[ac-i] PENIPU(2)

2009-06-16 Terurut Topik BISAI

Asahan:


PENIPU
   (2)


Penipu bisa juga penyelundup
Yang dimasukkan ke dalam kantong
Bagi multi informasi
Atau juga avontur untuk dirinya

Penipu mahir  berbahasa politik
Bahkan seakan  berbau sastra
Meskipun  ala kadarnya
Puisi-puisi teriak dan maki-maki

Penipu mahir berkomunikasi
Menjaring relasi berlagak serba tahu
Ringan tangan ringan kaki
Lalu kabur bawa rejeki

Penipu mahir mendekati perjuangan
Korban politik di masa lalu
Bicara fasih tentang segala
Memancing pecah belah atas pesanan






[ac-i] Pertunjukan Aruk Gugat oleh Teater Satu (Grup Teater Terbaik 2008)

2009-06-16 Terurut Topik MGR
http://salihara.org/main.php?type=detail&module=news&menu=child&parent_id=3&id=24&item_id=735

Sebuah pertujukan dari Grup Teater Terbaik Indonesia tahun 2008 versi majalah 
Tempo.

Teater Satu Lampung mempersembahkan "Aruk Gugat".



Catatan Proses Kreatif "Aruk Gugat"

Lakon “Aruk Gugat” adalah sebuah eksperimen panjang yang telah dimulai
Teater Satu Lampung sejak tahun 1998. Bermula dari sebuah diskusi kecil
yang menggagas tentang hubungan teater (pertunjukan) dengan penonton.
Lalu berkembanglah pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Mungkinkah
membuat sebuah karya pertunjukan yang bisa diterima dan dinikmati oleh
semua lapisan dan kelas sosial masyarakat? Apakah mungkin dicapai suatu
bentuk artistik dan estetik pertunjukan yang bisa diterima dan
dimengerti secara umum?  Apakah esensi  dari sifat-sifat universalitas
di dalam karya seni (pertunjukan) itu?  Mungkinkah membuat sebuah
pertunjukan yang tidak terlalu sukar dilakukan namun memiliki kualitas
artistik dan estetik yang bisa diterima dan dinikmati oleh semua
penonton?



Pertanyaan itu berlanjut pada upaya memeriksa kembali seluruh
pertunjukan yang pernah dipentaskan Teater Satu dan bagaimana reaksi
penonton terhadapnya. Dari studi kecil-kecilan itu, diperoleh data
bahwa sebuah repertoar kecil Teater Satu yang bertajuk “Warahan Aruk
Gugat” yang pernah dimainkan pada tahun 1996, adalah salah satu
pertunjukan yang paling mungkin bisa meladeni—bukan
menjawab—pertanyaan-pertanyaan di atas. 



Penciptaan repertoar “Warahan  Aruk Gugat” ini bersumber dari sastra
lisan Lampung yang disebut “Warahan”, yakni salah satu bentuk sastra
tutur yang berfungsi sama seperti dongeng. Warahan inilah yang oleh
sebagian besar pelaku seni dan peneliti di Lampung disebut sebagai
bentuk teater rakyat Lampung. Namun, di dalamnya belum ada kelengkapan
unsur-unsur pertunjukan seperti halnya yang terdapat di dalam Ludruk,
Ketoprak, Mahyong, Mamanda, dan lain-lain. Warahan masih terbatas pada 
ada seorang pencerita dan ada cerita yang disampaikan yang biasanya
berisi nasihat, sindiran, pesan. Dalam menyampaikan ceritanya, Pewarah
atau Pencerita menembangkan seluruh cerita dengan iringan musik gambus.
Seorang Pewarah biasanya mampu menghafal 20 sampai 100 bait cerita.



Dari sumber-sumber penciptaan seperti itulah, “Warahan  Aruk Gugat”
dikembangkan—bukan diposisikan dalam bentuknya sebagai
dongeng—melainkan kemungkinan-kemungkinannya dikembangkan sebagai
pertunjukan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Dalam proses
eksplorasi oleh Tim Artistik Teater Satu, bentuk Warahan  ini
dipertemukan dengan bentuk-bentuk pertunjukan teater modern yang telah
berkembang dan dikenal oleh Teater Satu sebelumnya. Maka, dilakukanlah
upaya-upaya identifikasi peran/tokoh,  karakterisasi, artistik,
aktualitas cerita, untuk memperkaya bentuk pertunjukan Warahan yang
telah pernah ada sebelumnya.



Hingga saat ini, setelah lebih dari 10 tahun Teater Satu berupaya terus
menerus memeriksa dan mengembangkan bentuk pertunjukan Warahan, telah
dilakukan lebih dari 70 kali pertunjukan dengan cerita dan bentuk
pertunjukan yang berbeda-beda. Namun, sampai saat ini,  unsur-unsur
artistik pertunjukan yang tetap dipertahankan adalah; kesederhanaan
bentuk, plot, dan karakterisasi tokoh utama yakni Aruk, yang tetap
setia pada ekspresinya sebgai “SANDIWARA KAMPUNG”. 



Kami menamakannya Sandiwara Kampung karena repertoar “Warahan  Aruk
Gugat” memang diniatkan menjadi pertunjukan yang bisa meladeni segala
bentuk ruang dan bisa dimainkan di mana saja dan kapan saja; khususnya
di Indonesia. Di mana hal-hal yang naif, kampungan, dan segala kategori
yang selama ini dianggap sebagai “sisi gelap” dalam perkembangan
“ke-ber-adaban” masyarakat  (setidaknya dalam persepsi kita yang biasa
hidup di wilayah perkotaan)   justru dihidangkan.  Samasekali bukan
untuk meraih semacam simpati atau pemakluman, melainkan untuk diperiksa
kembali. Dan pertunjukan di Komunitas Salihara ini adalah bentuk
garapan terbaru dari semua pertunjukan yang sudah dipentaskan
sebelumnya. 



Aruk Gugat adalah upaya Teater Satu untuk memeriksa kembali
“ke-kampungan”,  yang ada dalam lingkungan sosial kami, sistem politik,
budaya, dan terutama dalam diri kami sendiri, sambil terus
mengupayakannya menjadi pertunjukan yang—bila mungkin—bisa dinikmati
oleh semua lapisan masyarakat dengan berbagai latar belakang budaya. 



Iswadi Pratama

Sutradara 



Sinopsis

Aruk adalah seorang anak yatim yang jujur, namun malas dan bodoh. Aruk 
diharapkan mampu mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga yang telah 
hancur sejak kematian sang ayah. Maka, Emak pun menitipkan Aruk di rumah 
pamannya, Sirajudin bergelar Pangeran Si Angan-Angan yang kelak akan mendidik 
Aruk dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan sebagai bekal hidup.

Aruk mengawali kariernya di bidang militer. Namun ia dikeluarkan, karena 
menolak mengikuti ujian menembak. Alasan Aruk: jika ia pandai menembak maka 
nanti akan menembak siapa saja. Gagal jadi prajurit, Aruk berkerja seba

[ac-i] Peluncuran komik wayang "Mahabharata" karya alm. Teguh Santosa

2009-06-16 Terurut Topik mediacare

Komik wayang "Mahabharata" karya almarhum Teguh Santosa akan diluncurkan ulang.

Atrium City Walk Sudirman
Jakarta

Jum'at 19 Juni 2009

Mulai pukul 15.00 WIB

Untuk keterangan lebih lanjut hubungi:


Radityo Djadjoeri 
Mobile: 0817-9802250


-

Sinopsis

Mahabharata adalah sebuah wiracarita yang tak akan lekang oleh zaman.  Karya 
agung yang mengisahkan sebuah tragedi keluarga yang  berujung pada sebuah 
perang besar di padang Kurusetra, yang menghadapkan dua kubu: Pandawa dan 
Kurawa. Dua keluarga ini menjadi sentral cerita dengan tali-temali kisah yang 
begitu kompleks.

Kebesaran kisah dari India yang menyeberang ke Tanah Air ini, tidak hanya 
terletak pada perang besar itu. Namun, ia menyimpan begitu beragam karakter 
tokoh, sangat kayanya konflik, dan lengkap pula dengan pergolakan batin 
tokoh-tokohnya. Riwayat ceritanya juga begitu panjang. Mulai dari para leluhur 
Pandawa sampai anak keturunan mereka. Mulai masa Prabu Santanu sampai Parikesit 
si penerus tahta. Mulai dari lahir sampai meninggalnya Pandawa dan juga Kurawa. 
 

Babakan cerita yang dalam komik terbagi dalam Mahabharata, Bharata Yudha, 
Pandawa Seda, ini memuat beragam karakter tokoh yang mewakili karakter manusia 
di  mayapada. Tidak mengherankan bila orang menyebut cerita ini menjadi semacam 
cermin kehidupan manusia.

Cerita bermetamorfosa dalam bermacam ekpresi seni, mulai dari wayang (baik 
orang maupun kulit), koreografi, sampai komik. Nah, lewat medium komik wayang, 
mulai dari RA Kosasih sampai Teguh Santosa, kisah Mahabharata yang sudah 
menjadi bagian budaya negeri ini,  menjadi lebih dekat lagi dengan masyarakat. 
Komik ini juga sangat mungkin tidak akan pupus oleh masa. Inilah komik biografi 
nyaris lengkap dari kisah besar: Pandawa dan Kurawa.  



Please add my Facebook: 
Radityo Indonesia
Mediacare Indonesia

[ac-i] PENIPU

2009-06-16 Terurut Topik BISAI


Asahan:


PENIPU

Penipu punya banyak baju
Baju politik
Baju budaya
Baju batik 
Baju kebaya

Penipu punya banyak gertak
Gertak sambal
Gertak jambal

Penipu punya banyak modal
Modal mulut berbisa
Modal kata melingkar

Penipu punya banyak taktik
Taktik bunglon
Taktik onta

Penipu punya banyak muka
Muka kambing
Muka srigala

Penipu punya banyak sasaran
Sasaran gemuk
Sasaran kurus

Penipu punya banyak mulut
Mulut manis berlapis madu
Mulut busuk berulat bangkai

Penipu punya banyak agama
Agama uang
Agama Mafia

Penipu ada dimana-mana
Dalam perahu
Maupun dalam selimut

Penipu pandai mengumbar janji
Janji penghibur
Janji takabur

Penipu pandai berhitung lancung
Berbagi untung tanpa timbangan
Mengaut rezeki tanpa tersisa

Penipu tidak punya hati nurani
Karna biasa jadi benalu
Dan setiap ada pemilu
Pasang dada mengaku suci




[ac-i] bom bahasa gadis arivia - yang sakral dan yang sekular

2009-06-16 Terurut Topik hudanhidayat
Dipa Nusantara Aidit at 11:39am June 16

"Kalau kutang itu agama.. lalu celana dalam apa? Ini benar-benar puisi yang 
liar dan terlalu imajinatif. Seseorang harus melakukan sesuatu! Ini harus 
disensor.. saya akan menghubungi Departemen Penerangan. Biar Bung Hudan dan 
Gadis.. mendapat hidayah.. dan Gadis menjadi Wanita!

"Terangi mereka.. jangan Perangi!"

Hudan Hidayat at 11:44am June 16

bagaimana itu bung dipa - sesama penulis lalu menghubungi departemen penerangan 
segala hihi. tapi pastilah anda sedang melakukan humor kan?

hidayah dalam puisi itu hehe imajinasi. nah terangi saya dengan imajinasi. dan 
gadis sudah dari dulu menjadi seorang perempuan yang baik. perempuan pejuang 
lagi, bung. seperti di puisinya yang sebetulnya belum selesai saya bahas.

Kris Budiman at 11:49am June 16

@ dipa: celana dalam itu rumah bagi "sangkan-paraning dumadi"

Hudan Hidayat at 11:57am June 16

tepat sekali kris. gadis di kata pengantar yang ditulisnya sendiri dalam 
bukunya mengutip hym inanna. yang berkata:

vaginaku, tempat menyatu,
perahu dari surga,
penuh semangat seperti bulan muda.

lahanku terpupuk belum tertanam.
... siapakah yang akan menanam vaginaku?
siapakah yang akan menanam ladangku?
siapakah yang akan menanam tanahku yang basah?

dan itu semua mengacu kepada ketuhanan - sangkan paraning dumadi, yang kamu 
bilang itu.

Edy A Effendi at 12:26pm June 16

kenapa hud takut dengan ancaman dipa. apa kamu anak kemarin sore? beneran pun 
gakapapa kok. laporan aja ke komnas ham dan polsek setempat.

Hudan Hidayat at 12:28pm June 16

kamu hendak mengatakan dipa itu yang takut, kan, eae? hehe

Weni Suryandari at 12:34pm June 16

hehehe,,,membaca komen2 seru. nggak mungkin dipa begitu, dia hanya bercanda 
saja menyindir situasi yang konon "dikit-dikit lapor". gitu kali,,,hehehe
tapi Bang, tadinya aku mo ganti dg "celana dalam" hahaha
bisa juga kan? melindungi tempat tersuci..
Yang aku tahu gadis Arivia ini feminis sejati! mantabs



gadis arivia - yang sakral dan yang sekular, mengingatkan buku puisi rendra - 
potret pembangunan dalam puisi

Share

Today at 5:48am | Edit Note | Delete


Kutangku Kutanggalkan - bom bahasa gadis arivia

Kalau boleh ku berkata agama adalah kutangku
bagaimana tidak, ia telah melindungi bagian yang teramat suci
jasanya pada payudaraku teramat besar
kedua anakku hidup dan berkembang karena keamanan kutangku.

Selama ini hidup kulewati ditemani kutangku
saat pertama menginjak dunia tak tahu mana benar mana salah
kutangku terus menjaga memberi petunjuk
tanpa arahannya tak mungkin aku tumbuh menjadi bijak.

Banyak cobaan kuatasi karena jasanya
pernah ada yang jahil mencoba melepasnya
tapi dihadang kaitan kawat yang menguat
tak diizinkannya jari jari itu meremasnya.

Pernah juga ada yang berusaha mengintip
mangkoknya merapat membaluti belahanku
tak hanya uang aman dari pencopet
jiwaku pun tentram dibuatnya.

Kutangku adalah segalanya bagiku
karena itu ku ikuti semua ritual sukarela
membasuhnya lima kali sehari berpuasa untuk kerahmatannya
hari demi hari ku percayakan semua keyakinanku padanya.

Hingga suatu hari kutangku bersabda
sesuatu yang membuat jantungku berdegup
hatiku memberontak tak kuasa menahan nurani bicara
fatwanya menggelegar mengharuskan percaya kitab kutang 34 A.

Front Pembela Kutang dikerahkannya
mengawasi semua kegiatan dan gerakan payudara
bahkan terbit Surat Kutang Bersama
melarang keras segala kepercayaan kitab kutang 36 B

Suatu hari ku mengerti
payudara telah memberi nafas, telah memberi hidup
tak bisa atas nama apapun dibatasi,
akhirnya, kutanggalkan kutangku.


---

tak setiap orang suka ilmiah atau setiap orang yang suka ilmiah ada juga 
keinginan mengekspresikan dalam bentuk lain - bentuk fiksi. setahu saya mochtar 
pabottingi, todung mulya lubis, adalah mereka yang bergerak di ranah ilmiah 
yang menceburkan diri juga ke dalam dunia fiksi. seperti fadjroel rachman yang 
punya tradisi keilmuan. dan kini gadis arivia - pendiri yayasan jurnal 
perempuan, yang kini sedang melakukan aktivitas keilmuan di negeri paman sam.

penyair memang kerap hadir diam diam. seolah perahu berlabuh lambat di malam 
sepi dari suatu siang yang hiruk. mendarat ke sebuah pelabuhan sunyi seorang 
diri, seolah sebuah prosa kafka yang saya lupa judulnya. begitulah penyair itu: 
menambatkan dirinya ke dalam keyakinannya di mana dia bergulat dengan hidup.

belum lama kita mengalami peristiwa mengharu biru banyak orang, orang terbelah 
dan membelah diri ke dalam sikap pro dan kontra akan suatu produk regulasi yang 
ditancapkan ke ulu hati - ulu hati dari sebuah jantung kreatfitas dari tafsir 
tiap pencipta, ulu hati dari tombak tajam dari mereka yang bergulat di dunia 
kesetaraan hak perempuan dan lelaki. itulah uu pornografi. dan itu pulalah 
sebuah pelarangan atas kehendak orang untuk memeluk kebebasan keyakinannya 
dalam beragama - kasus ahmadiyah itu, lia eden dan banyak lainnya itu.

seoran penulis adalah pe

[ac-i] Daftar Tulisan Yang Dimuat Majalah Kidung Dewan Kesenian Jatim # 14

2009-06-16 Terurut Topik abdul malik
DAFTAR TULISAN YANG DIMUAT KIDUNG 14
DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR
Editorial
Meletakkan Proporsi Kebebasan Ekspresi – Redaksi
Laporan Utama
Industri Kreatif, Ekonomi Kreatif – Redaksi
Kesenian Bukanlah Kerajinan – Redaksi
Laporan Khusus
Keberagaman Daya Cipta Jawa Timur – Redaksi
Wawancara Ayu Sutarto tentang Sub Kultur Jawa Timur – 
Redaksi
Laporan Khusus
Menguak Hiperrealitas dalam Video Art – Redaksi
Cerpen
Pengantar Pemilihan Cerpen – Redaksi
Kuburan Ayah – Wayan Sunarta
Stasiun Terakhir – Dheny Jatmiko
Puisi
Tiga Pengembang Tradisi – Redaksi
Puisi Muhammad Aris
Puisi Javed Paul Syatha
Puisi Saiful Bakri 
Esai
Peradaban Abad Digital – Yasraf Amir Piliang
Feature 
Topeng – Redaksi
Reportase 
Pertemuan Dewan Kesenian Tingkat Provinsi se-Indonesia – 
Redaksi
Memahami Feminisme ‘Audio-Visual’ – Kiki Febriyanti dan 
Rosana Yuditia
Agenda & Kronik
Resensi Buku
Puitika Teater Artaud – Indra Tjahyadi
Cuk
Skakmat – Akhudiat
Alamat Redaksi majalah KIDUNG
DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR:
Jl.Wisata menanggal Surabaya 60234
Telp/fax 031- 85554304
email:dk_ja...@yahoo.com
www.dewankesenianjatim.com
www.brangwetan.com
 


  

[ac-i] meladang di perminus

2009-06-16 Terurut Topik Zhukhie Thian
 

 

Indonesia Corruption Watch, mainteater bandung, Perkumpulan Seni Indonesia, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, didukung oleh ELSAM, Forum Belajar Bersama Prakarsa Rakyat, Perkumpulan HUMA, INFID, KontraS Jakarta, Perkumpulan Praxis, Remdec, Voice of Human Rights, Yayasan Sosial Indonesia untuk Kemanusiaan, Jaringan Advokasi Tambang, sedang mempersiapkan Pementasan
Teater LADANG PERMINUS, adaptasi novel Ladang perminus karya Ramadhan KH.

 

Akan pentas bulan Agustus 2009 di Bandung dan Jakarta. 

 

 

Di negeri ini,
hanya di negeri ini, seorang koruptor bisa menjadi pahlawan.

 

Don’t miss it

 Zhu Khie Thianmainteater program managerph. 0819.1033.4417022.7651.4291www.mainteater.wordpress.comwww.teater-dibawahlapisanes.blogspot.comwww.zhukhie.blogspot.com  

  

[ac-i] saya sedang memasuki kawasan paling berbahaya dalam bahasa

2009-06-16 Terurut Topik hudanhidayat
Hudan Hidayat

saat kita membaca, itulah sekaligus saat kita menulis. hanya masih dalam 
pikiran.

bahasa itu sendiri adalah metapora. ia wajah lain dari kenyataan. suatu 
sebutan. suatu identitas. dan itulah saat kenyataan mendapatkan bajunya. yakni 
kenyataan dalam baju bahasa. roti batu, adalah adalah suatu bahasa baru. tapi 
belum radikal. soalnya: mungkinkah ada kenyataan yang di luar kenyataan yang 
kita kenal? atau: mungkinkah ada bahasa yang tidak pernah kita kenal?

itulah kawasan filsafat bahasa yang tak setiap orang bisa menjangkaunya. 
apalagi mereka yang hanya terpukau dengan penggunaan bahasa asing. tapi saya 
sedang memasuki kawasan ini. hendak memasuki kawasan paling berbahaya dalam 
bahasa. yakni kemungkinan memikirkan sesuatu yang tak ada dalam kenyataan, dan 
tak ada dalam bahasa.

puisi prosa deasy nathalia yang cemerlang itu, aku elang yang ikan, adalah 
bahasa baru, suatu identitas baru yang dipindahkan bolak balik: aku elang, aku 
ikan. metapora ganda, seperti itu, adalah langkah awal untuk memasuki kawasan 
paling berbahaya yang saya katakan: kemungkinan memikirkan suatu kenyataan yang 
tak ada, suatu bahasa yang tak ada.

saat saya berkata bahasa yang tidak kita kenal, saya sedang menunjuk suatu 
aksara, suatu bunyi, suatu warna, suatu gerak, yang memang tak pernah ada dalam 
sejarah peradaban manusia. namun bahkan tuhan pun, memerlukan bahasa dalam 
dirinya. maka itulah: pemikiran saya sedang memasuki kawasan yang paling 
berbahaya, yang tak sembarang orang bisa menjangkaunya.

teman teman saya yang telah meninggal itu pun, misalnya derrida, juga tak mampu 
menjangkaunya. mendekatinya pun tak.

hudan hidayat
penghancur dan pembangun bahasa


2 seconds ago · Comment · LikeUnlike
You like this.
Write a comment...
Hudan Hidayat
Remove
Hudan Hidayat saat saya berkata bahasa yang tidak kita kenal, saya sedang 
menunjuk suatu aksara, suatu bunyi, suatu warna, suatu gerak, yang memang tak 
pernah ada dalam sejarah peradaban manusia. namun bahkan tuhan pun, memerlukan 
bahasa dalam dirinya. maka itulah: pemikiran saya sedang memasuki kawasan yang 
paling berbahaya, yang tak sembarang orang bisa menjangkaunya.
2 seconds ago · Comment · LikeUnlike
You like this.
Write a comment...
Hudan Hidayat
Remove
Hudan Hidayat puisi prosa deasy nathalia yang cemerlang itu, aku elang yang 
ikan, adalah bahasa baru, suatu identitas baru yang dipindahkan bolak balik: 
aku elang, aku ikan. metapora ganda, seperti itu, adalah langkah awal untuk 
memasuki kawasan paling berbahaya yang saya katakan: kemungkinan memikirkan 
suatu kenyataan yang tak ada, suatu bahasa yang tak ada.
2 seconds ago · Comment · LikeUnlike
You like this.
Write a comment...
Hudan Hidayat
Remove
Hudan Hidayat itulah kawasan filsafat bahasa yang tak setiap orang bisa 
menjangkaunya. apalagi mereka yang hanya terpukau dengan penggunaan bahasa 
asing. tapi saya sedang memasuki kawasan ini. hendak memasuki kawasan paling 
berbahaya dalam bahasa. yakni kemungkinan memikirkan sesuatu yang tak ada dalam 
kenyataan, dan tak ada dalam bahasa.
2 seconds ago · Comment · LikeUnlike
You like this.
Write a comment...
Hudan Hidayat
Remove
Hudan Hidayat bahasa itu sendiri adalah metapora. ia wajah lain dari kenyataan. 
suatu sebutan. suatu identitas. dan itulah saat kenyataan mendapatkan bajunya. 
yakni kenyataan dalam baju bahasa. roti batu, adalah adalah suatu bahasa baru. 
tapi belum radikal. soalnya: mungkinkah ada kenyataan yang di luar kenyataan 
yang kita kenal? atau: mungkinkah ada bahasa yang tidak pernah kita kenal?
2 seconds ago · Comment · LikeUnlike
You like this.
Write a comment...
Hudan Hidayat
Remove
Hudan Hidayat saat kita membaca, itulah sekaligus saat kita menulis. hanya 
masih dalam pikiran.
2 seconds ago · Comment · LikeUnlike
You like this.
Write a comment...
RECENT ACTIVITY



[ac-i] www.karbonjournal.org // 3# JUNI 2009: FOTO BARU oleh Siska Yuliana

2009-06-16 Terurut Topik ardi yunanto
www.karbonjournal.org

scroll down for English




JUNI 2009: FOTO BARU oleh Siska Yuliana
http://karbonjournal.org/id/home/index.php


ESAI TERBARU | MEI 2009
“Monas dan kita”: Menjelajahi beragam interaksi 
Irma Chantily 

Bekerjasama dengan fotografer keliling Monumen Nasional (Monas), Daniel Kampua 
memilih karya foto mereka dan memotret mereka dalam sebuah pose bersama, 
hasilnya dipamerkan di Monas sepanjang Februari 2009 lalu. Berikut ulasan 
Irma Chantily atas berbagai interaksi baru antara Monas, pengunjung, dan 
fotografer keliling dalam proyek fotografi ini.
http://karbonjournal.org/id/home/index.php


ESAI AKAN DATANG | MINGGU KEEMPAT JUNI 2009
Jakarta dari dalamFilm Taksi (Arifin C. Noer , 1990): Mengawang tapi mengakar
Ifan Adriansyah Ismail


  Apa dia selingkuh? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. 
http://id.answers.yahoo.com

[ac-i] "menolak dekonstruksi, menampik posmodernisme" - kasus derrida dan bumi manusia"

2009-06-16 Terurut Topik hudanhidayat
setangan derrida, setangan alberto camu

Share
Today at 2:33am | Edit Note | Delete

di dalam buku yang jernih pembahasannya, derrida, yang dikarang oleh muhammad 
al fayyadl dan diberi kata pengantar oleh goenawan mohamad, buku terbitan lkis, 
terbaca kata kata di catatan kaki yang dibuat oleh pengarang, di halaman 
pembukaan.

"dalam sepucuk surat kepada alter egonya, tertanggal 3 september 1977, derrida 
menulis: setiap hari kau meluangkan lebih dari sehari untuk dirimu. aku benar 
benar menyangka bahwa kau tak kan kembali lagi. tidak adakah kabar baru tentang 
pencarian kebenaran? biarkan aku mengetahuinya."

"ambillah jarak agar aku dapat menulis kepadamu. jika kini aku selalu mengirimi 
kartu yang sama, itu karena aku ingin mati dan mengakhiri diriku dalam satu 
tempat yang merupakan sebuah 'nama', dan membatasi diriku pada satu kata, satu 
nama."

bagi saya sepercik pikiran sudah cukup untuk menyalakan imajinasi dalam diri. 
cukup untuk memasuki lorong jiwa derrida. bahwa orang itu berupaya menggapai 
kebenaran dengan keras, dengan setiap hari meluangkan waktu untuk menulis. tapi 
kebenaran seolah nyala lilin - selalu bergoyang goyang. kadang ia merasa sudah 
dapat menangkap berkasnya. tapi angin malam membuatnya luput lagi.

"aku benar benar menyangka bahwa kau tak kan kembali lagi," katanya.

tapi saat ia menulis lagi, berkas cahaya itu kembali lagi. dan nyala lilin itu 
kembali bergoyang.

begitulah apa yang disebutkannya sebagai kebenaran, seakan upaya menggenggam 
air dalam tangan - air selalu mengerucut dari balik tangan. atau seakan 
menggenggam roh dalam badan - roh pun semakin sembunyi ke balik badan.

situasi menulis dalam keadaan seolah termenung seperti itu, memang akhirnya 
meluncurkan kalimat kalimat sedih. romantis, kata maghie oktaviana tadi di 
bawah. mungkin tak tepat kata romantis, untuk suasana kejiwaan derrida. yang 
lebih tepat derrida sedang mengalami melankolia, yang mungkin tak disadarinya, 
saat ia mengguratkan pena, menuliskan perasaan hatinya.

"jika kini aku selalu mengirimi kartu yang sama", tulis derrida. segera 
mengingatkanku pada sebuah cerpen yang terbit di sebuah media berpuluh tahun 
yang lalu. kalau tak salah penulisnya adalah kurnia jr. tentang seorang yang 
membayangkan orang lain - orang yang dicintanya. tapi telah pergi. dia pun 
telah pergi. singkat kata mereka berpisahan.

kau mengirimkan kartus pos dari tempat yang berbeda beda, monica, katanya. lalu 
sang aku prosais di sana terkenang kembali semua masa masa indah mereka. kau 
menjulurkan lidah kepada anak kecil itu, monica, saat ia menjulurkan lidah 
kepadamu.

pikiran yang diputar ke dalam kenangan, selalu membentuk sebuah dunia yang 
sedih. sebab masa lalu tiba tiba seolah air pasang, atau air pasang yang datang 
perlahan lahan. masuk ke ruang sadar kita dan membuat kita mungkin sejenak, 
atau seterusnya, tak berdaya.

kenangan dalam novel dan kenangan dalam pembaca novel, bisa sama fatal dan sama 
sedihnya. tapi haraplah dibatasi pengertian sedih ini. sedih bukan seolah kita 
ditinggal ibu yang mati. tapi sedih yang meluas akan ketakmengertian tentang 
dunia. tentang nasib yang datang seolah papan luncur yang dilontarkan ke udara. 
ke mana jatuhnya orang yang ada di papan luncur yang dilontarkan sepenuh tenaga 
itu, kita tak pernah tahu.

nasib bisa jatuh ke diri siapa saja. dan adalah sebuah absurditas untuk menebak 
mengapa keluarga itu yang bernasib malang, dan mengapa keluarga keparat itu 
yang bernasib tak malang. tapi ini dalam tataran nasib yang menimpa seseorang. 
kalau seseorang kita naikkan lagi menjadi masyarakat, naikkan lagi menjadi 
universe ini sendiri, maka di sanalah kita seakan menghadapi suatu kain tipis 
yang tiba tiba tersingkap. membuat kita seolah orang yang terserang demam. 
gamang dan tak mengerti akan semua yang sedang dan akan terjadi.

apakah hidup di balik sesudah mati.

berhadapan dengan semua itu, mungkin nasib kemanusiaan ini akan bernasib 
sebagai penutup novel pramudya ananta tur (dalam lisan tak kita sebutkan toer 
boekan) - bumi manusia. yang berkata dengan rasa putus asa lewat seorang tokoh 
utamanya.

"kita kalah, ma."
"tidak. kita telah melawan. dengan sebaik baiknya."

saya setuju dengan teddy delano yang mengutip inti derrida:

Makna (kebenaran) kini tak terpasung dalam "kuasa tunggal" pengarang.

dan kalau kita luaskan kutipan ini, maka ia menjadi posmo yang hendak (salah 
satunya) menjungkalkan logosentrisme yang telah dibangun loto loto di jaman 
yunani kuno itu sampai jaman modern juga. yakni tak juga ada kebenaran sang 
pengarang yang kita angkat dikit lagi menjadi pengarang yang berpindah ke 
tuhan. tak juga ada kebenaran tuhan.

ini poin penting yang sedang saya lawan dari filsafat dekonstuksi ini. atau 
posmodernisme itu.

sebab bagi saya orang sedunia ini, yang mengatakan bahwa agama adalah 
finalitas, adalah tak mampu menangkap inti agama itu dengan benar. agama dan 
ajarannya itu tidak final. bahkan relatif sekali. bahkan bisa kita sebutkan ia 
beyo

[ac-i] IYCE Competition: Two More Weeks To Go [1 Attachment]

2009-06-16 Terurut Topik British Council
International Young Creative Entrepreneur (IYCE) Design Award 2009
deadline for application: 30 June 2009, 22:00 WIB
 
 
Two More Weeks to Go to win a 14-day all-expenses-paid tour of the UK’s design 
industry, showcase your work at 100% DESIGN, network with UK’s top designers at 
London Design Festival, and compete for the £5,000 project grant.
 
Simply register at www.britishcouncil.or.id before 30 June 2009, 22:00 WIB.
 
 
The British Council is seeking the next young DESIGN ENTREPRENEUR to represent 
Indonesia at the IYCE Award competition in London.
 
The IYCE competition rewards the entrepreneurship of young people who made art 
and creativity the most important industry of the 21st century.
 
Follow on the footsteps of Indonesia’s Design champions Ridwan Kamil (2006) and 
Gustaff Iskandar (2007). If you’re a risk-taker and passionate about design, 
you may be Indonesia’s next winners in UK!
 
Who can apply?
You must be Indonesian citizen, 25-35 years old by 13 September 2009, and work 
or run your own business for at least 3 years in any of the following design 
sector:
 
• Architecture, interiors and environment
• Product design manufacture: furniture, industrial products and craft
• Design promotion: exhibitions, events, festivals and retail
• Consultants providing specialist services in any of the above areas 
 
 
How to apply?
· Register at www.britishcouncil.or.id by 30 June 2009, 22:00 WIB
 
 
For more information, please contact:
Winda Wastu Melati
Project Officer - British Council
T: +62(21)5155561 ext. 196, M: +62-81288964889, E: i...@britishcouncil.or.id
 
Supported by
Kamar Dagang dan Industri Indonesia | Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 
Republik Indonesia
 
Education Partner
Universitas Bina Nusantara
 
Association Partners
Arsitek Muda Indonesia | Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia | Bali 
Creative Community | Bandung Creative Entrepreneur Network | Common Room 
Networks Foundation | Desain Grafis Indonesia | Forum Desain Grafis Indonesia | 
FGDforum | Ikatan Arsitek Indonesia | Indonesian Interior and Architectural 
Space Resource Center | Indonesian Visual Art Archive | Indonesia Young 
Entrepreneurship | Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia | Persatuan 
Perusahaan Periklanan Indonesia
 
Official Media Partners 
90.4 Cosmopolitan FM | 101.4 Trax FM | O Channel | Detikcom  
A+ | Bintang HOME | Concept | Cleo | Cita Cinta | Femina | Idea | Intisari | 
JongArsitek! | LARAS | Reader’s Digest Indonesia | SME | Timeout | Versus | 
Visual Arts 
 
 
The British Council is committed to a policy of equal opportunity and welcomes 
applicants from all sections of the community. We guarantee equal treatment to 
disabled candidates.


  

[ac-i] 2nd Ananda Sukarlan Award National Piano Competition, 5-9 August 2010

2009-06-16 Terurut Topik chendra panatan
Dear all,
 
 The obligatory work for the Second Ananda Sukarlan Award National Piano 
Competition will be Ananda Sukarlan's Rapsodia Nusantara no. 4 . This work is 
now available and can be sent to you free by email. If you are interested, 
please contact me through email (not facebook) and I will send it to you as pdf 
file. 
 
Ananda Sukarlan has written about his works in his blog 
http://andystarblogger.blogspot.com 
 
  More news about ASA will be sent through facebook group Ananda Sukarlan's 
friends. If you haven't join it, please feel free to do it at : 
http://www.facebook.com/group.php?gid=63718204240
 
Best regards,
Chendra Panatan 
y...@yahoo.com 


  

[ac-i] Perubahan jam pembukaan Pameran Indonsia Drawing Contemporary menjadi 18.30

2009-06-16 Terurut Topik andi.galeri



Andis'Gallery and Galeri Nasional Indonesia

Request the honor of your presence of our group Exhibition



Indonesia Contemporary Drawing:



Agung Kurniawan, Srihadi Sudarsono, Sunaryo, Tisna Sanjaya, Ay Tjoe
Christine, J.A. Pramuhendra, Diana (Capunk)

R.E. Hartanto, Hilman Santoso, Febie Babyrose, Oco Santoso, Dede
Wahyudin, Triyadi Guntur, Akang Kamesvara, Dany Irawan, Lois Danissa,
Agung Kurniawan, Agus Suwage, Budi Kustarto, Decki F. Leos, Ivan Sagito,
Laksmi Sitoresmi, S. Teddy Dermawan, Seno Andrianto, Sigit Santosa, Ugo
Untoro, Yunizar, Suroso (Isur), Anggar Prasetyo, Chusin Setiadikara,
Mangu Putra, Nyoman Erawan, AS Kurnia,,  Dewa G Ratayoga, Harjadi,
Sutjipto Adi, Agus Cahaya, Polenk Rediasa,Ketut Sudita, Made Budiana,
Made Kayun, Nyoman Lanusa, Putu Wirantawan,Doel AB, Ronald Manulang,
Hamdan Omar, Nus Salomo  Pratomo Sugeng, Indyra, Ipong Purnomo Sidhi,
Dadang Rukmana, EDOPOP, Isa Perkasa,



Official by :

Miranda S. Goeltom

Chairperson The Indonesia Arts Foundation



on Tuesday, June 16, 2009

at. 06.30 pm.



Venue:

Galeri Nasional Indonesia

Jl.Medan Merdeka Timur No. 14

Jakarta 10110



MONDAY- SUNDAY: 10.00 am. - 07.00 pm.





this exhibition will be held until Wednesday, June 24th, 2009

and will be continued on June 26th, 2009 at







Monday - Saturday
: 10.00 am - 06.00 pm

Sunday / Holiday  (During exhibition)   :
10.00 am - 05.00 pm

Sunday/Holiday (Non Exhibition)  :
Closed



   Tel. 021.3457130 - 3843241, Fax 021 - 3805195,

   Email: andigal...@yahoo.com  www..andis-gallery.com












[ac-i] Budaya Melayu Sambas

2009-06-16 Terurut Topik 4nd3_man
Pada umumnya budaya Melayu yang ada di Pulau Borneo sebelah barat dalam
hal budaya hampir sama dengan Melayu Riau, Melayu yang ada di Malaysia (
Semenanjung, Serawak, Sabah, dan Brunei, hanya saja Puak Melayu Sambas
sudah cukup membaur dengan masyarakat Dayak dan Golongan Cina
(TiongHoa). Hingga Budaya dan adat istiadat Sambas pun dipengaruhi oleh
suku bangsa tersebut.
Melayu yang di Kalimantan Barat atau pulau Borneo bagian barat sudah
lama mendiami kepulauan ini, Mereka dibedakan berdasarkan daerah
administratif. Oleh karena itu ada Melayu Pontianak, Melayu Sambas,
Melayu Sanggau, Melayu Ketapang, Melayu Sintang, dan Kapuas Hulu yang
hidup dipedalaman Kalimantan Barat. Perbedaaan ini juga disebabkan pada
masa lalu diperintah oleh raja lokal dan perbedaan ini terlihat jelas
dari perbedaan loghat bahasa. Dalam hal adat istiadat dan kepercayaan
tidak terlalu besar perbedaannya.
Baca lanjut Kunjungi www.osambas.com 




Bls: [ac-i] KONGKOW SASTRA BERSAMA GERSON POYK

2009-06-16 Terurut Topik Ali Syamsudin Arsy
wah menarik juga nie diikuti
moga aja dapat kursi untuk saya satu saja
tapi saya hobynya menyerap diskusi orang
untuk bahan olahan dan catatan batin
agar dapat dijadikan karya yang saling merangsang
dan tentu saja melengkapi,
okey mat bisik-bisik aja
di daun telinga sastra kita,
salam dari Asa di Banjarbaru





Dari: helmi haska 
Kepada: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 12 Juni, 2009 01:31:32
Topik: [ac-i] KONGKOW SASTRA BERSAMA GERSON POYK





UNDANGAN:

Festival Bataviase Nouvelles
KONGKOW SASTRA BERSAMA GERSON POYK
host: Taufik Rahzen
16 Juni 2009, Pukul: 19.00 WIB
@ Newseum Cafe, Jl. Veteran I/33, Monas (samping Istiqlal), Jakarta Pusat

 


 New Email addresses available on Yahoo!  
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
   


  Lebih bersih, Lebih baik, Lebih cepat - Yahoo! Mail: Kini tanpa iklan. 
Rasakan bedanya! http://id.mail.yahoo.com