RE: [balita-anda] susahnya pipis putra kami

2000-04-30 Terurut Topik Mariam Soraya Lilian

Pak , kalau boleh urun pengalaman nih !
Anak saya pernah juga mengalami seperti yang dialami putra bapak, saya
pernah mengikuti saran dokter untuk rajin membersihkannya tapi waktu itu
mungkin juga saya tidak tega untuk mengeluarkan kotoran putih ( katanya sisa
urine ) yang menyumbat ujung kemaluan sehingga terjadi penyumbatan tapi
karena tidak pernah sampai ditarik kebelakang sehingga setiap kali akan
pipis selalu anak saya menangis, karena sempat dia trauma /menangis setiap
saya memegang kemaluannya untuk membersihkannya atau hanya sekedar melihat,
saya memutuskan untuk menyunatnya ( waktu umur 10 bulan ) saya merasa waktu
itu menunggu terlalu lama untuk memutuskan sehingga anak saya sempat
menderita karena saya tahu waktu dia berumur kurang lebih 2 bulan , waktu
itu dokternya menyarankan untuk sunat saja  tapi saya masih berusaha untuk
mencoba membersihkan sendiri.
Demikian , mudah-2an dapat membantu,

Ibunya FADHIL.

-Original Message-
From:   Gatot Imam Sukoco [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Monday, May 01, 2000 11:38 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[balita-anda] susahnya pipis putra kami

Netter yg budiman dan budiwati,

anak saya laki-laki umur 5 bulan 4 hari,
dia kalau pipis sering sering menggelembung dulu ujung kemaluannya
dan
kadang kelihatan kalau lagi 'ngeden' (sepertinya susah pipis,
mungkin karena
tersumbat)
baru air seninya keluar.
pernah beberapa kali kudapati dari ujung kemaluannya keluar
semacam kotoran putih bersih (itu kali ya yg menyebabkan susah
pipis).
ada yg tahu cara mengatasinya ?

Terima kasih banyak.

=
Abu Naufal
Permata Cimahi M9-14
Cimahi 40552
phone : 022 - 662 3353
=


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]











Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]














RE: [balita-anda] Pindah rumah & traveling

2000-04-17 Terurut Topik Mariam Soraya Lilian

Buat Ayahnya Dito,   saya ingin membagi pengalaman sedikit ya, mudah-2an
mengurangi kekewatiran pada saat pindahan nanti,
Waktu anak saya umur 9 bulan , tentunya jauh lebih besar dari dito dan yang
pasti sudah banyak sekali kegiatannya, karena rasanya lebih susah membawa
balita bepegian atau pindah seumur anak saya karena anak sebesar  itu sudah
mengenal lingkungannya dengan baik , pengalaman saya adalah  bukan pindah
rumah selamanya tapi saya membawanya berlibur untuk waktu 3 minggu dengan
perjalanan selama kurang lebih 18 jam , persiapan saya waktu itu bahwa saya
tidak lupa untuk membawa bantal/guling /selimut, empengnya selama perjalanan
sehingga dia merasa berada ditempat tidurnya , walaupun mungkin terlihat
agak gelisah karena posisi tidur yang tidak senyaman dirumah dan itu telah
dilalui dengan baik, demikian juga waktu perjalanan pulang ( 18 jam kembali
) hanya mungkin waktu sampai ditujuan dia mengalami  JETLAG tapi hanya
selama 2 hari habis itu dapat menyesuaikan diri karena saya tidak
mengajaknya bermain waktu dia merasa bahwa harusnya saat itu disiang hari
dan saya membuatnya tertidur dengan sendirinya tanpa anak itu merasa
dipaksa, demikian juga waktu tiba kembali dirumahnya. 
Jadi saya pikir bapak tidak perlu kwatir  apalagi kepindahannya itu
dibarengi dengan ayah/bundanya , mungkin sehari/dua hari gelisah karena
suasana baru , hanya yang perlu diperhatikan bahwa pada saat pesawat akan
takeoff atau landing , siapkan empeng atau botol susu sehingga telinganya
tidak mendengung jadi tidak rewel/menangis karena merasa sakit ditelinga,
tapi rasanya anak  segitu kepekaan telinganya baik sehingga pada saat
takeoff/landing buat bayi seumur tidak begitu mengganngunya,
Mudah-2an ini perjalanan pertamanya yang enak sehingga berikutnya bila
bepergian dia menjadi anak yang manis dan terbiasa, sehingga tidak membuat
kwatir kita sebagai orang tua. ( wah kok jadi panjang sekali ceritanya ya
pak ).
Selamat pindah rumah.! Salam buat Ditto.


Salam, Ibunya FADHIL.


-Original Message-
From:   Irvan [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, April 18, 2000 8:07 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:[balita-anda] Pindah rumah & traveling

Dear Netter,

Bayi saya berumur 3 bulan dan akan pindah dari rumah orang tua ke
rumah
sendiri. Saya dapat informasi gado-gado tentang bayi yang pindah
rumah, yang
katanya bakalan rewel, susah tidur sampai mogok makan segala.

Begitu juga untuk acara perjalanan naik pesawat untuk waktu sekitar
dua jam.
Apa saja yang sebaiknya di persiapkan ?

Saya ingin tahu pengalaman dari para netter yang pernah mengalami
hal yang
serupa.

Sebelumnya saya ucapkan termia kasih.

Wassalam,

Ayahnya Dito.


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]











Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
->Aneka kado pilihan untuk anak, http://www.indokado.com/kado.html 
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]














RE: [balita-anda] FW: [pk-timur] ASI Membuat Anak Cerdas

2000-03-01 Terurut Topik Mariam Soraya Lilian

Dear ibu Telly,
Kalau saya boleh  memberikan pendapat ( sekali lagi hanya pendapat saya
pribadi ), memang betul ASI yang diberikan kepada bayi kita secara teori
akan memberikan kecerdasan bagi anak kita ( itu pasti memang diinginkan oleh
semua orang tua bukan saja oleh ibu yang dapat memberi ASInya tapi juga bagi
ibu yang ingin memberikan ASInya tapi banyak kendala yang dihadapi, rasanya
tidak ada didunia ini yang tidak mau anaknya cerdas, iya kan ) tapi menurut
saya bukan itu satu-2nya cara untuk mendapatkan anak yang cerdas tapi
lingkungan , didikan , contoh dll pun menpunyai pengaruh juga, yang utama
menurut saya adalah KARUNIA DARI YANG DIATAS buat anak tsb, jadi walaupun
anak itu mendapatkan ASI yang cukup/banyak tapi dalam mendidik diberikan
contoh yang tidak baik, apakah itu dapat memberikan jaminan bahwa anak itu
berprilaku baik.  Saya rasa kalau memang ibu berniat menolong keluarga tsb,
kok saya melihatnya ( maaf ya bu, sekali lagi maaf ya ) kenapa harus dengan
menukarnya dengan ASI yang dimiliki orang lain, walaupun dia rela
memberikannya, masalahnya saat ini ( sekali lagi ini menurut saya pribadi bu
) ibu hanya memikirkan keperluan ibu diwaktu ini karena ibu mempunyai balita
yang menurut ibu masih membutuhkan ASI  tapi sampai terpikirkah bahwa suatu
saat apapun ibu tetap memiliki hutang budi yang pasti dibawa sampai mati
terutama oleh putra ibu karena ASI adalah darah yang dihisap  walaupun ibu
telah membayarnya dengan memberikan tinggal dan pekerjaan kepada keluarga
ini, cuman sampai seberapa lama ia dapat memberikan ASI buat putra ibu
tersebut, rasanya sebagai manusia apa kita tahu apa yang akan terjadi suatu
saat nanti, walaupun saat ini yang ada hanyalah keikhlasan , karena kedua
belah pihak merasa sama-2 membutuhkan tapi kalau suatu hari salah satu ada
yang tidak memerlukan atau timbul perselisihan , kan tidak semudah itu
persoalannya, uang mungkin dapat diganti bu, tapi apakah ibu dapat mengganti
kan ASI yang telah diberikan untuk putra ibu tsb.
Mengapa ibu tidak mencoba susu formula saja, mungkin hidup kita akan lebih
tenang nantinya, yang penting ibu sudah berusaha sebaik mungkin untuk putra
ibu, kalau memang tidak mampu mengapa mesti memaksa diri , mungkin memang
hanya segitu yang dapat kita berikan , kan ada yang lain yang dapat kita
berikan kepada putra kita selain ASI, kasih sayang, perhatiaan , atau
makanan bergizi setelah waktunya makan dll. Sayapun hanya memberikan kepada
anak saya ASI ( 15 bulan ) selama 6 bulan , karena memang cuman sebegitu
produksi tetek saya walaupun saya telah  meminum segala macam untuk
memperbanyak, alhamdulilah anak saya cerdas, lucu dan sehat tanpa saya dan
putra harus berhutang budi seumur hidup untuk ASI yang diterimanya bukan
dari ibunya. ( sekali maaf ya ibu , bukan menggurui nih atau hanya menurut
pendapat pribadi saya , mungkin dapat menjadi pertimbangan kalau memang
pendapat saya agak mendekati logika bu.)

Salam buat putra ibu !


Wass,


Ibunya M. Fadhil Farhan.


-Original Message-
From:   Desi H [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, March 01, 2000 3:40 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [balita-anda] FW: [pk-timur] ASI Membuat Anak
Cerdas

Dear Ibu Telly,

Berdasarkan pengetahuan saya, untuk ibu sepersusuan tidak ada
kendala kelak 
bila anaknya dewasa.  Jadi ASI bisa diberi kesiapa saja, sejauh ibu
yang 
disusuin memberikannya ikhlas.  Mutu ASI itu sendiri tetap sama
dengan ASI 
yang lainnya. Jadi anak yang diberi ASI walaupun dari ibu yang
berbeda, 
kecerdasan tetap diatas anak2 yang tidak diberi ASI. Tingkah laku
anak 
dibentuk oleh lingkungannya, dimana dia sering berinteraksi
disitulah dia 
akan menyerap prilaku sekelilingnya.  jadi kalau orangtuanya sering
bersama  
anaknya, mengajarkan dan memberi contoh yang baik, Insya ALlah
anaknya tidak 
jauh berbeda dengan orangtuanya/sekelilingnya.
yang perlu diingat cuma, bila anak ibu adalah laki2 dan anak ibu
yang 
menyusui adalah perempuan, bila mereka sudah dewasa dan ingin
melangsungkan 
ikatan dalam pernikahan, mereka tidak dibolehkan.  Dalam Islam itu 
diharamkan.  Karena mereka berasal dari satu ibu sepersusuan.  Saya
tidak 
tahu bagaimana peraturannya di luar agama Islam.  Tapi bila mereka
sama2 
satu jenis kelamin, hal ini tidak jadi masalah. karena pasti mereka
menikah 
dengan yang berlawanan jenis mereka kan bu...:)

Yang perlu diperhatikan juga faktor pshikologis anak ibu sendiri.
Biasanya 
seorang anak yang disusuin oleh ibunya akan lebih mengenal lebih
dekat 
dengan "bau" ibu susuannya.  Jadi ibu harus siap2 dengan kondisi ini
bila 
ibu nanti ditolak oleh anak ibu.  Maaf, bukannya saya  nakutin ibu
loh.

Segitu aja deh informasinya.  Mudah2an bermanfaat bu.

Wassalam,

Desi

>From: [EMAIL PROTECTED]
>Reply-To: 

RE: [balita-anda] bubur bayi

2000-02-15 Terurut Topik Mariam Soraya Lilian

Hallo ibunya laras, maaf nih apa nggak kecepatan anak baru masuk bulan ke 4
udah mau dikasih bubur, kayanya mesti sabar dikit kali ya ! (ha.. ha.. cuman
sumbang saran aja lho ) , kalau saya shi anak saya setelah menjelang 6 bulan
( kelamaan nggak shi waktu itu ?, karena saya mengikuti saran DSAnya ) baru
saya kasih biskuit dan setelah masuk 9 bulan saya kasih bubur yang lembut (
saya beli yang sudah jadi , tapi masih saya saring sebelum dicampur air
karena ada campuran dagingnya ) karena saya takut anak saya terlalu cepat
mencerna makanan yang kurang lembut nantinya ususnya kurang bisa menyerap
dengan baik karena kaget kalau tiba-2 dikasih makanan yang padat walaupun
bukan nasi, rasanya mesti bertahap dulu kan ya dalam memberikan makanan ke
anak kita yang masih bayi supaya ususnya juga dapat menyesuaikan dengan umur
bayi, ( eh tapi saya bukan dokter lho , rasanya kok sok tahu ya )  dan
sekarang anak saya ( 15 bulan ) sejak umur 11 bulan sudah saya buatkan bubur
yang tidak  lembut / tapi belum berupa nasi ( masih ada airnya) dicampur
tahu, wortel,  ati , kaldu ceker ayam atau sekali-2 saya kasih cincang
ayam/sapi, atau dikasih bayem /brocolli/kembang kol/buncis, buahnya air
jeruk (segar) waktu umur 6 bulan sampai sekarang diberikan sebelum makan
siang ( sekitar jam 10.00 pagi ) dan sekarang saya kasih tambahan buah padat
( melon, alpukat ) ini sekitar pukur 15.00 sampai waktunya lagi makan
sore/malamnya tiba  dan untuk makan paginya sekarang saya selang-seling  (
biskuit, havermut ( ditambah garam + gula ) , roti tawar, dan masih banyak
lagi tapi masih untuk umuran dia ), yang penting buat saya , susunya tidak
boleh berkurang karena saya yakin seumur anak saya masih membutuhkan susu
yang banyak walaupun makanan padat juga perlu, jadi harus dibuat seimbang
mungkin antara kebutuhan makanannya dengan susunya.
 . 
Demikian ibu , semoga bermanfaat. !  


Salam, 
Ibunya Fadhil Farhan.
-Original Message-
From:   Sugiarti [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, February 16, 2000 8:56 AM
To: Balita-Anda
Subject:[balita-anda] bubur bayi

Dear all netters

Bulan ini, anak saya memasuki bulan ke -4 dan akan diperkenalkan
dengan
makanan tambahan.
Dan saya ingin sekali membuat sendiri bubur untuk bayi.
Ada yang punya resepnya ? kalau ada boleh dong sharing ke saya
resepnya,
melalui japri aja
Dan apakah membuat bubur itu untuk sekali makan atau bisa untuk pagi
dan
sore.
Selain bubur, apakah sudah boleh diperkenalkan dengan buah-buahan?

Salam,
ibunya Laras

Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com 
Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]












RE: [balita-anda] Kotoran (kerak) di kulit kepala batita

2000-02-10 Terurut Topik Mariam Soraya Lilian

Ibunya Vira, wah kalau ada ketombenya jangan dikerok dong, kan kasihan kulit
kepalanya, luka nanti, ada baiknya digosok aja pelan-2 dan harus rajin
dengan baby oil, terus kalau bisa waktu habis keramas ( sorry ya kaya
ngajarin ) mungkin air untuk mengguyurnya kurang banyak sehingga masih
tersisa shampoonya , mungkin ini yang membuat/merangsang timbulnya ketombel,
atau keramasnya jangan seminggu 2/3 kali , kalau bisa setiap hari, kan
shampoo bayi tidak apa-2 digunakan setiap hari, karena kalau anaknya
keringatan terus kan , bisa juga menyebabkan ketombe.
Yang pasti anak saya  ( 15 bulan ) walaupun lelaki tapi berambut lebat dan
agak panjang tiap hari saya keramas lho, kalau nggak baunya kecut, jadi
nggak enak kalau dicium-2 lho.
OK. Mudah-2an berguna ! salam buat si kecil.

Ibunya Fadhil.
-Original Message-
From:   Evi [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Friday, February 11, 2000 6:59 AM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject:[balita-anda] Kotoran (kerak) di kulit kepala batita

Yth. Rekans,
Saya punya masalah nih, dengan kotoran (semacam kerak) yang menempel
di kulit kepala anak saya yang berumur 22 bulan. Padahal keramasnya seminggu
2-3 kali, tapi kenapa masih saja muncul kotoran tersebut. Kadang saya suka
gemes, jadi kalo pas dia lagi tidur, saya keruk-keruk pake tangan. Eh,
jadinya kayak ketombean ya...
Yang bikin saya penasaran, kenapa sih kok muncul terus walaupun
sudah dibersihkan ??
Gimana cara ngebersihkannya, biar enggak sakit ?
Apa kotoran itu akan ada terus ada sampe si anak besar nanti ?
Soalnya khan kasihan ya, anak cewek lagi, ntar enggak PD. Apa ada obatnya
atau saya mesti ganti shampo nya (selama ini pake cusson). Sedari bayi
lhokotoran itu sudah ada
Mohon informasi dan sharingnya. Terima kasih.


Ibunya Vira


Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta
http://www.indokado.com 
Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]










Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com 
Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]












RE: [balita-anda] FW: Balita yg menggeliat

2000-02-09 Terurut Topik Mariam Soraya Lilian

Mungkin kalau si kecil dibedong ( istilahnya ) atau dibungkus pakai kain
seluruh badannya , karena ada anak yang tidak betah kalau dibungkus, atau
dia sedang berlatih mendengar suaranya sendiri, tapi biasanya itu pengalaman
anak saya bersuara itu sekitar umur 4 bulan. 
Mudah-2an dapat membantu.

-Original Message-
From:   Elida Basaria [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, February 10, 2000 1:33 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: Arief Effendi
Subject:[balita-anda] FW: Balita yg menggeliat

Rekan-Rekan Netters,

Ada yang bisa membantu permasalahan dari rekan saya ini. Untuk
bantuannya
(informasinya dan pengalamannya) saya ucapkan terima kasih,

Mamanya Arya

-Original Message-
From:   Arief Effendi [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 
Sent:   10 Februari 2000 10:12
To: [EMAIL PROTECTED]  
Subject:Balita yg menggeliat

Minta tolong ya sama Elida, utk forward ke e-mail Balita-Anda,
karena akses
e-mailku ganti.
Begini Elida, 
anak saya, berumur 3 minggu lebih, sudah beberapa hari belakangan
ini sering
kelihatan seperti mau meronta/menggeliat dengan disertai suara
seperti mau
mengejan (eeeggh..eeeggh..). Ekspresi mukanya dan gerakan meronta
tangannya
sepertinya kuat sekali hingga sampai merah mukanya.  Kadang kalau
lagi tidur
malam (atau juga siang) dia juga mengeluarkan suara/erangan itu.
Kira-kira
kenapa ya. Apakah dia masih kurang minumnya atau sakit apa ya?
Mohon kiranya bagi mereka yang punya pengalaman/tahu bisa di-share
ke saya.
Saya kasihan melihatnya. Secara fisik anaknya sehat (itu kata
dokternya) dan
minumnya kuat/banyak.
Terima Kasih.
Papanya Richardo.

Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta
http://www.indokado.com 
Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]










Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com 
Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]












RE: [balita-anda] Apa persiapan Hamil Usia 34-35 tahun

2000-02-08 Terurut Topik Mariam Soraya Lilian

Hi Treest,
Membaca cerita anda mengenai kehamilan anak ke 2 yang tidak berjantung
karena menurut dokter adalah faktor usia kok saya meragukannya , walaupun
saya bukan seorang dokter tapi saya mengalami sendiri dimana saya hamil
pertama diusia 40 tahun setelah menunggu lebih dari 12 tahun ternyata
alhamdullilah anak saya  ( sekarang 15 bulan ) sehat dan aktif walaupun
ibunya disaat hamil secara kedokteran adalah usia yang rawan, jadi tidak
usah mengewatirkan masalah usia , yang penting adalah kita tetap sehat  (
lahir dan bathin )sebelum dan selama kehamilan , saya pikir itu yang paling
utama.

Salam,

-Original Message-
From:   Treest Chandra [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Wednesday, February 09, 2000 4:52 AM
To: Balita anda
Subject:[balita-anda] Apa persiapan Hamil Usia 34-35 tahun



Akhir tahun ini saya akan berusia 34 tahun berencana ingin punya
anak ke 2, selain test TORCH test atau persiapan apa saja yang  harus saya
lakukan. Untuk tambahan info pada kehamilan pertama saya kena TOXO.

Mohon saran dari para netters karena baru-baru ini teman saya hamil
sebelum usia 35 tahun dua kali harus dikuret, pertama karena hamil diluar
kandungan, yang ke 2 anaknya tidak ada jantung dan menurut dokter
penyebabnya karena usia Ibu yang sudah cukup berumur.

Terima kasih,
Treest




Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com 
Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]












RE: [balita-anda] RE: Pendekatan...

2000-02-03 Terurut Topik Mariam Soraya Lilian

Mbak Michelle,
Anak saya sekarang sudah berumur 14 bulan, dan dia mendapatkan ASI dari saya
selama 6 bulan, mungkin karena produksinya sudah berkurang juga dan juga
saya bekerja, sebelumnya saya memberinya ASI selama 3 bulan penuh setelah
saya masuk kantor saya memberikan susu formula selama saya berada dikantor
karena saat itu memang ASI saya tidak berlimpah ruah, tapi setiap pulang
kantor ( sampai 6 bulan ) dia terus menempel sehingga seperti uler keket dan
saya seperti cleopatra karena tiduran terus sampai waktu saya mesti siap
pergi kekantor, dan memang sejak dia lahir sampai hari ini dia selalu tidur
dengan kami sekamar , kadang satu tempat tidur kadang sikecil ingin tidur
disinggasananya sendiri dan saya selalu bangun untuk memberiknya susu setiap
malam dia bangun ( 3 - 4 kali ) atau untuk mengganti popoknya setiap basah,
capek memang tapi rasanya kok ya nggak cape , heran juga saya kenapa kalau
dekat dengan si kecil rasanya cape jadi hilang, . dan syukur sampai hari ini
dia masih dekat dengan saya dan tidak tergantung dengan pengasuhnya walaupun
mungkin hampir 12 jam waktunya habis dengan pengasuh, dan memang saya selalu
menyediakan waktu dihari sabtu atau libur untuk mengurusnya dan setiap ada
kesempatan selalu mengajaknya pergi berdua atau bertiga dengan ayahnya tanpa
pengasuhnya , mungkin dengan demikian hubungan diantara kami tetap dekat dan
yang pasti setiap saya pergi kekantor dia selallu menangis dan setiap saya
pulang kantor dia selalu menyambut saya dengan mukanya yang berseri-2,
walaupun memang terasa juga bahwa waktu buat diri sendiri sampai kurang.
Demikian Mbak, mudah-2an ini dapat membuat mbak tidak merasa kehilangan
sayang si kecil terhadap mbak, apapun you're still his/her mother, OK. Cari
waktu buat si kecil semaksimal mungkin walaupun hanya punya waktu minimal
sekalipun. SELAMAT MENCOBA.  Salam buat si kecil.

-Original Message-
From:   Fenny Halim [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Thursday, February 03, 2000 3:49 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject:[balita-anda] RE: Pendekatan...

Mbak Michelle

Dari anak saya 2 bulan saya sudah tidak dapat lagi memberikan ASI
karena
tidak ada (maybe waktu itu saya kurang yakin). Jadi anak saya minum
susu
formula terus sampe sekarang umur 14 bulan.

Saya tidak merasa karena ASI maka kedekatan ibu dan anak menjadi
jauh.
Buktinya saya kerja seharian, tetapi begitu pulang kerja anak saya
pasti
nempel terus kayak perangko. Dan waktu pagi berangkat kerja dia
pasti nggak
rela. Menurut saya sih hal ini terjadi karena setiap pulang dari
kerja saya
langsung mengambil alih mengasuh anak saya dari pembantu dan mertua.
Dan
anak saya juga tidur dengan saya. Jadinya mungkin anak saya merasa
rindu dan
begitu saya pulang kerja, dia langsung nempel (sampai-sampai kadang
mau ke
toilet aja susah hehehehe). 

Begitu aja mbak sharing dari saya, semoga membantu.

Rgd
Fenny

> --
> From: Mama Michelle[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: Thursday, February 03, 2000 2:39 PM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:  Pendekatan...
> 
> Met ciang penghuni balita-anda 
> 
> Saya mau konsultasi mudah-mudahan anda semua dapat membantu dan
memecahkan
> solusi saya. 
> Begini, saya punya baby perempuan berumur 6 bulan (anak
pertama), dari
> sejak lahir sampe sekarang dia tidak mendapatkan cukup ASI karena
ASI saya
> sangat kurang sekali, malah sekarang sudah tidak ada sama sekali.
Sehingga
> dari sejak lahir sampe sekarang saya berikan dia susu formula.
Akibatnya
> hubungan antara ibu dan anak tidak dekat. 
> Disamping itu saya bekerja, jadi semakin tidak deket aja,
padahal saya
> kurang gimana saya sayangnya sama dia dan sudah berusaha
pendekatan
> sebagai layaknya ibu dan anak. 
> kadang saya suka sedih, setiap saya mau berangkat kerja dan setiap
pulang
> kerja dia tidak mau senyum, melirik pun tidak mau seperti orang
ngambek
> aja. 
> Apa mungkin dia begitu karena kurang mendapatkan ASI atau
karena
> setiap hari saya tinggalkan bekerja?  lalu harus bagaimana agar
saya bisa
> dekat sama dia sebagaimana layaknya ibu dan anak padahal saya
sudah
> berusaha dan sangat sayang sama dia. 
> Mudah-mudahan anda bisa membantu saya, karena jawaban anda dapat
menghibur
> hati saya yang sedang sedih. 
> 
> LOVE 
> Mama Michelle
> 

Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta
http://www.indokado.com 
-- Situs sulap pertama di Indonesia
http://www.impact.or.id/dmc-sulap/
Etika