Re: [balita-anda] OOT Puasa sunnah di bulan Syawal

2005-11-22 Terurut Topik fatmawati dewi
halo mbak reni, saya hari sabtu kemaren ikut pengajian di sekolahan anak saya 
dan membahas tentang puasa syawal. Puasa syawal boleh dilakukan dahulu sebelum 
kita bayar hutang. Hal ini dilakukan karena takut kehabisan bulan syawalnya. 
Akan tetapi setelah puasa syawalya selesai hendakya puasa bayar hutangnya sgera 
dilakukan jangan ditunda-tunda. Semoga membantu.
   
  Bunda Afiq dan Alya

PT - Reni <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Dear parents,

Maaf udah OOT, aku ada pertanyaan titipan dari teman tapi di luar topic
balita please yach...mohon bantuannya...
Begini ceritanya : 

Aku sama temenku saat ini sedang menjalani puasa sunnah di bulan Syawal
, tetapi kata temenku yang lain sebelum hutang puasa kita di bulan
ramadhan itu di bayar kita gak boleh puasa Syawal.bener gak
sich...mungkin ada parents yang bisa kasih advise sekaligus bukti
pendukungnya... maksudnya dalil atau hadistJAPRI aja takut ngganggu
yang lain...maaf bagi yang gak berkenan

Thank's buannyak yach atas informnya.

Reni Kurnianingtyas
PT. MEGA KEMIRAYA
Email : [EMAIL PROTECTED]
http://alfarrel-nadhif.blogspot.com


  



-
 Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.  

RE: [balita-anda] OOT Puasa sunnah di bulan Syawal

2005-11-16 Terurut Topik Amien, Erlyn R (E.)
Klo saya,
Biasanya saya puasa syawal sekalian bayar..
Keluarga saya menganut paham itu.

Maap ga' banyak bantu

eRlyn


-Original Message-
From: Diati Agustina [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, November 17, 2005 11:30 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] OOT Puasa sunnah di bulan Syawal



Mbak Reni,

Di bawah ini dari milis Assunnah seputar pertanyaan puasa Syawal.

Mohon maaf bagi yg tidak berkenan.

diati


-Original Message-
From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Behalf Of alaisarcom
Sent: Thursday, October 27, 2005 7:57 AM
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: Re: [assunnah] Tanya Puasa Syawal


assalaamu'alaikum,

Puasa syawal yang 6 hari apakah harus dari tgl 2-7 Syawal, berurutan 
atau boleh kapan saja dari tanggal 2-30 Syawal?

Terima kasih,
Wassalaamu'alaikum,

Amina

Waalaikumsallam Warahmatullohi Wabarakatuh,

Puasa 6 hari bulan syawal hukumnya sunnah berdasarkan sabda nabi 
Sholallohu Alaihi Wassalam " barangsiapa berpuasa di Bulan Romadhon 
kemudian diteruskan dengan puasa syawal 6 hari , maka seolah-olah 
dia berpuasa sepanjang tahun' (Sahih riwayat Muslim)
Hadits ini sesuai kemutlakan lafalnya menunjukkan bahwa puasa syawal 
tersebut tidak harus berturut-turut (boleh selang seling asal masih 
di bulan syawal)
Akan tetapi, yang lebih utama adalah menyegerakan diri untuk 
melaksanakan puasa syawal tersebut, berdasar firman Alloh 
Ta'ala "Dan aku menyegerakan diri kepada-Mu wahai Rabb-ku agar 
engkau ridha kepadaku' (QS Thaha:84). dan beberapa Hadits Nabi ttg 
keutamaan orang-orang yang menyegerakan diri cepat-cepat 
melaksanakan kebaikan.
 
Demikian yang difatwakan oleh Samahatus Syaikh Abdul Aziz bin 
Abdulloh Bin Baaz -rahimulloh-
dalam kitab beliau AL FATAWA Juz Tsani, Atau telah diterjemahkan dan 
dicetak oleh Pustaka Tibyan " Fatawa Bin Baaz Jilid 2".

atau lebih lanjut dapat dilihat di dalam "at-Tahqiq wal Idhah oleh 
Syaikh Bin Baaz-rahimulloh-  hal 23-28.

KEMUDIAN.

Puasa 6 hari pada bulan Syawal tidak akan teraih pahalanya kecuali 
apabila seseorang telah menyempurnakan puasa Ramadhan. Maka 
barangsiapa yang memiliki hutang puasa ramadhan (diantaranya wanita 
yang tidak berpuasa ramadhan  karena Haid -red), Ia tidak boleh 
berpuasa 6 hari bulan syawal kecuali setelah mengqodho/mengganti 
hutang puasanya terlebih dahulu.berdasarkan keumuman hadits 
rasululloh Alaihi Sholatu Wassalam  diatas "barang siapa berpuasa di 
bulan Ramadhon dst.."
(karena puasa Ramadhan hukumnya wajib sedangkan puasa Syawal 
hukumnya sunnah, yang wajib dikerjakan dan disempurnakan terlebih 
dahulu -red) 

Demikian yang difatwakan Fadlilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al 
Utsaimin-rahimulloh- didalam " Fatawa Islamiyah 2/165"


Allohu 'alam bishowab

Barakallah fiikum

-Original Message-
From: PT - Reni [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 17 Nopember 2005 11:32
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] OOT Puasa sunnah di bulan Syawal


 
Dear parents,
 
Maaf udah OOT, aku ada pertanyaan titipan dari teman tapi di luar topic
balita please yach...mohon bantuannya... Begini ceritanya : 
 
Aku sama temenku saat ini sedang menjalani puasa sunnah di bulan Syawal
, tetapi kata temenku yang lain sebelum hutang puasa kita di bulan
ramadhan itu di bayar kita gak boleh puasa Syawal.bener gak
sich...mungkin ada parents yang bisa kasih advise sekaligus bukti
pendukungnya... maksudnya dalil atau hadistJAPRI aja takut ngganggu
yang lain...maaf bagi yang gak berkenan
 
Thank's buannyak yach atas informnya.
 
Reni Kurnianingtyas
PT. MEGA KEMIRAYA
Email:   <mailto:[EMAIL PROTECTED]> [EMAIL PROTECTED]
http://alfarrel-nadhif.blogspot.com
 
 



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]




Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] OOT Puasa sunnah di bulan Syawal

2005-11-16 Terurut Topik Diati Agustina

Mbak Reni,

Di bawah ini dari milis Assunnah seputar pertanyaan puasa Syawal.

Mohon maaf bagi yg tidak berkenan.

diati


-Original Message-
From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Behalf Of alaisarcom
Sent: Thursday, October 27, 2005 7:57 AM
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: Re: [assunnah] Tanya Puasa Syawal


assalaamu'alaikum,

Puasa syawal yang 6 hari apakah harus dari tgl 2-7 Syawal, berurutan 
atau boleh kapan saja dari tanggal 2-30 Syawal?

Terima kasih,
Wassalaamu'alaikum,

Amina

Waalaikumsallam Warahmatullohi Wabarakatuh,

Puasa 6 hari bulan syawal hukumnya sunnah berdasarkan sabda nabi 
Sholallohu Alaihi Wassalam " barangsiapa berpuasa di Bulan Romadhon 
kemudian diteruskan dengan puasa syawal 6 hari , maka seolah-olah 
dia berpuasa sepanjang tahun' (Sahih riwayat Muslim)
Hadits ini sesuai kemutlakan lafalnya menunjukkan bahwa puasa syawal 
tersebut tidak harus berturut-turut (boleh selang seling asal masih 
di bulan syawal)
Akan tetapi, yang lebih utama adalah menyegerakan diri untuk 
melaksanakan puasa syawal tersebut, berdasar firman Alloh 
Ta'ala "Dan aku menyegerakan diri kepada-Mu wahai Rabb-ku agar 
engkau ridha kepadaku' (QS Thaha:84). dan beberapa Hadits Nabi ttg 
keutamaan orang-orang yang menyegerakan diri cepat-cepat 
melaksanakan kebaikan.
 
Demikian yang difatwakan oleh Samahatus Syaikh Abdul Aziz bin 
Abdulloh Bin Baaz -rahimulloh-
dalam kitab beliau AL FATAWA Juz Tsani, Atau telah diterjemahkan dan 
dicetak oleh Pustaka Tibyan " Fatawa Bin Baaz Jilid 2".

atau lebih lanjut dapat dilihat di dalam "at-Tahqiq wal Idhah oleh 
Syaikh Bin Baaz-rahimulloh-  hal 23-28.

KEMUDIAN.

Puasa 6 hari pada bulan Syawal tidak akan teraih pahalanya kecuali 
apabila seseorang telah menyempurnakan puasa Ramadhan. Maka 
barangsiapa yang memiliki hutang puasa ramadhan (diantaranya wanita 
yang tidak berpuasa ramadhan  karena Haid -red), Ia tidak boleh 
berpuasa 6 hari bulan syawal kecuali setelah mengqodho/mengganti 
hutang puasanya terlebih dahulu.berdasarkan keumuman hadits 
rasululloh Alaihi Sholatu Wassalam  diatas "barang siapa berpuasa di 
bulan Ramadhon dst.."
(karena puasa Ramadhan hukumnya wajib sedangkan puasa Syawal 
hukumnya sunnah, yang wajib dikerjakan dan disempurnakan terlebih 
dahulu -red) 

Demikian yang difatwakan Fadlilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al 
Utsaimin-rahimulloh- didalam " Fatawa Islamiyah 2/165"


Allohu 'alam bishowab

Barakallah fiikum

-Original Message-
From: PT - Reni [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 17 Nopember 2005 11:32
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] OOT Puasa sunnah di bulan Syawal


 
Dear parents,
 
Maaf udah OOT, aku ada pertanyaan titipan dari teman tapi di luar topic
balita please yach...mohon bantuannya...
Begini ceritanya : 
 
Aku sama temenku saat ini sedang menjalani puasa sunnah di bulan Syawal
, tetapi kata temenku yang lain sebelum hutang puasa kita di bulan
ramadhan itu di bayar kita gak boleh puasa Syawal.bener gak
sich...mungkin ada parents yang bisa kasih advise sekaligus bukti
pendukungnya... maksudnya dalil atau hadistJAPRI aja takut ngganggu
yang lain...maaf bagi yang gak berkenan
 
Thank's buannyak yach atas informnya.
 
Reni Kurnianingtyas
PT. MEGA KEMIRAYA
Email:   <mailto:[EMAIL PROTECTED]> [EMAIL PROTECTED]
http://alfarrel-nadhif.blogspot.com
 
 



Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] OOT Puasa sunnah di bulan Syawal

2005-11-16 Terurut Topik Zikri, Rafif
dikutip dari www.eramuslim.com 
 Bolehkah Puasa Syawal Merangkap Bayar Hutang Ramadhan?
10/11/2005 09:49 WIB

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Sebelumya saya ucapkan terima kasih atas jawaban yang akan diberikan oleh
bapak Ustadz.
Saya punya saudara perempuan, dia punya hutang puasa di bulan Ramadhan dan
dia juga ingin melaksanakan puasa di bulan syawal..Adakah Hadist yang
menunjukkan diperbolehkannya puasa syawal yang sekaligus juga puasa untuk
membayar hutang puasa Ramadhan.
Demikian pertanyaan saya , atas jawabannya saya ucapkan banyak terimah
kasih.

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
*Daddy*

*Jawaban:*

*Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh*
*Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du*

Jawaban atas pertanyaan anda memang ada sedikit perbedaan pandangan di
kalangan ulama. Sebagian pihak mengatakan sebaiknya kita memisahkan antara
puasa dengan niat membayar hutang (qadha') dengan niat puasa sunnah. Namun
sebagian yang lainnya tidak memandang bahwa hal itu terlarang. Paling tidak,
meniatkan dua hal dalam satu pekerjaan seperti ini tidak ada larangannya
secara dalil.

Mereka yang mengatakan sebaiknya kedua puasa itu dilakukan berbeda waktunya
berasalan karena hutang puasa adalah sebuah hutang ibadah kepada Allah SWT,
dimana hukumnya wajib untuk dikerjakan. Sedangkan puasa sunnah adalah puasa
yang berbeda hukumnya dengan puasa hutang tersebut. Sehingga secara nalar
mereka menyimpulkan bahwa kedua jenis puasa itu adalah dua ibadah yang
berbeda niatnya, tentu berbeda juga hukumnya.

Dengan pertimbangan demikian, maka kita tidak bisa melakukan satu puasa
dengan dua niat sekaligus. Sementara kedua puasa itu punya hukum yang
berbeda.

Puasa sunnah bulan syawwal sendiri waktunya terbatas hanya pada bulan
syawwal saja, sedangkan membayar hutang puasa punya waktu yang terbentang
hingga masuknya bulan Ramadhan tahun depan. Dengan demikian, seseorang boleh
saja berpuasa sunnah bulan syawwal dengan menunda puasa hutang untuk
dikerjakan di bulan lainnya. Dalam hal ini, tidak ada yang salah dengan
mendahulukan puasa sunnah dan menunda puasa yang hukumnya wajib.

Sedangkan mereka yang tidak mempermasalahkan hal itu berangkat dari argumen
bahwa pada dasarnya tidak ada larangan untuk puasa qadha' atas hutang puasa
bulan Ramadhan pada bulan Syawwal, sekaligus diniatkan untuk puasa 6 hari
bulan Syawwal. Bahkan ulama Asysyafi'iyah mengatakan bahwa meski seseorang
tidak meniatkan puasa sunnah syawwal, lalu dia puasa qadha' di bulan
syawwal, tetap mendapatkan pahala puasa sunnah syawwal. Namun bila dia
meniatkan keduanya, pahalanya akan menjadi lebih besar.

Disebutkan di dalam Asy-Syarqawi 'ala At-Tahrir karya Syiekh Zakaria
Al-Anshari jilid 1 halaman 427 bahwa bila seseorang berpuasa apa saja di
dalam bulan syawwal, baik puasa qadha' atau lainnya, maka dia akan tetap
mendapatkan pahala puasa sunnah bulan Syawwal. Sebab intinya adalah dalam
bulan Syawwal itu seseorang akan mendapatkan pahala khusus bila berpuasa,
lepas dari jenis puasanya. Boleh saja dia berniat puasa qadha', nadzar,
Senin Kamis, atau pun semata-mata puasa sunnah 6 hari bulan Syawwal. Namun
bila secara sengaja dia meniatkan untuk kedua puasa itu, pahalanya akan
lebih banyak lagi.

Pendapat kedua ini dikatakan juga oleh Dr. Syiekh 'Athiyah Shaqr, ketua
lajnah fatwa AL-Azhar terdahulu. Beliau juga mengatakan bahwa hikmah puasa
sunnah 6 hari bulan Syawwal adalah agar kita tidak mengalami keterkejutan
keadaan, dari suasana berpuasa selama sebulan pada Ramadhan, tiba-tiba sama
sekali tidak melakukan puasa. Dengan adanya sunnah puasa di bulan Syawwal,
keterkejutan itu bisa dieleminir.

*Wallahu a'lam bish-shawab, Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh*
*Ahmad Sarwat, Lc*


On 11/17/05, PT - Reni <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Dear parents,
>
> Maaf udah OOT, aku ada pertanyaan titipan dari teman tapi di luar topic
> balita please yach...mohon bantuannya...
> Begini ceritanya :
>
> Aku sama temenku saat ini sedang menjalani puasa sunnah di bulan Syawal
> , tetapi kata temenku yang lain sebelum hutang puasa kita di bulan
> ramadhan itu di bayar kita gak boleh puasa Syawal.bener gak
> sich...mungkin ada parents yang bisa kasih advise sekaligus bukti
> pendukungnya... maksudnya dalil atau hadistJAPRI aja takut ngganggu
> yang lain...maaf bagi yang gak berkenan
>
> Thank's buannyak yach atas informnya.
>
> Reni Kurnianingtyas
> PT. MEGA KEMIRAYA
> Email :  [EMAIL PROTECTED]
> http://alfarrel-nadhif.blogspot.com
>
>
>
>


[balita-anda] OOT Puasa sunnah di bulan Syawal

2005-11-16 Terurut Topik PT - Reni
 
Dear parents,
 
Maaf udah OOT, aku ada pertanyaan titipan dari teman tapi di luar topic
balita please yach...mohon bantuannya...
Begini ceritanya : 
 
Aku sama temenku saat ini sedang menjalani puasa sunnah di bulan Syawal
, tetapi kata temenku yang lain sebelum hutang puasa kita di bulan
ramadhan itu di bayar kita gak boleh puasa Syawal.bener gak
sich...mungkin ada parents yang bisa kasih advise sekaligus bukti
pendukungnya... maksudnya dalil atau hadistJAPRI aja takut ngganggu
yang lain...maaf bagi yang gak berkenan
 
Thank's buannyak yach atas informnya.
 
Reni Kurnianingtyas
PT. MEGA KEMIRAYA
Email:    [EMAIL PROTECTED]
http://alfarrel-nadhif.blogspot.com