang jatuh bangun, akibat adanya mosi tidak percaya dari anggota parlemen,maka presiden Soekarno, mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959. Untuk mengetahui latar belakang,mengapa presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959,silahkan baca pidato presiden Soekarno, pada tanggal 17 Agustus 1959. Pidato presiden pada tanggal 17 Agustus 1959, dikukuhkan oleh MPRS RI, sebagai : GBHN NKRI. Pada pidato tersebut, presiden Soekarno menyatakan ketidak senangannya terhadap "golongan reformis". Koalisi ini hanya diperlukan pada saat pilpres saja. Presiden/wapres terpilih,dalam membetuk kabinet, hendaknya jangan berpedoman kepada koalisi,tetapi membentuk kabinet atas dasar "Zaken Kabinet". Zaken Kabinet terdiri dari orang-orang profesional, yang mungkin berasal dari parpol tertentu namun memiliki folosofi : my loyalty to my party ends, where my loyalty to my coutry begins! Tulisan singkat ini jelas banyak kekurangannya, mohon dikoreksi. Wassalam, Jacky Mardono. Lulusan SD no.1 Purbalingga, th. 1947. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Link untuk mendengarkan ROS (Radio Online Sulita)
Nakan HMDTMB n.a.h ROS ko kan bisa ditangkok dimano sajo nakan, tamasuak dikampuang awak Kabupaten Solok. Lai indak malangga kode etik di ROS, kalau awak numpang pasan ciek : "Partai Islam bersatulah bentuk KOALISI untuak capres - cawapres 2014. Tarimo kasih HMDTMB Wass, Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau Pada 13 April 2014 06.54, menulis: > Rindu jo lagu2 Minang Populer dan Tradisionil tarutamo sanak nan barado di > Mancanegara. > Bagi dunsanak nan ingin mandangakan ROS, silahkan klik link dibawah ko, > bisa pakai BB : > > http://198.178.123.8:7082/;RADIO%20ONLINE%20SULITA > > Wassalam, > HM Dt.Marah Bangso (57+) > DJ Studio 1 ROS di tapian Sungai Kapuas. > Powered by Telkomsel BlackBerry(R) > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Google Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Kasak kusuk politik setelah quick count - mencari pendamping Jokowi.
Dinda Tan Ameh , sanak Fitrianto dan sanak sapalanta RN n a h Ass ww. Tks atas komentarnya. Setelah keluar hasil quick count yang lalu, SBY langsung mengucapkan selamat kepada partai pemenang (PDIP, Golkar dan Gerindra). SBY mengakui kekalahannya dalam pemilu ini namun dapat menerima posisinya dalam urutan ke 4 dalam rangking pileg kali ini. SBY dengan partai Demokratnya yang memperoleh hampir 10 % tetap akan diperhitungkan, namun jelas dia tidak akan mengajukan Capres sendiri. Mungkin hasil konvensi partai Demokrat yang lalu akan dilupakan. Konvensi itu adalah untuk Capres dan tidak akan berubah menjadi konvensi Cawapres. Dengan demikian SBY saat ini tidak berkepentingan lagi menggalang koalisi secara aktif. Dia akan bersikap sebagai "begawan" saja, atau akan pasif, menunggu. Menjadi anggota koalisi dengan partai lain atau berperan sebagai oposisi tidak masalah bagi SBY. SBY tidak akan menggalang koalisi untuk membentuk poros sendiri. Dia tahu kalau partainya tidak punya capres yang mumpuni. Konvensi yang lalu bahkan tidak menghasilkan capres sehingga sepertinya "layu sebelum berkembang" . Penyebabnya tentu dari popularitas Partai Demokrat sendiri yang anjlok didera korupsi kader kadernya, sehimgga siapapun yang dimenangkan dalam konvensi itu elektabilitasnya tetap rendah. Partai Demokrat dan SBY masih dibutuhkan , bahkan sangat dibutuhkan oleh partai lain. Kemana SBY akan berpihak ? Yang jelas tidak akan ke PDIP. Jadi kemungkinannya hanya ke Golkar atau ke Gerindra. Merujuk pada kerjasama Demokrat dengan Golkar selama ini yang cukup baik dibandingkan dengan partai lain yang ikut koalisi dalam pemerintahan SBY terakhir, ada kecendrungan SBY memilih Golkar. SBY tinggal menunggu pendekatan ARB dan tentu dengan bargaining dia dapat apa kalau koalisi dengan Golkar. Andai ARB bisa menerima Jendral Edhi Wibowo (sang adik ipar) menjadi cawapres , maka kemungkinan besar SBY akan berkoalisi dengan Golkar. Koalisi dengan Gerindra masih terbuka, namun andai Demokrat koalisi dengan Gerindra, akan sulit mengajukan sang ipar menjadi cawapresnya Prabowo Subianto, karena kombinasi Capres dan Cawapres dua duanya jendral, tidak akan dipilih orang. Saya malah risau dengan gerak Gerindra yang nampak lamban dalam penggalangan koalisi. Bisa bisa dia tidak kebagian teman berkoalisi, karena partai partai lain sudah menunjukkan kecendrungan yang jelas sedangkan Gerindra masih bersikap pasif, menunggu. Geindra belum menunjukkan kecendrungan yang jelas, kecuali dengan PPP, partai yang internalnya bermasalah. Gerindra tidak mungkin berkoalisi dengan Hanura, karena chemistri Prabowo dengan Wiranto tidak cocok, Ada "luka" lama dalam hubungan mereka yang mungkin sulit disembuhkan, terutama dari pihak Prabowo. Soal Jokowi effect yang ternyata tidak sesuai dengan harapan PDIP sebelumnya, saya kira tidak akan merubah posisi Jokowi yang sdh ditetapkan sebagai Capres PDIP. Apalagi nampak bahwa Jokowi sudah aktif dalam "blusukan politiik" dan sudah mulai bertemu dengan berbagai pihak guna penggalangan. Begitu dulu sementara dinda Tan Ameh. Perkembangan kedepan masih membuka banyak kemungkinan. Kita tunggulah gerak dan "blusukan" politik selanjutnya dari tokoh partai partai itu. Wassalam Dunil Zaid. 71. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia,Pdg. Tingga di Jkt. 2014-04-12 18:00 GMT+07:00 Fitrianto : > Rakyat tau beda pileg jo pilpres, dan kader pdip di pileg biasonyo indak > banyak nan qualified. Kalau di pilpres caritonyo akan lain, apolai kalau JK > dulu diambiak pdip, > > Wassalam > Fitr > > Sent from my iPad > > On Apr 11, 2014, at 10:10 PM, tasrilmo...@banuacitra.com wrote: > > Mantab bana ulasan Da Zaid, sado no mungkin. > Baa pulo kiro2 kalau SBY turun jadi penggalang koalisi Da, dan ado pulo > ndak kemungkinan Mega barubah pikiran untuak capres no, dek ampia ndak ado > pangaruah no Jokowi ka panambahan suaro PDIP kapatang tu dan malah ado > kecenderungan bakurang. > Ditunggu Da Zaid > > Wassalam > Tan Ameh > > *From: *Zaid Dunil > *Sent: *Saturday, April 12, 2014 08:52 > *To: *Rantaunet > *Reply To: *rantaunet@googlegroups.com > *Subject: *[R@ntau-Net] Kasak kusuk politik setelah quick count - mencari > pendamping Jokowi. > > Sanak sapalanta RN n a h > Ass ww > Menyambung tulisan berandai andai tentang koalisi yang lalu, berikut ini > adalah kelanjutannya ; > Hasil quick count pemilu legislatif 2014 mengungkapkan peta kekuatan real > masing masing partai politik, bahwa tidak ada partai yang menang 25 % atau > lebih,sehingga tidak ada partai yang dapat mengajukan capres sendiri tapa > berkoalisi dengan partai lain. > Semua partai saat ini berusaha memainkan kartunya berdasarkan persentase > hasil pemilihan yang diperolehnya serta faktor ketokohan orang partai > tertentu yang dimilikinya, dan mulai melakukan pendekatan pendekatan kepada > pihak lain untuk membenruk "koalisi" guna pengajuan pasangan capres dan > cawapres dalam pilpres mendatang. Namun demikian pendekatan yang dilakukan > masing masing partai da
Re: [R@ntau-Net] VIDEO YOUTUBE CERAMAH MN DI SYDNEY: "KEMBALI KE NAGARI"
Ikonyo, http://m.youtube.com/watch?v=BGsPbqB50I0&ctp=CAIQpDAYASITCNOg-4iV3L0CFfAxpgodXgwAFA%3D%3D&hl=en&guid=&gl=ID&client=mv-google Sangenek, Wassalam, alhaqirwalfaqir, anwardjambak L45+, mudiak Pyk-Pku, Kualalumpur, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), "Maminteh Sabalun Hanyuik.!" Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Link untuk mendengarkan ROS (Radio Online Sulita)
Rindu jo lagu2 Minang Populer dan Tradisionil tarutamo sanak nan barado di Mancanegara. Bagi dunsanak nan ingin mandangakan ROS, silahkan klik link dibawah ko, bisa pakai BB : http://198.178.123.8:7082/;RADIO%20ONLINE%20SULITA Wassalam, HM Dt.Marah Bangso (57+) DJ Studio 1 ROS di tapian Sungai Kapuas. Powered by Telkomsel BlackBerry® -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] VIDEO YOUTUBE CERAMAH MN DI SYDNEY: "KEMBALI KE NAGARI"
Apo 'e nn kadibuka pak Mochtar.Biaso 'e setiap thread pak Mochtar ado 'attachment' nyo.Mat pagi dari Jember. JB,DtRJ,75thn,sadang di Jember. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Mochtar Naim Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Sun, 13 Apr 2014 01:06:07 To: RantauNet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] VIDEO YOUTUBE CERAMAH MN DI SYDNEY: "KEMBALI KE NAGARI" SILAHKAN BUKA MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] VIDEO YOUTUBE CERAMAH MN DI SYDNEY: "KEMBALI KE NAGARI"
SILAHKAN BUKA MN -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Berandai andai tentang koalisi
Mantabbsss analisis e Pak Dunil; Tapi mungkin ado nan talewatkan snek: SBY Effect. Bagaimana pun dengan perolehan suaro PD hampia 10%, SBY punyo potensi untuak jadi "King Maker". Persis takah Amien Rais di awal reformasi dulu. Alah 10 tahun jadi Presiden tantu SBY bisa memainkan peran sbg King Maker dengan cantik. Samo-samo kito tunggu lah... Wassalaam; Sy Syarien From: Zaid Dunil To: Rantaunet Sent: Thursday, April 10, 2014 6:53 AM Subject: [R@ntau-Net] Berandai andai tentang koalisi Sanak sapalanta RN n a h Ass ww Quick count Pemilu yang dilaksanakan tanggal 9 April 2014, telah menunjukkan perubahan peta kekuatan politik tanah air. Quick count Cirus - CSIS atas dasar suara masuk mencapai 97,70 % menghasilkan pilihan rakyat terhadap partai partai politik sbb: Nasdem 6,90 % PKB 9,20 % PKS 6,90 % PDIP 19,00 % Golkar 14,30 % Gerindra 11.80 % Demokrat 9,60 % PAN 7,5o % PPP 6,70 % Hanura 5,50 % PBB 1,60 % PKP 1,10 % Tidak satu partai pun memperoleh suara 25 % atau lebih , sebagai syarat partai yang diperkenankan mengajukan Calon Presiden sendiri. Dengan demikian semua partai membutuhkan kolisi dengan partai lain untuk maju mencalonkan presidennya. Ada banyak kombinasi kemungkinan koalisi. Namun dari gerak isyarat, ucapan selamat dan kecedrungan pendekatan yang sudah nampak, kemungkinan besar koalisi akan menggambarkan bahwa Capres dan cawapres tidak akan lebih dari 3 pasangan . Namun saya hanya memprediksi hanya dua saja Capres yang akan maju yang punya peluang lebih baik. Pertama . Koalisi PDIP dangan Golkar : ARB sudah secara spontan mengucapkan selamat kepada PDI P atas kemenangan nya. Ucapan selamat itu tentu sekaligus merupakan pengakuan ARB (Golkar) atas keunggulan PDIP. PDIP bagaimanapun memerlukan koalisi dan koalisi pemenang No.1 dan Pemenang no. 2 adalah koalisi yang paling masuk akal . Gabungan perolehan suara mereka sebesar 33,10 % atau hampir 1/3 dari total merupakan juml;ah yang signifikan untuk memenangkan Pilpres. Calonnya ? Tentu saja Jokowi sebagai Capres dan ARB sebagai Cawapres. Saat ini ARB nampaknya masih mengungkapkan bahwa dia tidak akan berkoalisi dengan PDIP karena dia adalah juga Capres. Namun saya perkirakan sikap ini akan berubah sesuai perkembangan waktu dan realita yang berkembang. Kepentingan partai Golkar yang selalu menempel pada kekuasaan adalah " keprinbadian" Golkar. Selain itu Cap-res itu soal ketokohan yang memerlukan elektabilitas dan akseptabilitas yang lebih tinggi, dan dalam survey aksptabilitas ARB kalah dari Jokowi. Kedua Koalisi empat partai : Gerindra, Demokrat , PAN dan PPP. Selama ini Prabowo Subianto (Gerindra) cukup hati hati menjaga hubungan baik dengan SBY. Tidak terlihat semacam konfrontasi langsung antara kedua tokoh tersebut. Kemungkinan mereka akan berkoalisi merupakan pilihan logis. PPP sudah jelas akan merapat ke gerindra sesuai dengan move yang dilakukan oleh Ketua Umum PPP Suryadharma Ali saat kampanye yang lalu. Adapun Hatta Radjasa (PAN ) , diyakini akan masih manut kepada SBY dan tetap akan bergabung dengan SBY karena diantara keduanya, hubungan pribadi mereka akan menjadi ikatan yang kuat pula dalam hubungan politik. Jumlah kekuatan koalisi ini akan mencapai 35,60 %. Suatu jumlah yang signifikan untuk memenangkan Pilpres 2014. Calonnya ?. Yang jelas Capres tetap Prabowo Subianto , sedangkan wakilnya tergantung bargaining antara mereka. Kemungkinan , dari Demokrat tentu akan dimajukan adik ipar SBY Pramono Edhi Wibowo (jendral Purn). Atau Hatta Radjasa dari PAN. Prabowo kemungkinan akan lebih memilih Hatta ketimbang putra Sarwo Edi , karena Jendral Pramono Edhi pangkatnya Jendral penuh (bintang 4) sedangkan Prabowo adalah Purnawirawan Letnan Jenderal berbintang 3. Andaikata dua koalisi diatas benar benar terbentuk , maka sisa partai lainnya, andai mereka bergabung jumlahnya tidak mencapai 25 % sehingga tidak bisa mengajukan calon Kemungkinan besar PKB yang berhasil mengumpulkan suara sebesar 9,20 % (Suara yang signifikan) akan mencoba masuk dalam salah satu koalisi baik yang pertama maupun yang kedua. Masih ada kemungkinan PKB akan menjual Oma Irama sebagai Cawapres. Namun akseptabelitas Oma dimata Capres lain kemungkinan amat rendah . Selain itu melihat sejarah PKB selama ini yang tidak berhasil dalam kerjasama dengan PDIP, kemungkinan PKB kembali akan satu kubu dengan Partai Demokrat sehingga bisa memperkuat kemungkinan pemenagan Prabowo menjadi RI SATU. PKS yang terpuruk dalam Pemilu ini tidak punya pilihan selain bergabung dalam koalisi PDIP dan Golkar, Hubungaqn yqng kurqng serasi dengan Demokrat selama ini tidak memungkinkan PKS kembali satu kubu dengan Demokrtat. Suara PKS tidak signifikan sehingga tidak punya daya tawar yang menentukan. Pilihan lainnya bagi PKS adalah menjadi Partai Oposisi. A
Re: [R@ntau-Net] Enam Parpol Kirim Dua Kader ke Senayan
Namo Ade Rizki Pratama caleg Gerindra no urut 4 dapil 2 Sumbar nan manuruik kaba dibawahko batua akan manjadi anggota dpr termuda dari Sumbar.Anak H Nelson pemilik toko swalayan niagara Bukittinggi nan barasa dari Kamang ko baru baumua 26 tahun di 2014 ko, gadang di Bukittinggi sampai tamaik SMA dan satamaik kuliah di Jakarta baliak ja kampuang untuak bausao.Namo2 di urutan ateh Gerindra ko indak main2, ado Syukri Bey bakeh kapalo BKPD DKI dan Endang Irzal bakeh dirut Semen Padang dan bakeh cagub Sumbar. Mudah2 an anak mudo ko ( labiah mudo sataun dari anak kamba ambo nan paliang gadang) nan batua2 asli dan manataok di kampuang ko bisa batua2 mewakili aspirasi kampuang awak.WassalamTan Ameh (55+) From: Syafruddin SyaiyarSent: Friday, April 11, 2014 22:24To: rantaunet@googlegroups.comReply To: rantaunet@googlegroups.comSubject: Re: [R@ntau-Net] Enam Parpol Kirim Dua Kader ke SenayanLuar biasa ternyata urang awak, alah mangalami transformasi ka SAKULER..Partai partai berasas Sakuler jadi Juara di SUMBAR..Agamo nampaknyo indak jadi faktor panantu lai dari urang awak di Sumbar.. Balasungkawa untuak nagari awak Sumbar...Sumbar sabagai bentengnyo Islam akan tinggal sejarah.Wass,Sfd, KL, Malaysia..i . 2014-04-11 20:31 GMT+08:00 @nofend St. Mudo: IRMAN, EMMA, JEFFRIE DAN NOFI JADI SENATOR -- PADANG -- Enam partai politik dipastikan mengirim masing-masing dua caleg ke Senayan. Lima di antaranya adalah Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PPP dan NasDem. Sedangkan partai ke enam yang mengirimkan dua kadernya ke Senayan diperebutkan oleh tiga parpol, masing-masing PKS, PAN dan PDIP di Dapil II. Di Dapil I, ketiga parpol ini hampir dipastikan mengirimkan kadernya. "Berdasarkan data yang masuk ke posko Partai NasDem Sumbar, hingga Kamis siang, sementara Golkar masih terdepan meraih 17 persen, menyusul Gerindra 15 persen dan Demokrat 12 persen," kata Ketua Bapilu Partai NasDem Sumbar, Yosmeri Yusuf kepada Singgalang, Kamis (11/4) di Padang. Sebagai perbandingan pada Pemilu 1999, perolehan tertinggi diraih Dasrul Djabar dari Demokrat dengan 83.671 suara. "Itu yang paling tinggi," kata mantan anggota KPU Sumbar, Ardian. Setelah Dasrul, menyusul nama Djufri (Demokrat) dengan 83.46 suara, kemudian Jeffrie Geovanie (Golkar) dengan 66 ribu suara dan Irwan Prayitno (PKS) dengan 57.199 suara. Data sementara NasDen, menurut Yosmeri berasal dari 4.000-an TPS yang dihimpun secara manual dari saksi Partai NasDem. Sedangkan di Sumbar ada 12.144 TPS. Hasil itu pun masih akan ada pergeseran-pergeseran. Dapil satu Di Dapil Sumbar I yang meliputi sebelas daerah (Padang, Pesisir Selatan, Mentawai, Kota Solok, Kab. Solok, Solsel, Padang Panjang, Tanah Datar, Sawahlunto, Sijunjung dan Dharmasraya), Golkar meraih 18 persen suara, menyusul Gerindra 12 persen dan Demokrat (10 persen). Berikutnya, PAN yang juga meraih suara 10 persen tapi kalah tipis dengan Demokrat, lalu NasDem 9 persen yang juga bersaing ketat dengan PPP yang juga meraih 9 persen. Kemudian, PDI-P dan PKS yang meraih 8 persen, tapi juga beda sangat minim. Partai lainnya, PKB, PBB dan PKPI jauh di bawah 3 persen. Lantas siapa yang diperkirakan ke Senayan? Dari hasil sementara itu dan pergerakannya tidak akan signifikan, diperkirakan tidak satupun caleg yang akan menembus bilangan pembagi mendapatkan satu kursi. Di Dapil Sumbar I, nilai satu kursi 258.750 suara, dengan total jumlah pemilih 2,07 juta orang. Diperkirakan pula tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilu 9 April hanya sekitar 70 persen sehingga nilai satu kursi di Dapil Sumbar ini menjadi 181.125 suara. Pada Pemilu 1999, menurut mantan anggota KPU Sumbar, Ardian, nilai kursi di dapil I sebanyak 119.181 suara. Sementara di Dapil II 122.418 suara. Dari Partai Golkar yang diperkirakan menembus Senayan, Azwir Dainy Tara (incumbent). Partai ini bisa saja mendapatkan kursi kedua, berdasarkan perhitungan sisa suara dan menempatkan Betty Shadiq Pasadigoe. Kondisi terakhir, Golkar masih mendapatkan satu kursi. Kursi kedua direbut Gerindra oleh Syuir Syam. Namun Syuir belum bisa tenang, karena masih dibayang-bayangi oleh Afrizal. Sedangkan kursi ketiga diraih Demokrat antara Darizal Basir dan Dasrul Djabar yang keduanya sama-sama incumbent. Untuk kursi keempat bakal diambil oleh PAN. Beda dengan Gerindra dan Demokrat, PAN diprediksi meloloskan Asli Chaidir ke Senayan. Sama dengan PPP yang kembali mengantarkan Epyardi Asda (incumbent) ke gedung rakyat di Jakarta. Baik Asli dan Epy, relatif unggul cu
Re: [R@ntau-Net] PARTAI ISLAM BERSATULAH MEMBENTUK KOALISI. AJUKAN CAPRES SENDIRI. ITU BARU NAMANYA UMAT ISLAM
Assalamu'alaikum wr wb Niniak Mamak jo Bundo Kanduang sarato Dunsanak n.a.h, Sato lo ambo ciek mengomentari harapan Bersatunya Partai-Partai Islam ini. Ambo sangat mengharapkan terjadinya koalisi tersebut. Tapi, mohon ma'af, alun pernah dalam sejarahnyo Partai-Partai Islam ko yg bisa bersatu, kecuali dek karano dipaksa oleh Soeharto di zaman Orba dulu. Dan ambo malah khawatir, dek karano kemaruk dengan kekuasaan, akan ado nanti Partai Islam yg malakok ke PDIP, atau Gerindra, supayo mandapek jabatan menteri misalnyo. Kalau bisa, dek ambo malah, Partai-Partai Islam jadi oposisi, kalau tidak ado pemimpin yg Islam sabana Islam, atau setidak-tidaknya Nasionalis Islam (yg Islamnya sabana Islam) untuak di dukuang. Itu se senek dari ambo. Mohon maaf kalau ado nan tasingguang. Wasslam Marindo Palar Vinkoer Laki-laki 53 Tahun Suku: Tanjuang Kampuang : Kuraitaji - Piaman Domisili : Bogor Pada 12 April 2014 11.34, Maturidi Donsan menulis: > Renungan untuk tokoh - tokoh Partai Islam dan umat islam > > > Ajuklan capres dan cawapres Mahfud Md dan Jusuf Kala. Mudah-mudahan kedua > orang ini cocok. > > > > Sanak -sanak mungkin ada yang lain tak apa bersuaralah. > > > > Partai islam jangan menggandul-gandul lagi ke partai besar. Menggandul ini > sama dengan mengemis, mengemis jabatan. > > > > Kasihan kami, pemilihnya. > > > > Kita umat islam dilarang jadi pengemis. > > > > Tunjukanlah kepribadian sebagai umat islam. > > > > Kalau partai islam selalu menggandul: > > > > 2009-2014 menggandul ke Demokrat. > > > > 2014-2019 cari gandulan lagi. > > > > Partai islam ini sudah tak ada harganya. > > > > Kepada partai islam kita berharap agar bisa meredam egonya. Kesalahan masa > lalu jadikan pelajaran. > > > > Atau kalau mau mengemukakan egonya juga, boleh, tapi setelah egonya keluar > JANGAN MENGEMIS-NGEMIS JABATAN, MENGANDUL-NGANDUL ke partai yang kuat. > > > > Kalau partai islam memang sepakat tak mau bersatu dan sepakat juga untuk jadi > partai oposisi atau diam saja pada 2014-2019 ini, itu baru partai islam > atau itu baru namanya UMAT islam. > > > > 2014-2009 mungkin kalah tapi akan mendapat dukungan dimasa datang. > > > > Tapi kalau partai islam selalu menyediakan diri sebagai partai penggandul, > tamatlah riwayatnya. > > > > Rakyat sekarang sudah cerdas, mereka tahu bahwa partai itu adalah > perusahaan pribadi atau perusahaan dinasti. > > > > Beda dengan organisasi NU dan Muhammadyah, kalau yang dua ini bukan > pribadi dan bukan pula dinasti. > > > > Karena perusahaan pribadi/dinasti, kemana arahnya ditentukan oleh > dinastinya. > > > > Jadi kalau Dinastinya mengizinklan, boleh rubah haluan / campur atau > menerima > non muslim untuk caleg, bisa saja , walaupun grass rootnya tak suka. > > > > Dengan demikian kalau partai islamnya sudah melenceng dari azas ke > islaman, umat islam tidak ikut partai islam juga tidak salah. Karena itu > usaha pribadi/dinasti > > > > Yang penting sebagai umat islam, tidak ikut partai islam yang melenceng, > juga tidak ikut partai manapun. > > > > Tapi kalau ada partai islam yang punya kepribadian tetap bercirikan ke > islaman. > > 1. Tidak mengemis-ngemis jabatan > > 2. Tidak mengandul-gandul kepartai yang berazaskan beda dengan partai > islam > > > > Partai seperti ini wajib bagi kita umat islam mendukungnya. > > > > Kita lihatlah apa yang terjadi April-Mai ini waktu sudah mepet. > > > > Kalau memang partai islam itu tak mau bersatu ya apa boleh buat: > > > > "Bagi kita Umat islam lebit baik golput 9 Juli 2014. " > > > > Jadi untuk 2014-2019 kita orang islam beribadah sajalah. Tak usah ikut > hiruk pikuk siapa yang akan nongkrong di Merdeka Utara itu. > > > > > > Merah-merahlah, hitam-hitamlah, Merdeka Utara itu, pusing amat. > > > > Yang penting Minangkabau tetap Minang > > > > Maaf , himbauan MUI mungkin bisa berlaku kalau partai Islam ini bersatu, > kalau tidak, mungkin lebih baik MUI mengeluarkan fatwa sebaliknya. > > > > Kalau umat islam masih ikut memilih partai yang tidak bercirikan islam, > kita malah memperkuat gerakan untuk mengubur islam. > > > > Tarakhir harapan kita partai islam sadarlah, umat islam yang 180 juta ini, > kalau partai islam tak mau memanfatkannya, partai non islam akan > menggunakan. > > > > Pengalaman era orde baru, kehadiran partai selain Golkar sebenarnya tidak > dikehendaki. > > > > Kalau PPP arif sebenarnya tak uasah ikut, akhirnya walaupun ikut, kan > hanya antimun bukuak sajo. > > > > Celakanya waktu golkar dihujat, sebagai sumber keterpurukan di era orde > baru, golkar berkelah, PPP dan PDI juga ikut menyebabkan keterpurukan. > > > > Sekarang sudah zaman kebebasan, perlihatkanlah kepribadian sebagi umat > islam yang meyakini ajarannya. > > > > Talabiah takurang, salam. > > > > Wass, > > > > Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia Duri Riau. > > > > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung j
Re: [R@ntau-Net] PARTAI ISLAM BERSATULAH MEMBENTUK KOALISI. AJUKAN CAPRES SENDIRI. ITU BARU NAMANYA UMAT ISLAM
Sanak dipalanta n.a.h Sabanayo batua nan dikatokan nakan Fitrianto, hanyo sajo nan kito arokan sanak-sanak partai Islam di Sumbar tu bisa bapasan ka bos nyo di Jakarta, agar berkoalisilah sasamo islam. Untuak apo manggandul kapartai nan indak bercirikan islam. Partai nan indak bercirikan islam ko, inginnyo partai islam ko guluang tikar sadonyo. Kini alah diadokan pulo mariah kainyo. Sakandak hati manggorok lah nyo. Tapi samonyo ikhtiar kito cubo, kito umat islam samonyo bergerak, walaupun indak di partai. Kito jagoan apak-apak tu sacari personal. Tak bisa langsuang jo email, kalau awak lai samo namuah. Tapi io pak MN, kalau lai disabalah manyabalah rumah di Jakarta tu ado pengurus kacab partai islam, cubo jo lah rasokan sacaro personal atau pakai jambatan. Memang propinsi nan 3, di tampek pak MN bapijak kinitu sangek manantukan. Kalau disinan islamnyo masih malayu gengong kopi daun, bak kecek Pak Tan Malaka, kalau di Jawa Isilamnyo, isilam kaliang nan dinamokan kajawen. Islamnyo dari Wali Songo, tapi Hindu jo Budanyo dari Kaliang masih kuek. Iko dulu analisa pak Tan Malaka tahun 15-20-an. Kini antahlah. Kalau dietong kacang sajo: Sensus 2013 penduduk islam Indonesi 85 %. Pemilih 2014, ...180 Juta 85% = 150 juta Di Partai islam 30 % ... 50 juta Yang ke partai lain..100 juta Nan 100 juta ko lah Pak MN, barangkali, nan ditanah subarang nan apak pijak kini tu. Ikolah nan islamnyo malayu gengong kopi daun, nan islam kaliang tu. Io agak payah awak kalau maarok dari sabalah tu, antah kok datang campua tangan nan diateh. Amin. Kedepan awak urang Minang dipajuangkan sajolah sacaro damai Daerah Istimewa Minangkabau atau Daerah Kusus Minangkabau sahinggo bisa awak manjago ABS SBK awak dan mamaliharo harato pusako / hak ulayat awak (Permanent Life Insurance ). Daerah awak kalau kadiagiahkan ka transmigran pandatang, labiah elok didata bana rakyat awak Sumbar dulu, mungkin banyak juo nan indak adoh atau tak cukup 2 ha tanah untuak digarap, mungkin misalnyo panduduak nan tingga sakaliliang danau atau tapi lawik dsb. Labiah elok kito bapasan ka KAN dinagaria awak sorang -sorang bia di data panduduak awak, dikampuang KAN labiah tahu mano panduduak nan indak punyo tanah garapan atau petani marehen, istilah alm BK dulu. Jadi sabalun tanah tu dibagi ka urang labiah elok dibagikan ka anak kamanakan awak dulu. Ado saran nan paralu dari awak minang kalau lai didanga diurang pusek tu, kalau transmigran ko kadi bari jo 2 ha tanah tiok kk, iringi lah jo sertifikat tidak boleh dijual turun temurun, iko adolah wakaf Negara. Kalau masih diberi, bebas jual, sebentar sudah pindah tangan ke konglomerat. Tak bermanfaat pemberian pemerintah itu. Wass, Maturidi (L/75) Talangh, Solok, Kutianyia, Duri Riau Pada 12 April 2014 19.24, menulis: > PAN, PPP dan PKS di pakirokan dapek 5 sampai 6 kursi dari total 14 nan > ado, not bad, samo juo jo 2009 dulu. > > Tan Ameh > > > *From: *Fitrianto > *Sent: *Saturday, April 12, 2014 18:51 > *To: *rantaunet > *Reply To: *rantaunet@googlegroups.com > *Subject: *Re: [R@ntau-Net] PARTAI ISLAM BERSATULAH MEMBENTUK KOALISI. > AJUKAN > CAPRES SENDIRI. ITU BARU NAMANYA UMAT ISLAM > > Pak MN, > partai Islam tu kalah saluruhnyo di Sumbar. jadi jaan pulo lah diharok nan > dari Sumbar ka bakuku > > Wassalam > fitr > lk/39/Albany NY > > > 2014-04-12 0:45 GMT-04:00 Mochtar Naim : > >> Pak Maturidi dkk, >> Ingatkanlah kepada Pimpinan partai2 Islam di Sumbar untuk mendesak >> pimpinan partai mereka masing2 di pusat untuk segera memutuskaN BERKOALISI >> membentuk Koalisi Partai2 Islam se Indonesia dengan tujuan bersatu dalam >> memperjuangkan tegaknya syariat Islam di bumi pertiwi ini. >> MN 28 tabaliak. >> On Saturday, April 12, 2014 11:34 AM, Maturidi Donsan < >> maturid...@gmail.com> wrote: >> Renungan untuk tokoh - tokoh Partai Islam dan umat islam >> >> >> -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet"
Re: [R@ntau-Net] PARTAI ISLAM BERSATULAH MEMBENTUK KOALISI. AJUKAN CAPRES SENDIRI. ITU BARU NAMANYA UMAT ISLAM
PAN, PPP dan PKS di pakirokan dapek 5 sampai 6 kursi dari total 14 nan ado, not bad, samo juo jo 2009 dulu.Tan Ameh From: FitriantoSent: Saturday, April 12, 2014 18:51To: rantaunetReply To: rantaunet@googlegroups.comSubject: Re: [R@ntau-Net] PARTAI ISLAM BERSATULAH MEMBENTUK KOALISI. AJUKAN CAPRES SENDIRI. ITU BARU NAMANYA UMAT ISLAMPak MN,partai Islam tu kalah saluruhnyo di Sumbar. jadi jaan pulo lah diharok nan dari Sumbar ka bakukuWassalamfitrlk/39/Albany NY 2014-04-12 0:45 GMT-04:00 Mochtar Naim: Pak Maturidi dkk,Ingatkanlah kepada Pimpinan partai2 Islam di Sumbar untuk mendesak pimpinan partai mereka masing2 di pusat untuk segera memutuskaN BERKOALISI membentuk Koalisi Partai2 Islam se Indonesia dengan tujuan bersatu dalam memperjuangkan tegaknya syariat Islam di bumi pertiwi ini. MN 28 tabaliak. On Saturday, April 12, 2014 11:34 AM, Maturidi Donsan wrote: Renungan untuk tokoh - tokoh Partai Islam dan umat islam -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] PARTAI ISLAM BERSATULAH MEMBENTUK KOALISI. AJUKAN CAPRES SENDIRI. ITU BARU NAMANYA UMAT ISLAM
Pak MN, partai Islam tu kalah saluruhnyo di Sumbar. jadi jaan pulo lah diharok nan dari Sumbar ka bakuku Wassalam fitr lk/39/Albany NY 2014-04-12 0:45 GMT-04:00 Mochtar Naim : > Pak Maturidi dkk, > Ingatkanlah kepada Pimpinan partai2 Islam di Sumbar untuk mendesak > pimpinan partai mereka masing2 di pusat untuk segera memutuskaN BERKOALISI > membentuk Koalisi Partai2 Islam se Indonesia dengan tujuan bersatu dalam > memperjuangkan tegaknya syariat Islam di bumi pertiwi ini. > MN 28 tabaliak. > On Saturday, April 12, 2014 11:34 AM, Maturidi Donsan < > maturid...@gmail.com> wrote: > Renungan untuk tokoh - tokoh Partai Islam dan umat islam > > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Kasak kusuk politik setelah quick count - mencari pendamping Jokowi.
Rakyat tau beda pileg jo pilpres, dan kader pdip di pileg biasonyo indak banyak nan qualified. Kalau di pilpres caritonyo akan lain, apolai kalau JK dulu diambiak pdip, Wassalam Fitr Sent from my iPad > On Apr 11, 2014, at 10:10 PM, tasrilmo...@banuacitra.com wrote: > > Mantab bana ulasan Da Zaid, sado no mungkin. > Baa pulo kiro2 kalau SBY turun jadi penggalang koalisi Da, dan ado pulo ndak > kemungkinan Mega barubah pikiran untuak capres no, dek ampia ndak ado > pangaruah no Jokowi ka panambahan suaro PDIP kapatang tu dan malah ado > kecenderungan bakurang. > Ditunggu Da Zaid > > Wassalam > Tan Ameh > > From: Zaid Dunil > Sent: Saturday, April 12, 2014 08:52 > To: Rantaunet > Reply To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: [R@ntau-Net] Kasak kusuk politik setelah quick count - mencari > pendamping Jokowi. > > Sanak sapalanta RN n a h > Ass ww > Menyambung tulisan berandai andai tentang koalisi yang lalu, berikut ini > adalah kelanjutannya ; > Hasil quick count pemilu legislatif 2014 mengungkapkan peta kekuatan real > masing masing partai politik, bahwa tidak ada partai yang menang 25 % atau > lebih,sehingga tidak ada partai yang dapat mengajukan capres sendiri tapa > berkoalisi dengan partai lain. > Semua partai saat ini berusaha memainkan kartunya berdasarkan persentase > hasil pemilihan yang diperolehnya serta faktor ketokohan orang partai > tertentu yang dimilikinya, dan mulai melakukan pendekatan pendekatan kepada > pihak lain untuk membenruk "koalisi" guna pengajuan pasangan capres dan > cawapres dalam pilpres mendatang. Namun demikian pendekatan yang dilakukan > masing masing partai dalam mencari partner koalisi itu tetap dibatasi oleh > kecendrungan pengalaman hubungan antara mereka selama ini, yang kalau > diterjeamahkan secara lugas kira kira nampak kecendrungan sebagai berikut: > - PDIP dengan Gerindra jelas merupakan kubu yang berseberangan. Tidak > mungkin PDIP berkoalisi lagi dengan Partai Gerindra. Masing masing > mengajukan Capres sendiri jelas tidak memungkinbkan bagi mereka untuk > berkoalisi. > - PDIP juga tidak mungkin berkoalisi dengan partai Demokrat, namun hal ini > lebih pada faktor pribadi, Megawati yang tidak suka pada SBY karena pernah > merasa "dikhianati" SBY. > - Berdasarkan keinginan ARB yang tetap ingin maju menjadi Capres, maka > kemungkinan PDIP koalisi dengan Golkar juga tertutup. ARB nampaknya akan > menggalang "Poros" sendiri agar tetap bisa maju ke Pilpres yang akan datang. > Nampaknya ARB berani mengambil risiko, tetap maju sebagai capres walau nanti > kalah dan tidak dapat apa apa. Andai Jokowi, menjadi RI satu, maka ada > kemungkinan bahwa Golkar tidak diajak dalam Pemerintahan. Jokowi tidak suka > dengan kata "koalisi" yang diartikannya sebagai bagi bagi kursi atau > kekuasaan. Jokowi lebih suka menggunakan kata "kerjasama mengatasi persoalan > bangsa" dan itu bisa dengan siapa saja. Pengamat mengartikannya itu bukan > koalsisi yang permanen sifatnya. Sebenarnya kalau ARB mau menjadi cawapres > dan koalisi dengan PDIP , kemungkinan menangnya lebih tinggi, dia jadi wapres > dan orang orang partainya juga tersalurkan dalam pemerintahan yang baru. > Sesuai dengan niat Golkar yang selalu ingin menjadi bagian dari Pemerintahan > yang berkuasa.Baik PDIP maupun Golkar punya mesin partai yang efektif dan > probilitas memengkan Pilpres itu jelas lebih tinggi. > > Berdasarkan peta sederhana itu , maka PDIP mulai menjajaki kemungkinan teman > koalisi dan yang didatangi pertama adalah partai Nasdem. Cahyo Kumolo , > pertinggi PDIP yang orang kepercayaan Mega mendatangi Surya Paloh dan kita > bisa menduga pembicaraan mereka pasti menyangkut ajakan untuk berkoalisi. > Surya Paloh, politikus kawakan, sampai saat ini belum terlontar ucapannya > untuk menjadi Capres atau cawapres, karena dia sadar bahwa tidak elok > menyampaikan hal itu sebelum mengetahui perolehan suara Nasdem dalam pemilu > legislatif 2014 ini. Disini nampak kalau Surya Paloh lebih hati hati > ketimbang Wiranto yang sudah berkampanye menjadi Capres jauh sebelum Pemilu > legistalif 2014, sebelum mengetahui perolehan suara partainya. Dengan > demikian Surya Paloh sama sekali tidak kehilangan muka ketika hanya mendapat > suara sekitar 6,9 %. Ajakan PDIP untuk bergabung membuka peluang bagi Surya > Paloh untuk menjadi pendamping Jokowi. Pilihan Mega terhadap Surya Paloh > nampaknya juga dengan kalkulasi angka perolehan Nasdem yang sekitar 6,9 % > itu, sehingga ditambah dengan perolehan PDIP sebesar 18,9 % berdua bisa > melebihi 25 % , dan koalisi dua partai itu cukup untuk mengajukan calon > dalam Pilpres. Faktor Surya Paloh yang pemilik Media Grup akan sangat > efektif dalam kampanye Pilpres yad, dan kalau diperhitungkan pula fartor > kobinasi Jawa dan luar Jawa bagi pasangan Jokowi - Paloh sebagai "keharusan" > pasangan Capres dan Cawapres , maka pemilihan Surya Paloh nampaknya sudah > dikalkulasi Mega dengan
Re: [R@ntau-Net]
Surel awak sadiang jalan pak MN Mudah-mudahan surel awak sampai ka ranah, baik ka KAN maupun ka sanak-sanak nan lai dakek jo apak-apak tokoh partai tu. Semoga apak-apak tu bisa mendorong induaknyo di Jakrta segera membentuk Koalisi Partai islam untuak mancalonkan Capres dan cawapres dari partai Islam. Janaan partai islam ko jadi partai penggandul jo lai. Kito doakan basamo. amin Wass, Maturidi (L/75) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau Pada 12 April 2014 11.58, Mochtar Naim menulis: > Pak Maturidi dkk, > Ingatkanlah kepada Pimpinan partai2 Islam di Sumbar untuk mendesak > pimpinan partai mereka masing2 di pusat untuk segera memutuskaN BERKOALISI > membentuk Koalisi Partai2 Islam se Indonesia dengan tujuan bersatu dalam > memperjuangkan tegaknya syariat Islam di bumi pertiwi ini. > MN 28 tabaliak. > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Apakah Popularitas Jokowi Palsu?
http://www.lintas.me/article/republika.co.id/apakah-popularitas-jokowi-palsu Di masa kampanye pemilu legislatif, kata boneka banyak digunakan untuk menyindir sosok Jokowi. Gubernur Jakarta ini dianggap tidak alami, baik dalam hal citra maupun sepak terjangnya. Banyak yang mengatakan citra Jokowi sengaja direkayasa agar terlihat sempurna. Walhasil, apa-apa terkait sosoknya selalu tanpa cela. Sekalipun faktanya baru beberapa bulan lalu banjir di Jakarta menewaskan belasan jiwa.(re) Powered by Telkomsel BlackBerry®Powered by Telkomsel BlackBerry® -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.