RE: [balita-anda] Memilih Sekolah
Pak taufan,terima kasih sharingnya, juga buat mbak wulan dan mbak dewi. Semuanya nyambung kok dan berguna, gak ada yg nyimpang sama sekali dari yang saya maksud..:-) Nanti insya Allah saya buat rangkumannya.Tapi, saya nanya lagi boleh ya..:-) Bagaimana cara saya bisa tahu, bahwa sekolah ini punya pendidik yg handal? Survey bagaimana yg harus saya lakukan? Dan jika 'ada komunikasi', sekolah yg bagus, rata2 punya bbuku penghubung. Tapi, pada prakteknya, saya tidak tau, apakah buku itu akan dibaca dengan benar, ditindaklanjuti, atau bagaimana. Nah..bagaimana cara mencari taunya ya? Mungkin ada patokan simpel, untuk mengambil kesimpulan agar setidaknya membantu saya untuk membuat keputsan yang mendekati tepat. -Original Message- From: Taufan Surana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 15 Januari 2004 12:50 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] Memilih Sekolah --deleted Kalo Ibu Alif meminta utk memilih antara 3 faktor yg diajukan itu, kalo saya sih pasti memilih skill/sikap para pengajarnya. Bagaimanapun juga, faktor manusia adalah FAKTOR PENENTU. Sebaik visi/misi maupun fasilitasnya kalo pelakunya tdk baik, saya yakin hasilnya tdk akan baik juga. --deleted Jadi, selain 3 faktor tsb, menurut saya, sebaiknya mencari sekolah yg punya SARANA KOMUNIKASI antara pihak sekolah dg orgtua. Jika tidak ada, yg bisa dilakukan adalah, pertama, melakukukan inisiatif utk membentuk perkumpulan orgtua yg anaknya sekolah di situ. Kemudian, perkumpulan orgtua mengajukan ke sekolah utk diskusi masalah yg dihadapi anak. Yg paling penting lagi, waktu pertemuan orgtua dg sekolah, JANGAN hanya mengkritik pihak sekolah, tapi bersama-sama mencari penyelesaiannya. Jika orgtua HANYA mengkritik dan menyerang terus, pihak sekolah cenderung utk bertahan dan bukannya mau menerima usulan.
Re: [balita-anda] Memilih Sekolah
Kalo menurut saya sih, kualitas guru/pengajar/pengawas di sekolah lebih penting dari ke 3 kriteria yang disebutkan. Seperti kata Wulan, fasilitas bisa dicari diluar sekolah. Sedangkan kurikulum/visi/misi tuh bisa aja di modifikasi sendiri, tergantung sekolahnya Pengalaman anak saya sendiri, tahun kemarin dia masih preschool. Kurikulum nya pemerintah, fasilitasnya OK, semuanya kebetulan memadai lah. Yang penting, guru nya amat sangat ambil berat tentang kelakuan anak2 muridnya disekolah. Ada satu cerita tentang anak saya yang di bully sama temen satu jemputan. Emang tu anak kelas nya diatas anak saya (lebih tua 2 tahun). Sampe bikin anak saya nggak mau pergi sekolah lho saking takut sama tu anak. Dan kebetulan kejadian nya suatu hari saya pergokin, langsung saya tegur tu anak. Saya ceritakan ke guru nya, dan gurunya manggil ortu si anak, dst, dst. Yang bikin saya lega adalah perlakuan/tindakan gurunya itu lho. Bukannya saya mau cari pembela, realitas nya aja, masak sih anak lebih kecil di buly sama anak 2 tingkat lebih tinggi. Dan kalo dibiarin, apa jadinya, bukan anak saya aja yang jadi korban, tapi banyak lagi anak2 bakalan jadi korban. Trus kalo dibiarin juga, mau jadi apa anak2 itu nantinya Emang sih anak2 itu masih anak2, mereka belum ngerti. Justru itu kita kasih pengertian, dikasih tau yang mana yang boleh dan yang mana nggak boleh. Itu kan tugas kita sebagai orang tua kalo anak kita dirumah. Kalo anak kita nggak dirumah, ya, di sekolahnya. Maka, sekolah, terutama guru2nya bertanggung jawab atas sikap anak2 muridnya. Hasil didikan anak2 dari awal sekolah, itu sangat ditentukan oleh guru2nya. Bagaimana anak bersikap di masa depan, itu karena ajaran yang dianut dari awal (cmiiw). Kalo dari ceritanya Toni, jelas banget (menurut saya lho) kualitas maupun skill nya guru itu sangat berperan dalam membentuk kepribadian anak2 di sekolah (boleh dibilang kan mereka "step parents" anak2 diluar rumah) Mestinya sih, gurunya disekolah Toni bisa ambil tindakan, atau cari jalan supaya keadaan nggak lebih parah (sampe Toni nggak mau sekolah). Itu pendapat saya lho. Sorry saya juga jadi sharing nih salam, ibunya Dienta - Original Message - From: "Alivia Yulfitri" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, January 15, 2004 12:34 PM Subject: [balita-anda] Memilih Sekolah > Dear netters, > > Saya butuh bantuan utk memilih sekolah. Saya pernah dapat, bhw utk > memperhatikan sekolah ada 3 faktor: fasilitas sekolah, kurikulum/visi/misi, > dan skill para pengajar/yg terlibat langsung di pelaksanaan > pendidikannya.Sebelumnya maaf jk agak panjang..:-) > > Nah, masalahnya, sy sulit sekali menemukan sekolah yg lengkap itu semua, > sekalipun sekolah yg bagus+mahal, mungkin walaupun tidak 'sering', tp > minimal 'pernah' berkasus satu/dua sih.. > > Yg ingin ditanyakan, dari ketiga faktor diatas, menurut bapak&ibu, mana yg > paling berperan, apakah kurikulumnya/visi/misinya? apakah kemampuan pengajar > dlm mendidik & termasuk problem solving, krn akan berpengaruh ke > perkembangan pendidikan/pergaulan/pendewasaan anak? atau ke fasilitasnya, > misal ada komputer+programnya, alat bermainnya yg bagus,dll? > > Dan utk masalah pendidiknya juga,masalah lainnya,bisa aja 'kemauan' si > pendiri/pemegang visi sekolah tidak terserap secara keseluruhan oleh > pelaksananya. Klo begini, jdnya gimana ya? Dari ketiga faktor diatas, mana > yg lebih baik paling diprioritaskan? > > Dan sekalian aku ada contoh kasus, pengalaman temenku, masuk sekolah A > (terkenal dan bagus), tapi ada masalah 'pada problem solving' dan tidak > terselesaikan. Dan yg mau aku tanyakan, klo begini yg salah apanya? dan > apakah skr bisa berubah gak ya/skrg sdh berubah blm ya atau tdk bisa > ditentukan? Dan Lebih baik, aku jadi ambil sekolah ini atau nggak ya? (tapi > yg lain jg belum tentu bagus, mengingat 3 faktor diatas, kyknya 2 faktor > lainnya masih jauh lebih menang sekolah A ini). > > Begini ceritanya.. > # > Sebetulnya Sekolah A itu sdh bagus, dan Toni (nama samaran anak temenku) > sudah > bagus juga perkembangannya, bermain berkenalan dsb. Kmd Toni banyak temannya > wkt itu usianya antara 3-4 thn, ada psikolog yang selalu mengontrol tiap > periode tertentu dan perkembangan Tonipun cukup menyenangkan kami, krn > beberapa > target kami sudah terpenuhi. > > Banyak temannya cewek2 maupun cowok2 yang suka ngajak main. Toni maunya adil > dalam bermain dgn ini ok dengan yang lain juga ok. Selain itu ada juga yang > Autis, yang cenderung 'menyerang' tapi Toni bisa memahamii keadaan anak tsb. > > > Nah, pada suatu pekan anak2 cewek berebut utk bermain dg Toni sehingga dia > ditarik kesana kemari dan cewek2 tsb jadi saling berebut dan bertengkar, > kondisi ini sering kali terjadi sehingga membuatnya tdk nyaman, begitu juga > teman cowok2nya ditambah lagi maaf kelakuan yang autis tadi, nah kekerasan > kecil ini sering berlangsung --sy tdk tahu bgmn para guru/kru menangani > kondisi ini-- yang membuat Toni kurang
RE: [balita-anda] Memilih Sekolah
Ibu Alif, Menurut saya, sangat sulit mencari sekolah yg sempurna dlm segala hal. Yg lebih penting adalah, jika terjadi masalah bagaimana sekolah dan orgtua bisa menyelesaikan masalahnya bersama dg baik. Sekolah yg punya sarana seperti misalnya pertemuan orgtua dg pihak sekolah dlm waktu2 tertentu, menurut saya, sekolah ini pasti punya niat baik bagaimana selalu meningkatkan mutu dan pelayanannya. Jika sekolah tdk menyediakan sarana ini, mungkin pemilik sekolahnya belum punya visi utk selalu memperbaiki pelayanannya. Kalo Ibu Alif meminta utk memilih antara 3 faktor yg diajukan itu, kalo saya sih pasti memilih skill/sikap para pengajarnya. Bagaimanapun juga, faktor manusia adalah FAKTOR PENENTU. Sebaik visi/misi maupun fasilitasnya kalo pelakunya tdk baik, saya yakin hasilnya tdk akan baik juga. Sebaliknya, tanpa fasilitas yg memadaipun jika pengajarnya baik, kreatif, tahu bagaimana menghadapi anak, maka anak akan merasa nyaman di sekolah. Apalagi jika masih TK/PG, maka faktor utama pengajarannya adalah kasih sayang dan hubungan antar manusia, termasuk problem solving, dll. Jadi, selain 3 faktor tsb, menurut saya, sebaiknya mencari sekolah yg punya SARANA KOMUNIKASI antara pihak sekolah dg orgtua. Jika tidak ada, yg bisa dilakukan adalah, pertama, melakukukan inisiatif utk membentuk perkumpulan orgtua yg anaknya sekolah di situ. Kemudian, perkumpulan orgtua mengajukan ke sekolah utk diskusi masalah yg dihadapi anak. Yg paling penting lagi, waktu pertemuan orgtua dg sekolah, JANGAN hanya mengkritik pihak sekolah, tapi bersama-sama mencari penyelesaiannya. Jika orgtua HANYA mengkritik dan menyerang terus, pihak sekolah cenderung utk bertahan dan bukannya mau menerima usulan. Eh.. sorry jika yg saya sampaikan jadi tdk sesuai dg yg ditanyakan. Ok deh.. itu sedikit komentar dari saya. Taufan http://info.balitacerdas.com -Original Message- From: Alivia Yulfitri [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 15, 2004 1:35 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] Memilih Sekolah Dear netters, Saya butuh bantuan utk memilih sekolah. Saya pernah dapat, bhw utk memperhatikan sekolah ada 3 faktor: fasilitas sekolah, kurikulum/visi/misi, dan skill para pengajar/yg terlibat langsung di pelaksanaan pendidikannya.Sebelumnya maaf jk agak panjang..:-) Nah, masalahnya, sy sulit sekali menemukan sekolah yg lengkap itu semua, sekalipun sekolah yg bagus+mahal, mungkin walaupun tidak 'sering', tp minimal 'pernah' berkasus satu/dua sih.. Yg ingin ditanyakan, dari ketiga faktor diatas, menurut bapak&ibu, mana yg paling berperan, apakah kurikulumnya/visi/misinya? apakah kemampuan pengajar dlm mendidik & termasuk problem solving, krn akan berpengaruh ke perkembangan pendidikan/pergaulan/pendewasaan anak? atau ke fasilitasnya, misal ada komputer+programnya, alat bermainnya yg bagus,dll? Dan utk masalah pendidiknya juga,masalah lainnya,bisa aja 'kemauan' si pendiri/pemegang visi sekolah tidak terserap secara keseluruhan oleh pelaksananya. Klo begini, jdnya gimana ya? Dari ketiga faktor diatas, mana yg lebih baik paling diprioritaskan? Dan sekalian aku ada contoh kasus, pengalaman temenku, masuk sekolah A (terkenal dan bagus), tapi ada masalah 'pada problem solving' dan tidak terselesaikan. Dan yg mau aku tanyakan, klo begini yg salah apanya? dan apakah skr bisa berubah gak ya/skrg sdh berubah blm ya atau tdk bisa ditentukan? Dan Lebih baik, aku jadi ambil sekolah ini atau nggak ya? (tapi yg lain jg belum tentu bagus, mengingat 3 faktor diatas, kyknya 2 faktor lainnya masih jauh lebih menang sekolah A ini). Begini ceritanya.. # Sebetulnya Sekolah A itu sdh bagus, dan Toni (nama samaran anak temenku) sudah bagus juga perkembangannya, bermain berkenalan dsb. Kmd Toni banyak temannya wkt itu usianya antara 3-4 thn, ada psikolog yang selalu mengontrol tiap periode tertentu dan perkembangan Tonipun cukup menyenangkan kami, krn beberapa target kami sudah terpenuhi. Banyak temannya cewek2 maupun cowok2 yang suka ngajak main. Toni maunya adil dalam bermain dgn ini ok dengan yang lain juga ok. Selain itu ada juga yang Autis, yang cenderung 'menyerang' tapi Toni bisa memahamii keadaan anak tsb. Nah, pada suatu pekan anak2 cewek berebut utk bermain dg Toni sehingga dia ditarik kesana kemari dan cewek2 tsb jadi saling berebut dan bertengkar, kondisi ini sering kali terjadi sehingga membuatnya tdk nyaman, begitu juga teman cowok2nya ditambah lagi maaf kelakuan yang autis tadi, nah kekerasan kecil ini sering berlangsung --sy tdk tahu bgmn para guru/kru menangani kondisi ini-- yang membuat Toni kurang mood. Pada suatu hari, wah rame nih! masih dalam rentetan pekan itu Toni lagi gak pengen main di dalam beserta teman2nya, jadi maunya bermain di luar dg alat2, nah pada jam tersebut anak-anak harus di dalam ruangan dan tidak boleh ditemani ortunya, tapi Toni tdk mau, shg dipaksa oleh kru-nya disana sehingga Toni berontak dan manjat keluar sambil menangis. Besoknya gak mau sekolah lagi ke A?!! Selama beberapa bl