[balita-anda] Fwd: [Info] Pemberian Antibiotika pada Balita Sebabkan Diare- dari pidato prof.
FYI... Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com S e m a r a n g --- In [EMAIL PROTECTED], "Irwan Endrayanto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear dr. Wati dan SPs anggota milis SEHAT, Rabu tgl 18 Juni, kami panitia PESAT ~Jogja diundang dalam pidato pengukuhan guru besar Prof .dr. Yati Soenarto di UGM- seorang ahli Diare di Indonesia. Forum SEHAT dg PESAT mendapat tempat khusus dalam pidato tersebut karena disebutkan dalam satu alenia khusus dalam pidato, terutama untuk usaha dr. Wati mencerdaskan orangtua. Nanti saya kopikan softcopynya jika sudah ada dan ada yang minat. Berikut cuplikan dari website UGM. salam Irwan http://endrayanto.staff.ugm.ac.id -= Pemberian Antibiotika pada Balita Sebabkan Diare Hingga saat ini, diare masih menjadi penyebab utama kematian pada anak-anak, terutama balita usia enam bulan hingga dua tahun. Penyakit diare merupakan penyebab kematian anak kedua setelah pneumonia. "Penyakit itu selalu kejar-kejaran dengan radang paru-paru, menjadi penyebab kematian nomor satu dan nomor dua pada anak," ungkap ahli kesehatan anak Prof dr Srisupar Yati Soenarto PhD SpAK, usai menyampaikan pidato pengukuhan guru besar pada Fakultas Kedokteran UGM, di Balai Senat UGM, Rabu (18/6). Yang lebih membahayakan, imbuhnya, ada kecenderungan pemberian antibiotika pada pasien dan penderita diare secara sembarangan atau berlebihan, sehingga justru membuat resisten penyakit diare tersebut. "Kebanyakan pasien atau orangtua yang memeriksakan anaknya seringkali kurang puas jika anaknya belum diberi antibiotika. Padahal, seringkali diare hanya cukup dilawan menggunakan oralit," jelas Yati. Sebuah penelitian di lima provinsi di Indonesia pada 2003 menunjukkan, penggunaan antibiotika untuk balita diare mencapai 85 persen. Sementara menurut catatan Depkes pada 1987, sebesar 88 persen. Sedangkan penelitian yang ia lakukan bersama mahasiswa pada 2007 menunjukkan, penggunaan antibiotika tidak rasional diare cair akut di rumah sakit non pendidikan hampir seratus persen, sedangkan di rumah sakit pendidikan hanya 18 persen. Padahal, penggunaan tak rasional semacam itu juga dapat mengganggu keseimbangan mikroflora dalam usus sehingga menyebabkan 'Antibiotic Associated Diarrhea (AAD). "Berdasarkan penelitian, kejadian AAD pada pasien rawat inap sebesar 31 persen," ungkap Yati kemudian. Ketidakrasionalan terapi diare, tutur Yati lebih jauh, juga menjadi isu penting terkait hasil temuan etiologi diare pada anak. Peresepan jumlah obat berlebihan, polifarmasi, peresepan antibiotika dan obat injeksi tidak sesuai indikasi, peresepan antibiotika dalam dosis subterapeutik, peresepan antidiare, serta semua ketidakrasionalan lainnya pun menjadikan beban biaya penanganan yang tinggi. Antibiotika seharusnya hanya diberikan pada penderita diare akibat bakteri dan antiparasit pada parasit. Kendati begitu penggunaan antidiare seperti kaolin-pektat (absorben) dan antimotilitas juga masih sering ditemukan, meski sebenarnya antidiare dapat memperburuk keadaan pasien dengan menutupi keadaan sesungguhnya. Absorben dapat menyebabkan pengeluaran kausa diare bersama feses sehingga memperluas penularan diare. Di lain pihak, antimotilitas memang dapat mengurangi diare dengan menghambat kontraksi usus, tetapi juga menghambat pengeluaran toksin dan bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan usus pada anak-anak. Sementara, resistensi bakteri merupakan risiko lain penggunaan antibiotika yang tidak rasional. Sejak 1950-an hingga sekarang dilaporkan banyak resistensi terhadap antibiotika. "Penelitian di lima rumah sakit dan lima puskesmas pada 2005-2007 menunjukkan, Shigella sonnei dan Shigella flexneri resisten lebih dari 70 persen terhadap kotrimoksasol, tetrasiklin, dan penisilin. Sedangkan Salmonella lebih dari 70 persen resisten terhadap penisilin," tandasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson) --- End forwarded message --- -- Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: Kompas: Hanya Indonesia yang Punya Susu Terspesifikasi
Hmm Indonesia gitu lho... :-) Uci mamaKavin+ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], mia yoanita <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kamis, 12 Juni 2008 | 12:54 WIB JAKARTA, KAMIS - Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang memiliki produk susu spesifikasi umur lebih dari dua. Padahal, di negara lain spesifikasi produk susu hanya terbagi menjadi dua, yaitu susu formula dan susu umum. "BPOM hanya mengklasifikasikan menjadi tiga, susu untuk usia 0-6 bulan (susu formula), untuk usia 6-12 bulan (follow on I), dan untuk usia 12 bulan-13 tahun (follow on II). Tapi sekarang ini muncul susu formula 4 plus, 5 plus. Kami terus terang sulit mengatur hal tersebut," ujar Direktur Standardisasi Produk Pangan Badan POM Irawati di Jakarta, Kamis (12/6). Hal ini juga diungkapkan dokter spesialis anak dari Universitas Sebelas Maret, dr Endang Dewi Lestari, saat menanggapi pernyataan Irawati tersebut. Dia mengaku heran dengan adanya susu dengan label batasan usia yang spesifik ini. "Memang benar. Ini mungkin sebagai upaya untuk suplemen gizi untuk anak-anak. Tapi saya dan dokter anak lain suka tertawa melihat susu dengan label-label tertentu seperti itu. Ini hanya di Indonesia lho, di luar negeri itu tidak ada," ungkapnya. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: MENCEGAH KECELAKAAN PADA BAYI
FYI Uci mamaKavin+ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], "dina kurniasari" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: * MENCEGAH KECELAKAAN PADA BAYI* *S**ebagian upaya pencegahan kecelakaan di rumah sering dirasa mengada-ada oleh para orang tua. Namun sesungguhnya, jumlah kecelakaan pada bayi sudah tak bisa dihitung dengan jari. Cegahlah sekarang juga!* Ini tidak main-main. Data menunjukkan angka kecelakaan di rumah sebagian besar menelan korban anak-anak. Pada bayi, umumnya kecelakaan terjadi karena jatuh, tergores benda tajam, tersedak, tercekik atau tanpa sengaja menelan obat-obatan dan bahan kimia yang ditaruh di sembarang tempat. Bisa ditebak, umumnya kecelakaan seperti itu disebabkan kelalaian orang dewasa di sekitarnya. Menurut *Dr. Sudjoko Kuswadji, MSc(OM) PKK*, dokter ahli kesehatan kerja, setiap kecelakaan pada anak yang terjadi di rumah menjadi tanggung jawab orang tuanya. "Sebab, anak-anak usia di bawah lima tahun, pada dasarnya belum bisa menjaga dirinya sendiri." Di Amerika saja, tambahnya, orang tua yang menyebabkan anaknya meninggal atau cacat karena kecelakaan di rumah, akan dituntut oleh *District Attorney *atau jaksa penuntut umum. Pasalnya, akibat kelalaian orang tua, anaknya jadi meninggal atau cedera. Di Indonesia, kasus-kasus cedera dan kematian anak akibat kecelakaan di rumah, jarang sekali dilaporkan, apalagi sampai dibawa ke meja hijau. Kebanyakan kasus yang terjadi pun diakui orang tua, tidak diduga akibat "kelalaian" mereka, sehingga anak-anak menjadi korban. "Kebanyakan orang tua tak menyadari, bayi bisa bergerak secara cepat. Mereka menjangkau apa saja yang ada di dekat mereka. Ditambah rasa ingin tahu mereka. Ditinggal ibunya sebentar saja, bisa fatal akibatnya," sesal Djoko yang berpraktik di Klinik International SOS, Jakarta. Contohnya, ibu dan si kecil duduk bersama di meja makan. Tiba-tiba telepon berdering dan ibu beranjak untuk menerima telepon. Tak lama, anaknya sudah menjerit karena tersiram kopi panas milik ibunya. Kalau saja orang tua bisa mengantisipasi hal-hal di rumah yang bisa mencederai anak, mungkin tak banyak anak yang akan menjadi korban. Berikut cara-cara mengantisipasi bahaya di rumah, seperti yang disarankan Sudjoko. TERSEDAK *PADA* usia tertentu, anak-anak selalu memasukkan apa pun di mulutnya. Hati-hati, bisa membuatnya tersedak! Inilah beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua untuk mencegah kejadian tersedak: * Jauhkan anak dari barang-barang kecil dan mainan yang bisa dilepas menjadi bagian-bagian kecil. * Belilah mainan yang sesuai dengan umur dan keterampilan bayi. Memberikan mainan untuk umur 2 tahun ke atas kepada bayi, sungguh mengundang risiko, karena ukurannya yang kecil. * Jauhkan mainan anak-anak yang lebih besar dari jangkauan si bayi. Bayi selalu tertarik dengan benda berwarna yang cerah. * Ajari si kakak untuk selalu menyimpan mainannya secara rapi pada kotak khusus tertutup yang sudah disediakan. * Periksa secara berkala semua mainan yang mungkin kendur atau sudah patah. Bagian yang terlepas bisa mudah tertelan. * Setiap kali membersihkan lantai, pastikan tak ada benda kecil yang tertinggal seperti peniti, uang logam, baterei, tutup botol, kuku, penjepit kertas, jepit rambut, karet gelang, dan benda kecil lainnya. * Hindari memakaikan baju yang penuh kancing atau aksesoris yang mudah ditarik. Bila terlepas, bisa tertelan oleh bayi. * Jangan memberikan permen, popcorn, kacang, dan makanan potongan kecil atau butiran karena dapat membuat bayi tersedak, atau benda itu masuk ke dalam hidung. * Selalu tunggui setiap kali bayi makan. Jangan memberi makan sembari ia bermain, merangkak atau belajar berjalan. *TENGGELAM* *SERING* terjadi bayi yang sudah mulai berjalan sendiri atau anak kecil tenggelam di kolam renang milik orang tuanya. Ini karena minimnya pengawasan saat si bayi bemain-main di dekat kolam renang. Agar anak terhindar dari bahaya tenggelam, inilah yang perlu dilakukan orang tua! * Gunakan ember dan air yang ukurannya disesuaikan usia anak. Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian sedetik pun di dekat bak mandi. * Selalu buang air di dalam *bath-up *setiap kali usai menggunakannya. Bila sedang mengisi *bath-up*, tutuplah pintu kamar mandi. Bila perlu, kuncilah untuk mencegah si kecil merangkak masuk. * Sekeliling kolam renang harus diberi pagar pengaman yang rapat dan pintu pagar menuju kolam harus selalu terkunci. * Selalu awasi si kecil bila ia berada di dekat air, meski di kolam yang khusus untuknya sekalipun. * Jangan terlalu berambisi mengajari bayi berenang sejak dini di kolam renang umum. Usia yang paling disarankan adalah tiga tahun karena daya tahan tubuhnya sudah lebih kuat menghadapi parasit dan bakteri yang mungkin ada di kolam renang umum. Lagi pula, kalau diajarkan terlalu dini, orang tua biasanya "menggampangkan"; begitu si kecil sudah bisa *ngambang* atau berenang sedikit, dikiranya sudah aman padahal belum tentu. Kelak, bila ingin memasukkan si kecil ke kursus renang, pilihlah
[balita-anda] Fwd: [OOT] Siswa Taman Kanak-kanak Keracunan Pil Koplo
Rame di milis2 n di MP nih... --- In [EMAIL PROTECTED], "ghozansehat" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: hati-hati Selasa, 10 Juni 2008 Headline Siswa Taman Kanak-kanak Keracunan Pil Koplo "Kami masih menyelidiki asal obat berkemasan cokelat itu." JAKARTA -- Lima siswa Taman Kanak-kanak Sekar Bangsa, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, kemarin keracunan obat jenis psikotropika yang dibungkus dengan kemasan permen cokelat. Mereka adalah Ardian, Rida Wahyu, Rasi Ilham, Valeria, dan Noval--semuanya berusia 6 tahun. Di sekolah, Ardian dan Rida pingsan, sedangkan Rasi, Valeria, serta Noval sesak napas dan lemas. "Kami masih menyelidiki asal obat berkemasan cokelat itu," ujar Kepala Kepolisian Sektor Cilandak Komisaris Makmur Simbolon setelah menjenguk para korban di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Orang tua korban bungkam, kecuali Sri, ibu Rida. Sri menerangkan, permen yang dibawa anaknya adalah oleh-oleh suaminya yang pada Ahad pekan lalu datang dari Garut, Jawa Barat. "Tadi pagi cokelat itu saya berikan kepada Rida untuk dibawa ke sekolah," ujar ibu berusia 27 tahun, warga Kampung Pulo, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, ini. Yana, guru mereka, menceritakan, sekitar pukul 10.00 WIB dia melihat Rida membagikan permen kepada teman-temannya. "Anehnya, anak-anak itu langsung lemas dan sesak napas. Bahkan Rida dan Ardian pingsan," katanya kepada Tempo di Instalasi Gawat Darurat RS Fatmawati. Para guru sekolah di bawah Yayasan Panti Nugraha ini segera melarikan mereka ke rumah sakit sekitar pukul 11.00. Sampai pukul 16.00, Adrian masih diinfus dalam keadaan pingsan. Ia pun mendengar beberapa muridnya menyatakan Rida dan Ardian masing-masing makan lima butir. "Mereka dirawat di instalasi rawat darurat," ucap Ugi Sugiri, dokter yang merawat para siswa tersebut. Ugi bercerita, permen yang memabukkan itu berupa butiran tablet berwarna kuning. Pada kemasan tablet tertera tulisan dengan huruf Jepang, sedangkan di tablet tercetak 5 mg. "Kami belum tahu jenis tablet itu," ucapnya. Berdasarkan tes laboratorium, urine kelima siswa itu mengandung benzo, zat yang biasa terdapat dalam obat psikotropika. Benzo membuat orang yang mengkonsumsinya lemas, sesak napas, dan tidur. "Kami belum tahu kadar zat kimia itu dalam tubuh korban." Ugi mengungkapkan, tim medis baru memantau kondisi mereka dan memberi perawatan dengan bantuan oksigen dan cairan infus. CORNILA DESYANA Sumber : KORAN TEMPO Cokelat Koplo Model Baru Nimetazepan Selasa, 10 Jun 2008 | 12:20 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Cokelat yang menyebabkan siswa SD mabuk diduga merupakan nimetazepan. "Nama pasarnya biasanya disebut happy five," ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Husniah Rubiana Thamrin Akis, di Jakarta, Selasa (10/6). Happy five, menurut Husniah merupakan produk dari Jepang. Di Jepang biasanya dikenal dengan nama Erimin. Produk ini ditengarai sudah beredar di Asia Tenggara. Negara peredarannya adalah Thailand, Singapura, Hongkong, Malaysia, Laos, dan Indonesia. Happy five biasanya digunakan sebagai pengganti ekstasi. Obat ini bersifat psikotropika yang menyebabkan pengguna menjadi ngantuk, rilek, hingga tertidur.Dianing Sari Sumber : Tempo [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: [news] ASI Eksklusif Hindarkan Bayi dari HIV/AIDS
--- In [EMAIL PROTECTED], "ghozansehat" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Jum'at, 09 Mei 2008 ASI Eksklusif Hindarkan Bayi dari HIV/AIDS "Jika ibu menyusui, 96-98 persen bayinya terhindar dari HIV/AIDS." JAKARTA -- Nigel Rollins, profesor dari Fakultas Kedokteran Nelson Mandela, Universitas Zwazulu, Afrika Selatan, mengungkapkan bahwa bayi yang mengkonsumsi air susu ibu (ASI) eksklusif memiliki daya tahan tubuh lebih tinggi dibanding bayi yang diberi ASI dan makanan campuran. Pemberian ASI eksklusif dari ibu yang terinfeksi HIV/AIDS mengurangi risiko penularan kepada bayi 2-6 persen. "Jika ibu menyusui bayinya, 96 hingga 98 persen bayinya terhindar dari HIV/AIDS," kata Rollins dalam jumpa pers di kantor Komisi Penanggulangan AIDS Nasional bersama Ketua Komisi Nafsiah Mboi, perwakilan UNICEF Giant Franco, dan pengelola Prevention of Mother to Child Transmission (PMCT) Muhammad Ilhami. Penelitian 5-6 tahun terakhir menunjukkan bayi berusia 0-6 bulan yang diberi makanan tambahan selain ASI, seperti susu formula, air, dan makanan bayi, ia melanjutkan, memiliki risiko 2-10 kali lipat lebih besar daripada bayi yang hanya diberi ASI eksklusif. Sebab, makanan tambahan dapat merusak dinding usus yang masih halus sehingga bayi mudah tertular virus. Nafsiah mengungkapkan, situasi epidemi AIDS dan narkoba di Indonesia semakin meningkat. Berdasarkan laporan Departemen Kesehatan, pengidap HIV hingga Maret 2008, dari 17.998 penderita, 1,7 persen atau 305 orang adalah bayi yang tertular dari ibu pengidap HIV positif. "Penularan ibu ke bayi bisa terjadi saat kehamilan, persalinan, dan menyusui," katanya. Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Indonesia termasuk negara yang percepatan penularan AIDS-nya tinggi di Asia. Tapi prevalensinya belum separah Afrika, yang mencapai 30 persen. Di Indonesia, prevalensinya hanya 2,4 persen. Pencegahan yang belum dilakukan, kata Nafsiah, adalah penularan dari ibu ke bayi. Di Indonesia, sebagian besar ibu ditulari oleh pasangannya, dan ibu yang positif terinfeksi HIV menulari anaknya. Menurut Ilhami, program pencegahan penularan ibu kepada anak secara nasional belum dapat berjalan karena minimnya anggaran. Pasien yang positif tertular HIV akan dikirim ke rumah sakit rujukan yang kini berjumlah 152 dan rencananya akan ditambah hingga 700 rumah sakit. "Departemen kesehatan menggunakan infrastruktur rumah sakit dan jejaringnya, serta puskesmas," katanya. Pengidap HIV diberi obat antiretroviral untuk menghambat berkembang-biaknya virus. Jika obat tidak diberikan dengan hati-hati, bisa mengakibatkan resistansi. Penderita harus minum obat secara teratur dan tepat. Aqida Swamurti Sumber ; Koran Tempo [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: MP-ASI
Dari acara Talkshow "Setelah ASI Eksklusif 6 Bulan, Apa Lagi?" perayaan HUT 1 AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) 26 April 2008 Uci mamaKavin+ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], Andi Fatmawati <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dikutip dari okezone.com... semoga bermanfaat yah moms.. "KESAN pertama tak terlupakan". Slogan iklan layar kaca itu tampaknya tepat ditujukan pada pengalaman awal bayi mengecap makanan selain air susu ibu (ASI). Kampanye pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan sudah semakin sering terdengar. Namun, banyak kesalahan yang dilakukan para ibu saat memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Tidak jarang bayi menjadi enggan menyusu pada ibunya beberapa saat setelah mendapatkan MP-ASI. Karena itu target untuk memberikan ASI hingga usia dua tahun atau lebih tidak tercapai. Menurut Ahli Gizi dari Dr Tan Wellbeing Clinic, Dr Tan Shot Yen, kesalahan yang sering terjadi saat ibu memberi MP-ASI adalah makanan yang diberikan terlalu banyak mengandung produk susu. "MP-ASI bukan produk susu. Bisa dilihat bubur susu atau biskuit yang ada di pasaran sudah mengandung susu. ASI dan kandungan susu di dalam makanan tersebut tidak sama," ujar Dr Tan dalam talkshow "Setelah ASI Eksklusif 6 Bulan, Apa Lagi?" yang diadakan di Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini. Dia menuturkan, susu selain ASI tidak cocok untuk bayi karena kandungan protein yang berbeda. Demikian juga dengan kadar lemak yang berbeda dengan kebutuhan manusia. "Ibu-ibu selalu senang jika kandungan dalam susu formula lebih tinggi. Padahal, kandungan casein 300 kali lebih tinggi, bisa membuat buang air besar (BAB) jadi lebih keras," sebut Tan. Hal itu yang melatari banyaknya keluhan ibu mengenai perubahan BAB anaknya. Sebelumnya, tekstur agak lembek kemudian berubah menjadi padat. "Casein tinggi bukan jaminan anak lebih pintar. Karena kandungan dalam susu tersebut bukan untuk manusia," lanjutnya. Dia menambahkan, ibuibu seharusnya tidak lantas bangga jika anaknya terlihat gemuk setelah mengonsumsi MP-ASI yang memiliki kandungan susu. Sebab, yang bertambah adalah lemak bukan otot dalam tubuh. Untuk MP-ASI ideal,menurut Tan, dimulai dengan sari buah dan sayur segar pada usia enam bulan. Alasannya, kandungan karbohidrat dalam kedua bahan makanan tersebut berupa gula sederhana yang cepat diserap dalam usus halus. Namun, lambat diubah menjadi glukosa dalam hati. "Sementara beras,tepung atau pati memiliki karbohidrat kompleks yang cepat diubah jadi gula. Rantai beberapa glukosa direkat satu sama lain oleh ikatan kimiawi yang ringkih. Mudah dipecah pada waktu pencernaan berlangsung," katanya. Syarat kualitas karbohidrat baik ada empat, yaitu nilai glikemik indeks rendah, memiliki kandungan serat, memiliki kapasitas antioksidan tinggi, dan bersifat alkalis. Kategori tersebut dimiliki oleh buah dan sayuran. Kemudian, MP-ASI lanjutan pada usia 7-8 disesuaikan pertumbuhan gigi. Bisa dengan blender lumat beras merah tumbuk, sayur, daging ikan, ayam, jamur atau kacang- kacangan. "Aktifkan proses kunyah begitu gigi muncul," katanya. Untuk mengaktifkan enzim air liur yang menunjang pencernaan baik dan sehat, maka pada usia 9-12 bulan mulai diberikan makanan yang diblenderkasar, bubur, dantim. "Pada ulang tahun pertama, kenalkan anak dengan acara makan bersama," ujar Tan. Konsultan Gizi Anak dan Penulis buku How to get Your Kid to Eat...But Not Too Much dan Child of Mine: Feeding with Love and Good Sense, Ellyn Satter mengatakan hal senada. Untuk membantu anak mengembangkan kemampuan dalam hal makan, orangtua perlu mengikuti pembagian tanggung jawab pemberian makan. Untuk anak-anak yang tergolong sulit makan, salah satu tindakan yang dapat dilakukan ialah mengajaknya makan bersama-sama. Kebiasaan makan di meja makan bersama-sama adalah tindakan disiplin menghargai makanan. "Orang dewasa bertanggung jawab atas apa yang disajikan pada anak untuk dimakan, kapan dan di mana disajikannya. Anak-anak bertanggung jawab atas seberapa banyak dan apakah mereka mau makan atau tidak," papar Satter. (sindo//tty) - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: Konferensi Pers Kontaminasi Bakteri dalam Susu Formula dan Makanan bayi
meneruskan info yaaa Uci mamaKavin+ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], "ghozansehat" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: fyi Konferensi Pers Kontaminasi Bakteri dalam Susu Formula dan Makanan bayi FACTSHEET KONFERENSI PERS ISU KONTAMINASI BAKTERI DALAM SUSU FORMULA DAN MAKANAN BAYI a.. PENELITIAN IPB DILAKUKAN PADA TAHUN 2003 DENGAN SAMPLING SUSU YANG BEREDAR PADA MASA ITU, MAKA SUSU YANG TERKONTAMINASI BAKTERI ENTEROBACTER SAKAZAKII SEKARANG SUDAH TIDAK ADA LAGI DIPASARAN b.. SESUAI KAIDAH PENELITIAN, PENELITI BELUM PERNAH DAN TIDAK AKAN MENGUMUMKAN MEREK YANG TELAH DITELITI c.. ADANYA ISU TENTANG DAFTAR SUSU AMAN DAN SUSU YANG BERBAHAYA YANG BEREDAR DI MASYARAKAT DAN MENGATASNAMAKAN BADAN POM ADALAH TIDAK BENAR d.. SAMPAI SAAT INI DI INDONESIA BELUM ADA LAPORAN TENTANG KASUS BAYI YANG SAKIT AKIBAT SUSU FORMULA DAN MAKANAN BAYI YANG TERKONTAMINASI BAKTERI ENTEROBACTER SAKAZAKII e.. LAPORAN KASUS DI LUAR NEGERI, SELAMA 42 TAHUN (SEJAK 1961 SAMPAI DENGAN 2003) HANYA DITEMUKAN 48 KASUS, UMUMNYA PADA BAYI UMUR DI BAWAH SATU BULAN, DENGAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH RENDAH, BERAT LAHIR RENDAH, DAN BAYI PREMATUR f.. BAYI 0-6 BULAN HARUS DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF. BILA KARENA SESUATU HAL ASI TIDAK DAPAT DIBERIKAN, MAKA DAPAT DIBERIKAN SUSU FORMULA g.. DALAM MEMBERIKAN SUSU FORMULA, HARUS MEMPERHATIKAN STANDAR KEBERSIHAN PERALATAM DAN PROSEDUR MEMPERSIAPKAN SERTA MENYAJIKAN SUSU FORMULA DENGAN BENAR (SEBAGAIMANA TERLAMPIR) h.. SELURUH SUSU FORMULA YANG BEREDAR DI PASARAN TELAH DILAKUKAN EVALUASI TERHADAP KEAMANAN, MUTU DAN GIZINYA SERTA DIMONITOR SECARA BERKALA OLEH BADAN POM JUM'AT 29 Februari 2008 Panduan untuk menyiapkan dan menyajikan susu formula Cara membersihkan dan sterilisasi peralatan a.. Cuci tangan dengan sabun sebelum membersihkan dan mensterilkan peralatan minum bayi. b.. Cuci semua peralatan (botol, dot, sikat botol dan sikat dot) dengan air bersih yang mengalir. c.. Gunakan sikat botol dan sikat dot untuk membersihkan bagian dalam botol dan dot agar sisa susu yang melekat bisa dibersihkan. d.. Bilas botol dan dot dengan air bersih yang mengalir. e.. Bila menggunakan alat sterilisator buatan pabrik, ikuti petunjuk yang tercantum dalam kemasan. f.. Bila sterilisasi dengan cara direbus : 1.. Botol harus terendam seluruhnya sehngga tidak ada udara di dalam botol; 2.. Panci ditutup dan dibiarkan sampai mendidih selama 5 - 10 menit; 3.. Panci biarkan tertutup, biarkan botol dan dot di dalamnya sampai segera akan digunakan g.. Cuci tangan dengan sabun sebelum mengambil botol dan dot. h.. Bila botol tidak langsung digunakan setelah direbus: 1.. Botol harus disimpan di tempat yang bersih dan tertutup; 2.. Dot dan penutupnya terpasang dengan baik. Cara menyiapkan dan menyajikan susu formula a.. Bersihkan permukaan meja yang akan digunakan untuk menyiapkan susu formula. b.. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan. c.. Rebus air minum sampai mendidih selama 10 menit dalam ketel atau panci tertutup. d.. Setelah mendidih, biarkan air tersebut di dalam panci/ketel tertutup selama 10 - 15 menit agar suhunya turun menjadi di atas 70oC. e.. Tuangkan air tersebut (suhunya di atas 70oC) sebanyak yang dapat dihabiskan oleh bayi (jangan berlebihan) ke dalam botol susu yang telah disterilkan. f.. Tambahkan bubuk susu sesuai takaran yang dianjurkan pada label dan sesuai kebutuhan bayi. g.. Tutup kembali botol susu dan kocok sampai susu larut dengan baik. h.. Dinginkan segera dengan merendam bagian bawah botol susu di dalam air bersih dingin, sampai suhunya sesuai untuk diminum (dicoba dengan meneteskan susu pada pergelangan tangan, akan terasa agak hangat, tidak panas). i.. Sisa susu yang telah dilarutkan dibuang setelah 2 jam. Jakarta, 29 Februari 2008 Sumber : Badan Pengawas Obat Dan Manakan (BPOM) http://www.pom.go.id/public/berita_aktual/detail.asp?id=192 [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: Aksi Damai AIMI : �Kembali ke ASI�, Minggu 9/3/08 jam 8-10, Bundaran HI, J
FYI yaaa Rgds,' Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], "yeye_lucu" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear AFB-ers, info ini boleh di fwd ke milis lain dan temen2 yang lain yaaa.. thanks! === Menyikapi maraknya pemberitaan mengenai bakteri Enterobacter Sakazakii yang mencemari berbagai produk susu formula dan makanan instan untuk bayi dan balita, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) bermaksud menggugah kesadaran para ibu untuk "Kembali ke ASI" sebagai nutrisi yang terbaik untuk bayi melalui aksi damai yang akan diselenggarakan pada hari Minggu, 9 Maret 2008 pukul 8-10 pagi di Bundaran Hotel Indonesia, Jkt. Kalo memang mendukung ASI, yuuk kita tunjukkan kepedulian dan support kita kepada semua ibu yang akan dan telah memberikan ASI kepada buah hatinya. Acaranya juga seru loh! Ada Orasi mengenai pentingnya ASI untuk kehidupan bayi oleh dr. Utami Roesli, Sp.A., MBA., IBCLC, dokter anak dan Ketua Sentra Laktasi Indonesia. Ada juga testimoni dari para ibu dan ayah ASI yang telah merasakan manfaat pemberian ASI untuk buah hatinya. Ditambah lagi ada hiburan oleh Oppie Andaresta dan beberapa selebriti pendukung ASI. Yuuuk..gabung ke bundaran HI Minggu 9 Maret 2008. Kalo memang sudah merasakan manfaat ASI, kalo memang meyakini hanya ASI nutrisi terbaik untuk bayi-bayi Indonesia, kalo memang ingin meluaskan dukungan untuk pemberian ASI...be there!!! AKSI Damai AIMI "Kembali ke ASI", wujud kepedulian kita untuk pemberian ASI sebagai nutrisi terlengkap dan terbaik bagi bayi. Acara ini didukung penuh oleh : Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Milis [EMAIL PROTECTED], Sentra Laktasi Indonesia (Selasi), Perkumpulan Perinatologi Indonesia (Perinasia) dan organisasi pro ASI lainnya. Salam ASI! YeYe- Div Komunikasi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) [EMAIL PROTECTED] www.aimi-asi.org --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: RS/RSIA Pro IMD
FYI y Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], Mia Sutanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear moms, sesuai dengan cerita para moms lainnya di milis tercinta ini, berikut adalah daftar RS/RSIA yang dikabarkan pro-IMD. Please di kroscek lagi yang moms, dan yang mungkin perlu untuk diingat adalah, kadangkala rumah sakitnya memang "mendukung" IMD, tetapi pada akhirnya harus kembali lagi ke DSOG yang akan menangani persalinan kita nanti: > . RSIA Bunda Menteng > · RS. St. Carolus > · RS. Pertamina Jaya > · RSIA Hermina Podomoro > . RSIA Hermina Jatinegara > · RSIA. Yadika > · RS. Zahira > . RSIA Family â" Pluit > . RSIA Tambak - Manggarai > · RSUD Koja > · RS. Asih > · RSB. Harapan Kita > · Brawijaya Women and Children Hospital > . RS Medika Permata Hijau Salam ASI! Mia Sutanto Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia Menyusui: Anak Sehat, Keluarga Bahagia [EMAIL PROTECTED] www.aimi-asi.org ASI by Mia Sutanto http://mia2274.multiply.com Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: hai hai.......Susu Formula Tercemar Sudah Ditarik
FYi y Uci mamaKavin+ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], kendria ayu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: hello all readers.mudah2an bisa menjawab keresahan para mom khususnya Susu Formula Tercemar Sudah Ditarik Posted by: "[EMAIL PROTECTED]" [EMAIL PROTECTED] Thu Feb 28, 2008 1:15 am(PST) Susu Formula Tercemar Sudah Ditarik JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan produk susu formula dan makanan bayi yang diduga mengandung bakteri Enterobacter sakazakii oleh peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) jauh-jauh hari sudah ditarik dari pasaran. Penelitian yang dilakukan pun tidak terjadi saat ini, melainkan dalam kurun 2003 hingga 2006. ''Produk yang dimaksud sudah ditarik dari pasaran. BPOM meyakini saat ini tak ada lagi susu tercemar yang beredar di pasaran,'' ujar Kepala BPOM, Husniah Rubiana Thamrin Akib, Rabu (27/2) di Jakarta. Bahkan, katanya, BPOM sudah melakukan pemeriksaan mikrobiologi terhadap sampel produk tersebut sepanjang 2007 untuk mendeteksi kemungkinan pencemaran. ''Kalau produk bersangkutan ada yang bermasalah, kita panggil produsennya dan minta mereka memperbaiki produknya.'' Selain pemeriksaan terhadap cemaran mikrobiologi berupa bakteri, termasuk bakteri penyebab diare (Salmonella sp, Eschericia colli, dan Enterobacter sakazakii), BPOM juga memeriksa kemungkinan cemaran kapang dan mikroorganisme pathogen lain pada produk-produk itu. Namun, BPOM tak memublikasikan hasil pemeriksaan rutin itu ke publik. ''Karena standard operating procedure-nya (SOP) memang demikian, di mana-mana juga seperti itu.'' Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan Dunia (FAO), papar Husniah, merekomendasikan pemeriksaan cemaran Enterobacter sakazakii pada susu formula bubuk tahun 2005 karena sebelumnya ada laporan kejadian diare pada balita yang mengonsumsi susu tercemar Enterobacter di Jepang. ''Di Indonesia hingga saat ini belum ditemukan kejadian diare pada balita yang disebabkan oleh Enterobacter sakazakii. Di sini penyebab utamanya Salmonella dan E colli,'' katanya. Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Hardinsyah, memperkuat BPOM. Dari 100 ribu bayi berusia di bawah satu tahun, hanya satu bayi yang kemungkinan terinfeksi bakteri Enterobacter. ''Di Inggris, sejak 1961 sampai 2003, hanya ada 48 kasus.'' Kendati kasus pencemaran oleh bakteri itu langka, namun warga kadung resah pada pemberitaan yang ada. ''Saya sekarang tidak tenang dan langsung menghentikan susu formula untuk anak saya,'' kata Vita (27 tahun), warga Kota Tasikmalaya yang baru melahirkan. Kiat membunuh bakteri: * Bakteri ini dapat dibunuh dengan air panas pada suhu 70 derajat Celcius, meski berakibat kehilangan dan kerusakan zat gizi pada susu formula. * Botol susu harus selalu steril dengan merebus di air mendidih. * Larutkan susu formula secukupnya, sehingga segera habis diminum bayi. * Hindari melarutkan dalam jumlah banyak untuk diminum beberapa jam. * Memperpendek waktu pemberian susu pada bayi, lebih baik dibuatkan berkali-kali dgn cara steril. * Sebaiknya membeli susu formula dalam kemasan kecil, sehingga cepat habis. Bila kemasan besar, akan lama habis dan besar peluang tercemar Enterobacter sakazakii. * Meningkatkan kewaspadaan akan sanitasi selama proses penyimpanan, penyiapan, dan pemberian susu formula pada bayi, termasuk peralatan, air, dan pihak terlibat. Sumber: Ketua Pergizi Pangan Bila bakteri Enterobacter sakazakii menyerang bayi, dapat mengakibatkan radang selaput otak, radang usus, gangguan neurologik bahkan kematian. Menurut WHO pada 2004, 20-50 persen penderita mengalami kematian. Selain terdapat pada susu formula, bakteri ini bisa ditemukan juga di cokelat, kentang, sereal, dan di lingkungan lembab. Pada suhu kamar, jumlah bakteri berkembang dua kali lipat dalam 45 menit, dan pada suhu kulkas jumlahnya dobel dalam waktu 14 jam. Kendria [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] mampir di www.kendria1979.multiply.com - Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: :awas sikecil kebablasan
Rgds.. Uci mamaKavin+ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], hairunnisa harharah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Awas, Si Kecil Kebablasan! sumber : www.korantempo.com Senin, 21 Januari 2008 GayaHidup Awas, Si Kecil Kebablasan! Dr Boyke Dian Nugraha geleng-geleng kepala mendengar penuturanpasiennya. Sebut saja Indah, 36 tahun, asal Sukabumi yang menangis histeris menceritakan kelakuan putrinya,Nita, 11 tahun. Bersama dua teman sekelasnya di sekolah menengahpertama. Nita melakukan aib memalukan keluarga dansekolah. "Semua salah kami, memberikan kebebasan kepadanya menonton tayangan apa pun tanpa diawasi,termasuk di Internet," papar Indah sesenggukan. Tangisnya pecah begitu mendengar pengakuan putri kesayangannya meniru adegan bercinta di film Sex inthe City bersama kakak kelasnya. Menurut Boyke, kasus Nita belum seberapa. Ada pasien lain yang mengeluhkan putrinya yang baru berusia 7tahun saat ngobrol dengan teman sebayanya cekatan menyebut foreplay, petting, making love, dansejenisnya. Pemilik Klinik Pasutri di bilangan Tebet ini pun menyebut kisah lain: seorang remaja putri berusia 12tahun yang diledek temannya karena belum pernah pacaran dan berciuman. Karena penasaran, remaja itumencari tahu di Internet. Tertarik mempraktekkan, ia meminta dan membayar sopir rumahnya. "Tidak hanya ciuman, si sopir bejat itu justru mengajak tahap yang lebih hot, yaitu bercinta. Akibatnya, si kecil ketagihan, kebablasan, hingga hamil dan bikin gempar semua (anggota keluarga)," ujarpakar seks tersebut masygul. Sederet cerita tersebut bukan ilusi, tapi peristiwa yang kian dekat dan sering terjadi. Kini para beliaitu sangat piawai dan tahu akan seks melebihi orang tuanya. "Ini bukan pendidikan seks, melainkanpengetahuan soal seks yang kebablasan dan berakibat fatal," kata dokter berkulit putih ini dengan nadagemas. Tiga tahun lalu ia hanya melayani pasien dewasa seputar keluhan masalah mereka. Tapi sekarang, pasutriyang datang "curhat" soal sederet cerita aneh soal seks buah hatinya. Boyke mengakui kemampuan anak masa kini, yang disebut di era generasi platinum, begitu cepat dan mudah menyerap pengetahuan dan teknologi. Alhasil, jangan heran jika para bocah bau kencur itu sudah pandai berselancar ke situs-situs dewasa. "Yang paling penting, memberikan pendidikan seks buat anak harus perlu pendampingan, " Boyke berpesan. Senada dengan Boyke, Elly Risma, Ketua Yayasan Kita dan Buah Hati yang aktif memberikan pendidikankesehatan reproduksi untuk anak-anak sekolah, menyebut pentingnya pendampingan dari orang tua, guru, dan lingkungan. "Mereka harus mengikuti perkembangan atau melakukan update seputar informasi terbaru seksologi supaya ilmunya tidak ketinggalan, " ujarnya. Alzena Masykouri, pengajar luar biasa di Fakultas Psikologi Universitas Paramadina, Jakarta, mengatakankeluarga merupakan pagar pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di dalam dan di luarrumah. Pesatnya pengetahuan seks mereka, terutama dampak kemajuan teknologi yang dekat dengan dunia generasiplatinum, perlu diwaspadai. "Orang tua jangan "gaptek". Perlu mengimbangi (anak). Sebaiknyamendampingi (mereka) dan menyaring informasi agar anak tak salah langkah," ujarnya. Alzena mengingatkan, dari sisi kejiwaan, si anak harus pandai menyerap dan memilah informasi mana yang benar dan tidak tepat buatnya. Untuk moral, jangan sampai anak terlalu larut berpikir bebas mengadopsi informasidunia Barat. Tip Aman Dr Boyke Nugraha memberi tip agar buah hati amanmemahami mengenai seks. Lengkapi diri Anda dengan pengetahuan terbaru. Jangan lupa pelajari masalah anatomi, fisiologi, biologi, moral, dan etika. Jangan salahkan kemajuan teknologi. nilai-nilai moral dan dampingi saat mereka mengaksesinternet. Berilah batasan-batasan soal pemanfaatan teknologi, misalnya mengakses Internet hanya buat mengerjakantugas sekolah. Tempatkan komputer di ruang keluarga dan bukan di ruang pribadi. http://www.thegirlwhosplitinto5.com/ [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: Press Release AIMI terkait pemberitaan mengenai bakteri dalam susu formula
FYI.. Uci mamaKAvin+ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], "yeye_lucu" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear AFB-ers dan seluruh member AIMI, Berikut saya posting press release yang dikeluarkan oleh AIMI terkait dengan pemberitaan mengenai bakteri yang terdapat dalam susu formula. Press release ini sudah dikirimkan ke berbagai media dan menurut rencana, siang ini RCTI dan Trans TV akan meliput AIMI berkaitan dengan berita ini. Salam ASI YeYe Divisi Komunikasi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) www.aimi-asi.org [EMAIL PROTECTED] SIARAN PERS AIMI : Kembali ke ASI sebagai Nutrisi Terbaik untuk Bayi Ditengah maraknya berita mengenai bakteri Enterobacter Sakazakii yang mencemari berbagai produk susu formula dan makanan instan untuk bayi dan balita (yang hasil penelitiannya sebenar sudah dirampungkan oleh para peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan dilaporkan kepada BPOM sejak tahun 2006), Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menyerukan ajakan untuk kembali ke Air Susu Ibu (ASI) sebagai satu-satunya sumber nutrisi yang terlengkap dan terbaik untuk bayi dan balita. Ketua AIMI Mia Sutanto dalam siaran persnya mengatakan, bukti yang menguatkan pernyataan tersebut semakin tak terbantahkan. "Nutrisi dan kalori yang terkandung di dalam ASI sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, jadi tak perlu tambahan susu formula apapun" katanya di Jakarta, kemarin (26/2). ASI mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air garam dan gula yang semuanya sudah secara khusus dikomposisikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing bayi. Lebih lanjut Mia menjelaskan, ASI mengandung sel-sel hidup yang berperan sebagai zat anti infeksi dan imunitas alami untuk melindungi bayi dari berbagai ancaman penyakit. "Tentu sel-sel hidup ini tidak ada dalam produk susu formula." katanya. Oleh karena itu, "Bicara mengenai keunggulan ASI dibandingkan dengan susu formula sudah pasti sangat banyak, selain dari segi kandungan dan kecukupan nutrisi, kemudian faktor imunitas atau perlindungan tubuh, juga dari segi kedekatan ibu dan anak (bonding) yang tak akan tertandingi oleh apapun," tambahnya. Mia kemudian melanjutkan, AIMI akan secara konsisten terus menyerukan kepada seluruh ibu-ibu di Indonesia untuk kembali memberikan ASI kepada bayinya. "Jangan mempertaruhkan masa depan bayi-bayi Indonesia dengan tidak memberikan ASI, yang sudah terbukti merupakan makanan yang paling bagus, paling lengkap dan paling higienis untuk dikonsumsi oleh bayi." Memberikan ASI sebagai satu-satunya nutrisi terbaik untuk bayi, lanjut Mia, memang membutuhkan persiapan khusus sejak masa kehamilan. "Namun semua proses persiapan untuk memberikan ASI bisa dilakukan dengan mudah karena bekal utamanya hanyalah pengetahuan yang memadai dan pikiran positif dan niat si ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya serta dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar," jelasnya. Sesuai dengan rekomendasi WHO/UNICEF dan juga Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), untuk bayi harus diberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama dan kemudian dilanjutkan dengan MPASI (makanan pendamping ASI) yang berkualitas. ASI diteruskan hingga 2 tahun atau lebih sesuai dengan keinginan ibu dan bayi. Selanjutnya, karena ASI bisa memenuhi kebutuhan kalori sebesar 100% untuk bayi yang berusia 0-6 bulan, 70% untuk usia bayi 6-12 bulan dan 30% untuk usia anak diatas 12 bulan, maka pemberian susu tambahan setelah masa ASI Eksklusif juga tidak diperlukan. "Saat ini masih banyak ibu yang berpendapat bahwa setelah masa ASI Eksklusif pemberian susu formula untuk bayi diatas 6 bulan atau diatas 1 tahun menjadi kebutuhan wajib, padahal selama anak masih mendapatkan ASI hal tersebut tidak diperlukan," tandasnya. Mia kemudian menambahkan bahwa, apabila karena sesuatu hal orangtua memilih untuk memberikan susu formula kepada bayinya, ada 3 hal yang perlu diingat, "Susu formula bukanlah produk yang steril, tidak ada satupun susu formula yang komposisi dan kualitasnya mendekati ASI, dan pemberian susu formula bukannya tanpa resiko," tegasnya. AIMI juga sangat menyayangkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari bahwa temuan IPB ini merupakan salah satu bentuk perang produk. "Sangat tidak pada tempatnya Menteri Kesehatan yang seharusnya menyikapi temuan ini dengan arif dan mencermatinya secara positif, malah mengeluarkan pernyataan prematur yang cenderung bersifat defensif dan memihak pada produsen susu formula dengan mendiskriditkan temuan tersebut," tegas Mia. Seharusnya dalam kapasitasnya sebagai Menteri Kesehatan, tujuan utamanya adalah melindungi kepentingan masyarakat (bukan kepentingan pengusaha) dengan segera menindaklanjuti temuan tersebut dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mencegah timbulnya keresahan serta terjadinya kerugian yang lebih besar pada masyarakat. *** Contact Person AIMI: Mia Sutanto, Ketua [EMAIL PROTECTED] HP:
[balita-anda] Fwd: Artikel WHO Tentang Bakteri Enterobacter Sakazakii Pada Susu Formula
--- In [EMAIL PROTECTED], gendi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear All, Bagi yang ingin tahu lebih jauh soal bakteri Enterobacter Sakazakii di susu formula dan cara2 yg dianjurkan dalam menyiapkan susu formula, kebetulan ada teman kantor saya yang kirim bbrp artikel dalam bentuk PDF dibawah ini: [WHO] Questions and Answers on Enterobacter Sakazakii in Powdered Infant Formula [WHO] Guidelines for the safe preparation, storage and handling of powdered infant formula [WHO] How to prepare formula for bottle-feeding at home [WHO] How to prepare formula for cup-feeding at home [WHO] How to prepare powdered infant formula in care settings [WHO] Poster on preparing formula in care settings Artikel yg paling atas dibuat pada tahun 2004, tapi sangat tepat untuk diketahui sekarang. Anyway, walaupun diatas WHO memberitahu cara2 pemberian susu formula, ASI is still the best dan susu pasteurisasi/UHT is the second best untuk anak usia diatas 1 tahun. Bagi yang berminat, bisa browse ke: http://www.who.int/foodsafety/publications/micro/en/qa2.pdf http://www.fao.org/ag/agn/agns/jemra_riskassessment_enterobacter_docs_en.asp Bagi yg ingin minta kesaya, mohon permintaan disampaikan via JAPRI agar tidak mengganggu milis. Permintaan via milis TIDAK akan dilayani. Pengiriman artikel via JAPRI akan dilakukan menjelang makan siang dan sore hari. Saya posting artikel tentang Enterobacter Sakazakii dibawah yah. Selamat membaca. Regards, Gendi J - Father of 2 Version 4 13 February 2004 Questions and Answers on Enterobacter sakazakii in powdered infant formula 1. What is Enterobacter sakazakii? What diseases can the bacteria cause? Enterobacter sakazakii is a bacterium belonging to the family Enterobacteriaceae, which contains a number of bacterial species found in the human and animal gut and the environment. The microorganism has been implicated in outbreaks causing meningitis or enteritis, especially in infants. In the few outbreaks reported 20% to >50% of the infants who contracted the disease died. For survivors, severe lasting complications can result including neurological disorders. The outcome related to adult disease seems to be significantly milder. 2. Where does the bacterium come from? Does it also exist in the human gut? The natural habitat of Enterobacter sakazakii is not well understood. The bacterium can be detected in the gut of healthy humans, most probably as an intermittent guest. It can also be found in the gut of animals as well as in the environment. 3. How does infant formula get contaminated with Enterobacter sakazakii? Can other foods also be contaminated? Basically there are three routes by which Enterobacter sakazakii can enter infant formula: a) through the raw material used for producing the formula; b) through contamination of the formula or other dry ingredients after pasteurization; and c) through contamination of the formula as it is being reconstituted by the caregiver just prior to feeding. Enterobacter sakazakii has been detected in other types of food, but only powdered infant formula has been linked to outbreaks of disease. 4. Which are the main groups at risk? Enterobacter sakazakii has caused disease in all age groups. From the age distribution of reported cases it is deduced that infants (children less than 1 year old) are at particular risk. Among infants those at greatest risk for Enterobacter sakazakii infection are neonates (first 28 days), particularly pre-term infants, low birth weight infants or immunocompromised infants. Infants of HIV-positive mothers are also at risk both because they may specifically require infant formula and may be more susceptible to infection. This, and low birth weight, may be of particular concern for some developing countries, where the proportion of such infants is higher than in developed countries (see also Q10). 5. How can this risk be minimized/reduced? The recent expert meeting recommended that caregivers to infants, particularly those at high risk (see Q 4.), should be regularly alerted to the fact that powdered infant formula is not a sterile product. In situations where the mother cannot breastfeed, or chooses not to breastfeed for any reason, caregivers should use, whenever possible and feasible, commercially sterile liquid formula or include a decontamination step in the preparation of powdered infant formula (such as reconstituting with boiling water or heating reconstituted formula)2. A preliminary risk assessment further indicated that reduced holding (time between rehydration of the formula and consumption) and feeding times for the reconstituted formula decrease the risk of infecting infants. A combination of control measures would have the greatest impact on reducing the risk. With current technology it seems not to be possible to produce sterile powdered infant formula. However, recommendations are being made to the industry on how they can improve the safety of powdered infant formula. 6. Are there international stan
[balita-anda] Fwd: Berita Sufor & Makanan Bayi yang tercemar di RCTI
FYI y Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], "Putri Tambunan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Moms, Tadi aku ketemu sepupu-ku yang kerja di RCTI, beliau bilang nanti di Seputar Indonesia sore (17.30 atau 18.30, aku lupa..) akan dibahas lebih dalam mengenai berita mengenai sufor dan makanan bayi yang tercemar. Jadi, harap para moms nonton yaa biar kita tau lebih lanjut mengenai hal ini. (sedih dehh dengernya, ko yaa tega tetep dipasarin padahal sangat berbahaya untuk penerus bangsa tapi ada seneng nya juga, akhirnya mata Indonesia terbuka juga dengan negatifnya sufor) -- Putri Tambunan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Email: [EMAIL PROTECTED] Website: www.aimi-asi.org "Menyusui: Anak Sehat, Keluarga Bahagia" AIMI adalah organisasi nirlaba yang berbasis kelompok sesama ibu menyusui dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, informasi tentang ASI & prosentase ibu menyusui di Indonesia. [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: Hati2 Susu Formula!!! was susu lokal terkontaminasi
artikel lagi nih... jd sabar yaaa nunggu keputusan lebih lanjut dr yg berwenang.. Uci mamaKAvin+ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], "yelsandra" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=13292 lebih lengkapnya ini neh: IPB Temukan Bakteri Dalam Produk Susu Bayi JAKARTA, (PR).- Pemerintah diminta segera menarik produk susu formula dan bubur bayi yang tercemar bakteri Enterobacter sakazakii. "Masalah bakteri, konsumen tidak bisa melihatnya. Mereka baru merasakan apabila sudah terkena dampaknya. Oleh sebab itu, lebih baik bahan makanan yang tercemar harus ditarik dari pasaran," kata Ketua YLKI Husna Zahir yang dikutip okezone, Minggu (24/2). Husna mengatakan, penarikan produk itu perlu dilakukan sambil menunggu hasil keputusan yang diambil pemerintah terkait dengan temuan itu. "Sambil menunggu tim gabungan bekerja, pemerintah bisa menarik produk yang tercemar, sehingga konsumen tidak dirugikan," katanya. Hal itu dikemukakan Husna terkait penemuan para peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) mengenai adanya Enterobacter sakazakii dalam susu formula anak-anak dan bubur bayi. Bakteri jenis ini bisa menyebabkan radang selaput otak. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 74 sampel susu formula, 13,5 persen di antaranya mengandung bakteri beracun. Tiga dari 46 sampel bubur susu bayi juga tercemar bakteri itu. "Awalnya kami hanya ingin meneliti penyebab diare pada bayi, tapi saya malah kaget dengan ditemukannya Enterobacter sakazakii, bukan bakteri Escherichia coli yang sering ditemukan itu," kata Ketua Tim Peneliti IPB, Sri Estuningsih, yang juga seorang ahli susu sapi dan makanan anak. Menurut dia, bakteri Enterobacter sakazakii sangat membahayakan. Selain bisa menyebabkan radang selaput otak, bakteri itu juga bisa menyebabkan radang usus dan peradangan jaringan di seluruh tubuh. "Apalagi, susu formula dan bubur bayi banyak diberikan kepada anak usia di bawah satu tahun. Ini sangat membahayakan," katanya. Penelitian ini dilakukan sejak tahun 2003 dan terus disempurnakan, sebelum akhirnya dipublikasikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Namun, dengan alasan Badan POM tidak memiliki kewenangan, penelitian baru ditindaklanjuti dalam pertemuan dengan lembaga terkait, Sabtu (23/2). Dijelaskan Sri, temuan bakteri Enterobacter sakazakii pada susu formula dan bubur bayi itu baru ditindaklanjuti oleh pemerintah, dengan membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus itu. "Kami, (Sabtu) kemarin telah melakukan rapat dengan lembaga terkait di Kantor Departemen Pertanian untuk membahas temuan kami," katanya. Menurut dia, berdasarkan hasil pertemuan itu diputuskan pembentukan tim gabungan yang berasal dari Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian, Badan POM, dan tim peneliti IPB yang melakukan penelitian tersebut. "Nantinya, masing-masing tim akan bekerja sesuai dengan kapasitasnya," tuturnya. Departemen Kesehatan, misalnya, akan meneliti tentang proses pembuatannya. Departemen Pertanian pada bahan dasarnya, dan Badan POM akan melakukan pendekatan kepada produsen. "Setelah tim gabungan ini bekerja, nanti akan ditentukan langkah konkretnya," ujar Sri. Umumkan segera Sementara itu, masyarakat meminta agar pemerintah atau Balai Besar POM Bandung segera melakukan penelusuran seputar masalah susu formula dan bubur bayi yang ditengarai mengandung Enterobacter sakazakii. Hal itu diperlukan agar masyarakat terhindar dari efek yang tidak diinginkan. "Tetapi yang lebih penting, pemerintah segera mengumumkan nama susu formula dan bubur bayi yang bermasalah, agar masyarakat bisa menghindari produk beracun tersebut," ujar Dewi, ibu dari dua anak di daerah Pasteur yang mengaku mengetahui hal itu dari internet. Ketika "PR" meminta konfirmasi seputar masalah tersebut ke Balai Besar POM di Bandung, mereka menyatakan belum menerima informasi seputar masalah tersebut dari Badan POM. "Saya juga malah baru mengetahui masalah tersebut dari salah satu media elektronik siang tadi," ujar Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Balai Besar POM Bandung, Dra. Siti Nuraniyah kepada "PR", Minggu (24/2). "Biasanya, jika ada masalah yang harus ditindaklanjuti, Balai Besar POM Bandung menerima faksimile, dan dari sana baru kita bisa melakukan tindakan selanjutnya, sesuai dengan tugas yang diberikan. Tapi sejak Jumat kemarin, kami tidak menerima surat apa pun," katanya. (A-34/A-62)*** --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: [REPOST] Kapan Harus Menghubungi Dokter
FyI yaaa Rgds, UcimamaKavin+ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], "TristaNathan Amadeo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: selamat pagi semua... mau repost tulisan yang ada di files yahoogroups. buat yang baru pertama kali baca... semoga berguna ya... buat yang udah berkali2 menerima... semoga semakin mantap dg apa yang 'diyakini' dan dijalani selama ini : salam sehat, -ria- *KAPAN HARUS MENGHUBUNGI DOKTER* *DEMAM:* Pada umumnya, demam tidak membahayakan, namun demikian, ada beberapa kondisi dimana orang tua harus waspada. Pada bayi misalnya, semakin muda usianya, orang tua harus harus semakin waspada. Tengok patokan umum di bawah ini; - pada bayi yang lebih tua (usia 6 bulan atau lebih), kita baru menghubungi dokter bila suhunya mendekati 40�C. - Pada bayi yang lebih muda, dianjurkanuntuk menghubungi dokter bila suhunya 38�C atau lebih. - Bila bayi berusia < 3 bulan dengan suhu tubuh � 38�C - Bila bayi berusia 3 - 6 bulan dengan suhu tubuh � 38.5�C - Bayi dan anak berusia > 6 bulan, dengan suhu tubuh � 40�C Selain tingginya suhu tubuh, dokter juga perlu dihubungi pada beberapakondisi berikut ini: - Apabila kondisi anak memburuk - Demam sudah berlangsung 72 jam - Susah minum atau tidak mau minum atau sudah mengalami dehidrasi - Rewel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan - Tidur terus menerus, lemas dan sulit dibangunkan (lethargic) - Kejang atau kaku kuduk leher - Sakit kepala hebat yang menetap - Sesak napas - Muntah, diare terus-menerus *SELESMA:* - Demam lebih dari 72 jam - Batuk lebih dari satu minggu; atau batuk hebat dengan muntah-muntah. - Rewel dan letargi - Sesak napas atau tampak kebiruian sekitar bibir dan mulut - Jarang buang air kecil (lihat dehidrasi) atau tidak mau minum - Dahak ada darahnya - "Ingus" hijau kental lebih dari 2 minggu *BATUK:* - Mengalami kesulitan bernapas atau bernapas dengan sekuat tenaga (otot-otot pernapasan tambahan ikut dikerahkan sehingga tampak otot-otot di sela-sela iga tertarik ke dalam, otot di atas belikat juga tertarik ke dalam, napas cuping hidung); - Kebiruan di bibir, lidah atau wajah; - Demam tinggi terutama bila tidak ada batuk pilek; sedangkan pada bayi berusia kurang dari 3 bulan, dokter harus tetap dihubungi (tanpa memandang tingginya demam); - Bayi berusia < 3 bulan yang terbatuk-batuk selama beberapa jam; - Bila terdengar suara whooping saat bernapas sesudah terbatuk; - Bila batuk ada darahnya (kecuali bila anak baru saja mengalami mimisan,maka biasanya darah di batuknya tidak perlu dikhawatirkan); *DIARE:* - Popoknya tidak basah selama 8 jam, serta tanda-tanda dehidrasi yang sudah dikemukakan di atas. - Demam tinggi. - Tinjanya berdarah. - Mengantuk luar biasa, lemas, sulit dibangunkan. - Bila anaknya mengalami diare kronis. *INFEKSI TELINGA:* Bawa anak ke dokter bila anda mencurigai adanya otitis media. Namun harap diingat, dokter tidak otomatis akan memberikan antibiotika setiap kali telinga anak terlihat merah. - Bayi dan anak kecil berisiko untuk kerap terkena infeksi telinga - Otitis media tidak selalu harus diobati dengan antibiotika - Untuk beberapa lama (sampai dengan 3 bulan) sesudah otitis media, akan terdapat cairan di rongga telinga tengah. Ini merupakan kondisi yang normal dan tidak membutuhkan pengobatan apapun. *MUNTAH:* Muntah yang tidak disertai dengan gejala lain dan tidak berulang, biasanya bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Bawa segera anak ke rumah sakit bila: - Muntah kehijauan. - Sakit perut selama 6 jam. - Bintik-bintik merah muda/keunguan yang tidak hilang saat ditekan. Hubungi dokter bila anak menunjukkan gejala berikut: - Bayi muntah-muntah selama 6 jam terakhir atau anak selama 12 jam - Apabila bayi menunjukkan gejala dehidrasi (ubun-ubun besar cekung (bayi), matanya cekung, bibir kering; buang air kecil sedikit dan berwarna lebih tua dari biasanya; elastisitas kulit menurun. - Tidak mau minum. - Mengantuk luar biasa dan rewel. * * * * * * * * * * * * [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: [sharing] breastfeeding mom went abroad
--- In [EMAIL PROTECTED], Lita M Winarko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear Moms, pengin sharing pengalaman tugas ke luar negeri kemaren nih. moga2 bisa bermanfaat buat yang lain Sebelum pergi segala macam informasi dan peralatan perang sudah disiapkan, termasuk aturan mengenai membawa bahan cair tidak boleh lebih dari 100 ml dan botolnya juga harus sesuai, maksimum 10 x 100 ml dan harus ditaruh di kantong plastik transparan terus terang aturan ini yang paling saya kuatirkan karena perjalanan saya cukup lama dan tidak mungkin saya tidak memerah okay, lets start the story... Day 1 - hari keberangkatan Pesawat saya cathay, berangkat dari jakarta ke hongkong pukul 9:15 Waktu check in, masuk ke pesawat tidak ada masalah karena botol susu yang saya bawa masih belum ada isinya. Saya sengaja membawa cooler bag yang kecil sehingga lebih mudah dibawa dan ditenteng. Untuk pulangnya saya sudah siapkan 2 cooler bag besar yang nantinya akan berisi ASIP beku dan masuk ke bagasi... Sampai di pesawat dan selama perjalanan, masih kurang pede untuk memerah di toilet, setelah menikmati film di pesawat, akhirnya saya putuskan untuk memerah di toilet pesawat, kurang lebih pukul 13:00, tidak ada masalah apapun, toiletnya bersih, tissue, air dan sabun tersedia, Jadi saya tinggal duduk di toilet dan mulai kegiatan memerah Kurang lebih pukul 15:00, pesawat mendarat di Hongkong dan saya harus pindah pesawat untuk melanjutkan perjalanan ke Manila ternyata sewaktu mau masuk ke terminal keberangkatan ada pengecheckan lagi dan agak membuat saya kuatir karena botol sudah terisi susu. waktu di tempat pengecheckan, saya buka cooler bag saya dan saya bilang bahwa ini breastmilk, petugasnya (kebetulan cewek) agak bingung dan tanya di mana bayi sayaakhirnya saya jelasin bahwa itu adalah bayi saya tidak ikut dg saya dan itu adalah breastmilk yang saya pompa, dan puji Tuhan, dia mengerti.lolos lah 150 ml-an ASIP saya hehehehe... Saya juga sempat memerah di toilet pesawat yang menuju Manila, karena kalau saya tunggu nyampe di Manila baru memerah pasti akan lebih repot dan belum tentu ada waktu. jadi dalam 2 jam perjalanan ke Manila, 30 menit-an saya pakai untuk memerah Sampai di Manila kurang lebih pukul 19:00 dan saya segera ke hotel, ternyata di sana, saya (dan rekan-rekan) sudah ditunggu dan diajak makan malam bersamauntung saya sudah memerah klo ga bisa bengkak bin keras tuh PD Day 2 - training hari pertama Ternyata di hotel tempat saya menginap diperbolehkan untuk tetap menyalakan listrik selama pergi/tidak di kamar, jadi saya tidak perlu menitipkan ASIP saya di kulkas hotel, saya simpan saja di kulkas kamar dan dibiarkan membeku. Pagi-pagi sebelum sarapan dan mandi saya perah dulu, kemudian masuk kulkas Setelah sarapan, jemputan kami datang dan kamipun berangkat ke tempat trainingternyata oh ternyata cooler bag saya dan tidak mungkin kembali ke hotel untuk ambil cooler bag Okelah, saya sudah berpikir untuk memerah dan membuang ASI sayasedih banget, ga rela banget...tapi apa boleh buat, klo ga ada cooler bag dan ga ada botol, mau ditaruh di mana Pada waktu makan siang, PD sudah mulai mengeras dan saya pergi ke toilet untuk memerah dan membuang ASI saya, tiba-tiba saya teringat bahwa saya bawa botol air mineral di tas saya. Akhirnya saya buru-buru keluar dari toilet ambil botol tersebut, minum airnya (ga bsa abis,sisanya saya buang) dan saya tampung ASI saya disitupuji Tuhan, saya tidak jadi membuang ASIP saya masalah berikutnya dimana harus disimpan, saya kan ga bawa cooler bag akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya ke suplier saya (bapak-bapak) apakah mereka ada kulkas dan saya jelaskan bahwa saya harus simpan ASI saya di kulkas dan ternyatabapak tersebut sangat membantu dengan menyimpankan ASIP saya di kulkas pribadi manager pembelian dia. wahhh, Tuhan baik sekali pada saya sekali lagi saya bersyukur ASIP saya bisa disimpan di freezer lagi Waktu makan malam, saya juga sempatkan untuk memerah ASI dan sekali ini saya bawa pulang ASIP saya karena waktu antara memerah dan kembali ke hotel kurang lebih 2-3 jam dan berdasarkan teori ASIP bisa disimpan di udara terbuka sampai 4-6 jam bahkan lebih tergantung tempatnya Jadi begitu sampai di hotel, saya langsung simpan ASIP saya di kulkas Day 3 - training hari kedua yang pasti cooler bag dibawadan jadwal makan siang tetap jadi jadwal memerah tidak ada yang istimewa kecuali saya bisa membawa pulang ASIP beku say yang disimpan di kulkas karena ini hari terakhir di manila, maka big boss mengajak kami nongkrong di bar dan kami baru bisa balik ke hotel jam 12 malam dan karena keesokan harinya kami harus berangkat jam 4 pagi ke bandara maka malam itu, saya nyaris tidak tidur karena masih harus memerah, beres-beres, termasuk menyelamatkan ASIP beku untuk dibawa pulang ke Jakarta Day 4 - pulang ke Indo Pukul 3.30 sudah terbangun, jadi total cuma bisa tidur 1 jam, itupun tidak bisa nyenya
[balita-anda] Fwd: [info] larangan FDA utk pemberian obat batuk dan demam bagi anak-anak di b
--- In [EMAIL PROTECTED], "herninta pramitasari" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear mommies, For your info Best regards, Mita Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food Drug Adminstration) mengeluarkan larangan pemberian obat batuk dan demam untuk anak-anak di bawah dua tahun. Penyebabnya, pemberian obat demam dan obat batuk untuk anak di bawah dua tahun bisa menyebabkan kematian, jantung berdebar sangat cepat, gangguan metabolisme, dan sawan. Gangguan metabolisme itu antara lain sulitnya anak buang air besar dan anak gampang berkeringat. ''Kami sangat merekomendasikan agar obat-obatan untuk batuk dan demam tidak diberikan kepada bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun. Sebab ada potensi efek samping yang sangat serius, '' kata Dr Charles Ganley Kepala FDA dalam keterangannya di Washington, Amerika Serikat, kemarin. Ia menambahkan obat-obatan tersebut ternyata tidak aman atau tidak efektif bagi anak-anak di bawah umur dua tahun. Pada umumnya obat itu hanya untuk mengurangi gejala, bukan menyembuhkan demam. Oleh sebab itu penyakit batuk dan demam sering kali kambuh apabila obat tersebut telah habis. Kemudian dokter akan memberikan obat yang lain meski kandungan dari obat itu sama. Di samping itu, lanjut Ganley, masyarakat sering berganti-ganti obat apabila obat yang diberikan kepada anak tidak mujarab. ''Padahal kandungan obatnya itu sama, tapi masyarakat kurang yakin dan ganti ini itu. Selain itu meski di dalam obat sudah ada takaran yang dianjurkan, masih banyak orang tua yang memberikan dengan dosis tidak sama. Lebih dari ukuran yang diberikan.'' Alasannya, lanjut Ganley, agar anak langsung sembuh dari sakit. Padahal tindakan semacam itu sangat berbahaya. Namun kasus semacam itu banyak dijumpai di masyarakat. Ia mengusulkan agar orang tua selalu menanyakan obat yang diberikan kepada anaknya, termasuk efek samping. Apabila anak usia dua tahun ke bawah mengalami batuk dan demam, harus mendapat pengawasan dokter, tidak boleh melakukan tindakan sendiri dengan memberikan obat antidemam dan obat batuk yang mudah dibeli di toko obat. Pernyataan itu juga mendapat dukungan dari American Academy of Pediatric, sebuah asosiasi dokter anak di Amerika. ''Sebab metabolisme anak berbeda dengan orang dewasa. Reaksi pengobatan anak dengan dewasa juga berbeda. Dan sering kali hal ini tidak diantisipasi,'' demikian bunyi pernyataan American Academy of Pediatric. Ada pula yang memberikan pendapat, pemberian ASI, makanan bergizi, dan istirahat, bisa mengatasi demam dan batuk. FDA hingga kini belum memutuskan apakah akan mengeluarkan seruan untuk menarik seluruh obat demam dan batuk yang diperuntukkan bagi anak-anak. Padahal faktanya, obat demam dan batuk untuk bayi dan balita beredar cukup luas dan telah lama dikonsumsi. *Kecewa* Kelompok ahli kesehatan anak itu juga menyatakan dari hasil kajian yang mereka lakukan menunjukkan obat batuk dan demam ternyata tidak terbukti mampu menyembuhkan penyakit anak-anak di bawah usia enam tahun. Pernyataan FDA itu telah mengecewakan sejumlah organisasi riset di Amerika Serikat. Pasalnya pernyataan FDA yang biasanya menjadi anutan masyarakat internasional, justru memberikan laporannya terlambat. Diana Zuckerman, Presiden National Research Center for Women & Families mengatakan jutaan anak di dunia telah mengonsumsi obat batuk dan demam. ''Dan selama ini tidak pernah ada peringatan di dalam kemasan yang bertuliskan tidak diperuntukkan bagi anak-anak di bawah dua tahun. Sebaliknya The Consumer Healthcare Products Association (CHPA) yang mendesak FDA untuk melawan produsen obat untuk anak. *MEDIA INDONESIA, Selasa 22 Januari 2008, hal. 5, judul "Obat Demam Anak Berbahaya* [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: Perlekatan Kunci Sukses Menyusui
FYI, buat yg lagi hamil n siap2 mnyusui.. buat busui ok jugaaa... Uci mamaKavin+ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], Andi Fatmawati <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Perlekatan, Kunci Sukses Menyusui Sumber: Mother And Baby Sun, 07 Oct 2007 09:00:00 WIB Bagi ibu yang sedang menyusui, selain ketenangan psikis, perlekatan juga salah satu kunci keberhasilan pemberian ASI atau menyusui. Perlekatan yang baik kala menyusui akan menghindari masalah pada payudara. Ingat, saat menyusui lidah bayi bergerak bergelombang (memeras) dan mendorong ASI dari gudang ASI ke dalam mulut. Perlekatan yang baik adalah dagu bayi menempel pada payudara Ibu. Mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah bayi berputar ke bawah, dan sebagian besar daerah areola payudara masuk ke mulut bayi. Dengan cara itu, maka kelenjar-kelenjar susu akan bekerja sempurna mengalirkan ASI. Bila bayi menyusu hanya mengisap bagian puting maka terjadi perlekatan yang salah. Isapan seperti itu tentu saja tidak memaksimalkan keluarnya ASI atau ASI keluar tidak lancar. Selain itu, karena perlekatan yang salah bisa memunculkan masalah di sekitar payudara terutama di daerah puting, seperti nyeri dan lecet. Sebenarnya, ada beberapa penyebab dari perlekatan yang buruk seperti faktor Ibu yang belum berpengalaman. Penyebab kurang pengalaman dari Ibu bisa saja karena baru memiliki satu anak atau bayi sudah terkena susu botol. Faktor lainnya bisa juga karena fungsi tidak sempurna, misalnya bayi terlalu kecil, payudara kaku, payudara penuh, dan mulai pemberian Asi pada bayi terlambat. Perlekatan tidak berhasil bisa jadi karena petugas kesehatan yang tidak terlatih. Faktor pemakaian botol saat menyusui bayi juga menjadi penyebab perlekatan buruk. Artinya, bayi sebelum dikenalkan ASI sudah diperkenalkan terlebih dahulu dengan susu formula. Atau bisa juga bayi sebelum tiba waktunya diberi makanan pendamping ASI, sudah diberikan terlebih dahulu. Perlekatan buruk bisa juga terjadi karena faktor pendukung bagi ibu yang melahirkan tidak ada. Misalkan keluarga kurang mendukung. Karena itu dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan teutama dari suami. Peran suami dan keluarga terhadap pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif sangat besar. ASI diproduksi di Alveoli, bila ASI habis maka alveoli akan segera memproduksi lagi. Alveoli berbentuk bulat dan bergerombol seperti buah anggur. Alveoli dikelilingi otot yang disebut myoepithel. Otot inilah yang memompa ASI keluar dari alveoli menuju tempat penyimpanan ASI. Kerja myoepithel sangat tergantung pada hormon oksitosin yang dikirim otak. Jika oksitosin keluar, otot pun bekerja. Oksitosin bisa keluar jika ibu merasa tenang dan disayang oleh suami serta mendapat dukungan dari orang-orang di sekelilingnya. Dan di sinilah suami memegang peranan penting. Dengan memperlihatkan kasih sayang dan perhatian terhadap ibu dan bayi. Peran suami dalam proses tersebut akan memberi motivasi ibu untuk menyusui. Suami dapat berperan dalam menyukseskan ASI eksklusif dengan tak hanya menjadi pengamat pasif. Akan tetapi, ia juga dengan aktif memberikan bantuan praktis misalnya, jika bayi ingin menyusu, ayah yang menggendong untuk diserahkan kepada ibu. Dengan begitu terjadi sebuah ritual kecil yang melibatkan ketiganya. Suami juga bisa ikut berperan menyendawakan bayi setelah diberi ASI, mengganti popok, menggendong, menenangkan bayi yang menangis, membawa bayi untuk berjemur dan berjalan-jalan, juga membantu pekerjaan rumah lainnya. Dengan melakukan hal-hal tersebut, seorang ibu akan merasa tenang dan mendapat dukungan dari suami. Kesuksesan dalam menyusui juga didukung oleh posisi menyusui Ibu yang benar. Posisi tubuh dan cara memegang bayi, membuat lbu dan bayi sama-sama nyaman. Karena itu tidak ada salahnya bila para ibu juga memahami posisi menyusui. Posisi menggendong Baringkan si kecil dalam posisi menyamping. Sebagian muka, perut dan lututnya menempel pada dada dan perut Anda. Selipkan tangan bayi lainnya di bawah lengan Anda biar bebas bergerak-gerak. Ini posisi menyusui paling favorit sepanjang zaman. Posisi menggendong silang Sangga kepala bayi dengan telapak tangan. Kepala, bahu dan perutnya menghadap Anda. Jika Anda menyusui dengan payudara kiri, pegang si kecil dengan tangan kanan. Tempelkan mulutnya ke puting susu dengan ibu jari, sedangkan lengan Anda di belakang kepalanya. Posisi ini bisa jadi pilihan jika payudara Anda terlalu besar bagi mulut mungilnya. Posisi tidur bersisian Ganjal kepala, bahu dan kedua lutut Anda dengan bantal. Dengan begitu, punggung dan panggul Anda dalam garis lurus. Sambil tidur berhadapan, bantu mulutnya mendekat pada puting susu. Biar nyaman, ganjal kepala bayi dengan bantal juga. Posisi ini bisa dilakukan jika Anda belum bisa duduk enak atau seusai operasi Caesar. Posisi menyangga kepala Sangga kepala, leher, dan bahu si kecil dengan telapak tangan Anda, sedangkan tubuhnya diletakkan di bawah tangan Anda. Mukanya menghadap Anda. Biar nyaman, ganjal tangan Anda dengan banta
[balita-anda] Fwd: Perubahan lokasi Kelas Edukasi AIMI : MPASI Dasar untuk Bayi 6-9 bulan
Ay yg mau belajarrc masak MPASI... uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], "yeye_lucu" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear Moms, Ada perubahan lokasi untuk Kelas Edukasi AIMI, mohon perhatiannya, terutama bagi yang udah daftar. Yang belum daftar, masih ditunggu loohh!!Buruan yaaa..tempat terbatas. Thanks all! YeYe = Jaman sekarang ini segala sesuatu lebih disukai dengan cara instant, tetapi tidak untuk makanan anak-anak contohnya saja Makanan Pendamping ASI (MPASI). MPASI lebih higienis, sehat dan bergizi apabila diolah sendiri oleh kita (MPASI home made). Tapi bagaimana kah mengolahnya? Dan apa sajakah yang harus dipersiapkan? Temukan jawabannya pada Kelas Edukasi AIMI mengenai MPASI Dasar. Hari/tanggal: Sabtu, 8 Desember 2007 Pukul : 09.00 - 11.00 WIB Lokasi : Moms&I, Jl. Kemang Raya 18C, Jakarta Selatan Topik yang akan dibahas pada kelas edukasi MPASI kali ini adalah MPASI awal (6-9 bln) antara lain: -Teori dasar MPASI -Bubur susu, puree buah dan sayur -Tips traveling Pembicara : *Irarosa Ardhi *Clodi *Euis Sunarsih Para peserta kelas ini juga dapat menyaksikan demo masak yang akan dipraktekan oleh Ibu-Ibu AIMI. Biaya Keikutsertaan Kelas Edukasi MPASI: - Rp. 100.000/pax (umum) atau Rp. 90.000/pax (anggota AIMI) - Rp. 180.000/ couple (umum) atau Rp. 160.000/couple (anggota AIMI) Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi: Putri ([EMAIL PROTECTED] atau 08111 909060). Daftar segera ya..karena tempat terbatas. Untuk informasi mohon jangan mereply message ini dan diharap langsung menghubungi Contact Person AIMI untuk pendaftaran kelas edukasi. Salam ASI dan MPASI home made! YeYe Divisi Komunikasi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) [EMAIL PROTECTED] www.aimi-asi.org Menyusui: Anak Sehat, Keluarga Bahagia AIMI adalah organisasi nirlaba yang berbasis kelompok sesama ibu menyusui dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, informasi tentang ASI & prosentase ibu menyusui di Indonesia. --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: Kelas Edukasi AIMI: Breastfeeding Tips for Working Moms, 11/24/2007, 9:00
FYI yaaa Rgds, Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote: Reminder from: asiforbaby Yahoo! Group http://groups.yahoo.com/group/asiforbaby/cal Kelas Edukasi AIMI: Breastfeeding Tips for Working Moms Saturday November 24, 2007 9:00 am - 11:30 am (The next reminder for this event will be sent in 2 days, 3 minutes.) Location: Mom's & I, Jl. Kemang Raya 18C, Jakarta Selatan Notes: Dear moms, Ibu-ibu menyusui yang juga bekerja diluar rumah perlu diberikan dukungan penuh supaya tetap dapat menyusui, minimal secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayinya. Untuk ini, perlu diberikan informasi, dukungan serta pelatihan secara khusus mengenai beberapa topik yang dapat membantu dalam pencapaian target tersebut, seperti: (1) mempertahankan dan meningkatkan supply ASI, (2) teknik memijat payudara, (3) teknik memerah dan memompa ASI, (4) berbagai metode penyimpanan ASI perah, (5) berbagai metode pemberian ASI perah, dan (6) hak ibu bekerja untuk tetap dapat memberikan ASI kepada bayinya. Para peserta kelas ini juga akan menonton video tutorial memerah ASI dengan tangan, belajar pijat untuk melancarkan ASI serta mendengarkan presentasi penggunaan breastpump oleh Medela. Biaya Keikutsertaan Kelas Edukasi ASI: - Rp. 100.000/pax (umum) atau Rp. 90.000/pax (anggota AIMI) - Rp. 180.000/ couple (umum) atau Rp. 160.000/couple (anggota AIMI) Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi: Dewi Indira ([EMAIL PROTECTED] / 0816102708) atau Putri ([EMAIL PROTECTED] / 08111909060). Tempat terbatas! C u there moms! Salam ASI! Mia All Rights Reserved Copyright � 2007 Yahoo! Inc. http://www.yahoo.com Privacy Policy: http://privacy.yahoo.com/privacy/us Terms of Service: http://docs.yahoo.com/info/terms/ --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: [KLASI] Bincang ASI Bersama Para Dokter
Just info y Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], "KLASI YOP" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear SPs, Air Susu Ibu ("ASI") adalah anugerah yang terindah dari Maha Pencipta, yang secara alamiah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan ibu dan bayi. Pemberian ASI, makanan terbaik bayi, tak jarang mengalami berbagai rintangan, antara lain kurangnya dukungan dari lingkungan termasuk di dalamnya Tenaga Kesehatan. Berangkat dari permintaan beberapa Dokter kepada KLASI untuk menyelenggarakan Sarasehan ASI bagi Tenaga Kesehatan, dan menyadari pentingnya peranan Tenaga Kesehatan dalam memberikan dukungan nyata untuk suksesnya pemberian ASI Ekslusif, dengan segala kerendahan hati, YOP mengadakan "Bincang- Bincang ASI bersama Para Dokter" Bincang ASI ini akan mengupas tuntas 1.. Tehnik Inisiasi Menyusu Dini, 2.. Tehnik Memerah, Memberikan dan Menyimpan ASI 3.. Masalah seputar Menyusui, 4.. Kode Etik Pemasaran SUSU Pengganti ASI 5.. Penggunaan Obat Secara Rasional Bincang-Bincang tersebut akan diselenggarakan pada: Minggu, 25 November 2007 Markas SEHAT Yayasan Orang Tua Peduli Komplek PWR, Jalan Taman Margasatwa Nomor 60 Jakarta Selatan Bincang ASI ini terbuka bagi Tenaga Kesehatan dan Dokter yang tergabung dalam mailing list SEHAT dan berminat menjadi peserta. untuk itu silakan mengisi dan mengirimkan formulir pendaftaran di bawah ini ke [EMAIL PROTECTED] dengan subject "Bincang ASI" Peserta akan dikenakan biaya sebesar Rp.25.000 sebagai pengganti DVD/CD, Berbagai Artikel dan Penelitian ASI, Penganan dan Makan Siang Formulir Pendaftaran Kelas ASI Nama Lengkap : _ Alamat : __ Nomor telepon/HP yang mudah dihubungi: ___ Email yang aktif di gunakan: _ Keep learning, keep breastfeeding KLASI - YOP (Tim ASI YOP) =Luluk Lely Soraya I - Ade Novita - Vida Parady - Esthetika Wulandari - Caecilia Pudjiastuti - Anita S Putra= --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: Breastfeeding Club Gathering AIMI dan Majalah Parents Guide - 17 November
Just FYI, uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], "Nia Umar" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear asiforbabiers, AIMI bekerjasama dengan Majalah Parents Guide akan menyelenggarakan Breastfeeding Club Gathering dengan tema: Breastfeeding Basic, pada: Hari/Tanggal: Sabtu/17 November 2007 Jam: 09.00 - 12.00 Tempat: House of Millenia. Jl. Taman Ubud no.3 Kuningan Tiket: Rp 30.000,- per orang adapun topik yang akan dibahas adalah sebagai berikut: 1. Pemutaran video IMD 2. Mengapa ASI? 3. Manfaat ASI bagi Ibu dan Bayi 4. Kunci keberhasilan menyusui 5. Penjelasan mengenai posisi menyusui bayi 6. Menonton cuplikan breastfeeding video dr. Jack Newman (pakar ASI dari Canada) 7. tanya jawab dan tentunya kuis berhadiah Tempat terbatas! Untuk informasi dan konfirmasi tiket bisa menghubungi: Emma(Parents Guide) di no: 7040-8785, 527-7302, 5256792, atau email: [EMAIL PROTECTED] Acara ini terselenggara berkat dukungan penuh AIMI dan majalah Parents Guide. Salam ASI, -- Nia Umar Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) [EMAIL PROTECTED] www.aimi-asi.org Menyusui: Anak Sehat, Keluarga Bahagia AIMI adalah organisasi nirlaba yang berbasis kelompok sesama ibu menyusui dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, informasi tentang ASI & prosentase ibu menyusui di Indonesia. [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: [asiforbaby] Amazing story : sukses ASIX kembar enam
Yuh buat tambahan support nih... go ASI gooo!! --- Moms, ada yang nonton Oprah show hari ini? (selasa, 16 Okt) Tamu yang hadir istimewa (menurut saya). Seorang perempuan Afro-Amerika melahirkan bayi kembar enam. Yang mengagumkan dia berhasil memberikan ASIX penuh 6 bulan untuk ke-6 putra-putrinya itu. Pas ditanya sama Oprah "how did you do it?", dia jawab "dengan banyak mengeluh dan dengan bantuan alam" ^_^ Katanya, selama 6 bulan dia memompa dan menampung 50-60 botol ASI setiap hari. Jadi selama 6 bulan anak-anaknya cuma minum ASI dan ga pernah kurang. Menurut saya, cerita ini sangat inspiratif. Yang kembar enam aja bisa ASIX, masa kita yang cuma punya 1 bayi aja ga bisa?! Jadi, please moms, jangan lagi pernah bilang ASI kita ga cukup untuk bayi kita ya. Pasti cukup! Alam yang mengatur kok. ^_^ Ayo, semangat lagi menghadiahi bayi kita dengan ASI ! Regards, Ratna, Mama Wina (10m11d) -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: (info event) Grand Launching AIMI dan Peringatan Pekan ASI Sedunia
FYI... Uci mamaKavin+Ija --- In [EMAIL PROTECTED], "yeye_lucu" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) akan menyelenggarakan acara Grand Launching AIMI dan sekaligus Peringatan Pekan ASI Sedunia, pada : Hari dan Tanggal : Minggu, 26 Agustus 2007 Waktu : 10.00 - 17.00 Lokasi : Cikal, Jln. TB Simatupang, Jakarta Selatan Acara : - Talkshow mengenai Inisiasi Menyusu Dini (IMD) - Grand Launching AIMI - Kopi darat milis asiforbaby - Bincang santai mengenai kesehatan bayi dan anak - Bazzar, lomba untuk anak dan "bapak ASI" serta games menarik, dan door prize, pastinya! HTM : - Presale Rp 25.000/org - Beli di lokasi pas hari h Rp 30.000/org - Untuk anak dibawah usia 5 tahun, Free Pembayaran tiket presale melalui transfer Rekening AIMI : Bank Central Asia (BCA) KCP Mal Pondok Indah No. rek: 7310042018 a/n: Ratna Armiyani Pemesanan tiket dan konfirmasi pembayaran hanya melalui japri ke [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Buruan pesen yaaa..jangan sampe ketinggalan karna tiket terbatas! Dan pastikan nggak ketinggalan berita acara ini, karna kami akan terus informasikan di milis ini. Acara ini didukung sepenuhnya oleh : Yayasan Orangtua Peduli (YOP) CIKAL [EMAIL PROTECTED] Salam ASI YeYe Div Komunikasi AIMI [EMAIL PROTECTED] www.aimi-asi.org --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: pembahasan seputar ASI di koran tempo hari ini
Just FYI yaaa.. smoga bemanfaat! Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], "caeciliapudjiastuti" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear all, kebetulan punya akses ke sana, ini saya copykan artikel yang ada di koran tempo. Salam ASI, Sisil Koran Tempo Senin, 06 Agustus 2007 Gaya Hidup Setetes demi Kehidupan Bayi bisa bertahan selama 72 jam tanpa makanan lain setelah dilahirkan. Rina tidak pernah mengira bahwa menyusui merupakan tugas berat. Pikirnya, memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayinya sama saja dengan menyodorkan sebotol susu. Air langsung keluar dan si bayi pun dengan mudah menyedotnya. Air susunya memang mengucur deras, tapi rupanya ia tak tahu teknik menyusui. Itu ditambah dengan kecanggungannya karena si bayi tergolong mungil, yakni mempunyai berat 2,5 kilogram. Di rumah mertua, tempat tinggalnya sementara, Rina makin merasa terpuruk karena mertuanya, yang semula mendukung usahanya untuk menyusui, sempat tergelak melihat putingnya yang nyaris tidak tampak. Ketegangan pun menyelimuti ibu baru ini. Setumpuk hambatan memang kerap menghadang para perempuan setelah melahirkan. Bahkan artis Maudy Koesnaedi pun merasa hatinya remuk redam ketika ASI-nya tak mengucur jua hingga hari keempat. Ia sempat tergoda memberikan susu formula. Untung niat itu bisa diurungkan. Nah, bayangkan jika akhirnya para ibu muda memilih memberikan susu formula bagi si kecil karena serentetan masalah--terutama stres--yang berujung pada kemacetan produksi air susu. "Dengan 4,5 juta ibu menyusui di Indonesia, diperlukan triliunan rupiah untuk susu formula," ujar Prof Dr dr H Rulina Suradi, SpA, konsultan laktasi. Jadi bayangkan penghematan yang bisa dilakukan jika jutaan ibu tersebut memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Tak hanya dari segi ekonomis, manfaat menyusui, bagi si ibu, juga segudang (lihat boks). Dari sebuah penelitian, kata Rulina, bahkan ASI ditemukan berpengaruh terhadap kesehatan mental anak. Anak-anak yang tidak mendapat ASI cenderung lebih perasa, tidak percaya kepada orang lain, dan lebih merasa bahwa dirinya kurang kasih sayang. Kalau masih mau diurut lagi manfaatnya, kita bisa membaca beragam manfaat ASI yang kerap didengungkan berulang-ulang, terutama kandungan primanya yang bermanfaat bagi kesehatan bayi. Penelitian di Ghana mengungkapkan 16 persen kematian bayi dapat dicegah dengan pemberian ASI sejak hari pertama bayi dilahirkan. Persentase tersebut naik menjadi 22 persen ketika ASI diberikan sejak satu jam pertama masa kelahiran. "Pemberian ASI sejak dini berarti memberi makanan bergizi, melindungi bayi terhadap penyakit yang mematikan, serta membantu pertumbuhan dan perkembangan anak," papar Ann M. Veneman, direktur eksekutif badan dunia untuk anak, pendidikan, dan makanan (UNICEF). Badan dunia ini pun memperkirakan pemberian ASI eksklusif (6 bulan) dapat mencegah kematian 1,3 juta anak di bawah 5 tahun. Di Indonesia, hanya 8 persen ibu yang melakukannya dan cuma 4 persen bayi yang disusui ibunya dalam satu jam pertama setelah kelahirannya. Rulina menyebutkan kandungan air susu setiap makhluk hidup berbeda-beda. Karena itu, ASI tidak bisa tergantikan dan disamakan dengan susu binatang apa pun. Ikan paus, kata dia, karena melahirkan dan hidup di udara dingin, air susunya mengandung lemak tinggi, yakni 50 persen. Pada ASI, kandungan lemaknya hanya 3,5 persen. Kelazimannya pun berlainan. Contohnya, kelinci hanya menyusui sekali sehari sehingga protein pada air susunya mencapai 12 persen. Bandingkan dengan manusia, ketika para ibunya menyusui setiap dua jam sekali sehingga kandungan proteinnya hanya 1 persen. Bahkan, kata Rulina, ibu menyusui yang tengah hamil pun masih tetap boleh menyusui bayinya. Ia meminta ibu-ibu jangan buru-buru tergoda memberi susu formula jika dalam hitungan jam air susunya tak kunjung keluar. "Pada dasarnya bayi bisa bertahan selama 72 jam tanpa makanan lain setelah dilahirkan," ujarnya. Kondisi tersebut sudah menjadi mekanisme alami. "Jadi jangan khawatir bila hingga 12 jam ASI tidak keluar deras," ujarnya. Sebab, tetes-tetes ASI pertama-tama sudah lebih dari cukup buat si mungil. RITA NARISWARI Dari Ibu untuk Ibu 1. Pemberian ASI bisa mendorong para ibu tidak mengalami perdarahan setelah melahirkan. 2. Seiring dengan proses menyusui, akan keluar hormon yang bisa mempercepat pengecilan atau penciutan rahim. 3. Sudah kerap dikumandangkan bahwa pemberian ASI bisa menjadi cara program Keluarga Berencana alami yang sifatnya sementara. 4. Jangan lupa, dengan menyusui, risiko terkena kanker payudara dan ovarium pun lebih kecil. Sumber: Prof Dr dr H Rulina Suradi, SpA --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: [Info] AS Tarik Hampir Sejuta Mainan Cina Karena Mengandung Timbal
FYI yaaa Uci mamaKavin+Ija --- In [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf Moms kalo postingan infonya tidak berkaitan dgn milis 02/08/2007 10:36 AS Tarik Hampir Sejuta Mainan Cina Karena Mengandung Timbal Penulis: Nurul Qomariyah - detikcom Washington, Produsen mainan Amerika Serikat (AS), Fisher-Price menarik hampir satu juta mainannya yang diimpor dari Cina, menyusul kekhawatiran tingginya kandungan timbal dalam cat untuk mainan tersebut. Seperti dikutip dari AFP, Fisher-Price menyatakan telah menarik 967.000 item mainan yang diimpor dari Cina. "Cat di beberapa produk tersebut dapat mengandung Timbal melebihi batas yang diperbolehkan," ujar pengumuman dari Fisher-Price. Dari ratusan ribu mainan itu, termasuk didalamnya adalah mainan Sesame Street, Dora the Explorer yang dijual di toko-toko AS selama periode Mei hingga Agustus 2007. Penarikan itu meliputi 80 item termasuk playsets, mobil-mobilan, alat musik dan gambar, yang semuanya berhubungan dengan tokoh kartun Nickelodeon. Fisher-Price, yang merupakan anak usaha dari Mattel Inc mengatakan, mainan-mainan itu dipasok oleh sebuah perusahaan Cina melalui kontrak tunggal. Sayangnya tidak disebutkan nama perusahaan Cina itu. "Kami meminta maaf kepada semua orang yang terkena dampak akibat penarikan itu, terutama yang telah membeli mainan itu," ujar Chairman dan CEO Mattel, Robert A. Eckert. Insiden penarikan barang impor dari Cina ini bukan untuk pertama kalinya. Sebelumnya, importir mainan Cina, RC2 Corp juga menarik 1,5 juta mainan kayu "Thomas the Train" menyusul dugaan tingginya kandungan timbal dalam catnya. Kandungan timbal itu berbahaya bagi anak-anak karena bisa menyebabkan kelainan otak dan darah. Produk-produk dari Cina lainnya yang juga ditarik oleh AS adalah makanan bayi dan pasta gigi. Penarikan itu dilakukan setelah ribuan binatang AS mati akibat keracunan makanan yang diimpor dari Cina. Rangkaian insiden itu merupakan dampak dari kurangnya kontrol dari otoritas yang berwenang di Cina. Di Indonesia, baru-baru ini juga ditemukan adanya makanan dari Cina yang mengandung bahan berbahaya formalin. Url: www.detik.com . [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: [INFO] Susu boleh (dikonsumsi), tapi tidak perlu.
smoga bermanfaat yaa.. Uci mamaKavin+ija http://oetjipop.multiply.com KORAN TEMPO Minggu, 15 Juli 2007 Laporan Utama Saatnya Kembali ke Alam "Susu boleh (dikonsumsi), tapi tidak perlu." Sejak dini Sisilia Pujiastuti membiasakan putrinya, Damai Gayatri, mengkonsumsi hampir semua makanan alami. Sisil menyusui sendiri bayinya tanpa susu formula dan makanan olahan. Ia memilih beras merah sebagai sumber serat. Ikan, telur, dan daging sumber protein. Buah serta sayuran sebagai sumber vitamin. Untuk camilan si kecil yang kini 15 bulan, Sisil juga tidak memberikan biskuit seperti orang tua masa kini lazimnya. Sebagai gantinya, pekerja perusahaan swasta di Jakarta Selatan itu memberikan buah dan sayuran rebus. "Dia doyan karena tidak pernah merasakan enaknya biskuit," ujarnya seraya tergelak. Lantaran telah terbiasa, Damai juga suka makan ikan. Padahal ibunya bukan pencinta makanan laut. Tapi Sisil berusaha menyukai ikan untuk memberikan contoh kepada anaknya. "Kami harus konsisten," ujar Sisil. Makanan olahan pabrik yang diberikan sejauh ini hanyalah pasta dan keju, yang dikonsumsi sesekali sebagai variasi. Pendeknya, semuanya diusahakan alami. Berkat ketekunan ibunya, Damai tumbuh sehat. Paling banter terserang pilek yang biasanya hanya beberapa hari. Selain putrinya sehat, Sisil juga tak pusing ketika harga susu formula melonjak. Anggaran belanja tak guncang oleh kenaikan harga susu. Langkah Sisil ini sejalan dengan anjuran dokter Utami Roesli. Menurut Utami, tubuh manusia sejatinya butuh makanan dengan gizi yang seimbang antara karbohidrat, vitamin, protein, dan mineral. Utami menganjurkan agar masyarakat tidak terpaku pada prinsip empat sehat lima sempurna yang mewajibkan susu dalam asupan makanan sehari-hari. "Susu hanyalah salah satu sumber protein dan kalsium," ujar dokter spesialis anak itu. Tapi bukan satu-satunya. Dengan gizi seimbang, kata Utami, tubuh manusia sejatinya tidak butuh susu sapi, apalagi susu yang mahal. Alam telah menyediakan banyak sumber vitamin, protein, dan mineral. Telur, makanan berbahan dasar kedelai seperti tempe dan tahu, daging, serta ikan adalah sumber protein yang baik. Akan halnya kebutuhan kalsium, yang selama ini diyakini banyak terkandung dalam susu, ada dalam semua sayuran berwarna hijau. Ikan teri dan ikan-ikan kecil yang disebut Utami sebagai "ikan balita", yang bisa dimakan berikut tulangnya, juga tidak boleh diabaikan. Di balik tampilannya yang kurang menarik dan anggapan makanan murahan, teri dan ikan balita sangat kaya protein serta kalsium, bisa diandalkan untuk memasok kalsium. Utami tidak menganjurkan para ibu mengencerkan susu untuk mengakali mahalnya harga. Cara ini akan membuat asupan protein untuk anak berkurang. Ia juga melarang pemberian air tajin. Air tajin, yang tampangnya memang mirip susu itu, penuh karbohidrat, bukan protein. Akibatnya, kata Utami, anak akan jadi bodoh karena gizi yang diberikan justru tidak seimbang. Menu keluarga dengan gizi seimbang sudah bisa dikonsumsi anak-anak berusia dua tahun atau lebih, selepas masa menyusu yang dianjurkan oleh pakar kesehatan dan Al-Quran. Setelah usia dua tahun, kata Utami, anak-anak dan orang dewasa tidak perlu lagi minum susu. Apalagi susu hasil olahan pabrik, yang kandungan protein dan kalsiumnya banyak berkurang akibat proses produksi. "Sapi yang sudah bisa makan rumput saja nggak mau minum susu induknya, kenapa malah diberikan kepada anak manusia?" Akan halnya anak-anak dalam masa menyusui dianjurkan agar kembali ke air susu ibu (ASI). ASI adalah makanan dan pembentuk otak paling baik bagi bayi. Khasiatnya tidak tergantikan oleh apa pun. ASI mengandung semua bahan pembentukan otak: lemak ikatan panjang yang menjadi cikal-bakal AA dan DHA, talin, kolesterol, serta laktosa lengkap beserta lipase yang berfungsi menyerap semua bahan pembentuk otak itu. Sedangkan susu formula, kata Utami, tidak memiliki lipase. Inilah perbedaan mencolok antara ASI dan non-ASI. Soal kasus banyaknya ibu yang tidak bisa menyusui karena beberapa alasan seperti bayi tidak bisa menyusu pada ibunya atau minimnya ASI bisa diatasi dengan kemauan keras. Caranya, memberikan ASI sedini mungkin begitu bayi lahir. Secara alami bayi sudah bisa mencari puting ibunya begitu ia lahir. "Persis seperti anak kucing," kata Utami. Urusan memberi peneng, menimbang, dan mendata bayi setelah kelahiran akan menjauhkan bayi dari ibunya. Akibat yang lebih fatal: membuat bayi tidak tahu bagaimana cara menyusu. Utami menyarankan agar, begitu lahir, bayi diletakkan di atas perut ibunya dan segera disusui. Alam telah menyediakan semua bahan penting bagi tubuh manusia. Belum lagi keuntungan tambahan seperti jaminan bayi tidak tersedak, dan "hemat energi". Tidak perlu meluangkan tenaga untuk menyeduh susu dengan air yang suhunya mesti disesuaikan dengan suhu tubuh. Dengan sederet keuntungan itu, kata Utami, tidak ada alasan untuk tidak kembali ke alam. Indah Suksmaningsih, pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, menganggap tindak
[balita-anda] Fwd: Bayi Bisa Menebak Bahasa
Info menarik nih.. Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], Dita <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hallo Ladies, ini skedar sharing info saja, maaf kalau kurang berkenan. Soalnya menarik aja buat perkembangan bayi kita. Makasih. + Bayi Bisa Menebak Bahasa Koran Tempo, Selasa, 29 Mei 2007, Rub Ilmu dan Teknologi VANCOUVER - Bayangkanlah bayi berusia 4 bulan di sebuah kereta dorong. Matanya mendelik menatap lekat-lekat wajah orang dewasa di kejauhan yang sedang asyik berbicara. Saat-saat seperti itu, Whitney M. Weikum, peneliti di University of British Columbia, menyimpulkan: bayi mampu menebak apakah orang dewasa di kejauhan itu--meski suaranya tak terdengar--berbicara dalam bahasa asing atau tidak. Temuan terbaru tentang kemampuan bayi itu dimuat dalam jurnal Science, 25 Mei lalu. Kemampuan menebak bahasa tersebut melengkapi pemahaman para ahli sebelumnya tentang kelebihan bayi sebaya, seperti membaca gerak bibir (terutama untuk suara "ee" dan "ah"), membedakan bunyi konsonan dan vokal, serta membedakan dua wajah monyet yang menurut orang dewasa identik, termasuk mencocokkan suara monyet itu dengan gambar wajahnya masing-masing. Dalam studinya, Weikum menayangkan tiga video tanpa suara dwibahasa penutur Prancis-Inggris yang mengulang-ulang beberapa kalimat kepada 36 bayi berusia 4-8 bulan. Di ujung studinya, kandidat doktor di bidang ilmu saraf itu mendapati bayi-bayi itu memelototi atau memperhatikan lebih lama penutur yang sedang mengulang kalimat-kalimatnya dalam bahasa asing. Weikum menyimpulkan, itu artinya bayi bisa melihat perbedaan gaya tutur orang dalam video. "Dalam setiap riset yang kami lakukan, para bayi selalu muncul dengan kemampuan luar biasa seperti ini," kata Weikum, yang dalam studinya kali ini dibimbing spesialis pemrosesan bahasa, Janet F. Werker. "Sebagai bayi yang sangat hijau, mereka masih memiliki kemampuan identifikasi perbedaan yang sangat halus dan terus membuat kita terkesima," kata Weikum lagi. Daftar kemampuan yang melampaui orang dewasa itu diyakini baru akan meluntur ketika bayi menginjak usia lebih dari 6 bulan. Saat itu, bayi mulai membuang banyak informasi dan memilah hanya yang menyita banyak perhatiannya. Meski begitu, temuan Weikum menambah panjang bukti bagaimana bayi dalam tahun pertamanya beralih dari "penerima yang universal", lalu belajar bahasa dunia, dan akhirnya spesialis terhadap suara, arti, serta struktur bahasa ibunya. Psikolog dari Purdue University, George Hollich, menyatakan berbahasa adalah sebuah pengalaman multimedia. Seperti mawar, Hollich memberikan contoh, yang dirasa adalah juga kelembutan kelopak dan wanginya. "Begitu pula bahasa, bukan sebatas soal pendengaran atau melihat sepatah kata 'mawar'," katanya. "Ada penglihatan, sentuhan, bau, bahkan tatapan mata di penutur." Hollich memaklumi jika bayi bisa memahami bahasa hanya dengan melihat wajah. wuragil/livescience/washingtonpost - Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: Bayi Bisa Menebak Bahasa
Info menarik nih.. Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], Dita <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hallo Ladies, ini skedar sharing info saja, maaf kalau kurang berkenan. Soalnya menarik aja buat perkembangan bayi kita. Makasih. + Bayi Bisa Menebak Bahasa Koran Tempo, Selasa, 29 Mei 2007, Rub Ilmu dan Teknologi VANCOUVER - Bayangkanlah bayi berusia 4 bulan di sebuah kereta dorong. Matanya mendelik menatap lekat-lekat wajah orang dewasa di kejauhan yang sedang asyik berbicara. Saat-saat seperti itu, Whitney M. Weikum, peneliti di University of British Columbia, menyimpulkan: bayi mampu menebak apakah orang dewasa di kejauhan itu--meski suaranya tak terdengar--berbicara dalam bahasa asing atau tidak. Temuan terbaru tentang kemampuan bayi itu dimuat dalam jurnal Science, 25 Mei lalu. Kemampuan menebak bahasa tersebut melengkapi pemahaman para ahli sebelumnya tentang kelebihan bayi sebaya, seperti membaca gerak bibir (terutama untuk suara "ee" dan "ah"), membedakan bunyi konsonan dan vokal, serta membedakan dua wajah monyet yang menurut orang dewasa identik, termasuk mencocokkan suara monyet itu dengan gambar wajahnya masing-masing. Dalam studinya, Weikum menayangkan tiga video tanpa suara dwibahasa penutur Prancis-Inggris yang mengulang-ulang beberapa kalimat kepada 36 bayi berusia 4-8 bulan. Di ujung studinya, kandidat doktor di bidang ilmu saraf itu mendapati bayi-bayi itu memelototi atau memperhatikan lebih lama penutur yang sedang mengulang kalimat-kalimatnya dalam bahasa asing. Weikum menyimpulkan, itu artinya bayi bisa melihat perbedaan gaya tutur orang dalam video. "Dalam setiap riset yang kami lakukan, para bayi selalu muncul dengan kemampuan luar biasa seperti ini," kata Weikum, yang dalam studinya kali ini dibimbing spesialis pemrosesan bahasa, Janet F. Werker. "Sebagai bayi yang sangat hijau, mereka masih memiliki kemampuan identifikasi perbedaan yang sangat halus dan terus membuat kita terkesima," kata Weikum lagi. Daftar kemampuan yang melampaui orang dewasa itu diyakini baru akan meluntur ketika bayi menginjak usia lebih dari 6 bulan. Saat itu, bayi mulai membuang banyak informasi dan memilah hanya yang menyita banyak perhatiannya. Meski begitu, temuan Weikum menambah panjang bukti bagaimana bayi dalam tahun pertamanya beralih dari "penerima yang universal", lalu belajar bahasa dunia, dan akhirnya spesialis terhadap suara, arti, serta struktur bahasa ibunya. Psikolog dari Purdue University, George Hollich, menyatakan berbahasa adalah sebuah pengalaman multimedia. Seperti mawar, Hollich memberikan contoh, yang dirasa adalah juga kelembutan kelopak dan wanginya. "Begitu pula bahasa, bukan sebatas soal pendengaran atau melihat sepatah kata 'mawar'," katanya. "Ada penglihatan, sentuhan, bau, bahkan tatapan mata di penutur." Hollich memaklumi jika bayi bisa memahami bahasa hanya dengan melihat wajah. wuragil/livescience/washingtonpost - Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: artikel: "KOK BELUM PUP JUGA?"
Smoga bermanfaat ya... Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], aida annisa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: dari milis tetangga,smoga bermanfaat. "KOK BELUM PUP JUGA?"Ada beberapa alasan mengapa bayi tidak pup setiap hari. from: Nakita Ternyata, frekuensi buang air besar masing-masing bayi tidaklah sama. Ada yang 4-8 kali sehari, atau malah 1 kali setiap 3-4 hari. Sesudah bulan pertama usianya, frekuensi itu lantas mulai berkurang menjadi 3-4 kali per hari atau hanya 1 kali setiap 3-4 hari. Hal ini normal-normal saja. Warna tinjanya pun bervariasi karena sangat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Namun umumnya, tinja pada bayi dengan ASI eksklusif terlihat lebih lembek, berair, berwarna kuning tua dan berbiji-biji. Sedangkan tinja pada bayi dengan susu formula lebih berbentuk dan berwarna kecokelatan. Umumnya, bayi yang mendapatkan ASI lebih jarang mengalami sembelit (konstipasi). Selain karena ASI mengandung zat laktasif yang mampu mengencerkan tinja, juga ASI lebih mudah dicerna ketimbang susu formula. Itulah mengapa, bayi dengan susu formula, kemungkinan mengalami sembelit lebih besar. Jenis susu formula yang dikonsumsi si kecil juga ikut menjadi penyebab sembelit, yakni bila kandungan zat besinya terlalu tinggi. Ini khusus bayi yang berusia di bawah 6 bulan karena umumnya jumlah zat besi dalam tubuhnya masih tinggi, sehingga bila berlebih dapat menyebabkan sembelit. Kebutuhan akan zat besi pada bayi 0-6 bulan adalah 0,5 mg per hari. Lebih baik konsultasikan dengan dokter anak Anda sebelum memilih susu formula yang tepat untuk si kecil. Kenali pula tanda-tanda sembelit dan langkah-langkah penanganannya, serta bagaimana pencegahannya. TANDA-TANDA SEMBELIT Bayi dinyatakan sembelit bila: * Tinja yang dikeluarkan terlihat keras, kering dan berbentuk butiran kecil-kecil. * Ada darah pada tinja. * Si bayi mengerang kesakitan dan menjadi rewel. * Ada cairan yang keluar di antara tinja dan rektum. FUNGSIONAL & PATOLOGIS Penyebab sembelit dibedakan menjadi 2, yakni: * Fungsional Ada ketidakseimbangan dalam mengonsumsi makanan. Umumnya sembelit terjadi karena kurangnya komposisi serat, air dan buah-buahan. Karenanya sembelit kerap pula dialami bayi yang mulai diperkenalkan makanan tambahan. Perubahan pola makan cenderung dapat mengubah keseimbangan komposisi makanan sehingga menyebabkan terjadinya sembelit. * Patologis Ada kelainan pada sistem metabolisme tubuh. Penyebabnya antara lain: - Kelainan pada persarafan sebagian segmen usus atau lebih dikenal dengan hirschsprung. - Gangguan pada persarafan usus besar paling bawah, dari anus hingga ke bagian usus di atasnya, termasuk ganglion parasimpatis yang mengatur pergerakan usus. - Gangguan perkembangan neurologis, yaitu kelainan pada saraf-saraf usus bayi sehingga menyebabkan gerakan peristaltiknya menjadi kurang sempurna. - Kelainan sistem endokrin, yaitu pada bayi yang metabolisme hormon tiroidnya kurang (hipotiroid). Salah satu gejalanya yang ditunjukkan adalah konstipasi. PENANGANAN PERTAMA * Bantu bayi mengeluarkan tinjanya agar perut tidak terasa kembung atau nyeri di wilayah anus, sehingga bayi menjadi rewel. * Pada bayi di bawah 6 bulan, bantulah dengan menggunakan obat-obatan kelompok stimulan laksatif yang mengandung laktulose atas rekomendasi dokter. Biasanya berupa gel yang dimasukkan ke dalam anus. Penggunaannya lebih praktis. Atau, cara lainnya dengan menggunakan sabun bayi batangan yang dibentuk menyerupai pensil dengan ujung mengerucut, tapi tidak tajam. Masukkan sabun berbentuk pinsil ini ke dalam anus sebagai pelicin. * Bla si kecil tidak minum ASI, pilihlah susu formula dengan kandungan bahan yang dapat memperbaiki fungsi motilitas, seperti laktulosa. Kandungan zat ini dapat dikenali dari kemasannya. * Untuk bayi di atas 6 bulan yang mulai mendapat makanan pendamping ASI (MPASI) berikan buah-buahan kaya serat, seperti, pepaya, plum dan pir, serta berikan lebih banyak air putih. * Cairan yang terbuat dari campuran brown sugar dengan air atau susu formula juga dapat melembekkan tinja. Caranya, satu sendok teh brown sugar dicampur dengan 200 gram air atau larutan susu formula, lalu minumkan. * Langkah selanjutnya yang paling penting adalah membangun kesadaran orangtua akan pentingnya gizi seimbang, bahwa serat berperan penting untuk menghindari sembelit. Sertakan selalu bahan berserat dalam menu makanan bayi selain bahan-bahan lainnya. KAPAN HARUS KE DOKTER? Bila si kecil terus-menerus tidak BAB sam
[balita-anda] Fwd: [news] Danger => Sebanyak 43 Juta Anak Indonesia Terpapar Asap Rokok
monggo dibaca lagi ya... Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], "ghozansehat" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Katakan NO untuk merokok dan YES untuk permen. "anak-anak yang terpapar asap tembakau pertumbuhan parunya lebih lambat serta lebih mudah terkena bronkitis, asma dan infeksi saluran pernafasan." Yuk sayangi anak-anak kitalingkungan kita... mohon maaf kl ada yg kurang berkenan. salam, bapakeghozan-mantan perokok http://ghozan.blogsome.com/2006/09/13/kecil-kok-perokok/ Sebanyak 43 Juta Anak Indonesia Terpapar Asap Rokok Jakarta, 7 Mei 2007 17:36 Lebih dari 43 juta anak Indonesia hidup serumah dengan perokok dan terpapar asap tembakau pasif atau asap tembakau lingkungan (Environtmental Tobacco Smoke/ ETS). "Pajanan ETS pada anak sekolah juga mencapai 30,9 persen, atau enam dari 10 siswa yang diwawancara terpapar asap rokok selama di rumah," kata Direktur Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, I Nyoman Kandun, pada pembukaan pertemuan nasional pengendalian masalah tembakau yang diselenggarakan di Jakarta, Senin. Kandun menjelaskan, anak-anak yang terpapar asap tembakau pertumbuhan parunya lebih lambat serta lebih mudah terkena bronkitis, asma dan infeksi saluran pernafasan. Intinya, ia melanjutkan, paparan asap tembakau menyebabkan gangguan kesehatan anak pada usia dini dan kesehatan yang buruk pada usia dini itu akan berlanjut hingga ia dewasa. Lebih lanjut ia menjelaskan pula bahwa selain tingkat paparan asap tembakau yang tinggi pada anak, jumlah pelajar yang dilaporkan biasa merokok juga cukup tinggi. "Tahun 2006, The Jakarta Global Youth Survei melaporkan bahwa sepertiga pelajar punya kebiasaan merokok," katanya. Gambaran tersebut, kata dia, memerlihatkan bahwa konsumsi rokok atau tembakau telah menjadi masalah kesehatan yang memerlukan penanganan serius, komprehensif dan konsisten. "Pengendalian masalah tembakau merupakan tanggung jawab semua komponen bangsa untuk melindungi generasi bangsa karenanya harus dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi dengan melibatkan berbagai sektor terkait," jelasnya. Sebenarnya salah satu tindakan yang harus dilakukan pemerintah untuk mengendalikan dampak tembakau adalah menandatangani dan meratifikasi Kerangka Kerja Konvensi Pengendalian Tembakau (Framework Convention on Tobacco Control/ FCTC) pada sidang Majelis Kesehatan Dunia ke-56 tanggal 21 Mei 2003. Namun karena alasan tertentu pemerintah Indonesia tidak menandatangani atau meratifikasi kerangka kerja yang ditujukan untuk melindungi generasi muda dari resiko kesehatan, sosial, lingkungan dan konsekuensi ekonomi akibat konsumsi tembakau dan paparan asap tembakau itu. "Kita memang belum menandatangani dan meratifikasi, tapi pemerintah tetap melakukan upaya pengendalian," kata Kandun. Menurut dia, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan yang selanjutnya diperbaiki dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2003 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan. Peraturan pemerintah tersebut, katanya, mengatur larangan merokok di tempat umum dan memerintahkan setiap pemerintah daerah di Indonesia membuat peraturan daerah serupa. Ia mengatakan saat ini peraturan daerah semacam itu telah dibuat pemerintah daerah DKI Jakarta, Bogor, Cirebon dan Bandung. Atas inisiatif DPR, kata anggota Komisi IX DPR RI Hakim Sorimuda Pohan, saat ini pemerintah dan badan legislatif juga tengah menyiapkan rancangan undang-undang tentang pengendalian masalah tembakau. [TMA, Ant] http://www.gatra.com/artikel.php?id=104412 [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Fwd: Selama Ini Kita Menzalimi Bayi was: Tentang ELO (Inisiasi Dini) dan ASI Eks..
monggo dibaca.. Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], "Alida Susanti" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: fyi, Bagus deeh ... baca bentar aja yaah Hebat ya dr.Utami Roesli -- Forwarded message -- From: Maya Rosmayawati Date: 7 Mei 2007 14:42 Subject: [sehat] Tentang ELO dan ASI Eks.. To: [EMAIL PROTECTED] Dear SPs, Just want to share.. smoga bermanfaat... Regards, Maya (Mama Audrey & Davin) Koran Tempo, Minggu 8 Mei 2007 TAMU Dr. Utami Roesli, SpA, MBA, CIMI, IBLCC, Dokter Anak Aktivis ASI : Selama Ini Kita Menzalimi Bayi Perempuan berkemeja merah menyala itu berjalan tergesa. Jas dokternya melambai mengimbangi langkahnya menuju ruang praktek di kamar nomor 25. Rabu pagi pekan silam itu, ruang tunggu Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Sint Carolus sudah dipenuhi pasien. Sesekali terdengar celoteh dan tangis para bocah yang pagi itu hendak berobat kepada sang dokter. Pagi Utami Roesli, dokter spesialis anak yang sepuluh tahun belakangan giat mengkampanyekan pemberian air susu ibu eksklusif kepada bayi, dibuka dengan kesibukan luar biasa. Ia harus melayani pasien kecil dan orang tua mereka, menerima tamu¯untuk kepentingan medis atau wawancara¯dan tugas lain sebagai Ketua Sentra Laktasi Indonesia. Setelah itu, cucu sastrawan besar Marah Roesli ini bergerak layaknya putaran jarum jam. Dalam sepekan, harinya dhabiskan di luar Jakarta. "Paling sering ke daerah untuk memberi penyuluhan tentang ASI." Ia juga acap terbang ke macanegara untuk bertemu dengan koleganya sesama penggerak ASI. Setahun belakangan, kesibukannya kian bertambah dengan munculnya banyak temuan baru tentang pemberian ASI kepada bayi yang baru lahir. Dengan energi yang seolah tiada habis, ia terbang kian-kemari mengmpulkan bukti empiris, menghubungi para koleganya di berbagai negara, dan mengusung temuan-temuan itu kepada masyarakat. "Macam-macam sambutannya." Salah satu temuan yang kini tengah giat dikampanyekan para dokter di Eropa dan Amerika adalah mengenalkan ASI kepada bayi di menit pertama kelahirannya. Inisiasi dini, begitu para ahli menyebutnya. Temuan ini mementahkan teori puluhan tahun bahwa bayi tidak mampu dan tidak butuh menyusu pada menit-menit awal kelahirannya. Utami yakin, jika inisiasi dini didukung oleh semua tenaga kesehatan, kematian 21 ribu bayi sebelum usia 28 hari di Indonesia tak akan terjadi. Setelah menyapa para pasiennya, yang sudah menunggu, penulis buku laris tentang terapi pijat bayi ini menerima Budi Saiful Hadi, Nurdin Kalim, Angela Dewi, serta fotografer Yosep Arkian dari Tempo di ruang prakteknya yang dipenuhi poster tentang kampanye ASI. Diselingi dering telpon di mejanya dan dari dua telepon selulernya serta pertanyaan suster yang membantunya, kakak kandung musisi Harry Roesli ini berksah panjang tentang inisiasi dini dan perjuangannya "melawan" pemberian susu formula kepada bayi dibawah usia 6 bulan. Nada suaranya bersemangat. Dengan ramah dan acap diselingi tawa, ia menjawab setiap pertanyaan. Berikut ini petikannya. Bagaimana ceritanya temuan inisiasi dini ini ? Ceritanya, sekelompok scientist dari Inggris yang tergabung dalam Departement for International Development melakukan penelitian terhadap 10.946 bayi sejak 2004. Pada 30 Maret 2006, mereka menemukan bahwa bayi normal yang langsung diletakkan di dada ibunya minimal 30 menit, pada usia 20 menit dia akan merangkak sendiri ke payudara ibunya. Pada usia 50 menit, dengan susah payah merangkak, dia akan menemukan puting susu ibunya dan menyusu. Refleks saja seperti mamalia? Betul! Kenapa kalau kita melhat hewan mamalia langsung menyusu ke ibunya ketika lahir tidak aneh, tapi kalau terjadi pada manusia merasa aneh? Karena ketidaktahuan kita tentang ASI, itu mengganggu proses kehidupan. Sebab, begitu lahir, langsung dipisahkan dengan ibunya. Selama ini kita kan sudah menzalimi bayi. Kalau seekor anak macan, ketika lahir tidak mendapatkan sumber kehidupannya, dia akan mati. Ini berlawanan dengan paradigma yang sudah kita kenal selama ini? Ya. Biasanya, di keluarga kita, pada waktu lahir, tali pusar dipotong, kemudian dipisahkan dari ibunya untuk ditmbang, dicap, dibersihkan, baru kemudian dikembalikan lagi kepada ibunya. Seharusnya, begitu bayi lahir, ketika sudah kering langsung diletakkan di perut ibunya. Pada usia 20 menit, tak mudah memang bagi dia untuk merangkak, tapi ternyata secara refleks itu bisa. Biarkan di dada ibu menimal setengah jam. Sampai dia minum sendiri. Kalau belum juga minum, biarkan dia mencari sendiri sampai satu jam. Nggak gampang, tapi dia berhasil akhirnya. Insting dan dibimbing oleh smell. Bukankah pada umumnya bayi yang baru lahir tidak butuh menyusu dan pada jam-jam awal ASI memang belum keluar? Keluar atau tidaknya air susu ibunya pada waktu itu bukan masalah. Tapi berikan kesempatan bagi dia untuk mulai menyusu sendiri. Ini temuan yang
[balita-anda] Fwd: URGENT: PROTES IKLAN NUTRILON ROYAL 3
Tolong bantu yaaa buat yg berkenan... Rgds, Uci mamaKavi+Ija http://oetjipop.multiply.com --- In [EMAIL PROTECTED], "mia2274" wrote: Dear moms, HANYA DIBUTUHKAN 3 MENIT untuk cut and pasteplease ajak temen2 dan sodara untuk berpartisipasimudah2an dengan adanya banjir e- mail dari ibu2 yang peduli, maka NUTRICIA akan menghentikan penayangan iklan mereka yang MEMBANDINGKAN ASI DENGAN SUSU FORMULA (ASI memberikan imuniasi di awal kehidupan, tapi NUTRILON memberikan imunisasi seumur hidup). All you have to do is: 1. klik kesini: http://www.nutricia.co.id/index.php? option=com_contact&task=view&contact_id=6&Itemid=3&Itemid=3 atau klik: http://www.nutricia.co.id, kemudian klik lagi bagian "contact us" 2. isi kolom nama, alamat email, dan subject: PROTEST OF ADVERTISING CAMPAIGN: NUTRILON ROYAL 3 WITH IMMUNOFORTIS 3. Cut and paste surat dibawah ini: Marc de Rouw President Director PT Nutricia Indonesia Sejahtera Dear Sir, As you know, manufacturers of baby foods should abide by the provisions of the International Code of Marketing of Breastmilk Substitutes and subsequent, relevant Resolutions of the World Health Assembly. I am very concerned and shocked to see your latest advertising campaign that was aired on Trans TV, Wednesday 25 April 2007 at 5.45pm, for the product NUTRILON ROYAL 3 with Immunofortis ("Product"). The ad clearly compared breatmilk to artificial milk, claiming that breatmilk provides the best immunization during the first years of life, but that as the child grows older, the Product provides Immunity For Life (suggesting that breastmilk does not). Researches have shown that breastmilk provides optimum, and the best immunization not just during the early years of a child's life, but even throughout childhood and adulthood. Breastmilk lowers the risks of various diseases and illnesses, among others: (1) childhood leukimia and lymphoma, (2) juvenile onset diabetes, (3) bowel diseases and diarrhea, (4) ear infections, respiratory infections, pneumonia, asthma and eczema, (5) bacterial meningitis, (6) adulthood rheumatoid arthritis, (7) osteoporosis, (8) breast cancer and ovarian cancer, (9) lower cholesterol, and (10) childhood and adolescent obesity. In light of the overwhelming facts supporting the evidence of LIFELONG IMMUNIZATION BENEFITS (Immunity For Life) of breastmilk, I ask that your company instantly stop any and all public airing of this most recent media campaign, including each and every print and electronic advertising that directly or indirectly depicts breastmilk as inferior to, or even the same as artificial milk. I also ask that you act immediately to review your baby food marketing practices and end any and all violations of the International Code and Resolutions immediately. Please confirm that you will take this action. Reagards, Mia Sutanto [Nama diganti nama sendiri] Indonesian Breastfeeding Mothers Association 5. klik send. That's alljust 3 minutes but you can make a difference! Thanks ya moms! Salam ASI! Mia --- End forwarded message --- -- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]