[balita-anda] Fwd: [Info] Pemberian Antibiotika pada Balita Sebabkan Diare- dari pidato prof.

2008-06-19 Terurut Topik momkavinija
FYI...


Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com
S e m a r a n g


--- In [EMAIL PROTECTED], "Irwan Endrayanto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear dr. Wati dan SPs anggota milis SEHAT,

Rabu tgl 18 Juni, kami panitia PESAT ~Jogja diundang dalam pidato
pengukuhan guru besar Prof .dr. Yati Soenarto di UGM- seorang ahli
Diare di Indonesia.

Forum SEHAT dg PESAT mendapat tempat khusus dalam pidato tersebut
karena disebutkan dalam satu alenia khusus dalam pidato, terutama
untuk usaha dr. Wati mencerdaskan orangtua. Nanti saya kopikan
softcopynya jika sudah ada dan ada yang minat.

Berikut cuplikan dari website UGM.
salam
Irwan
http://endrayanto.staff.ugm.ac.id
-=
Pemberian Antibiotika pada Balita Sebabkan Diare

Hingga saat ini, diare masih menjadi penyebab utama kematian pada
anak-anak, terutama balita usia enam bulan hingga dua tahun. Penyakit
diare merupakan penyebab kematian anak kedua setelah pneumonia.

"Penyakit itu selalu kejar-kejaran dengan radang paru-paru, menjadi
penyebab kematian nomor satu dan nomor dua pada anak," ungkap ahli
kesehatan anak Prof dr Srisupar Yati Soenarto PhD SpAK, usai
menyampaikan pidato pengukuhan guru besar pada Fakultas Kedokteran
UGM, di Balai Senat UGM, Rabu (18/6).

Yang lebih membahayakan, imbuhnya, ada kecenderungan pemberian
antibiotika pada pasien dan penderita diare secara sembarangan atau
berlebihan, sehingga justru membuat resisten penyakit diare tersebut.

"Kebanyakan pasien atau orangtua yang memeriksakan anaknya seringkali
kurang puas jika anaknya belum diberi antibiotika. Padahal, seringkali
diare hanya cukup dilawan menggunakan oralit," jelas Yati.

Sebuah penelitian di lima provinsi di Indonesia pada 2003 menunjukkan,
penggunaan antibiotika untuk balita diare mencapai 85 persen.
Sementara menurut catatan Depkes pada 1987, sebesar 88 persen.
Sedangkan penelitian yang ia lakukan bersama mahasiswa pada 2007
menunjukkan, penggunaan antibiotika tidak rasional diare cair akut di
rumah sakit non pendidikan hampir seratus persen, sedangkan di rumah
sakit pendidikan hanya 18 persen.

Padahal, penggunaan tak rasional semacam itu juga dapat mengganggu
keseimbangan mikroflora dalam usus sehingga menyebabkan 'Antibiotic
Associated Diarrhea (AAD).

"Berdasarkan penelitian, kejadian AAD pada pasien rawat inap sebesar
31 persen," ungkap Yati kemudian.

Ketidakrasionalan terapi diare, tutur Yati lebih jauh, juga menjadi
isu penting terkait hasil temuan etiologi diare pada anak. Peresepan
jumlah obat berlebihan, polifarmasi, peresepan antibiotika dan obat
injeksi tidak sesuai indikasi, peresepan antibiotika dalam dosis
subterapeutik, peresepan antidiare, serta semua ketidakrasionalan
lainnya pun menjadikan beban biaya penanganan yang tinggi. Antibiotika
seharusnya hanya diberikan pada penderita diare akibat bakteri dan
antiparasit pada parasit.

Kendati begitu penggunaan antidiare seperti kaolin-pektat (absorben)
dan antimotilitas juga masih sering ditemukan, meski sebenarnya
antidiare dapat memperburuk keadaan pasien dengan menutupi keadaan
sesungguhnya. Absorben dapat menyebabkan pengeluaran kausa diare
bersama feses sehingga memperluas penularan diare.

Di lain pihak, antimotilitas memang dapat mengurangi diare dengan
menghambat kontraksi usus, tetapi juga menghambat pengeluaran toksin
dan bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan usus pada anak-anak.

Sementara, resistensi bakteri merupakan risiko lain penggunaan
antibiotika yang tidak rasional. Sejak 1950-an hingga sekarang
dilaporkan banyak resistensi terhadap antibiotika.

"Penelitian di lima rumah sakit dan lima puskesmas pada 2005-2007
menunjukkan, Shigella sonnei dan Shigella flexneri resisten lebih dari
70 persen terhadap kotrimoksasol, tetrasiklin, dan penisilin.
Sedangkan Salmonella lebih dari 70 persen resisten terhadap
penisilin," tandasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

--- End forwarded message ---



--
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: Kompas: Hanya Indonesia yang Punya Susu Terspesifikasi

2008-06-12 Terurut Topik momkavinija
Hmm Indonesia gitu lho... :-)


Uci mamaKavin+ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], mia yoanita <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Kamis, 12 Juni 2008 | 12:54 WIB
 
 

JAKARTA, KAMIS - Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang
memiliki produk susu spesifikasi umur lebih dari dua. Padahal, di
negara lain spesifikasi produk susu hanya terbagi menjadi dua, yaitu
susu formula dan susu umum.
"BPOM hanya mengklasifikasikan menjadi tiga, susu untuk usia 0-6 bulan
(susu formula), untuk usia 6-12 bulan (follow on I), dan untuk usia 12
bulan-13 tahun (follow on II). Tapi sekarang ini muncul susu formula 4
plus, 5 plus. Kami terus terang sulit mengatur hal tersebut," ujar
Direktur Standardisasi Produk Pangan Badan POM Irawati di Jakarta,
Kamis (12/6).
Hal ini juga diungkapkan dokter spesialis anak dari Universitas
Sebelas Maret, dr Endang Dewi Lestari, saat menanggapi pernyataan
Irawati tersebut. Dia mengaku heran dengan adanya susu dengan label
batasan usia yang spesifik ini. "Memang benar. Ini mungkin sebagai
upaya untuk suplemen gizi untuk anak-anak. Tapi saya dan dokter anak
lain suka tertawa melihat susu dengan label-label tertentu seperti
itu. Ini hanya di Indonesia lho, di luar negeri itu tidak ada," ungkapnya.

Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---



--
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: MENCEGAH KECELAKAAN PADA BAYI

2008-06-11 Terurut Topik momkavinija
FYI

Uci mamaKavin+ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "dina kurniasari"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

*



MENCEGAH KECELAKAAN PADA BAYI*

*S**ebagian upaya pencegahan kecelakaan di rumah sering dirasa mengada-ada
oleh para orang tua. Namun sesungguhnya, jumlah kecelakaan pada bayi sudah
tak bisa dihitung dengan jari. Cegahlah sekarang juga!*

Ini tidak main-main. Data menunjukkan angka kecelakaan di rumah sebagian
besar menelan korban anak-anak. Pada bayi, umumnya kecelakaan terjadi
karena
jatuh, tergores benda tajam, tersedak, tercekik atau tanpa sengaja menelan
obat-obatan dan bahan kimia yang ditaruh di sembarang tempat. Bisa
ditebak,
umumnya kecelakaan seperti itu disebabkan kelalaian orang dewasa di
sekitarnya.

Menurut *Dr. Sudjoko Kuswadji, MSc(OM) PKK*, dokter ahli kesehatan kerja,
setiap kecelakaan pada anak yang terjadi di rumah menjadi tanggung jawab
orang tuanya. "Sebab, anak-anak usia di bawah lima tahun, pada dasarnya
belum bisa menjaga dirinya sendiri."

Di Amerika saja, tambahnya, orang tua yang menyebabkan anaknya meninggal
atau cacat karena kecelakaan di rumah, akan dituntut oleh *District
Attorney
*atau jaksa penuntut umum. Pasalnya, akibat kelalaian orang tua, anaknya
jadi meninggal atau cedera.

Di Indonesia, kasus-kasus cedera dan kematian anak akibat kecelakaan di
rumah, jarang sekali dilaporkan, apalagi sampai dibawa ke meja hijau.
Kebanyakan kasus yang terjadi pun diakui orang tua, tidak diduga akibat
"kelalaian" mereka, sehingga anak-anak menjadi korban.

"Kebanyakan orang tua tak menyadari, bayi bisa bergerak secara cepat.
Mereka
menjangkau apa saja yang ada di dekat mereka. Ditambah rasa ingin tahu
mereka. Ditinggal ibunya sebentar saja, bisa fatal akibatnya," sesal Djoko
yang berpraktik di Klinik International SOS, Jakarta. Contohnya, ibu
dan si
kecil duduk bersama di meja makan. Tiba-tiba telepon berdering dan ibu
beranjak untuk menerima telepon. Tak lama, anaknya sudah menjerit karena
tersiram kopi panas milik ibunya.

Kalau saja orang tua bisa mengantisipasi hal-hal di rumah yang bisa
mencederai anak, mungkin tak banyak anak yang akan menjadi korban. Berikut
cara-cara mengantisipasi bahaya di rumah, seperti yang disarankan Sudjoko.
 TERSEDAK

*PADA* usia tertentu, anak-anak selalu memasukkan apa pun di mulutnya.
Hati-hati, bisa membuatnya tersedak! Inilah beberapa hal yang perlu
dilakukan orang tua untuk mencegah kejadian tersedak:

* Jauhkan anak dari barang-barang kecil dan mainan yang bisa dilepas
menjadi
bagian-bagian kecil.

* Belilah mainan yang sesuai dengan umur dan keterampilan bayi. Memberikan
mainan untuk umur 2 tahun ke atas kepada bayi, sungguh mengundang risiko,
karena ukurannya yang kecil.

* Jauhkan mainan anak-anak yang lebih besar dari jangkauan si bayi. Bayi
selalu tertarik dengan benda berwarna yang cerah.

* Ajari si kakak untuk selalu menyimpan mainannya secara rapi pada kotak
khusus tertutup yang sudah disediakan.

* Periksa secara berkala semua mainan yang mungkin kendur atau sudah
patah.
Bagian yang terlepas bisa mudah tertelan.

* Setiap kali membersihkan lantai, pastikan tak ada benda kecil yang
tertinggal seperti peniti, uang logam, baterei, tutup botol, kuku,
penjepit
kertas, jepit rambut, karet gelang, dan benda kecil lainnya.

* Hindari memakaikan baju yang penuh kancing atau aksesoris yang mudah
ditarik. Bila terlepas, bisa tertelan oleh bayi.

* Jangan memberikan permen, popcorn, kacang, dan makanan potongan
kecil atau
butiran karena dapat membuat bayi tersedak, atau benda itu masuk ke dalam
hidung.

* Selalu tunggui setiap kali bayi makan. Jangan memberi makan sembari ia
bermain, merangkak atau belajar berjalan.
*TENGGELAM*

*SERING* terjadi bayi yang sudah mulai berjalan sendiri atau anak kecil
tenggelam di kolam renang milik orang tuanya. Ini karena minimnya
pengawasan
saat si bayi bemain-main di dekat kolam renang. Agar anak terhindar dari
bahaya tenggelam, inilah yang perlu dilakukan orang tua!

* Gunakan ember dan air yang ukurannya disesuaikan usia anak. Jangan
pernah
meninggalkan bayi sendirian sedetik pun di dekat bak mandi.

* Selalu buang air di dalam *bath-up *setiap kali usai menggunakannya.
Bila
sedang mengisi *bath-up*, tutuplah pintu kamar mandi. Bila perlu, kuncilah
untuk mencegah si kecil merangkak masuk.

* Sekeliling kolam renang harus diberi pagar pengaman yang rapat dan pintu
pagar menuju kolam harus selalu terkunci.

* Selalu awasi si kecil bila ia berada di dekat air, meski di kolam yang
khusus untuknya sekalipun.

* Jangan terlalu berambisi mengajari bayi berenang sejak dini di kolam
renang umum. Usia yang paling disarankan adalah tiga tahun karena daya
tahan
tubuhnya sudah lebih kuat menghadapi parasit dan bakteri yang mungkin
ada di
kolam renang umum. Lagi pula, kalau diajarkan terlalu dini, orang tua
biasanya "menggampangkan"; begitu si kecil sudah bisa *ngambang* atau
berenang sedikit, dikiranya sudah aman padahal belum tentu. Kelak, bila
ingin memasukkan si kecil ke kursus renang, pilihlah

[balita-anda] Fwd: [OOT] Siswa Taman Kanak-kanak Keracunan Pil Koplo

2008-06-09 Terurut Topik momkavinija
Rame di milis2 n di MP nih...

--- In [EMAIL PROTECTED], "ghozansehat" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

hati-hati



Selasa, 10 Juni 2008

Headline
Siswa Taman Kanak-kanak Keracunan Pil Koplo
"Kami masih menyelidiki asal obat berkemasan cokelat itu."


JAKARTA -- Lima siswa Taman Kanak-kanak Sekar Bangsa, Lebak Bulus,
Jakarta Selatan, kemarin keracunan obat jenis psikotropika yang
dibungkus dengan kemasan permen cokelat. Mereka adalah Ardian, Rida
Wahyu, Rasi Ilham, Valeria, dan Noval--semuanya berusia 6 tahun. Di
sekolah, Ardian dan Rida pingsan, sedangkan Rasi, Valeria, serta Noval
sesak napas dan lemas.


"Kami masih menyelidiki asal obat berkemasan cokelat itu," ujar Kepala
Kepolisian Sektor Cilandak Komisaris Makmur Simbolon setelah menjenguk
para korban di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.


Orang tua korban bungkam, kecuali Sri, ibu Rida. Sri menerangkan,
permen yang dibawa anaknya adalah oleh-oleh suaminya yang pada Ahad
pekan lalu datang dari Garut, Jawa Barat. "Tadi pagi cokelat itu saya
berikan kepada Rida untuk dibawa ke sekolah," ujar ibu berusia 27
tahun, warga Kampung Pulo, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, ini.


Yana, guru mereka, menceritakan, sekitar pukul 10.00 WIB dia melihat
Rida membagikan permen kepada teman-temannya. "Anehnya, anak-anak itu
langsung lemas dan sesak napas. Bahkan Rida dan Ardian pingsan,"
katanya kepada Tempo di Instalasi Gawat Darurat RS Fatmawati.


Para guru sekolah di bawah Yayasan Panti Nugraha ini segera melarikan
mereka ke rumah sakit sekitar pukul 11.00. Sampai pukul 16.00, Adrian
masih diinfus dalam keadaan pingsan. Ia pun mendengar beberapa
muridnya menyatakan Rida dan Ardian masing-masing makan lima butir.


"Mereka dirawat di instalasi rawat darurat," ucap Ugi Sugiri, dokter
yang merawat para siswa tersebut. Ugi bercerita, permen yang
memabukkan itu berupa butiran tablet berwarna kuning. Pada kemasan
tablet tertera tulisan dengan huruf Jepang, sedangkan di tablet
tercetak 5 mg. "Kami belum tahu jenis tablet itu," ucapnya.


Berdasarkan tes laboratorium, urine kelima siswa itu mengandung benzo,
zat yang biasa terdapat dalam obat psikotropika. Benzo membuat orang
yang mengkonsumsinya lemas, sesak napas, dan tidur. "Kami belum tahu
kadar zat kimia itu dalam tubuh korban." Ugi mengungkapkan, tim medis
baru memantau kondisi mereka dan memberi perawatan dengan bantuan
oksigen dan cairan infus. CORNILA DESYANA



Sumber : KORAN TEMPO

Cokelat Koplo Model Baru Nimetazepan
Selasa, 10 Jun 2008 | 12:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Cokelat yang menyebabkan siswa SD mabuk
diduga merupakan nimetazepan. "Nama pasarnya biasanya disebut happy
five," ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Husniah Rubiana
Thamrin Akis, di Jakarta, Selasa (10/6).

Happy five, menurut Husniah merupakan produk dari Jepang. Di Jepang
biasanya dikenal dengan nama Erimin. Produk ini ditengarai sudah
beredar di Asia Tenggara. Negara peredarannya adalah Thailand,
Singapura, Hongkong, Malaysia, Laos, dan Indonesia. Happy five
biasanya digunakan sebagai pengganti ekstasi. Obat ini bersifat
psikotropika yang menyebabkan pengguna menjadi ngantuk, rilek, hingga
tertidur.Dianing Sari

Sumber : Tempo


[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---



--
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: [news] ASI Eksklusif Hindarkan Bayi dari HIV/AIDS

2008-05-08 Terurut Topik momkavinija
--- In [EMAIL PROTECTED], "ghozansehat" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Jum'at, 09 Mei 2008

ASI Eksklusif Hindarkan Bayi dari HIV/AIDS

"Jika ibu menyusui, 96-98 persen bayinya terhindar dari HIV/AIDS."

JAKARTA -- Nigel Rollins, profesor dari Fakultas Kedokteran Nelson
Mandela, Universitas Zwazulu, Afrika Selatan, mengungkapkan bahwa bayi
yang mengkonsumsi air susu ibu (ASI) eksklusif memiliki daya tahan
tubuh lebih tinggi dibanding bayi yang diberi ASI dan makanan
campuran. Pemberian ASI eksklusif dari ibu yang terinfeksi HIV/AIDS
mengurangi risiko penularan kepada bayi 2-6 persen.

"Jika ibu menyusui bayinya, 96 hingga 98 persen bayinya terhindar dari
HIV/AIDS," kata Rollins dalam jumpa pers di kantor Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional bersama Ketua Komisi Nafsiah Mboi,
perwakilan UNICEF Giant Franco, dan pengelola Prevention of Mother to
Child Transmission (PMCT) Muhammad Ilhami.

Penelitian 5-6 tahun terakhir menunjukkan bayi berusia 0-6 bulan yang
diberi makanan tambahan selain ASI, seperti susu formula, air, dan
makanan bayi, ia melanjutkan, memiliki risiko 2-10 kali lipat lebih
besar daripada bayi yang hanya diberi ASI eksklusif. Sebab, makanan
tambahan dapat merusak dinding usus yang masih halus sehingga bayi
mudah tertular virus.

Nafsiah mengungkapkan, situasi epidemi AIDS dan narkoba di Indonesia
semakin meningkat. Berdasarkan laporan Departemen Kesehatan, pengidap
HIV hingga Maret 2008, dari 17.998 penderita, 1,7 persen atau 305
orang adalah bayi yang tertular dari ibu pengidap HIV positif.
"Penularan ibu ke bayi bisa terjadi saat kehamilan, persalinan, dan
menyusui," katanya.

Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Indonesia termasuk
negara yang percepatan penularan AIDS-nya tinggi di Asia. Tapi
prevalensinya belum separah Afrika, yang mencapai 30 persen. Di
Indonesia, prevalensinya hanya 2,4 persen.

Pencegahan yang belum dilakukan, kata Nafsiah, adalah penularan dari
ibu ke bayi. Di Indonesia, sebagian besar ibu ditulari oleh
pasangannya, dan ibu yang positif terinfeksi HIV menulari anaknya.

Menurut Ilhami, program pencegahan penularan ibu kepada anak secara
nasional belum dapat berjalan karena minimnya anggaran. Pasien yang
positif tertular HIV akan dikirim ke rumah sakit rujukan yang kini
berjumlah 152 dan rencananya akan ditambah hingga 700 rumah sakit.
"Departemen kesehatan menggunakan infrastruktur rumah sakit dan
jejaringnya, serta puskesmas," katanya.

Pengidap HIV diberi obat antiretroviral untuk menghambat
berkembang-biaknya virus. Jika obat tidak diberikan dengan hati-hati,
bisa mengakibatkan resistansi. Penderita harus minum obat secara
teratur dan tepat. Aqida Swamurti

Sumber ; Koran Tempo

[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---



--
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: MP-ASI

2008-05-05 Terurut Topik momkavinija
Dari acara Talkshow "Setelah ASI Eksklusif 6 Bulan, Apa Lagi?"
perayaan HUT 1 AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia)
26 April  2008


Uci mamaKavin+ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], Andi Fatmawati <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

Dikutip dari okezone.com... semoga bermanfaat yah moms..

  "KESAN pertama tak terlupakan". Slogan iklan layar kaca itu
tampaknya tepat ditujukan pada pengalaman awal bayi mengecap makanan
selain air susu ibu (ASI).

Kampanye pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan sudah
semakin sering terdengar. Namun, banyak kesalahan yang dilakukan para
ibu saat memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI).

Tidak jarang bayi menjadi enggan menyusu pada ibunya beberapa saat
setelah mendapatkan MP-ASI. Karena itu target untuk memberikan ASI
hingga usia dua tahun atau lebih tidak tercapai.

Menurut Ahli Gizi dari Dr Tan Wellbeing Clinic, Dr Tan Shot Yen,
kesalahan yang sering terjadi saat ibu memberi MP-ASI adalah makanan
yang diberikan terlalu banyak mengandung produk susu.

"MP-ASI bukan produk susu. Bisa dilihat bubur susu atau biskuit yang
ada di pasaran sudah mengandung susu. ASI dan kandungan susu di dalam
makanan tersebut tidak sama," ujar Dr Tan dalam talkshow "Setelah ASI
Eksklusif 6 Bulan, Apa Lagi?" yang diadakan di Kemang, Jakarta
Selatan, belum lama ini.

Dia menuturkan, susu selain ASI tidak cocok untuk bayi karena
kandungan protein yang berbeda. Demikian juga dengan kadar lemak yang
berbeda dengan kebutuhan manusia.

"Ibu-ibu selalu senang jika kandungan dalam susu formula lebih tinggi.
Padahal, kandungan casein 300 kali lebih tinggi, bisa membuat buang
air besar (BAB) jadi lebih keras," sebut Tan.

Hal itu yang melatari banyaknya keluhan ibu mengenai perubahan BAB
anaknya. Sebelumnya, tekstur agak lembek kemudian berubah menjadi
padat. "Casein tinggi bukan jaminan anak lebih pintar. Karena
kandungan dalam susu tersebut bukan untuk manusia," lanjutnya.

Dia menambahkan, ibuibu seharusnya tidak lantas bangga jika anaknya
terlihat gemuk setelah mengonsumsi MP-ASI yang memiliki kandungan
susu. Sebab, yang bertambah adalah lemak bukan otot dalam tubuh.

Untuk MP-ASI ideal,menurut Tan, dimulai dengan sari buah dan sayur
segar pada usia enam bulan. Alasannya, kandungan karbohidrat dalam
kedua bahan makanan tersebut berupa gula sederhana yang cepat diserap
dalam usus halus. Namun, lambat diubah menjadi glukosa dalam hati.

"Sementara beras,tepung atau pati memiliki karbohidrat kompleks yang
cepat diubah jadi gula. Rantai beberapa glukosa direkat satu sama lain
oleh ikatan kimiawi yang ringkih. Mudah dipecah pada waktu pencernaan
berlangsung," katanya.

Syarat kualitas karbohidrat baik ada empat, yaitu nilai glikemik
indeks rendah, memiliki kandungan serat, memiliki kapasitas
antioksidan tinggi, dan bersifat alkalis. Kategori tersebut dimiliki
oleh buah dan sayuran.

Kemudian, MP-ASI lanjutan pada usia 7-8 disesuaikan pertumbuhan gigi.
Bisa dengan blender lumat beras merah tumbuk, sayur, daging ikan,
ayam, jamur atau kacang- kacangan. "Aktifkan proses kunyah begitu gigi
muncul," katanya.

Untuk mengaktifkan enzim air liur yang menunjang pencernaan baik dan
sehat, maka pada usia 9-12 bulan mulai diberikan makanan yang
diblenderkasar, bubur, dantim. "Pada ulang tahun pertama, kenalkan
anak dengan acara makan bersama," ujar Tan.

Konsultan Gizi Anak dan Penulis buku How to get Your Kid to Eat...But
Not Too Much dan Child of Mine: Feeding with Love and Good Sense,
Ellyn Satter mengatakan hal senada. Untuk membantu anak mengembangkan
kemampuan dalam hal makan, orangtua perlu mengikuti pembagian tanggung
jawab pemberian makan.

Untuk anak-anak yang tergolong sulit makan, salah satu tindakan yang
dapat dilakukan ialah mengajaknya makan bersama-sama. Kebiasaan makan
di meja makan bersama-sama adalah tindakan disiplin menghargai makanan.

"Orang dewasa bertanggung jawab atas apa yang disajikan pada anak
untuk dimakan, kapan dan di mana disajikannya. Anak-anak bertanggung
jawab atas seberapa banyak dan apakah mereka mau makan atau tidak,"
papar Satter.
(sindo//tty)


-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.
Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---



--
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: Konferensi Pers Kontaminasi Bakteri dalam Susu Formula dan Makanan bayi

2008-03-12 Terurut Topik momkavinija
meneruskan info yaaa

Uci mamaKavin+ija
http://oetjipop.multiply.com


--- In [EMAIL PROTECTED], "ghozansehat" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

fyi

 Konferensi Pers Kontaminasi Bakteri dalam Susu Formula dan Makanan bayi

FACTSHEET
KONFERENSI PERS
ISU KONTAMINASI BAKTERI DALAM SUSU FORMULA DAN MAKANAN BAYI


  a.. PENELITIAN IPB DILAKUKAN PADA TAHUN 2003 DENGAN SAMPLING SUSU
YANG BEREDAR PADA MASA ITU, MAKA SUSU YANG TERKONTAMINASI BAKTERI
ENTEROBACTER SAKAZAKII SEKARANG SUDAH TIDAK ADA LAGI DIPASARAN
  b.. SESUAI KAIDAH PENELITIAN, PENELITI BELUM PERNAH DAN TIDAK AKAN
MENGUMUMKAN MEREK YANG TELAH DITELITI
  c.. ADANYA ISU TENTANG DAFTAR SUSU AMAN DAN SUSU YANG BERBAHAYA YANG
BEREDAR DI MASYARAKAT DAN MENGATASNAMAKAN BADAN POM ADALAH TIDAK BENAR
  d.. SAMPAI SAAT INI DI INDONESIA BELUM ADA LAPORAN TENTANG KASUS
BAYI YANG SAKIT AKIBAT SUSU FORMULA DAN MAKANAN BAYI YANG
TERKONTAMINASI BAKTERI ENTEROBACTER SAKAZAKII
  e.. LAPORAN KASUS DI LUAR NEGERI, SELAMA 42 TAHUN (SEJAK 1961 SAMPAI
DENGAN 2003) HANYA DITEMUKAN 48 KASUS, UMUMNYA PADA BAYI UMUR DI BAWAH
SATU BULAN, DENGAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH RENDAH, BERAT LAHIR RENDAH,
DAN BAYI PREMATUR
  f.. BAYI 0-6 BULAN HARUS DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF. BILA KARENA
SESUATU HAL ASI TIDAK DAPAT DIBERIKAN, MAKA DAPAT DIBERIKAN SUSU FORMULA
  g.. DALAM MEMBERIKAN SUSU FORMULA, HARUS MEMPERHATIKAN STANDAR
KEBERSIHAN PERALATAM DAN PROSEDUR MEMPERSIAPKAN SERTA MENYAJIKAN SUSU
FORMULA DENGAN BENAR (SEBAGAIMANA TERLAMPIR)
  h.. SELURUH SUSU FORMULA YANG BEREDAR DI PASARAN TELAH DILAKUKAN
EVALUASI TERHADAP KEAMANAN, MUTU DAN GIZINYA SERTA DIMONITOR SECARA
BERKALA OLEH BADAN POM


  JUM'AT 29 Februari 2008

Panduan untuk menyiapkan dan menyajikan susu formula

Cara membersihkan dan sterilisasi peralatan


  a.. Cuci tangan dengan sabun sebelum membersihkan dan mensterilkan
peralatan minum bayi.
  b.. Cuci semua peralatan (botol, dot, sikat botol dan sikat dot)
dengan air bersih yang mengalir.
  c.. Gunakan sikat botol dan sikat dot untuk membersihkan bagian
dalam botol dan dot agar sisa susu yang melekat bisa dibersihkan.
  d.. Bilas botol dan dot dengan air bersih yang mengalir.
  e.. Bila menggunakan alat sterilisator buatan pabrik, ikuti petunjuk
yang tercantum dalam kemasan.
  f.. Bila sterilisasi dengan cara direbus :
1.. Botol harus terendam seluruhnya sehngga tidak ada udara di
dalam botol;
2.. Panci ditutup dan dibiarkan sampai mendidih selama 5 - 10 menit;
3.. Panci biarkan tertutup, biarkan botol dan dot di dalamnya
sampai segera akan digunakan
  g.. Cuci tangan dengan sabun sebelum mengambil botol dan dot.
  h.. Bila botol tidak langsung digunakan setelah direbus:
1.. Botol harus disimpan di tempat yang bersih dan tertutup;
2.. Dot dan penutupnya terpasang dengan baik.

Cara menyiapkan dan menyajikan susu formula

  a.. Bersihkan permukaan meja yang akan digunakan untuk menyiapkan
susu formula.
  b.. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan.
  c.. Rebus air minum sampai mendidih selama 10 menit dalam ketel atau
panci tertutup.
  d.. Setelah mendidih, biarkan air tersebut di dalam panci/ketel
tertutup selama 10 - 15 menit agar suhunya turun menjadi di atas 70oC.
  e.. Tuangkan air tersebut (suhunya di atas 70oC) sebanyak yang dapat
dihabiskan oleh bayi (jangan berlebihan) ke dalam botol susu yang
telah disterilkan.
  f.. Tambahkan bubuk susu sesuai takaran yang dianjurkan pada label
dan sesuai kebutuhan bayi.
  g.. Tutup kembali botol susu dan kocok sampai susu larut dengan baik.
  h.. Dinginkan segera dengan merendam bagian bawah botol susu di
dalam air bersih dingin, sampai suhunya sesuai untuk diminum (dicoba
dengan meneteskan susu pada pergelangan tangan, akan terasa agak
hangat, tidak panas).
  i.. Sisa susu yang telah dilarutkan dibuang setelah 2 jam.

Jakarta, 29 Februari 2008

Sumber : Badan Pengawas Obat Dan Manakan (BPOM)
http://www.pom.go.id/public/berita_aktual/detail.asp?id=192


[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---



--
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: Aksi Damai AIMI : �Kembali ke ASI�, Minggu 9/3/08 jam 8-10, Bundaran HI, J

2008-03-04 Terurut Topik momkavinija
FYI yaaa


Rgds,'

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "yeye_lucu" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear AFB-ers,

info ini boleh di fwd ke milis lain dan temen2 yang lain yaaa..
thanks!

===

Menyikapi maraknya pemberitaan mengenai bakteri Enterobacter
Sakazakii yang mencemari berbagai produk susu formula dan makanan
instan untuk bayi dan balita, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)
bermaksud menggugah kesadaran para ibu untuk "Kembali ke ASI"
sebagai nutrisi yang terbaik untuk bayi melalui aksi damai yang akan
diselenggarakan pada hari Minggu, 9 Maret 2008 pukul 8-10 pagi di
Bundaran Hotel Indonesia, Jkt.

Kalo memang mendukung ASI, yuuk kita tunjukkan kepedulian dan
support kita kepada semua ibu yang akan dan telah memberikan ASI
kepada buah hatinya. Acaranya juga seru loh! Ada Orasi mengenai
pentingnya ASI untuk kehidupan bayi oleh dr. Utami Roesli, Sp.A.,
MBA., IBCLC, dokter anak dan Ketua Sentra Laktasi Indonesia. Ada
juga testimoni dari para ibu dan ayah ASI yang telah merasakan
manfaat pemberian ASI untuk buah hatinya. Ditambah lagi ada hiburan
oleh Oppie Andaresta dan beberapa selebriti pendukung ASI.

Yuuuk..gabung ke bundaran HI Minggu 9 Maret 2008. Kalo memang sudah
merasakan manfaat ASI, kalo memang meyakini hanya ASI nutrisi
terbaik untuk bayi-bayi Indonesia, kalo memang ingin meluaskan
dukungan untuk pemberian ASI...be there!!!

AKSI Damai AIMI "Kembali ke ASI", wujud kepedulian kita untuk
pemberian ASI sebagai nutrisi terlengkap dan terbaik bagi bayi.

Acara ini didukung penuh oleh : Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI), Milis [EMAIL PROTECTED], Sentra Laktasi Indonesia
(Selasi), Perkumpulan Perinatologi Indonesia (Perinasia) dan
organisasi pro ASI lainnya.

Salam ASI!
YeYe- Div Komunikasi
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)
[EMAIL PROTECTED]
www.aimi-asi.org

--- End forwarded message ---



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: RS/RSIA Pro IMD

2008-02-28 Terurut Topik momkavinija
FYI y

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], Mia Sutanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear moms,

sesuai dengan cerita para moms lainnya di milis tercinta ini, berikut
adalah daftar RS/RSIA yang dikabarkan pro-IMD. Please di kroscek lagi
yang moms, dan yang mungkin perlu untuk diingat adalah, kadangkala
rumah sakitnya memang "mendukung" IMD, tetapi pada akhirnya harus
kembali lagi ke DSOG yang akan menangani persalinan kita nanti:

> . RSIA Bunda Menteng
> · RS. St. Carolus
> · RS. Pertamina Jaya
> · RSIA Hermina Podomoro
> . RSIA Hermina Jatinegara
> · RSIA. Yadika
> · RS. Zahira
> . RSIA Family â€" Pluit
> . RSIA Tambak - Manggarai
> · RSUD Koja
> · RS. Asih
> · RSB. Harapan Kita
> · Brawijaya Women and Children Hospital
> . RS Medika Permata Hijau


Salam ASI!
Mia Sutanto
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
Menyusui: Anak Sehat, Keluarga Bahagia



[EMAIL PROTECTED]
www.aimi-asi.org



ASI by Mia Sutanto
http://mia2274.multiply.com


  
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda!
Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: hai hai.......Susu Formula Tercemar Sudah Ditarik

2008-02-28 Terurut Topik momkavinija
FYi y

Uci mamaKavin+ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], kendria ayu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

hello all readers.mudah2an bisa menjawab keresahan para mom khususnya

 Susu Formula Tercemar Sudah Ditarik
Posted by:  "[EMAIL PROTECTED]" [EMAIL PROTECTED]
Thu Feb 28, 2008 1:15 am(PST)
  Susu Formula Tercemar Sudah Ditarik

 JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan produk
susu formula dan makanan bayi yang diduga mengandung bakteri
Enterobacter sakazakii oleh peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB)
jauh-jauh hari sudah ditarik dari pasaran. Penelitian yang dilakukan
pun tidak terjadi saat ini, melainkan dalam kurun 2003 hingga 2006.

 ''Produk yang dimaksud sudah ditarik dari pasaran. BPOM meyakini saat
ini tak ada lagi susu tercemar yang beredar di pasaran,'' ujar Kepala
BPOM, Husniah Rubiana Thamrin Akib, Rabu (27/2) di Jakarta. Bahkan,
katanya, BPOM sudah melakukan pemeriksaan mikrobiologi terhadap sampel
produk tersebut sepanjang 2007 untuk mendeteksi kemungkinan
pencemaran. ''Kalau produk bersangkutan ada yang bermasalah, kita
panggil produsennya dan minta mereka memperbaiki produknya.''

 Selain pemeriksaan terhadap cemaran mikrobiologi berupa bakteri,
termasuk bakteri penyebab diare (Salmonella sp, Eschericia colli, dan
Enterobacter sakazakii), BPOM juga memeriksa kemungkinan cemaran
kapang dan mikroorganisme pathogen lain pada produk-produk itu.

 Namun, BPOM tak memublikasikan hasil pemeriksaan rutin itu ke publik.
''Karena standard operating procedure-nya (SOP) memang demikian, di
mana-mana juga seperti itu.''

 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan Dunia (FAO),
papar Husniah, merekomendasikan pemeriksaan cemaran Enterobacter
sakazakii pada susu formula bubuk tahun 2005 karena sebelumnya ada
laporan kejadian diare pada balita yang mengonsumsi susu tercemar
Enterobacter di Jepang.

 ''Di Indonesia hingga saat ini belum ditemukan kejadian diare pada
balita yang disebabkan oleh Enterobacter sakazakii. Di sini penyebab
utamanya Salmonella dan E colli,'' katanya.

 Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Hardinsyah, memperkuat BPOM. Dari 100
ribu bayi berusia di bawah satu tahun, hanya satu bayi yang
kemungkinan terinfeksi bakteri Enterobacter. ''Di Inggris, sejak 1961
sampai 2003, hanya ada 48 kasus.''

 Kendati kasus pencemaran oleh bakteri itu langka, namun warga kadung
resah pada pemberitaan yang ada. ''Saya sekarang tidak tenang dan
langsung menghentikan susu formula untuk anak saya,'' kata Vita (27
tahun), warga Kota Tasikmalaya yang baru melahirkan.

 Kiat membunuh bakteri:
 * Bakteri ini dapat dibunuh dengan air panas pada suhu 70 derajat
Celcius, meski berakibat kehilangan dan kerusakan zat gizi pada susu
formula.
 * Botol susu harus selalu steril dengan merebus di air mendidih.
 * Larutkan susu formula secukupnya, sehingga segera habis diminum bayi.
 * Hindari melarutkan dalam jumlah banyak untuk diminum beberapa jam.
 * Memperpendek waktu pemberian susu pada bayi, lebih baik dibuatkan
berkali-kali dgn cara steril.
 * Sebaiknya membeli susu formula dalam kemasan kecil, sehingga cepat
habis. Bila kemasan besar, akan lama habis dan besar peluang tercemar
Enterobacter sakazakii.
 * Meningkatkan kewaspadaan akan sanitasi selama proses penyimpanan,
penyiapan, dan pemberian susu formula pada bayi, termasuk peralatan,
air, dan pihak terlibat.

 Sumber: Ketua Pergizi Pangan

 Bila bakteri Enterobacter sakazakii menyerang bayi, dapat
mengakibatkan radang selaput otak, radang usus, gangguan neurologik
bahkan kematian. Menurut WHO pada 2004, 20-50 persen penderita
mengalami kematian.

 Selain terdapat pada susu formula, bakteri ini bisa ditemukan juga di
cokelat, kentang, sereal, dan di lingkungan lembab. Pada suhu kamar,
jumlah bakteri berkembang dua kali lipat dalam 45 menit, dan pada suhu
kulkas jumlahnya dobel dalam waktu 14 jam.

 Kendria

[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
mampir di www.kendria1979.multiply.com



-
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di
Yahoo! Answers

[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: :awas sikecil kebablasan

2008-02-28 Terurut Topik momkavinija
Rgds..

Uci mamaKavin+ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], hairunnisa harharah
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Awas, Si Kecil Kebablasan! sumber : www.korantempo.com Senin, 21
Januari 2008
GayaHidup Awas, Si Kecil Kebablasan!
 Dr Boyke Dian Nugraha geleng-geleng kepala mendengar penuturanpasiennya.
Sebut saja Indah, 36 tahun, asal Sukabumi yang menangis histeris
menceritakan kelakuan putrinya,Nita, 11 tahun.
Bersama dua teman sekelasnya di sekolah menengahpertama.
Nita melakukan aib memalukan keluarga dansekolah.
"Semua salah kami, memberikan kebebasan kepadanya menonton tayangan
apa pun tanpa diawasi,termasuk di Internet," papar Indah sesenggukan.
Tangisnya pecah begitu mendengar pengakuan putri kesayangannya meniru
adegan bercinta di film Sex inthe City bersama kakak kelasnya.
Menurut Boyke, kasus Nita belum seberapa.
 Ada pasien lain yang mengeluhkan putrinya yang baru berusia 7tahun
saat ngobrol dengan teman sebayanya cekatan menyebut foreplay,
petting, making love, dansejenisnya.
Pemilik Klinik Pasutri di bilangan Tebet ini pun menyebut kisah lain:
seorang remaja putri berusia 12tahun yang diledek temannya karena
belum pernah pacaran dan berciuman.
 Karena penasaran, remaja itumencari tahu di Internet. Tertarik
mempraktekkan, ia meminta dan membayar sopir rumahnya.
"Tidak hanya ciuman, si sopir bejat itu justru mengajak tahap yang
lebih hot, yaitu bercinta.
Akibatnya, si kecil ketagihan, kebablasan, hingga hamil dan bikin
gempar semua (anggota keluarga)," ujarpakar seks tersebut masygul.
Sederet cerita tersebut bukan ilusi, tapi peristiwa yang kian dekat
dan sering terjadi.
Kini para beliaitu sangat piawai dan tahu akan seks melebihi orang
tuanya. "Ini bukan pendidikan seks, melainkanpengetahuan soal seks
yang kebablasan dan berakibat fatal," kata dokter berkulit putih ini
dengan nadagemas.
Tiga tahun lalu ia hanya melayani pasien dewasa seputar keluhan
masalah mereka. Tapi sekarang, pasutriyang datang "curhat" soal
sederet cerita aneh soal seks buah hatinya.
Boyke mengakui kemampuan anak masa kini, yang disebut di era generasi
platinum, begitu cepat dan mudah menyerap pengetahuan dan teknologi.
Alhasil, jangan heran jika para bocah bau kencur itu sudah pandai
berselancar ke situs-situs dewasa.
 "Yang paling penting, memberikan pendidikan seks buat anak harus
perlu pendampingan, " Boyke berpesan.
 Senada dengan Boyke, Elly Risma, Ketua Yayasan Kita dan Buah Hati
yang aktif memberikan pendidikankesehatan reproduksi untuk anak-anak
sekolah, menyebut pentingnya pendampingan dari orang tua, guru, dan
lingkungan.
 "Mereka harus mengikuti perkembangan atau melakukan update seputar
informasi terbaru seksologi supaya ilmunya tidak ketinggalan, " ujarnya.
 Alzena Masykouri, pengajar luar biasa di Fakultas Psikologi
Universitas Paramadina, Jakarta, mengatakankeluarga merupakan pagar
pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di dalam dan
di luarrumah.
Pesatnya pengetahuan seks mereka, terutama dampak kemajuan teknologi
yang dekat dengan dunia generasiplatinum, perlu diwaspadai. "Orang tua
jangan "gaptek". Perlu mengimbangi (anak).
Sebaiknyamendampingi (mereka) dan menyaring informasi agar anak tak
salah langkah," ujarnya. Alzena mengingatkan, dari sisi kejiwaan, si
anak harus pandai menyerap dan memilah informasi mana yang benar dan
tidak tepat buatnya.
 Untuk moral, jangan sampai anak terlalu larut berpikir bebas
mengadopsi informasidunia Barat.

Tip Aman Dr Boyke Nugraha memberi tip agar buah hati amanmemahami
mengenai seks.
 Lengkapi diri Anda dengan pengetahuan terbaru.
 Jangan lupa pelajari masalah anatomi, fisiologi, biologi, moral, dan
etika.
Jangan salahkan kemajuan teknologi.
nilai-nilai moral dan dampingi saat mereka mengaksesinternet.
 Berilah batasan-batasan soal pemanfaatan teknologi, misalnya
mengakses Internet hanya buat mengerjakantugas sekolah. Tempatkan
komputer di ruang keluarga dan bukan di ruang pribadi.
http://www.thegirlwhosplitinto5.com/

[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: Press Release AIMI terkait pemberitaan mengenai bakteri dalam susu formula

2008-02-26 Terurut Topik momkavinija
FYI..

Uci mamaKAvin+ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "yeye_lucu" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear AFB-ers dan seluruh member AIMI,

Berikut saya posting press release yang dikeluarkan oleh AIMI
terkait dengan pemberitaan mengenai bakteri yang terdapat dalam susu
formula.

Press release ini sudah dikirimkan ke berbagai media dan menurut
rencana, siang ini RCTI dan Trans TV akan meliput AIMI berkaitan
dengan berita ini.


Salam ASI
YeYe
Divisi Komunikasi
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)
www.aimi-asi.org
[EMAIL PROTECTED]





SIARAN PERS

AIMI : Kembali ke ASI sebagai Nutrisi Terbaik untuk Bayi

Ditengah maraknya berita mengenai bakteri Enterobacter Sakazakii
yang mencemari berbagai produk susu formula dan makanan instan untuk
bayi dan balita (yang hasil penelitiannya sebenar sudah dirampungkan
oleh para peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan
dilaporkan kepada BPOM sejak tahun 2006), Asosiasi Ibu Menyusui
Indonesia (AIMI) menyerukan ajakan untuk kembali ke Air Susu Ibu
(ASI) sebagai satu-satunya sumber nutrisi yang terlengkap dan
terbaik untuk bayi dan balita.

Ketua AIMI Mia Sutanto dalam siaran persnya mengatakan, bukti yang
menguatkan pernyataan tersebut semakin tak terbantahkan. "Nutrisi
dan kalori yang terkandung di dalam ASI sudah sangat cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayi, jadi tak perlu tambahan susu formula
apapun" katanya di Jakarta, kemarin (26/2).

ASI mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air
garam dan gula yang semuanya sudah secara khusus dikomposisikan
sesuai dengan kebutuhan masing-masing bayi. Lebih lanjut Mia
menjelaskan, ASI mengandung sel-sel hidup yang berperan sebagai zat
anti infeksi dan imunitas alami untuk melindungi bayi dari berbagai
ancaman penyakit. "Tentu sel-sel hidup ini tidak ada dalam produk
susu formula." katanya.

Oleh karena itu, "Bicara mengenai keunggulan ASI dibandingkan dengan
susu formula sudah pasti sangat banyak, selain dari segi kandungan
dan kecukupan nutrisi, kemudian faktor imunitas atau perlindungan
tubuh, juga dari segi kedekatan ibu dan anak (bonding) yang tak akan
tertandingi oleh apapun," tambahnya.

Mia kemudian melanjutkan, AIMI akan secara konsisten terus
menyerukan kepada seluruh ibu-ibu di Indonesia untuk kembali
memberikan ASI kepada bayinya. "Jangan mempertaruhkan masa depan
bayi-bayi Indonesia dengan tidak memberikan ASI, yang sudah terbukti
merupakan makanan yang paling bagus, paling lengkap dan paling
higienis untuk dikonsumsi oleh bayi."

Memberikan ASI sebagai satu-satunya nutrisi terbaik untuk bayi,
lanjut Mia, memang membutuhkan persiapan khusus sejak masa
kehamilan. "Namun semua proses persiapan untuk memberikan ASI bisa
dilakukan dengan mudah karena bekal utamanya hanyalah pengetahuan
yang memadai dan pikiran positif dan niat si ibu untuk memberikan
ASI kepada bayinya serta dukungan dari keluarga dan masyarakat
sekitar," jelasnya.

Sesuai dengan rekomendasi WHO/UNICEF dan juga Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI), untuk bayi harus diberikan ASI Eksklusif selama 6
bulan pertama dan kemudian dilanjutkan dengan MPASI (makanan
pendamping ASI) yang berkualitas. ASI diteruskan hingga 2 tahun atau
lebih sesuai dengan keinginan ibu dan bayi.

Selanjutnya, karena ASI bisa memenuhi kebutuhan kalori sebesar 100%
untuk bayi yang berusia 0-6 bulan, 70% untuk usia bayi 6-12 bulan
dan 30% untuk usia anak diatas 12 bulan, maka pemberian susu
tambahan setelah masa ASI Eksklusif juga tidak diperlukan. "Saat ini
masih banyak ibu yang berpendapat bahwa setelah masa ASI Eksklusif
pemberian susu formula untuk bayi diatas 6 bulan atau diatas 1 tahun
menjadi kebutuhan wajib, padahal selama anak masih mendapatkan ASI
hal tersebut tidak diperlukan," tandasnya. Mia kemudian menambahkan
bahwa, apabila karena sesuatu hal orangtua memilih untuk memberikan
susu formula kepada bayinya, ada 3 hal yang perlu diingat, "Susu
formula bukanlah produk yang steril, tidak ada satupun susu formula
yang komposisi dan kualitasnya mendekati ASI, dan pemberian susu
formula bukannya tanpa resiko," tegasnya.

AIMI juga sangat menyayangkan pernyataan yang dikeluarkan oleh
Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari bahwa temuan IPB ini
merupakan salah satu bentuk perang produk.  "Sangat tidak pada
tempatnya Menteri Kesehatan yang seharusnya menyikapi temuan ini
dengan arif dan mencermatinya secara positif, malah mengeluarkan
pernyataan prematur yang cenderung bersifat defensif dan memihak
pada produsen susu formula dengan mendiskriditkan temuan tersebut,"
tegas Mia. Seharusnya dalam kapasitasnya sebagai Menteri Kesehatan,
tujuan utamanya adalah melindungi kepentingan masyarakat (bukan
kepentingan pengusaha) dengan segera menindaklanjuti temuan tersebut
dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna
mencegah timbulnya keresahan serta terjadinya kerugian yang lebih
besar pada masyarakat.  ***

 Contact Person AIMI:

Mia Sutanto, Ketua
[EMAIL PROTECTED]
HP:

[balita-anda] Fwd: Artikel WHO Tentang Bakteri Enterobacter Sakazakii Pada Susu Formula

2008-02-26 Terurut Topik momkavinija
--- In [EMAIL PROTECTED], gendi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear All,

Bagi yang ingin tahu lebih jauh soal bakteri Enterobacter Sakazakii di
susu
formula dan cara2 yg dianjurkan dalam menyiapkan susu formula,
kebetulan ada
teman kantor saya yang kirim bbrp artikel dalam bentuk PDF dibawah ini:

[WHO] Questions and Answers on Enterobacter Sakazakii in Powdered Infant
Formula
[WHO] Guidelines for the safe preparation, storage and handling of
powdered
infant formula
[WHO] How to prepare formula for bottle-feeding at home
[WHO] How to prepare formula for cup-feeding at home
[WHO] How to prepare powdered infant formula in care settings
[WHO] Poster on preparing formula in care settings

Artikel yg paling atas dibuat pada tahun 2004, tapi sangat tepat untuk
diketahui sekarang. Anyway, walaupun diatas WHO memberitahu cara2
pemberian
susu formula, ASI is still the best dan susu pasteurisasi/UHT is the
second
best untuk anak usia diatas 1 tahun.

Bagi yang berminat, bisa browse ke:
http://www.who.int/foodsafety/publications/micro/en/qa2.pdf
http://www.fao.org/ag/agn/agns/jemra_riskassessment_enterobacter_docs_en.asp

Bagi yg ingin minta kesaya, mohon permintaan disampaikan via JAPRI agar
tidak mengganggu milis. Permintaan via milis TIDAK akan dilayani.
Pengiriman
artikel via JAPRI akan dilakukan menjelang makan siang dan sore hari.

Saya posting artikel tentang Enterobacter Sakazakii dibawah yah.

Selamat membaca.

Regards,
Gendi J - Father of 2

Version 4
13 February 2004

Questions and Answers on Enterobacter sakazakii in powdered infant formula

1. What is Enterobacter sakazakii? What diseases can the bacteria cause?

Enterobacter sakazakii is a bacterium belonging to the family
Enterobacteriaceae, which contains a number of bacterial species found in
the human and animal gut and the environment. The microorganism has been
implicated in outbreaks causing meningitis or enteritis, especially in
infants. In the few outbreaks reported 20% to >50% of the infants who
contracted the disease died. For survivors, severe lasting
complications can
result including neurological disorders. The outcome related to adult
disease seems to be significantly milder.

2. Where does the bacterium come from? Does it also exist in the human
gut?

The natural habitat of Enterobacter sakazakii is not well understood. The
bacterium can be detected in the gut of healthy humans, most probably
as an
intermittent guest. It can also be found in the gut of animals as well
as in
the environment.

3. How does infant formula get contaminated with Enterobacter
sakazakii? Can
other foods also be contaminated?

Basically there are three routes by which Enterobacter sakazakii can enter
infant formula:
a) through the raw material used for producing the formula;
b) through contamination of the formula or other dry ingredients after
pasteurization; and
c) through contamination of the formula as it is being reconstituted
by the
caregiver just prior to feeding.

Enterobacter sakazakii has been detected in other types of food, but only
powdered infant formula has been linked to outbreaks of disease.

4. Which are the main groups at risk?

Enterobacter sakazakii has caused disease in all age groups. From the age
distribution of reported cases it is deduced that infants (children less
than 1 year old) are at particular risk. Among infants those at greatest
risk for Enterobacter sakazakii infection are neonates (first 28 days),
particularly pre-term infants, low birth weight infants or
immunocompromised
infants. Infants of HIV-positive mothers are also at risk both because
they
may specifically require infant formula and may be more susceptible to
infection. This, and low birth weight, may be of particular concern
for some
developing countries, where the proportion of such infants is higher
than in
developed countries (see also Q10).

5. How can this risk be minimized/reduced?

The recent expert meeting recommended that caregivers to infants,
particularly those at high risk (see Q 4.), should be regularly alerted to
the fact that powdered infant formula is not a sterile product.

In situations where the mother cannot breastfeed, or chooses not to
breastfeed for any reason, caregivers should use, whenever possible and
feasible, commercially sterile liquid formula or include a decontamination
step in the preparation of powdered infant formula (such as reconstituting
with boiling water or heating reconstituted formula)2.

A preliminary risk assessment further indicated that reduced holding (time
between rehydration of the formula and consumption) and feeding times for
the reconstituted formula decrease the risk of infecting infants. A
combination of control measures would have the greatest impact on reducing
the risk.

With current technology it seems not to be possible to produce sterile
powdered infant formula. However, recommendations are being made to the
industry on how they can improve the safety of powdered infant formula.

6. Are there international stan

[balita-anda] Fwd: Berita Sufor & Makanan Bayi yang tercemar di RCTI

2008-02-25 Terurut Topik momkavinija
FYI y


Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "Putri Tambunan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Moms,

Tadi aku ketemu sepupu-ku yang kerja di RCTI, beliau bilang nanti di
Seputar
Indonesia sore (17.30 atau 18.30, aku lupa..) akan dibahas lebih dalam
mengenai berita mengenai sufor dan makanan bayi yang tercemar.

Jadi, harap para moms nonton yaa biar kita tau lebih lanjut mengenai hal
ini. (sedih dehh dengernya, ko yaa tega tetep dipasarin padahal sangat
berbahaya untuk penerus bangsa tapi ada seneng nya juga, akhirnya mata
Indonesia terbuka juga dengan negatifnya sufor)


--
Putri Tambunan
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)
Email: [EMAIL PROTECTED]
Website: www.aimi-asi.org
"Menyusui: Anak Sehat, Keluarga Bahagia"

AIMI adalah organisasi nirlaba yang berbasis kelompok sesama ibu
menyusui dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, informasi
tentang ASI & prosentase ibu menyusui di Indonesia.


[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: Hati2 Susu Formula!!! was susu lokal terkontaminasi

2008-02-24 Terurut Topik momkavinija
artikel lagi nih...

jd sabar yaaa nunggu keputusan lebih lanjut dr yg berwenang..

Uci mamaKAvin+ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "yelsandra" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:




http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=13292

lebih lengkapnya ini neh:

IPB Temukan Bakteri Dalam Produk Susu Bayi

JAKARTA, (PR).-
Pemerintah diminta segera menarik produk susu formula dan bubur bayi
yang tercemar bakteri Enterobacter sakazakii. "Masalah bakteri,
konsumen tidak bisa melihatnya. Mereka baru merasakan apabila sudah
terkena dampaknya. Oleh sebab itu, lebih baik bahan makanan yang
tercemar harus ditarik dari pasaran," kata Ketua YLKI Husna Zahir yang
dikutip okezone, Minggu (24/2).

Husna mengatakan, penarikan produk itu perlu dilakukan sambil menunggu
hasil keputusan yang diambil pemerintah terkait dengan temuan itu.
"Sambil menunggu tim gabungan bekerja, pemerintah bisa menarik produk
yang tercemar, sehingga konsumen tidak dirugikan," katanya.

Hal itu dikemukakan Husna terkait penemuan para peneliti Institut
Pertanian Bogor (IPB) mengenai adanya Enterobacter sakazakii dalam
susu formula anak-anak dan bubur bayi. Bakteri jenis ini bisa
menyebabkan radang selaput otak. Berdasarkan hasil penelitian terhadap
74 sampel susu formula, 13,5 persen di antaranya mengandung bakteri
beracun. Tiga dari 46 sampel bubur susu bayi juga tercemar bakteri itu.

"Awalnya kami hanya ingin meneliti penyebab diare pada bayi, tapi saya
malah kaget dengan ditemukannya Enterobacter sakazakii, bukan bakteri
Escherichia coli yang sering ditemukan itu," kata Ketua Tim Peneliti
IPB, Sri Estuningsih, yang juga seorang ahli susu sapi dan makanan anak.

Menurut dia, bakteri Enterobacter sakazakii sangat membahayakan.
Selain bisa menyebabkan radang selaput otak, bakteri itu juga bisa
menyebabkan radang usus dan peradangan jaringan di seluruh tubuh.
"Apalagi, susu formula dan bubur bayi banyak diberikan kepada anak
usia di bawah satu tahun. Ini sangat membahayakan," katanya.

Penelitian ini dilakukan sejak tahun 2003 dan terus disempurnakan,
sebelum akhirnya dipublikasikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan
(POM). Namun, dengan alasan Badan POM tidak memiliki kewenangan,
penelitian baru ditindaklanjuti dalam pertemuan dengan lembaga
terkait, Sabtu (23/2).

Dijelaskan Sri, temuan bakteri Enterobacter sakazakii pada susu
formula dan bubur bayi itu baru ditindaklanjuti oleh pemerintah,
dengan membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus itu. "Kami, (Sabtu)
kemarin telah melakukan rapat dengan lembaga terkait di Kantor
Departemen Pertanian untuk membahas temuan kami," katanya.

Menurut dia, berdasarkan hasil pertemuan itu diputuskan pembentukan
tim gabungan yang berasal dari Departemen Kesehatan, Departemen
Pertanian, Badan POM, dan tim peneliti IPB yang melakukan penelitian
tersebut. "Nantinya, masing-masing tim akan bekerja sesuai dengan
kapasitasnya," tuturnya.

Departemen Kesehatan, misalnya, akan meneliti tentang proses
pembuatannya. Departemen Pertanian pada bahan dasarnya, dan Badan POM
akan melakukan pendekatan kepada produsen. "Setelah tim gabungan ini
bekerja, nanti akan ditentukan langkah konkretnya," ujar Sri.

Umumkan segera

Sementara itu, masyarakat meminta agar pemerintah atau Balai Besar POM
Bandung segera melakukan penelusuran seputar masalah susu formula dan
bubur bayi yang ditengarai mengandung Enterobacter sakazakii. Hal itu
diperlukan agar masyarakat terhindar dari efek yang tidak diinginkan.

"Tetapi yang lebih penting, pemerintah segera mengumumkan nama susu
formula dan bubur bayi yang bermasalah, agar masyarakat bisa
menghindari produk beracun tersebut," ujar Dewi, ibu dari dua anak di
daerah Pasteur yang mengaku mengetahui hal itu dari internet.

Ketika "PR" meminta konfirmasi seputar masalah tersebut ke Balai Besar
POM di Bandung, mereka menyatakan belum menerima informasi seputar
masalah tersebut dari Badan POM. "Saya juga malah baru mengetahui
masalah tersebut dari salah satu media elektronik siang tadi," ujar
Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Balai Besar
POM Bandung, Dra. Siti Nuraniyah kepada "PR", Minggu (24/2).

"Biasanya, jika ada masalah yang harus ditindaklanjuti, Balai Besar
POM Bandung menerima faksimile, dan dari sana baru kita bisa melakukan
tindakan selanjutnya, sesuai dengan tugas yang diberikan. Tapi sejak
Jumat kemarin, kami tidak menerima surat apa pun," katanya. (A-34/A-62)***

--- End forwarded message ---



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: [REPOST] Kapan Harus Menghubungi Dokter

2008-02-19 Terurut Topik momkavinija
FyI yaaa


Rgds,
UcimamaKavin+ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "TristaNathan Amadeo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

selamat pagi semua...
mau repost tulisan yang ada di files yahoogroups.
buat yang baru pertama kali baca... semoga berguna ya... buat yang udah
berkali2 menerima... semoga semakin mantap dg apa yang 'diyakini' dan
dijalani selama ini :

salam sehat,
-ria-

*KAPAN HARUS MENGHUBUNGI DOKTER*


*DEMAM:*

Pada umumnya, demam tidak membahayakan, namun demikian, ada beberapa
kondisi
dimana orang tua harus waspada. Pada bayi misalnya, semakin muda usianya,
orang tua harus harus semakin waspada.

Tengok patokan umum di bawah ini;
- pada bayi yang lebih tua (usia 6 bulan atau lebih), kita baru
menghubungi
dokter bila suhunya mendekati 40�C.
- Pada bayi yang lebih muda, dianjurkanuntuk menghubungi dokter bila
suhunya
38�C atau lebih.
- Bila bayi berusia < 3 bulan dengan suhu tubuh � 38�C
- Bila bayi berusia 3 - 6 bulan dengan suhu tubuh � 38.5�C
- Bayi dan anak berusia > 6 bulan, dengan suhu tubuh � 40�C

Selain tingginya suhu tubuh, dokter juga perlu dihubungi pada
beberapakondisi berikut ini:
- Apabila kondisi anak memburuk
- Demam sudah berlangsung 72 jam
- Susah minum atau tidak mau minum atau sudah mengalami dehidrasi
- Rewel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan
- Tidur terus menerus, lemas dan sulit dibangunkan (lethargic)
- Kejang atau kaku kuduk leher
- Sakit kepala hebat yang menetap
- Sesak napas
- Muntah, diare terus-menerus

*SELESMA:*

- Demam lebih dari 72 jam
- Batuk lebih dari satu minggu; atau batuk hebat dengan muntah-muntah.
- Rewel dan letargi
- Sesak napas atau tampak kebiruian sekitar bibir dan mulut
- Jarang buang air kecil (lihat dehidrasi) atau tidak mau minum
- Dahak ada darahnya
- "Ingus" hijau kental lebih dari 2 minggu

*BATUK:*

- Mengalami kesulitan bernapas atau bernapas dengan sekuat tenaga
(otot-otot
pernapasan tambahan ikut dikerahkan sehingga tampak otot-otot di sela-sela
iga tertarik ke dalam, otot di atas belikat juga tertarik ke dalam, napas
cuping hidung);
- Kebiruan di bibir, lidah atau wajah;
- Demam tinggi terutama bila tidak ada batuk pilek; sedangkan pada bayi
berusia kurang dari 3 bulan, dokter harus tetap dihubungi (tanpa memandang
tingginya demam);
- Bayi berusia < 3 bulan yang terbatuk-batuk selama beberapa jam;
- Bila terdengar suara whooping saat bernapas sesudah terbatuk;
- Bila batuk ada darahnya (kecuali bila anak baru saja mengalami
mimisan,maka biasanya darah di batuknya tidak perlu dikhawatirkan);

*DIARE:*

- Popoknya tidak basah selama 8 jam, serta tanda-tanda dehidrasi yang
sudah
dikemukakan di atas.
- Demam tinggi.
- Tinjanya berdarah.
- Mengantuk luar biasa, lemas, sulit dibangunkan.
- Bila anaknya mengalami diare kronis.


*INFEKSI TELINGA:*

Bawa anak ke dokter bila anda mencurigai adanya otitis media. Namun harap
diingat, dokter tidak otomatis akan memberikan antibiotika setiap kali
telinga anak terlihat merah.
- Bayi dan anak kecil berisiko untuk kerap terkena infeksi telinga
- Otitis media tidak selalu harus diobati dengan antibiotika
- Untuk beberapa lama (sampai dengan 3 bulan) sesudah otitis media, akan
terdapat cairan di rongga telinga tengah. Ini merupakan kondisi yang
normal
dan tidak membutuhkan pengobatan apapun.

*MUNTAH:*
Muntah yang tidak disertai dengan gejala lain dan tidak berulang, biasanya
bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Bawa segera anak ke rumah sakit bila:
- Muntah kehijauan.
- Sakit perut selama 6 jam.
- Bintik-bintik merah muda/keunguan yang tidak hilang saat ditekan.

Hubungi dokter bila anak menunjukkan gejala berikut:
- Bayi muntah-muntah selama 6 jam terakhir atau anak selama 12 jam
- Apabila bayi menunjukkan gejala dehidrasi (ubun-ubun besar cekung
(bayi),
matanya cekung, bibir kering; buang air kecil sedikit dan berwarna
lebih tua
dari biasanya; elastisitas kulit menurun.
- Tidak mau minum.
- Mengantuk luar biasa dan rewel.

* *


*
*

* *

* *

* *

* *


[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: [sharing] breastfeeding mom went abroad

2008-01-31 Terurut Topik momkavinija
--- In [EMAIL PROTECTED], Lita M Winarko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear Moms,

pengin sharing pengalaman tugas ke luar negeri kemaren nih. moga2
bisa bermanfaat buat yang lain

Sebelum pergi segala macam informasi dan peralatan perang sudah
disiapkan, termasuk aturan mengenai membawa bahan cair tidak boleh
lebih dari 100 ml dan botolnya juga harus sesuai, maksimum 10 x 100 ml
dan harus ditaruh di kantong plastik transparan terus terang
aturan ini yang paling saya kuatirkan karena perjalanan saya cukup
lama dan tidak mungkin saya tidak memerah
okay, lets start the story...

Day 1 - hari keberangkatan
Pesawat saya cathay, berangkat dari jakarta ke hongkong pukul 9:15
Waktu check in, masuk ke pesawat tidak ada masalah karena botol susu
yang saya bawa masih belum ada isinya. Saya sengaja membawa cooler bag
yang kecil sehingga lebih mudah dibawa dan ditenteng. Untuk pulangnya
saya sudah siapkan 2 cooler bag besar yang nantinya akan berisi ASIP
beku dan masuk ke bagasi...
Sampai di pesawat dan selama perjalanan, masih kurang pede untuk
memerah di toilet, setelah menikmati film di pesawat, akhirnya saya
putuskan untuk memerah di toilet pesawat, kurang lebih pukul 13:00,
tidak ada masalah apapun, toiletnya bersih, tissue, air dan sabun
tersedia, Jadi saya tinggal duduk di toilet dan mulai kegiatan memerah
Kurang lebih pukul 15:00, pesawat mendarat di Hongkong dan saya harus
pindah pesawat untuk melanjutkan perjalanan ke Manila
ternyata sewaktu mau masuk ke terminal keberangkatan ada pengecheckan
lagi dan agak membuat saya kuatir karena botol sudah terisi susu.
waktu di tempat pengecheckan, saya buka cooler bag saya dan saya
bilang bahwa ini breastmilk, petugasnya (kebetulan cewek) agak bingung
dan tanya di mana bayi sayaakhirnya saya jelasin bahwa itu adalah
bayi saya tidak ikut dg saya dan itu adalah breastmilk yang saya
pompa, dan puji Tuhan, dia mengerti.lolos lah 150 ml-an ASIP saya
hehehehe...
Saya juga sempat memerah di toilet pesawat yang menuju Manila, karena
kalau saya tunggu nyampe di Manila baru memerah pasti akan lebih repot
dan belum tentu ada waktu. jadi dalam 2 jam perjalanan ke Manila,
30 menit-an saya pakai untuk memerah
Sampai di Manila kurang lebih pukul 19:00 dan saya segera ke hotel,
ternyata di sana, saya (dan rekan-rekan) sudah ditunggu dan diajak
makan malam bersamauntung saya sudah memerah klo ga bisa bengkak
bin keras tuh PD

Day 2 - training hari pertama
Ternyata di hotel tempat saya menginap diperbolehkan untuk tetap
menyalakan listrik selama pergi/tidak di kamar, jadi saya tidak perlu
menitipkan ASIP saya di kulkas hotel, saya simpan saja di kulkas kamar
dan dibiarkan membeku.
Pagi-pagi sebelum sarapan dan mandi saya perah dulu, kemudian masuk kulkas
Setelah sarapan, jemputan kami datang dan kamipun berangkat ke tempat
trainingternyata oh ternyata cooler bag saya dan tidak mungkin
kembali ke hotel untuk ambil cooler bag
Okelah, saya sudah berpikir untuk memerah dan membuang ASI
sayasedih banget, ga rela banget...tapi apa boleh buat, klo ga ada
cooler bag dan ga ada botol, mau ditaruh di mana
Pada waktu makan siang, PD sudah mulai mengeras dan saya pergi ke
toilet untuk memerah dan membuang ASI saya, tiba-tiba saya teringat
bahwa saya bawa botol air mineral di tas saya. Akhirnya saya buru-buru
keluar dari toilet ambil botol tersebut, minum airnya (ga bsa
abis,sisanya saya buang) dan saya tampung ASI saya disitupuji
Tuhan, saya tidak jadi membuang ASIP saya masalah berikutnya
dimana harus disimpan, saya kan ga bawa cooler bag akhirnya saya
memberanikan diri untuk bertanya ke suplier saya (bapak-bapak) apakah
mereka ada kulkas dan saya jelaskan bahwa saya harus simpan ASI saya
di kulkas dan ternyatabapak tersebut sangat membantu dengan
menyimpankan ASIP saya di kulkas pribadi manager pembelian dia.
wahhh, Tuhan baik sekali pada saya sekali lagi saya bersyukur ASIP
saya bisa disimpan di freezer lagi
Waktu makan malam, saya juga sempatkan untuk memerah ASI dan sekali
ini saya bawa pulang ASIP saya karena waktu antara memerah dan kembali
ke hotel kurang lebih 2-3 jam dan berdasarkan teori ASIP bisa disimpan
di udara terbuka sampai 4-6 jam bahkan lebih tergantung tempatnya
Jadi begitu sampai di hotel, saya langsung simpan ASIP saya di kulkas

Day 3 - training hari kedua
yang pasti cooler bag dibawadan jadwal makan siang tetap jadi
jadwal memerah tidak ada yang istimewa kecuali saya bisa membawa
pulang ASIP beku say yang disimpan di kulkas
karena ini hari terakhir di manila, maka big boss mengajak kami
nongkrong di bar dan kami baru bisa balik ke hotel jam 12 malam dan
karena keesokan harinya kami harus berangkat jam 4 pagi ke bandara
maka malam itu, saya nyaris tidak tidur karena masih harus memerah,
beres-beres, termasuk menyelamatkan ASIP beku untuk dibawa pulang ke
Jakarta

Day 4 - pulang ke Indo
Pukul 3.30 sudah terbangun, jadi total cuma bisa tidur 1 jam, itupun
tidak bisa nyenya

[balita-anda] Fwd: [info] larangan FDA utk pemberian obat batuk dan demam bagi anak-anak di b

2008-01-24 Terurut Topik momkavinija
--- In [EMAIL PROTECTED], "herninta pramitasari"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear mommies,

For your info

Best regards,

Mita


Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food Drug Adminstration)
mengeluarkan larangan pemberian obat batuk dan demam untuk anak-anak di
bawah dua tahun.

Penyebabnya, pemberian obat demam dan obat batuk untuk anak di bawah dua
tahun bisa menyebabkan kematian, jantung berdebar sangat cepat, gangguan
metabolisme, dan sawan. Gangguan metabolisme itu antara lain sulitnya anak
buang air besar dan anak gampang berkeringat.

''Kami sangat merekomendasikan agar obat-obatan untuk batuk dan demam
tidak
diberikan kepada bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun. Sebab ada
potensi efek samping yang sangat serius, '' kata Dr Charles Ganley Kepala
FDA dalam keterangannya di Washington, Amerika Serikat, kemarin.

Ia menambahkan obat-obatan tersebut ternyata tidak aman atau tidak efektif
bagi anak-anak di bawah umur dua tahun. Pada umumnya obat itu hanya untuk
mengurangi gejala, bukan menyembuhkan demam.

Oleh sebab itu penyakit batuk dan demam sering kali kambuh apabila obat
tersebut telah habis. Kemudian dokter akan memberikan obat yang lain meski
kandungan dari obat itu sama.

Di samping itu, lanjut Ganley, masyarakat sering berganti-ganti obat
apabila
obat yang diberikan kepada anak tidak mujarab.

''Padahal kandungan obatnya itu sama, tapi masyarakat kurang yakin dan
ganti
ini itu. Selain itu meski di dalam obat sudah ada takaran yang dianjurkan,
masih banyak orang tua yang memberikan dengan dosis tidak sama. Lebih dari
ukuran yang diberikan.''

Alasannya, lanjut Ganley, agar anak langsung sembuh dari sakit. Padahal
tindakan semacam itu sangat berbahaya. Namun kasus semacam itu banyak
dijumpai di masyarakat.

Ia mengusulkan agar orang tua selalu menanyakan obat yang diberikan kepada
anaknya, termasuk efek samping. Apabila anak usia dua tahun ke bawah
mengalami batuk dan demam, harus mendapat pengawasan dokter, tidak boleh
melakukan tindakan sendiri dengan memberikan obat antidemam dan obat batuk
yang mudah dibeli di toko obat.

Pernyataan itu juga mendapat dukungan dari American Academy of Pediatric,
sebuah asosiasi dokter anak di Amerika. ''Sebab metabolisme anak berbeda
dengan orang dewasa. Reaksi pengobatan anak dengan dewasa juga
berbeda. Dan
sering kali hal ini tidak diantisipasi,'' demikian bunyi pernyataan
American
Academy of Pediatric.

Ada pula yang memberikan pendapat, pemberian ASI, makanan bergizi, dan
istirahat, bisa mengatasi demam dan batuk.

FDA hingga kini belum memutuskan apakah akan mengeluarkan seruan untuk
menarik seluruh obat demam dan batuk yang diperuntukkan bagi anak-anak.
Padahal faktanya, obat demam dan batuk untuk bayi dan balita beredar cukup
luas dan telah lama dikonsumsi.

*Kecewa*

Kelompok ahli kesehatan anak itu juga menyatakan dari hasil kajian yang
mereka lakukan menunjukkan obat batuk dan demam ternyata tidak terbukti
mampu menyembuhkan penyakit anak-anak di bawah usia enam tahun.

Pernyataan FDA itu telah mengecewakan sejumlah organisasi riset di Amerika
Serikat. Pasalnya pernyataan FDA yang biasanya menjadi anutan masyarakat
internasional, justru memberikan laporannya terlambat.

Diana Zuckerman, Presiden National Research Center for Women & Families
mengatakan jutaan anak di dunia telah mengonsumsi obat batuk dan demam.
''Dan selama ini tidak pernah ada peringatan di dalam kemasan yang
bertuliskan tidak diperuntukkan bagi anak-anak di bawah dua tahun.

Sebaliknya The Consumer Healthcare Products Association (CHPA) yang
mendesak
FDA untuk melawan produsen obat untuk anak. *MEDIA INDONESIA, Selasa 22
Januari 2008, hal. 5, judul "Obat Demam Anak Berbahaya*


[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: Perlekatan Kunci Sukses Menyusui

2007-12-11 Terurut Topik momkavinija
FYI,

buat yg lagi hamil n siap2 mnyusui.. buat busui ok jugaaa...

Uci mamaKavin+ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], Andi Fatmawati <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

Perlekatan, Kunci Sukses Menyusui
Sumber: Mother And Baby Sun, 07 Oct 2007 09:00:00 WIB

  Bagi ibu yang sedang menyusui, selain ketenangan psikis, perlekatan
juga salah satu kunci keberhasilan pemberian ASI atau menyusui.
Perlekatan yang baik kala menyusui akan menghindari masalah pada
payudara. Ingat, saat menyusui lidah bayi bergerak bergelombang
(memeras) dan mendorong ASI dari gudang ASI ke dalam mulut.

Perlekatan yang baik adalah dagu bayi menempel pada payudara Ibu.
Mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah bayi berputar ke bawah, dan
sebagian besar daerah areola payudara masuk ke mulut bayi. Dengan cara
itu, maka kelenjar-kelenjar susu akan bekerja sempurna mengalirkan ASI.

Bila bayi menyusu hanya mengisap bagian puting maka terjadi perlekatan
yang salah. Isapan seperti itu tentu saja tidak memaksimalkan
keluarnya ASI atau ASI keluar tidak lancar. Selain itu, karena
perlekatan yang salah bisa memunculkan masalah di sekitar payudara
terutama di daerah puting, seperti nyeri dan lecet.

Sebenarnya, ada beberapa penyebab dari perlekatan yang buruk seperti
faktor Ibu yang belum berpengalaman. Penyebab kurang pengalaman dari
Ibu bisa saja karena baru memiliki satu anak atau bayi sudah terkena
susu botol. Faktor lainnya bisa juga karena fungsi tidak sempurna,
misalnya bayi terlalu kecil, payudara kaku, payudara penuh, dan mulai
pemberian Asi pada bayi terlambat. Perlekatan tidak berhasil bisa jadi
karena petugas kesehatan yang tidak terlatih. Faktor pemakaian botol
saat menyusui bayi juga menjadi penyebab perlekatan buruk. Artinya,
bayi sebelum dikenalkan ASI sudah diperkenalkan terlebih dahulu dengan
susu formula. Atau bisa juga bayi sebelum tiba waktunya diberi makanan
pendamping ASI, sudah diberikan terlebih dahulu.

Perlekatan buruk bisa juga terjadi karena faktor pendukung bagi ibu
yang melahirkan tidak ada. Misalkan keluarga kurang mendukung. Karena
itu dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan teutama dari suami. Peran
suami dan keluarga terhadap pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif
sangat besar.

ASI diproduksi di Alveoli, bila ASI habis maka alveoli akan segera
memproduksi lagi. Alveoli berbentuk bulat dan bergerombol seperti buah
anggur. Alveoli dikelilingi otot yang disebut myoepithel. Otot inilah
yang memompa ASI keluar dari alveoli menuju tempat penyimpanan ASI.
Kerja myoepithel sangat tergantung pada hormon oksitosin yang dikirim
otak. Jika oksitosin keluar, otot pun bekerja.

Oksitosin bisa keluar jika ibu merasa tenang dan disayang oleh suami
serta mendapat dukungan dari orang-orang di sekelilingnya. Dan di
sinilah suami memegang peranan penting. Dengan memperlihatkan kasih
sayang dan perhatian terhadap ibu dan bayi.
Peran suami dalam proses tersebut akan memberi motivasi ibu untuk
menyusui.

Suami dapat berperan dalam menyukseskan ASI eksklusif dengan tak hanya
menjadi pengamat pasif. Akan tetapi, ia juga dengan aktif memberikan
bantuan praktis misalnya, jika bayi ingin menyusu, ayah yang
menggendong untuk diserahkan kepada ibu. Dengan begitu terjadi sebuah
ritual kecil yang melibatkan ketiganya.

Suami juga bisa ikut berperan menyendawakan bayi setelah diberi ASI,
mengganti popok, menggendong, menenangkan bayi yang menangis, membawa
bayi untuk berjemur dan berjalan-jalan, juga membantu pekerjaan rumah
lainnya. Dengan melakukan hal-hal tersebut, seorang ibu akan merasa
tenang dan mendapat dukungan dari suami.

Kesuksesan dalam menyusui juga didukung oleh posisi menyusui Ibu yang
benar. Posisi tubuh dan cara memegang bayi, membuat lbu dan bayi
sama-sama nyaman. Karena itu tidak ada salahnya bila para ibu juga
memahami posisi menyusui.

Posisi menggendong
Baringkan si kecil dalam posisi menyamping. Sebagian muka, perut dan
lututnya menempel pada dada dan perut Anda. Selipkan tangan bayi
lainnya di bawah lengan Anda biar bebas bergerak-gerak. Ini posisi
menyusui paling favorit sepanjang zaman.

Posisi menggendong silang
Sangga kepala bayi dengan telapak tangan. Kepala, bahu dan perutnya
menghadap Anda. Jika Anda menyusui dengan payudara kiri, pegang si
kecil dengan tangan kanan. Tempelkan mulutnya ke puting susu dengan
ibu jari, sedangkan lengan Anda di belakang kepalanya. Posisi ini bisa
jadi pilihan jika payudara Anda terlalu besar bagi mulut mungilnya.

Posisi tidur bersisian
Ganjal kepala, bahu dan kedua lutut Anda dengan bantal. Dengan begitu,
punggung dan panggul Anda dalam garis lurus. Sambil tidur berhadapan,
bantu mulutnya mendekat pada puting susu. Biar nyaman, ganjal kepala
bayi dengan bantal juga. Posisi ini bisa dilakukan jika Anda belum
bisa duduk enak atau seusai operasi Caesar.

Posisi menyangga kepala
Sangga kepala, leher, dan bahu si kecil dengan telapak tangan Anda,
sedangkan tubuhnya diletakkan di bawah tangan Anda. Mukanya menghadap
Anda. Biar nyaman, ganjal tangan Anda dengan banta

[balita-anda] Fwd: Perubahan lokasi Kelas Edukasi AIMI : MPASI Dasar untuk Bayi 6-9 bulan

2007-11-29 Terurut Topik momkavinija


Ay yg mau belajarrc masak MPASI...

uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "yeye_lucu" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear Moms,

Ada perubahan lokasi untuk Kelas Edukasi AIMI, mohon perhatiannya,
terutama bagi yang udah daftar. Yang belum daftar, masih ditunggu
loohh!!Buruan yaaa..tempat terbatas. Thanks all!

YeYe
=
Jaman sekarang ini segala sesuatu lebih disukai dengan cara instant,
tetapi tidak untuk makanan anak-anak contohnya saja Makanan
Pendamping ASI (MPASI). MPASI lebih higienis, sehat dan bergizi
apabila diolah sendiri oleh kita (MPASI home made). Tapi bagaimana
kah mengolahnya? Dan apa sajakah yang harus dipersiapkan? Temukan
jawabannya pada Kelas Edukasi AIMI mengenai MPASI Dasar.

Hari/tanggal: Sabtu, 8 Desember 2007
Pukul : 09.00 - 11.00 WIB

Lokasi :
Moms&I, Jl. Kemang Raya 18C, Jakarta Selatan

Topik yang akan dibahas pada kelas edukasi MPASI kali ini adalah
MPASI awal (6-9 bln) antara lain:
-Teori dasar MPASI
-Bubur susu, puree buah dan sayur
-Tips traveling

Pembicara :
*Irarosa Ardhi
*Clodi
*Euis Sunarsih


Para peserta kelas ini juga dapat menyaksikan demo masak yang akan
dipraktekan oleh Ibu-Ibu AIMI.

Biaya Keikutsertaan Kelas Edukasi MPASI:
- Rp. 100.000/pax (umum) atau Rp. 90.000/pax (anggota AIMI)
- Rp. 180.000/ couple (umum) atau Rp. 160.000/couple (anggota AIMI)

Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
Putri ([EMAIL PROTECTED] atau 08111 909060).

Daftar segera ya..karena tempat terbatas.
Untuk informasi mohon jangan mereply message ini dan diharap
langsung menghubungi Contact Person AIMI untuk pendaftaran kelas
edukasi.

Salam ASI dan MPASI home made!

YeYe
Divisi Komunikasi
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)
[EMAIL PROTECTED]
www.aimi-asi.org
Menyusui: Anak Sehat, Keluarga Bahagia

AIMI adalah organisasi nirlaba yang berbasis kelompok sesama ibu
menyusui dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, informasi
tentang ASI & prosentase ibu menyusui di Indonesia.

--- End forwarded message ---



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: Kelas Edukasi AIMI: Breastfeeding Tips for Working Moms, 11/24/2007, 9:00

2007-11-20 Terurut Topik momkavinija
FYI yaaa

Rgds,
Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote:

Reminder from: asiforbaby Yahoo! Group
 http://groups.yahoo.com/group/asiforbaby/cal

Kelas Edukasi AIMI: Breastfeeding Tips for Working Moms
Saturday November 24, 2007
9:00 am - 11:30 am
(The next reminder for this event will be sent in 2 days, 3 minutes.)
Location: Mom's & I, Jl. Kemang Raya 18C, Jakarta Selatan

Notes:
Dear moms,

Ibu-ibu menyusui yang juga bekerja diluar rumah perlu diberikan
dukungan penuh supaya tetap dapat menyusui, minimal secara eksklusif
selama 6 bulan pertama kehidupan bayinya. Untuk ini, perlu diberikan
informasi, dukungan serta pelatihan secara khusus mengenai beberapa
topik yang dapat membantu dalam pencapaian target tersebut, seperti:
(1) mempertahankan dan meningkatkan supply ASI,
(2) teknik memijat payudara,
(3) teknik memerah dan memompa ASI,
(4) berbagai metode penyimpanan ASI perah,
(5) berbagai metode pemberian ASI perah, dan
(6) hak ibu bekerja untuk tetap dapat memberikan ASI kepada bayinya.
Para peserta kelas ini juga akan menonton video tutorial memerah ASI
dengan tangan, belajar pijat untuk melancarkan ASI serta mendengarkan
presentasi penggunaan breastpump oleh Medela.

Biaya Keikutsertaan Kelas Edukasi ASI:
- Rp. 100.000/pax (umum) atau Rp. 90.000/pax (anggota AIMI)
- Rp. 180.000/ couple (umum) atau Rp. 160.000/couple (anggota  AIMI)

Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi: Dewi
Indira ([EMAIL PROTECTED] / 0816102708) atau Putri ([EMAIL PROTECTED] /
08111909060). Tempat terbatas!

C u there moms!

Salam ASI!
Mia







All Rights Reserved
 Copyright � 2007
 Yahoo! Inc.
 http://www.yahoo.com

Privacy Policy:
 http://privacy.yahoo.com/privacy/us

Terms of Service:
 http://docs.yahoo.com/info/terms/

--- End forwarded message ---



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: [KLASI] Bincang ASI Bersama Para Dokter

2007-11-13 Terurut Topik momkavinija
Just info y

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com
--- In [EMAIL PROTECTED], "KLASI YOP" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear SPs,

Air Susu Ibu ("ASI") adalah anugerah yang terindah dari Maha Pencipta,
yang  secara alamiah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan
ibu dan bayi. Pemberian ASI, makanan terbaik bayi, tak jarang mengalami
berbagai rintangan, antara lain kurangnya dukungan dari lingkungan
termasuk di dalamnya Tenaga Kesehatan.

Berangkat dari permintaan beberapa Dokter kepada KLASI untuk
menyelenggarakan Sarasehan ASI bagi Tenaga Kesehatan, dan menyadari
pentingnya peranan Tenaga Kesehatan dalam memberikan dukungan nyata untuk
suksesnya pemberian ASI Ekslusif, dengan segala kerendahan hati,  YOP
mengadakan "Bincang- Bincang ASI bersama Para Dokter"


Bincang ASI ini akan mengupas tuntas

  1.. Tehnik Inisiasi Menyusu Dini,
  2.. Tehnik Memerah, Memberikan dan Menyimpan ASI
  3.. Masalah seputar Menyusui,
  4.. Kode Etik Pemasaran SUSU Pengganti ASI
  5.. Penggunaan Obat Secara Rasional


Bincang-Bincang tersebut akan diselenggarakan pada:

Minggu, 25 November 2007

Markas SEHAT
Yayasan Orang Tua Peduli
Komplek PWR, Jalan Taman Margasatwa Nomor 60 Jakarta Selatan

Bincang ASI ini terbuka bagi Tenaga Kesehatan dan Dokter yang tergabung
dalam mailing list SEHAT dan berminat menjadi peserta. untuk itu silakan
mengisi dan mengirimkan formulir pendaftaran di bawah ini ke
[EMAIL PROTECTED] dengan subject "Bincang ASI"

Peserta akan dikenakan biaya sebesar Rp.25.000 sebagai pengganti DVD/CD,
Berbagai Artikel dan Penelitian ASI, Penganan dan Makan Siang

Formulir Pendaftaran Kelas ASI


Nama Lengkap : _

Alamat : __

Nomor telepon/HP yang mudah dihubungi: ___

Email yang aktif di gunakan: _


Keep learning, keep breastfeeding

KLASI - YOP
(Tim ASI YOP)
=Luluk Lely Soraya I - Ade Novita - Vida Parady - Esthetika Wulandari -
Caecilia Pudjiastuti - Anita S Putra=

--- End forwarded message ---



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: Breastfeeding Club Gathering AIMI dan Majalah Parents Guide - 17 November

2007-10-29 Terurut Topik momkavinija
Just FYI,

uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "Nia Umar" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear asiforbabiers,

AIMI bekerjasama dengan Majalah Parents Guide akan menyelenggarakan
Breastfeeding Club Gathering dengan tema: Breastfeeding Basic, pada:

Hari/Tanggal: Sabtu/17 November 2007
Jam: 09.00 - 12.00
Tempat: House of Millenia. Jl. Taman Ubud no.3 Kuningan
Tiket: Rp 30.000,- per orang

adapun topik yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Pemutaran video IMD
2. Mengapa ASI?
3. Manfaat ASI bagi Ibu dan Bayi
4. Kunci keberhasilan menyusui
5. Penjelasan mengenai posisi menyusui bayi
6. Menonton cuplikan breastfeeding video dr. Jack Newman (pakar ASI dari
Canada)
7. tanya jawab dan tentunya kuis berhadiah

Tempat terbatas! Untuk informasi dan konfirmasi tiket bisa
menghubungi: Emma(Parents Guide) di no: 7040-8785, 527-7302, 5256792,
atau email:
[EMAIL PROTECTED]

Acara ini terselenggara berkat dukungan penuh AIMI dan majalah Parents
Guide.


Salam ASI,
--
Nia Umar
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)
[EMAIL PROTECTED]
www.aimi-asi.org
Menyusui: Anak Sehat, Keluarga Bahagia

AIMI adalah organisasi nirlaba yang berbasis kelompok sesama ibu menyusui
dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, informasi tentang ASI &
prosentase ibu menyusui di Indonesia.


[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: [asiforbaby] Amazing story : sukses ASIX kembar enam

2007-10-17 Terurut Topik momkavinija
Yuh buat tambahan support nih...
go ASI gooo!!

---

Moms,
ada yang nonton Oprah show hari ini? (selasa, 16 Okt)
Tamu yang hadir istimewa (menurut saya). Seorang perempuan
Afro-Amerika melahirkan bayi kembar enam. Yang mengagumkan dia
berhasil memberikan ASIX penuh 6 bulan untuk ke-6 putra-putrinya itu.
Pas ditanya sama Oprah "how did you do it?", dia jawab "dengan banyak
mengeluh dan dengan bantuan alam" ^_^
Katanya, selama 6 bulan dia memompa dan menampung 50-60 botol ASI
setiap hari. Jadi selama 6 bulan anak-anaknya cuma minum ASI dan ga
pernah kurang.
Menurut saya, cerita ini sangat inspiratif. Yang kembar enam aja bisa
ASIX, masa kita yang cuma punya 1 bayi aja ga bisa?! Jadi, please
moms, jangan lagi pernah bilang ASI kita ga cukup untuk bayi kita ya.
Pasti cukup! Alam yang mengatur kok. ^_^ Ayo, semangat lagi
menghadiahi bayi kita dengan ASI !

Regards,

Ratna, Mama Wina (10m11d)




--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: (info event) Grand Launching AIMI dan Peringatan Pekan ASI Sedunia

2007-08-06 Terurut Topik momkavinija
FYI...

Uci mamaKavin+Ija

--- In [EMAIL PROTECTED], "yeye_lucu" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) akan menyelenggarakan acara
Grand Launching AIMI dan sekaligus Peringatan Pekan ASI Sedunia,
pada :

Hari dan Tanggal : Minggu, 26 Agustus 2007
Waktu : 10.00 - 17.00
Lokasi : Cikal, Jln. TB Simatupang, Jakarta Selatan
Acara :
- Talkshow mengenai Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
- Grand Launching AIMI
- Kopi darat milis asiforbaby
- Bincang santai mengenai kesehatan bayi dan anak
- Bazzar, lomba untuk anak dan "bapak ASI" serta games
menarik, dan door prize, pastinya!

HTM :
- Presale Rp 25.000/org
- Beli di lokasi pas hari h Rp 30.000/org
- Untuk anak dibawah usia 5 tahun, Free


Pembayaran tiket presale melalui transfer Rekening AIMI :
Bank Central Asia (BCA)
KCP Mal Pondok Indah
No. rek: 7310042018
a/n: Ratna Armiyani

Pemesanan tiket dan konfirmasi pembayaran  hanya melalui japri ke
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]

Buruan pesen yaaa..jangan sampe ketinggalan karna tiket terbatas!
Dan pastikan nggak ketinggalan berita acara ini, karna kami akan
terus informasikan di milis ini.

Acara ini didukung sepenuhnya oleh :
Yayasan Orangtua Peduli (YOP)
CIKAL
[EMAIL PROTECTED]



Salam ASI

YeYe
Div Komunikasi AIMI
[EMAIL PROTECTED]
www.aimi-asi.org

--- End forwarded message ---


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: pembahasan seputar ASI di koran tempo hari ini

2007-08-06 Terurut Topik momkavinija

Just FYI yaaa..

smoga bemanfaat!

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "caeciliapudjiastuti" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

Dear all,
kebetulan punya akses ke sana, ini saya copykan artikel yang ada di
koran tempo.


Salam ASI,
Sisil


Koran Tempo
Senin, 06 Agustus 2007
Gaya Hidup
Setetes demi Kehidupan

Bayi bisa bertahan selama 72 jam tanpa makanan lain setelah dilahirkan.

Rina tidak pernah mengira bahwa menyusui merupakan tugas berat.
Pikirnya, memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayinya sama saja
dengan menyodorkan sebotol susu. Air langsung keluar dan si bayi pun
dengan mudah menyedotnya. Air susunya memang mengucur deras, tapi
rupanya ia tak tahu teknik menyusui. Itu ditambah dengan
kecanggungannya karena si bayi tergolong mungil, yakni mempunyai berat
2,5 kilogram.

Di rumah mertua, tempat tinggalnya sementara, Rina makin merasa
terpuruk karena mertuanya, yang semula mendukung usahanya untuk
menyusui, sempat tergelak melihat putingnya yang nyaris tidak tampak.
Ketegangan pun menyelimuti ibu baru ini. Setumpuk hambatan memang
kerap menghadang para perempuan setelah melahirkan. Bahkan artis Maudy
Koesnaedi pun merasa hatinya remuk redam ketika ASI-nya tak mengucur
jua hingga hari keempat. Ia sempat tergoda memberikan susu formula.
Untung niat itu bisa diurungkan.

Nah, bayangkan jika akhirnya para ibu muda memilih memberikan susu
formula bagi si kecil karena serentetan masalah--terutama stres--yang
berujung pada kemacetan produksi air susu. "Dengan 4,5 juta ibu
menyusui di Indonesia, diperlukan triliunan rupiah untuk susu
formula," ujar Prof Dr dr H Rulina Suradi, SpA, konsultan laktasi.
Jadi bayangkan penghematan yang bisa dilakukan jika jutaan ibu
tersebut memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.

Tak hanya dari segi ekonomis, manfaat menyusui, bagi si ibu, juga
segudang (lihat boks). Dari sebuah penelitian, kata Rulina, bahkan ASI
ditemukan berpengaruh terhadap kesehatan mental anak. Anak-anak yang
tidak mendapat ASI cenderung lebih perasa, tidak percaya kepada orang
lain, dan lebih merasa bahwa dirinya kurang kasih sayang. Kalau masih
mau diurut lagi manfaatnya, kita bisa membaca beragam manfaat ASI yang
kerap didengungkan berulang-ulang, terutama kandungan primanya yang
bermanfaat bagi kesehatan bayi.

Penelitian di Ghana mengungkapkan 16 persen kematian bayi dapat
dicegah dengan pemberian ASI sejak hari pertama bayi dilahirkan.
Persentase tersebut naik menjadi 22 persen ketika ASI diberikan sejak
satu jam pertama masa kelahiran. "Pemberian ASI sejak dini berarti
memberi makanan bergizi, melindungi bayi terhadap penyakit yang
mematikan, serta membantu pertumbuhan dan perkembangan anak," papar
Ann M. Veneman, direktur eksekutif badan dunia untuk anak, pendidikan,
dan makanan (UNICEF).

Badan dunia ini pun memperkirakan pemberian ASI eksklusif (6 bulan)
dapat mencegah kematian 1,3 juta anak di bawah 5 tahun. Di Indonesia,
hanya 8 persen ibu yang melakukannya dan cuma 4 persen bayi yang
disusui ibunya dalam satu jam pertama setelah kelahirannya.

Rulina menyebutkan kandungan air susu setiap makhluk hidup
berbeda-beda. Karena itu, ASI tidak bisa tergantikan dan disamakan
dengan susu binatang apa pun. Ikan paus, kata dia, karena melahirkan
dan hidup di udara dingin, air susunya mengandung lemak tinggi, yakni
50 persen. Pada ASI, kandungan lemaknya hanya 3,5 persen. Kelazimannya
pun berlainan. Contohnya, kelinci hanya menyusui sekali sehari
sehingga protein pada air susunya mencapai 12 persen. Bandingkan
dengan manusia, ketika para ibunya menyusui setiap dua jam sekali
sehingga kandungan proteinnya hanya 1 persen.

Bahkan, kata Rulina, ibu menyusui yang tengah hamil pun masih tetap
boleh menyusui bayinya. Ia meminta ibu-ibu jangan buru-buru tergoda
memberi susu formula jika dalam hitungan jam air susunya tak kunjung
keluar. "Pada dasarnya bayi bisa bertahan selama 72 jam tanpa makanan
lain setelah dilahirkan," ujarnya. Kondisi tersebut sudah menjadi
mekanisme alami. "Jadi jangan khawatir bila hingga 12 jam ASI tidak
keluar deras," ujarnya. Sebab, tetes-tetes ASI pertama-tama sudah
lebih dari cukup buat si mungil. RITA NARISWARI


Dari Ibu untuk Ibu

   1. Pemberian ASI bisa mendorong para ibu tidak mengalami perdarahan
setelah melahirkan.
   2. Seiring dengan proses menyusui, akan keluar hormon yang bisa
mempercepat pengecilan atau penciutan rahim.
   3. Sudah kerap dikumandangkan bahwa pemberian ASI bisa menjadi cara
program Keluarga Berencana alami yang sifatnya sementara.
   4. Jangan lupa, dengan menyusui, risiko terkena kanker payudara dan
ovarium pun lebih kecil.


Sumber: Prof Dr dr H Rulina Suradi, SpA

--- End forwarded message ---


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: [Info] AS Tarik Hampir Sejuta Mainan Cina Karena Mengandung Timbal

2007-08-02 Terurut Topik momkavinija

FYI yaaa


Uci mamaKavin+Ija

--- In [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote:

Maaf Moms kalo postingan infonya tidak berkaitan dgn milis

02/08/2007 10:36

AS Tarik Hampir Sejuta Mainan Cina Karena Mengandung Timbal
Penulis: Nurul Qomariyah - detikcom

Washington, Produsen mainan Amerika Serikat (AS), Fisher-Price menarik
hampir satu juta mainannya yang diimpor dari Cina, menyusul kekhawatiran
tingginya kandungan timbal dalam cat untuk mainan tersebut.

Seperti dikutip dari AFP, Fisher-Price menyatakan telah menarik 967.000
item mainan yang diimpor dari Cina.

"Cat di beberapa produk tersebut dapat mengandung Timbal melebihi batas
yang diperbolehkan," ujar pengumuman dari Fisher-Price.

Dari ratusan ribu mainan itu, termasuk didalamnya adalah mainan Sesame
Street, Dora the Explorer yang dijual di toko-toko AS selama periode Mei
hingga Agustus 2007.

Penarikan itu meliputi 80 item termasuk playsets, mobil-mobilan, alat
musik dan gambar, yang semuanya berhubungan dengan tokoh kartun
Nickelodeon.

Fisher-Price, yang merupakan anak usaha dari Mattel Inc mengatakan,
mainan-mainan itu dipasok oleh sebuah perusahaan Cina melalui kontrak
tunggal. Sayangnya tidak disebutkan nama perusahaan Cina itu.

"Kami meminta maaf kepada semua orang yang terkena dampak akibat penarikan
itu, terutama yang telah membeli mainan itu," ujar Chairman dan CEO
Mattel, Robert A. Eckert.

Insiden penarikan barang impor dari Cina ini bukan untuk pertama kalinya.
Sebelumnya, importir mainan Cina, RC2 Corp juga menarik 1,5 juta mainan
kayu "Thomas the Train" menyusul dugaan tingginya kandungan timbal dalam
catnya.

Kandungan timbal itu berbahaya bagi anak-anak karena bisa menyebabkan
kelainan otak dan darah.

Produk-produk dari Cina lainnya yang juga ditarik oleh AS adalah makanan
bayi dan pasta gigi. Penarikan itu dilakukan setelah ribuan binatang AS
mati akibat keracunan makanan yang diimpor dari Cina.

Rangkaian insiden itu merupakan dampak dari kurangnya kontrol dari
otoritas yang berwenang di Cina.

Di Indonesia, baru-baru ini juga ditemukan adanya makanan dari Cina yang
mengandung bahan berbahaya formalin.

Url: www.detik.com




.



[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: [INFO] Susu boleh (dikonsumsi), tapi tidak perlu.

2007-07-16 Terurut Topik momkavinija

smoga bermanfaat yaa..

Uci mamaKavin+ija
http://oetjipop.multiply.com

KORAN TEMPO
Minggu, 15 Juli 2007
Laporan Utama
Saatnya Kembali ke Alam

"Susu boleh (dikonsumsi), tapi tidak perlu."

Sejak dini Sisilia Pujiastuti membiasakan putrinya, Damai Gayatri,
mengkonsumsi hampir semua makanan alami. Sisil menyusui sendiri
bayinya tanpa susu formula dan makanan olahan. Ia memilih beras merah
sebagai sumber serat. Ikan, telur, dan daging sumber protein. Buah
serta sayuran sebagai sumber vitamin.

Untuk camilan si kecil yang kini 15 bulan, Sisil juga tidak memberikan
biskuit seperti orang tua masa kini lazimnya. Sebagai gantinya,
pekerja perusahaan swasta di Jakarta Selatan itu memberikan buah dan
sayuran rebus. "Dia doyan karena tidak pernah merasakan enaknya
biskuit," ujarnya seraya tergelak.

Lantaran telah terbiasa, Damai juga suka makan ikan. Padahal ibunya
bukan pencinta makanan laut. Tapi Sisil berusaha menyukai ikan untuk
memberikan contoh kepada anaknya. "Kami harus konsisten," ujar Sisil.
Makanan olahan pabrik yang diberikan sejauh ini hanyalah pasta dan
keju, yang dikonsumsi sesekali sebagai variasi.

Pendeknya, semuanya diusahakan alami. Berkat ketekunan ibunya, Damai
tumbuh sehat. Paling banter terserang pilek yang biasanya hanya
beberapa hari. Selain putrinya sehat, Sisil juga tak pusing ketika
harga susu formula melonjak. Anggaran belanja tak guncang oleh
kenaikan harga susu.

Langkah Sisil ini sejalan dengan anjuran dokter Utami Roesli. Menurut
Utami, tubuh manusia sejatinya butuh makanan dengan gizi yang seimbang
antara karbohidrat, vitamin, protein, dan mineral. Utami menganjurkan
agar masyarakat tidak terpaku pada prinsip empat sehat lima sempurna
yang mewajibkan susu dalam asupan makanan sehari-hari.

"Susu hanyalah salah satu sumber protein dan kalsium," ujar dokter
spesialis anak itu. Tapi bukan satu-satunya. Dengan gizi seimbang,
kata Utami, tubuh manusia sejatinya tidak butuh susu sapi, apalagi
susu yang mahal. Alam telah menyediakan banyak sumber vitamin,
protein, dan mineral. Telur, makanan berbahan dasar kedelai seperti
tempe dan tahu, daging, serta ikan adalah sumber protein yang baik.

Akan halnya kebutuhan kalsium, yang selama ini diyakini banyak
terkandung dalam susu, ada dalam semua sayuran berwarna hijau. Ikan
teri dan ikan-ikan kecil yang disebut Utami sebagai "ikan balita",
yang bisa dimakan berikut tulangnya, juga tidak boleh diabaikan. Di
balik tampilannya yang kurang menarik dan anggapan makanan murahan,
teri dan ikan balita sangat kaya protein serta kalsium, bisa
diandalkan untuk memasok kalsium.

Utami tidak menganjurkan para ibu mengencerkan susu untuk mengakali
mahalnya harga. Cara ini akan membuat asupan protein untuk anak
berkurang. Ia juga melarang pemberian air tajin. Air tajin, yang
tampangnya memang mirip susu itu, penuh karbohidrat, bukan protein.
Akibatnya, kata Utami, anak akan jadi bodoh karena gizi yang diberikan
justru tidak seimbang.

Menu keluarga dengan gizi seimbang sudah bisa dikonsumsi anak-anak
berusia dua tahun atau lebih, selepas masa menyusu yang dianjurkan
oleh pakar kesehatan dan Al-Quran. Setelah usia dua tahun, kata Utami,
anak-anak dan orang dewasa tidak perlu lagi minum susu. Apalagi susu
hasil olahan pabrik, yang kandungan protein dan kalsiumnya banyak
berkurang akibat proses produksi. "Sapi yang sudah bisa makan rumput
saja nggak mau minum susu induknya, kenapa malah diberikan kepada anak
manusia?"

Akan halnya anak-anak dalam masa menyusui dianjurkan agar kembali ke
air susu ibu (ASI). ASI adalah makanan dan pembentuk otak paling baik
bagi bayi. Khasiatnya tidak tergantikan oleh apa pun. ASI mengandung
semua bahan pembentukan otak: lemak ikatan panjang yang menjadi
cikal-bakal AA dan DHA, talin, kolesterol, serta laktosa lengkap
beserta lipase yang berfungsi menyerap semua bahan pembentuk otak itu.
Sedangkan susu formula, kata Utami, tidak memiliki lipase. Inilah
perbedaan mencolok antara ASI dan non-ASI.

Soal kasus banyaknya ibu yang tidak bisa menyusui karena beberapa
alasan seperti bayi tidak bisa menyusu pada ibunya atau minimnya ASI
bisa diatasi dengan kemauan keras. Caranya, memberikan ASI sedini
mungkin begitu bayi lahir. Secara alami bayi sudah bisa mencari puting
ibunya begitu ia lahir. "Persis seperti anak kucing," kata Utami.

Urusan memberi peneng, menimbang, dan mendata bayi setelah kelahiran
akan menjauhkan bayi dari ibunya. Akibat yang lebih fatal: membuat
bayi tidak tahu bagaimana cara menyusu. Utami menyarankan agar, begitu
lahir, bayi diletakkan di atas perut ibunya dan segera disusui.

Alam telah menyediakan semua bahan penting bagi tubuh manusia. Belum
lagi keuntungan tambahan seperti jaminan bayi tidak tersedak, dan
"hemat energi". Tidak perlu meluangkan tenaga untuk menyeduh susu
dengan air yang suhunya mesti disesuaikan dengan suhu tubuh. Dengan
sederet keuntungan itu, kata Utami, tidak ada alasan untuk tidak
kembali ke alam.

Indah Suksmaningsih, pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia, menganggap tindak

[balita-anda] Fwd: Bayi Bisa Menebak Bahasa

2007-05-30 Terurut Topik momkavinija
Info menarik nih..

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com
--- In [EMAIL PROTECTED], Dita <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Hallo Ladies,
ini skedar sharing info saja, maaf kalau kurang berkenan. Soalnya menarik aja 
buat
perkembangan bayi kita. Makasih.
+
Bayi Bisa Menebak Bahasa
Koran Tempo, Selasa, 29 Mei 2007, Rub Ilmu dan Teknologi

VANCOUVER - Bayangkanlah bayi berusia 4 bulan di
sebuah kereta dorong. Matanya mendelik menatap
lekat-lekat wajah orang dewasa di kejauhan yang
sedang asyik berbicara. Saat-saat seperti itu,
Whitney M. Weikum, peneliti di University of
British Columbia, menyimpulkan: bayi mampu
menebak apakah orang dewasa di kejauhan
itu--meski suaranya tak terdengar--berbicara
dalam bahasa asing atau tidak.

Temuan terbaru tentang kemampuan bayi itu
dimuat dalam jurnal Science, 25 Mei lalu.
Kemampuan menebak bahasa tersebut melengkapi
pemahaman para ahli sebelumnya tentang kelebihan
bayi sebaya, seperti membaca gerak bibir
(terutama untuk suara "ee" dan "ah"), membedakan
bunyi konsonan dan vokal, serta membedakan dua
wajah monyet yang menurut orang dewasa identik,
termasuk mencocokkan suara monyet itu dengan
gambar wajahnya masing-masing.

Dalam studinya, Weikum menayangkan tiga video
tanpa suara dwibahasa penutur Prancis-Inggris
yang mengulang-ulang beberapa kalimat kepada
36 bayi berusia 4-8 bulan. Di ujung studinya,
kandidat doktor di bidang ilmu saraf itu
mendapati bayi-bayi itu memelototi atau
memperhatikan lebih lama penutur yang
sedang mengulang kalimat-kalimatnya dalam
bahasa asing.

Weikum menyimpulkan, itu artinya bayi bisa
melihat perbedaan gaya tutur orang dalam
video. "Dalam setiap riset yang kami
lakukan, para bayi selalu muncul dengan
kemampuan luar biasa seperti ini," kata
Weikum, yang dalam studinya kali ini
dibimbing spesialis pemrosesan bahasa,
Janet F. Werker. "Sebagai bayi yang sangat
hijau, mereka masih memiliki kemampuan
identifikasi perbedaan yang sangat halus
dan terus membuat kita terkesima,"
kata Weikum lagi.

Daftar kemampuan yang melampaui orang dewasa
itu diyakini baru akan meluntur ketika bayi
menginjak usia lebih dari 6 bulan. Saat
itu, bayi mulai membuang banyak informasi
dan memilah hanya yang menyita banyak perhatiannya.

Meski begitu, temuan Weikum menambah
panjang bukti bagaimana bayi dalam tahun
pertamanya beralih dari "penerima yang
universal", lalu belajar bahasa dunia, dan
akhirnya spesialis terhadap suara, arti,
serta struktur bahasa ibunya.

Psikolog dari Purdue University, George
Hollich, menyatakan berbahasa adalah sebuah
pengalaman multimedia. Seperti mawar, Hollich
memberikan contoh, yang dirasa adalah juga
kelembutan kelopak dan wanginya. "Begitu
pula bahasa, bukan sebatas soal pendengaran
atau melihat sepatah kata 'mawar'," katanya.
"Ada penglihatan, sentuhan, bau, bahkan
tatapan mata di penutur."

Hollich memaklumi jika bayi bisa memahami
bahasa hanya dengan melihat wajah.
wuragil/livescience/washingtonpost

-
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it
on us.

[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: Bayi Bisa Menebak Bahasa

2007-05-30 Terurut Topik momkavinija
Info menarik nih..

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com
--- In [EMAIL PROTECTED], Dita <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Hallo Ladies,
ini skedar sharing info saja, maaf kalau kurang berkenan. Soalnya menarik aja 
buat
perkembangan bayi kita. Makasih.
+
Bayi Bisa Menebak Bahasa
Koran Tempo, Selasa, 29 Mei 2007, Rub Ilmu dan Teknologi

VANCOUVER - Bayangkanlah bayi berusia 4 bulan di
sebuah kereta dorong. Matanya mendelik menatap
lekat-lekat wajah orang dewasa di kejauhan yang
sedang asyik berbicara. Saat-saat seperti itu,
Whitney M. Weikum, peneliti di University of
British Columbia, menyimpulkan: bayi mampu
menebak apakah orang dewasa di kejauhan
itu--meski suaranya tak terdengar--berbicara
dalam bahasa asing atau tidak.

Temuan terbaru tentang kemampuan bayi itu
dimuat dalam jurnal Science, 25 Mei lalu.
Kemampuan menebak bahasa tersebut melengkapi
pemahaman para ahli sebelumnya tentang kelebihan
bayi sebaya, seperti membaca gerak bibir
(terutama untuk suara "ee" dan "ah"), membedakan
bunyi konsonan dan vokal, serta membedakan dua
wajah monyet yang menurut orang dewasa identik,
termasuk mencocokkan suara monyet itu dengan
gambar wajahnya masing-masing.

Dalam studinya, Weikum menayangkan tiga video
tanpa suara dwibahasa penutur Prancis-Inggris
yang mengulang-ulang beberapa kalimat kepada
36 bayi berusia 4-8 bulan. Di ujung studinya,
kandidat doktor di bidang ilmu saraf itu
mendapati bayi-bayi itu memelototi atau
memperhatikan lebih lama penutur yang
sedang mengulang kalimat-kalimatnya dalam
bahasa asing.

Weikum menyimpulkan, itu artinya bayi bisa
melihat perbedaan gaya tutur orang dalam
video. "Dalam setiap riset yang kami
lakukan, para bayi selalu muncul dengan
kemampuan luar biasa seperti ini," kata
Weikum, yang dalam studinya kali ini
dibimbing spesialis pemrosesan bahasa,
Janet F. Werker. "Sebagai bayi yang sangat
hijau, mereka masih memiliki kemampuan
identifikasi perbedaan yang sangat halus
dan terus membuat kita terkesima,"
kata Weikum lagi.

Daftar kemampuan yang melampaui orang dewasa
itu diyakini baru akan meluntur ketika bayi
menginjak usia lebih dari 6 bulan. Saat
itu, bayi mulai membuang banyak informasi
dan memilah hanya yang menyita banyak perhatiannya.

Meski begitu, temuan Weikum menambah
panjang bukti bagaimana bayi dalam tahun
pertamanya beralih dari "penerima yang
universal", lalu belajar bahasa dunia, dan
akhirnya spesialis terhadap suara, arti,
serta struktur bahasa ibunya.

Psikolog dari Purdue University, George
Hollich, menyatakan berbahasa adalah sebuah
pengalaman multimedia. Seperti mawar, Hollich
memberikan contoh, yang dirasa adalah juga
kelembutan kelopak dan wanginya. "Begitu
pula bahasa, bukan sebatas soal pendengaran
atau melihat sepatah kata 'mawar'," katanya.
"Ada penglihatan, sentuhan, bau, bahkan
tatapan mata di penutur."

Hollich memaklumi jika bayi bisa memahami
bahasa hanya dengan melihat wajah.
wuragil/livescience/washingtonpost

-
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it
on us.

[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: artikel: "KOK BELUM PUP JUGA?"

2007-05-08 Terurut Topik momkavinija
Smoga bermanfaat ya...

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], aida annisa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

dari milis tetangga,smoga bermanfaat.



"KOK BELUM PUP JUGA?"Ada beberapa alasan mengapa bayi tidak pup setiap hari.
from: Nakita














  Ternyata,
  frekuensi buang air besar masing-masing bayi tidaklah sama. Ada yang 4-8
  kali sehari, atau malah 1 kali setiap 3-4 hari. Sesudah bulan pertama
  usianya, frekuensi itu lantas mulai berkurang menjadi 3-4 kali per hari
  atau hanya 1 kali setiap 3-4 hari. Hal ini normal-normal saja.

Warna tinjanya pun bervariasi karena
  sangat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Namun umumnya, tinja pada
  bayi dengan ASI eksklusif terlihat lebih lembek, berair, berwarna kuning
  tua dan berbiji-biji. Sedangkan tinja pada bayi dengan susu formula lebih
  berbentuk dan berwarna kecokelatan.

Umumnya, bayi yang mendapatkan ASI lebih
  jarang mengalami sembelit (konstipasi). Selain karena ASI mengandung zat
  laktasif yang mampu mengencerkan tinja, juga ASI lebih mudah dicerna
  ketimbang susu formula. Itulah mengapa, bayi dengan susu formula,
  kemungkinan mengalami sembelit lebih besar.

  Jenis susu formula yang dikonsumsi si
  kecil juga ikut menjadi penyebab sembelit, yakni bila kandungan zat
  besinya terlalu tinggi. Ini khusus bayi yang berusia di bawah 6 bulan
  karena umumnya jumlah zat besi dalam tubuhnya masih tinggi, sehingga bila
  berlebih dapat menyebabkan sembelit. Kebutuhan akan zat besi pada bayi 0-6
  bulan adalah 0,5 mg per hari. Lebih baik konsultasikan dengan dokter anak
  Anda sebelum memilih susu formula yang tepat untuk si kecil.

Kenali pula tanda-tanda sembelit dan
  langkah-langkah penanganannya, serta bagaimana pencegahannya.

TANDA-TANDA
  SEMBELIT

  Bayi dinyatakan sembelit bila:

  *
  Tinja yang dikeluarkan terlihat keras, kering dan berbentuk butiran
  kecil-kecil.

*
  Ada darah pada tinja.

*
  Si bayi mengerang kesakitan dan menjadi rewel.

*
  Ada cairan yang keluar di antara tinja dan rektum.

  FUNGSIONAL
  & PATOLOGIS

  Penyebab sembelit dibedakan menjadi 2,
  yakni:

* Fungsional

Ada ketidakseimbangan dalam mengonsumsi
  makanan. Umumnya sembelit terjadi karena kurangnya komposisi serat, air
  dan buah-buahan. Karenanya sembelit kerap pula dialami bayi yang mulai
  diperkenalkan makanan tambahan. Perubahan pola makan cenderung dapat
  mengubah keseimbangan komposisi makanan sehingga menyebabkan terjadinya
  sembelit.

* Patologis

Ada kelainan pada sistem metabolisme
  tubuh. Penyebabnya antara lain:

-
  Kelainan pada persarafan sebagian segmen usus atau lebih dikenal dengan
hirschsprung.

-
  Gangguan pada persarafan usus besar paling bawah, dari anus hingga ke
  bagian usus di atasnya, termasuk ganglion parasimpatis yang mengatur
  pergerakan usus.

-
  Gangguan perkembangan neurologis, yaitu kelainan pada saraf-saraf usus
  bayi sehingga menyebabkan gerakan peristaltiknya menjadi kurang sempurna.

-
  Kelainan sistem endokrin, yaitu pada bayi yang metabolisme hormon
  tiroidnya kurang (hipotiroid). Salah satu gejalanya yang ditunjukkan
  adalah konstipasi.

  PENANGANAN
  PERTAMA

  *
  Bantu bayi mengeluarkan tinjanya agar perut tidak terasa kembung atau
  nyeri di wilayah anus, sehingga bayi menjadi rewel.

*
  Pada bayi di bawah 6 bulan, bantulah dengan menggunakan obat-obatan
  kelompok stimulan laksatif yang mengandung laktulose atas rekomendasi
  dokter. Biasanya berupa gel yang dimasukkan ke dalam anus. Penggunaannya
  lebih praktis. Atau, cara lainnya dengan menggunakan sabun bayi batangan
  yang dibentuk menyerupai pensil dengan ujung mengerucut, tapi tidak tajam.
  Masukkan sabun berbentuk pinsil ini ke dalam anus sebagai pelicin.

  *
  Bla si kecil tidak minum ASI, pilihlah susu formula dengan kandungan bahan
  yang dapat memperbaiki fungsi motilitas, seperti laktulosa. Kandungan zat
  ini dapat dikenali dari kemasannya.

*
  Untuk bayi di atas 6 bulan yang mulai mendapat makanan pendamping ASI
(MPASI)
  berikan buah-buahan kaya serat, seperti, pepaya, plum dan pir, serta
  berikan lebih banyak air putih.

  *
  Cairan yang terbuat dari campuran brown sugar dengan air atau susu
  formula juga dapat melembekkan tinja. Caranya, satu sendok teh brown
  sugar dicampur dengan 200 gram air atau larutan susu formula, lalu
  minumkan.

*
  Langkah selanjutnya yang paling penting adalah membangun kesadaran
  orangtua akan pentingnya gizi seimbang, bahwa serat berperan penting untuk
  menghindari sembelit. Sertakan selalu bahan berserat dalam menu makanan
  bayi selain bahan-bahan lainnya.

  KAPAN
  HARUS KE DOKTER?

  Bila si kecil terus-menerus tidak BAB
  sam

[balita-anda] Fwd: [news] Danger => Sebanyak 43 Juta Anak Indonesia Terpapar Asap Rokok

2007-05-08 Terurut Topik momkavinija
monggo dibaca lagi ya...

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "ghozansehat" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Katakan NO untuk merokok dan YES untuk permen.

"anak-anak yang terpapar asap tembakau pertumbuhan parunya lebih lambat serta
lebih mudah terkena bronkitis, asma dan infeksi saluran pernafasan."

Yuk sayangi anak-anak kitalingkungan kita...

mohon maaf kl ada yg kurang berkenan.

salam,
bapakeghozan-mantan perokok
http://ghozan.blogsome.com/2006/09/13/kecil-kok-perokok/


Sebanyak 43 Juta Anak Indonesia Terpapar Asap Rokok

Jakarta, 7 Mei 2007 17:36
Lebih dari 43 juta anak Indonesia hidup serumah dengan perokok dan terpapar asap
tembakau pasif atau asap tembakau lingkungan (Environtmental Tobacco Smoke/
ETS).

"Pajanan ETS pada anak sekolah juga mencapai 30,9 persen, atau enam dari 10 
siswa
yang diwawancara terpapar asap rokok selama di rumah," kata Direktur Jendral
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, I Nyoman
Kandun, pada pembukaan pertemuan nasional pengendalian masalah tembakau yang
diselenggarakan di Jakarta, Senin.

Kandun menjelaskan, anak-anak yang terpapar asap tembakau pertumbuhan parunya
lebih lambat serta lebih mudah terkena bronkitis, asma dan infeksi saluran
pernafasan.

Intinya, ia melanjutkan, paparan asap tembakau menyebabkan gangguan kesehatan
anak pada usia dini dan kesehatan yang buruk pada usia dini itu akan berlanjut
hingga ia dewasa.

Lebih lanjut ia menjelaskan pula bahwa selain tingkat paparan asap tembakau yang
tinggi pada anak, jumlah pelajar yang dilaporkan biasa merokok juga cukup 
tinggi.

"Tahun 2006, The Jakarta Global Youth Survei melaporkan bahwa sepertiga pelajar
punya kebiasaan merokok," katanya.

Gambaran tersebut, kata dia, memerlihatkan bahwa konsumsi rokok atau tembakau
telah menjadi masalah kesehatan yang memerlukan penanganan serius,
komprehensif dan konsisten.

"Pengendalian masalah tembakau merupakan tanggung jawab semua komponen
bangsa untuk melindungi generasi bangsa karenanya harus dilakukan secara terpadu
dan terkoordinasi dengan melibatkan berbagai sektor terkait," jelasnya.

Sebenarnya salah satu tindakan yang harus dilakukan pemerintah untuk
mengendalikan dampak tembakau adalah menandatangani dan meratifikasi Kerangka
Kerja Konvensi Pengendalian Tembakau (Framework Convention on Tobacco Control/
FCTC) pada sidang Majelis Kesehatan Dunia ke-56 tanggal 21 Mei 2003.

Namun karena alasan tertentu pemerintah Indonesia tidak menandatangani atau
meratifikasi kerangka kerja yang ditujukan untuk melindungi generasi muda dari
resiko kesehatan, sosial, lingkungan dan konsekuensi ekonomi akibat konsumsi
tembakau dan paparan asap tembakau itu.

"Kita memang belum menandatangani dan meratifikasi, tapi pemerintah tetap
melakukan upaya pengendalian," kata Kandun.

Menurut dia, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun
1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan yang selanjutnya diperbaiki dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2003 tentang pengamanan rokok bagi
kesehatan.

Peraturan pemerintah tersebut, katanya, mengatur larangan merokok di tempat
umum dan memerintahkan setiap pemerintah daerah di Indonesia membuat
peraturan daerah serupa.

Ia mengatakan saat ini peraturan daerah semacam itu telah dibuat pemerintah 
daerah
DKI Jakarta, Bogor, Cirebon dan Bandung.

Atas inisiatif DPR, kata anggota Komisi IX DPR RI Hakim Sorimuda Pohan, saat ini
pemerintah dan badan legislatif juga tengah menyiapkan rancangan undang-undang
tentang pengendalian masalah tembakau. [TMA, Ant]

http://www.gatra.com/artikel.php?id=104412

[Non-text portions of this message have been removed]

--- End forwarded message ---


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Fwd: Selama Ini Kita Menzalimi Bayi was: Tentang ELO (Inisiasi Dini) dan ASI Eks..

2007-05-07 Terurut Topik momkavinija
monggo dibaca..

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "Alida Susanti" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

fyi,
Bagus deeh ... baca bentar aja yaah 

Hebat ya dr.Utami Roesli 


-- Forwarded message --
From: Maya Rosmayawati
Date: 7 Mei 2007 14:42
Subject: [sehat] Tentang ELO dan ASI Eks..
To: [EMAIL PROTECTED]

Dear SPs,

Just want to share.. smoga bermanfaat...

Regards,
Maya (Mama Audrey & Davin)


Koran Tempo, Minggu 8 Mei 2007
TAMU

Dr. Utami Roesli, SpA, MBA, CIMI, IBLCC, Dokter Anak Aktivis ASI :
Selama Ini Kita Menzalimi Bayi

Perempuan berkemeja merah menyala itu berjalan tergesa. Jas dokternya melambai
mengimbangi langkahnya menuju ruang praktek di kamar nomor 25. Rabu pagi pekan
silam itu, ruang tunggu Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Sint Carolus sudah 
dipenuhi
pasien. Sesekali terdengar celoteh dan tangis para bocah yang pagi itu hendak 
berobat
kepada sang dokter.
Pagi Utami Roesli, dokter spesialis anak yang sepuluh tahun belakangan giat
mengkampanyekan pemberian air susu ibu eksklusif kepada bayi, dibuka dengan
kesibukan luar biasa. Ia harus melayani pasien kecil dan orang tua mereka, 
menerima
tamu¯untuk kepentingan medis atau wawancara¯dan tugas lain sebagai Ketua Sentra
Laktasi Indonesia. Setelah itu, cucu sastrawan besar Marah Roesli ini bergerak 
layaknya
putaran jarum jam.

Dalam sepekan, harinya dhabiskan di luar Jakarta. "Paling sering ke daerah untuk
memberi penyuluhan tentang ASI." Ia juga acap terbang ke macanegara untuk 
bertemu
dengan koleganya sesama penggerak ASI.

Setahun belakangan, kesibukannya kian bertambah dengan munculnya banyak temuan
baru tentang pemberian ASI kepada bayi yang baru lahir. Dengan energi yang 
seolah
tiada habis, ia terbang kian-kemari mengmpulkan bukti empiris, menghubungi para
koleganya di berbagai negara, dan mengusung temuan-temuan itu kepada masyarakat.
"Macam-macam sambutannya."
Salah satu temuan yang kini tengah giat dikampanyekan para dokter di Eropa dan
Amerika adalah mengenalkan ASI kepada bayi di menit pertama kelahirannya. 
Inisiasi
dini, begitu para ahli menyebutnya. Temuan ini mementahkan teori puluhan tahun
bahwa bayi tidak mampu dan tidak butuh menyusu pada menit-menit awal 
kelahirannya.
Utami yakin, jika inisiasi dini didukung oleh semua tenaga kesehatan, kematian 
21 ribu
bayi sebelum usia 28 hari di Indonesia tak akan terjadi.

Setelah menyapa para pasiennya, yang sudah menunggu, penulis buku laris tentang
terapi pijat bayi ini menerima Budi Saiful Hadi, Nurdin Kalim, Angela Dewi, 
serta
fotografer Yosep Arkian dari Tempo di ruang prakteknya yang dipenuhi poster 
tentang
kampanye ASI. Diselingi dering telpon di mejanya dan dari dua telepon 
selulernya serta
pertanyaan suster yang membantunya, kakak kandung musisi Harry Roesli ini 
berksah
panjang tentang inisiasi dini dan perjuangannya "melawan" pemberian susu formula
kepada bayi dibawah usia 6 bulan. Nada suaranya bersemangat. Dengan ramah dan 
acap
diselingi tawa, ia menjawab setiap pertanyaan. Berikut ini petikannya.

Bagaimana ceritanya temuan inisiasi dini ini ?
   Ceritanya, sekelompok scientist dari Inggris yang tergabung dalam 
Departement
for International Development melakukan penelitian terhadap 10.946 bayi sejak 
2004.
Pada 30 Maret 2006, mereka menemukan bahwa bayi normal yang langsung diletakkan
di dada ibunya minimal 30 menit, pada usia 20 menit dia akan merangkak sendiri 
ke
payudara ibunya. Pada usia 50 menit, dengan susah payah merangkak, dia akan
menemukan puting susu ibunya dan menyusu.

Refleks saja seperti mamalia?
   Betul! Kenapa kalau kita melhat hewan mamalia langsung menyusu ke 
ibunya
ketika lahir tidak aneh, tapi kalau terjadi pada manusia merasa aneh? Karena
ketidaktahuan kita tentang ASI, itu mengganggu proses kehidupan. Sebab, begitu 
lahir,
langsung dipisahkan dengan ibunya. Selama ini kita kan sudah menzalimi bayi. 
Kalau
seekor anak macan, ketika lahir tidak mendapatkan sumber kehidupannya, dia akan
mati.

   Ini berlawanan dengan paradigma yang sudah kita kenal selama ini?
   Ya. Biasanya, di keluarga kita, pada waktu lahir, tali pusar 
dipotong, kemudian
dipisahkan dari ibunya untuk ditmbang, dicap, dibersihkan, baru kemudian
dikembalikan lagi kepada ibunya.
   Seharusnya, begitu bayi lahir, ketika sudah kering langsung 
diletakkan di perut
ibunya. Pada usia 20 menit, tak mudah memang bagi dia untuk merangkak, tapi 
ternyata
secara refleks itu bisa.
   Biarkan di dada ibu menimal setengah jam. Sampai dia minum sendiri. 
Kalau
belum juga minum, biarkan dia mencari sendiri sampai satu jam. Nggak gampang, 
tapi
dia berhasil akhirnya. Insting dan dibimbing oleh smell.

   Bukankah pada umumnya bayi yang baru lahir tidak butuh menyusu dan 
pada
jam-jam awal ASI memang belum keluar?
   Keluar atau tidaknya air susu ibunya pada waktu itu bukan masalah. 
Tapi berikan
kesempatan bagi dia untuk mulai menyusu sendiri.

   Ini temuan yang

[balita-anda] Fwd: URGENT: PROTES IKLAN NUTRILON ROYAL 3

2007-04-29 Terurut Topik momkavinija
Tolong bantu yaaa buat yg berkenan...

Rgds,
Uci mamaKavi+Ija
http://oetjipop.multiply.com
--- In [EMAIL PROTECTED], "mia2274"  wrote:

Dear moms,

HANYA DIBUTUHKAN 3 MENIT untuk cut and pasteplease ajak temen2
dan sodara untuk berpartisipasimudah2an dengan adanya banjir e-
mail dari ibu2 yang peduli, maka NUTRICIA akan menghentikan
penayangan iklan mereka yang MEMBANDINGKAN ASI DENGAN SUSU FORMULA
(ASI memberikan imuniasi di awal kehidupan, tapi NUTRILON memberikan
imunisasi seumur hidup).

All you have to do is:

1. klik kesini:
http://www.nutricia.co.id/index.php?
option=com_contact&task=view&contact_id=6&Itemid=3&Itemid=3

atau

klik:
http://www.nutricia.co.id, kemudian klik lagi bagian "contact us"

2. isi kolom nama, alamat email, dan subject:
PROTEST OF ADVERTISING CAMPAIGN: NUTRILON ROYAL 3 WITH IMMUNOFORTIS

3. Cut and paste surat dibawah ini:

Marc de Rouw
President Director
PT Nutricia Indonesia Sejahtera

Dear Sir,

As you know,  manufacturers of baby foods should abide by the
provisions of the International Code of Marketing of Breastmilk
Substitutes and subsequent, relevant Resolutions of the World Health
Assembly.

I am very concerned and shocked to see your latest advertising
campaign that was aired on Trans TV, Wednesday 25 April 2007 at
5.45pm, for the product NUTRILON ROYAL 3 with Immunofortis
("Product"). The ad clearly compared breatmilk to artificial milk,
claiming that breatmilk provides the best immunization during the
first years of life, but that as the child grows older, the Product
provides Immunity For Life (suggesting that breastmilk does not).

Researches have shown that breastmilk provides optimum, and the best
immunization not just during the early years of a child's life, but
even throughout childhood and adulthood. Breastmilk lowers the risks
of various diseases and illnesses, among others: (1) childhood
leukimia and lymphoma, (2) juvenile onset diabetes, (3) bowel
diseases and diarrhea, (4) ear infections, respiratory infections,
pneumonia, asthma and eczema, (5) bacterial meningitis, (6)
adulthood rheumatoid arthritis, (7) osteoporosis, (8) breast cancer
and ovarian cancer, (9) lower cholesterol, and (10) childhood and
adolescent obesity.

In light of the overwhelming facts supporting the evidence of
LIFELONG IMMUNIZATION BENEFITS (Immunity For Life) of breastmilk, I
ask that your company instantly stop any and all public  airing of
this most recent media campaign, including each and every print and
electronic advertising that directly or indirectly depicts
breastmilk as inferior to, or even the same as artificial milk.

I also ask that you act immediately to review your baby food
marketing practices and end any and all violations of the
International Code and Resolutions immediately.

Please confirm that you will take this action.

Reagards,
Mia Sutanto [Nama diganti nama sendiri]
Indonesian Breastfeeding Mothers Association

5. klik send.

That's alljust 3 minutes but you can make a difference!

Thanks ya moms!

Salam ASI!
Mia

--- End forwarded message ---


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]