RE: [balita-anda] Saat Membahagiakan Bersama Anak

2004-03-29 Terurut Topik Juli Muliyanto
Yu Chen,

Mau Tanya.  Apa kamu lulusan Bunda Mulia (Sangaji, Jakarta) ?

Maaf kalo salah.


-Juli-

-Original Message-
From: Yu Chen [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 29, 2004 12:38 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Saat Membahagiakan Bersama Anak

Saat-Saat Membahagiakan Bersama Anak
(Perspektif Seorang Bapak)

1. Saat si Buah Hati merengek, menjerit-jerit, dan menangis; kemudian kita
menawarkan diri untuk menggendongnya, dan DITERIMA, yang lalu membuat ia
DIAM, bahkan TERTAWA-TAWA. Perpindahan posisi dari sebelum digendong ke
posisi dalam gendongan / pelukan kita (detik-detik saat kita menjulurkan
tangan hingga si Dia berada dalam dekapan), sungguh suatu momentum yang
sangat langka dan selalu abadi dalam ingatan. Bagi Dia, kehadiran kita saat
itu tidak ubahnya laksana DEWA PENOLONG yang menyelamatkan dia dari
keresahan, kegelisahan, ketakutan, atau perasaan tidak
enak lainnya.

2. Saat si Buah Hati berada dalam gendongan kita, lalu tiba-tiba s
... basah!. Ternyata Ia ngompol dan membasahi pakaian kita. Melihat kita
sedikit kaget, Ia malah kegirangan dan menggerak-gerakkan tangan dan
kakinya tanda teramat gembira. Betapa saat itu kita laksana memperoleh air
suci teramat sejuk yang membasahi badan, jiwa, dan lingkungan kita yang
kekeringan. Sungguh sayang rasanya mengganti pakaian
kita dengan pakaian lain yang lebih baru dan bersih.

3. Saat pertama kali si Dia mengucapkan dan memanggil kita. BAPAK! Oh,
betapa nikmat telinga ini mendengarnya. Dan alangkah bangga dan bahagia hati
ini menyadari bahwa anak kita sudah MENGENAL dan MENGAKUI kita sebagai BAPAK
atau orang tuanya.

4. Saat kita hendak pergi, lantas berpamitan kepada anak, dan anak kita
meronta tidak mau lepas dari dekapan kita. Saat anak kita mencengkeramkan
tangannya yang lembut erat-erat di lengan / leher / badan kita, dan
menunjukkan rona muka yang teramat merindukan kehadiran kita.
Saat itulah kita merasa bermakna sebagai manusia. Betapa senangnya ada
makhluk lucu, manis, polos dan teramat indah yang senantiasa merindukan
kita.

5. Saat kepulangan kita ke rumah setelah seharian bekerja, dan disambut di
depan pintu rumah oleh jeritan-jeritan riang tak terperi. Hor ... Bapak
pulang, Bapak pulang ...". Sekejap kemudian, tangan dan bahu kita telah
terisi oleh badan mungil nan lucu
yang mendekap di gendongan kita. Betapa hangatnya desiran kasih sayang yang
terpancar dari pandangan, ucapan, gerakan dan nafas-nafas harum mereka.
Betapa
terasa damai dan akrabnya dunia ini.



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance Tax Center - File online. File on time.


-
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] Saat Membahagiakan Bersama Anak

2004-03-28 Terurut Topik Juli Muliyanto
Aduuuh jadi terharu.  Saya lagi di kantor nih, mau cepet2 pulang ketemu si
kecil deh jadinya.

Tapi bener lho, apa yang dikutip di bawah ini.
Paling tidak, membuat saya begitu bangga jadi orang tua.


Thanks !

-Original Message-
From: Yu Chen [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 29, 2004 12:38 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Saat Membahagiakan Bersama Anak

Saat-Saat Membahagiakan Bersama Anak
(Perspektif Seorang Bapak)

1. Saat si Buah Hati merengek, menjerit-jerit, dan menangis; kemudian kita
menawarkan diri untuk menggendongnya, dan DITERIMA, yang lalu membuat ia
DIAM, bahkan TERTAWA-TAWA. Perpindahan posisi dari sebelum digendong ke
posisi dalam gendongan / pelukan kita (detik-detik saat kita menjulurkan
tangan hingga si Dia berada dalam dekapan), sungguh suatu momentum yang
sangat langka dan selalu abadi dalam ingatan. Bagi Dia, kehadiran kita saat
itu tidak ubahnya laksana DEWA PENOLONG yang menyelamatkan dia dari
keresahan, kegelisahan, ketakutan, atau perasaan tidak
enak lainnya.

2. Saat si Buah Hati berada dalam gendongan kita, lalu tiba-tiba s
... basah!. Ternyata Ia ngompol dan membasahi pakaian kita. Melihat kita
sedikit kaget, Ia malah kegirangan dan menggerak-gerakkan tangan dan
kakinya tanda teramat gembira. Betapa saat itu kita laksana memperoleh air
suci teramat sejuk yang membasahi badan, jiwa, dan lingkungan kita yang
kekeringan. Sungguh sayang rasanya mengganti pakaian
kita dengan pakaian lain yang lebih baru dan bersih.

3. Saat pertama kali si Dia mengucapkan dan memanggil kita. BAPAK! Oh,
betapa nikmat telinga ini mendengarnya. Dan alangkah bangga dan bahagia hati
ini menyadari bahwa anak kita sudah MENGENAL dan MENGAKUI kita sebagai BAPAK
atau orang tuanya.

4. Saat kita hendak pergi, lantas berpamitan kepada anak, dan anak kita
meronta tidak mau lepas dari dekapan kita. Saat anak kita mencengkeramkan
tangannya yang lembut erat-erat di lengan / leher / badan kita, dan
menunjukkan rona muka yang teramat merindukan kehadiran kita.
Saat itulah kita merasa bermakna sebagai manusia. Betapa senangnya ada
makhluk lucu, manis, polos dan teramat indah yang senantiasa merindukan
kita.

5. Saat kepulangan kita ke rumah setelah seharian bekerja, dan disambut di
depan pintu rumah oleh jeritan-jeritan riang tak terperi. Hor ... Bapak
pulang, Bapak pulang ...". Sekejap kemudian, tangan dan bahu kita telah
terisi oleh badan mungil nan lucu
yang mendekap di gendongan kita. Betapa hangatnya desiran kasih sayang yang
terpancar dari pandangan, ucapan, gerakan dan nafas-nafas harum mereka.
Betapa
terasa damai dan akrabnya dunia ini.



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance Tax Center - File online. File on time.


-
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]



[balita-anda] Saat Membahagiakan Bersama Anak

2004-03-28 Terurut Topik Yu Chen
Saat-Saat Membahagiakan Bersama Anak
(Perspektif Seorang Bapak)

1. Saat si Buah Hati merengek, menjerit-jerit, dan menangis; kemudian kita menawarkan 
diri untuk menggendongnya, dan DITERIMA, yang lalu membuat ia DIAM, bahkan 
TERTAWA-TAWA. Perpindahan posisi dari sebelum digendong ke posisi dalam gendongan / 
pelukan kita (detik-detik saat kita menjulurkan tangan hingga si Dia berada dalam 
dekapan), sungguh suatu momentum yang sangat langka dan selalu abadi dalam ingatan. 
Bagi Dia, kehadiran kita saat itu tidak ubahnya laksana DEWA PENOLONG yang 
menyelamatkan dia dari keresahan, kegelisahan, ketakutan, atau perasaan tidak
enak lainnya. 

2. Saat si Buah Hati berada dalam gendongan kita, lalu tiba-tiba s ... basah!. 
Ternyata Ia ngompol dan membasahi pakaian kita. Melihat kita sedikit “kaget”, Ia malah 
kegirangan dan menggerak-gerakkan tangan dan kakinya tanda teramat gembira. Betapa 
saat itu kita laksana memperoleh air suci teramat sejuk yang membasahi badan, jiwa, 
dan lingkungan kita yang kekeringan. Sungguh sayang rasanya mengganti pakaian
kita dengan pakaian lain yang lebih baru dan bersih. 

3. Saat pertama kali si Dia mengucapkan dan memanggil kita. BAPAK! Oh, betapa nikmat 
telinga ini mendengarnya. Dan alangkah bangga dan bahagia hati ini menyadari bahwa 
anak kita sudah MENGENAL dan MENGAKUI kita sebagai BAPAK atau orang tuanya. 

4. Saat kita hendak pergi, lantas berpamitan kepada anak, dan anak kita meronta tidak 
mau lepas dari dekapan kita. Saat anak kita mencengkeramkan tangannya yang lembut 
erat-erat di lengan / leher / badan kita, dan menunjukkan rona muka yang teramat 
merindukan kehadiran kita. 
Saat itulah kita merasa bermakna sebagai manusia. Betapa senangnya ada makhluk lucu, 
manis, polos dan teramat indah yang senantiasa merindukan kita. 

5. Saat kepulangan kita ke rumah setelah seharian bekerja, dan disambut di depan pintu 
rumah oleh jeritan-jeritan riang tak terperi. “Hor ... Bapak pulang, Bapak pulang 
...". Sekejap kemudian, tangan dan bahu kita telah terisi oleh badan mungil nan lucu
yang mendekap di gendongan kita. Betapa hangatnya desiran kasih sayang yang terpancar 
dari pandangan, ucapan, gerakan dan nafas-nafas harum mereka. Betapa
terasa damai dan akrabnya dunia ini. 



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance Tax Center - File online. File on time.