RE: [balita-anda] FW: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Sudah coba ke YLKI belum ? alamatnya ada di mailing list-nya indoglobal juga kok. www.indoglobal.com, trus klik mailing list. ntar ada deh di situ Quinike >From: Anna Dwiyana <[EMAIL PROTECTED]> >Reply-To: [EMAIL PROTECTED] >To: "'[EMAIL PROTECTED]'" <[EMAIL PROTECTED]> >Subject: RE: [balita-anda] FW: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi >Date: Mon, 3 Apr 2000 16:36:40 +0700 > >Assalamu 'alaikum Wr. Wb. > >Kalau bisa jangan hanya Jawa Pos karena tidak semua baca Jawa Pos, >setidaknya yang banyak dibaca di Indonesia (apa ya ?)mungkin kompas atau >media indonesia, gimana Pak ?! > >Wassalamu 'alaikum Wr. Wb. >Anna Dwiyana > > > >-Original Message- >From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]] >Sent: Monday, April 03, 2000 4:32 PM >To: [EMAIL PROTECTED] >Cc: Asrita Kinipulu; Ivi Herviansyah; Andi Triwidarto; quinike >nusawardhana; Bachtiar Kurniawan; Novi Mayasari >Subject: [balita-anda] FW: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi > > >Dear M/s. Ita-bundanya Gilang, Ivi , Andi, indri - al & bobo, Quinike >Nusawardhana, Bachtiar ,Papanya Dani , Novi dan rekan netter Balita Anda . > >Terimakasih banyak atas Informasi maupun segala response Bapak/ Ibu, > >Oleh karena kita semua belum mendapat tanggapan dari pihak yang berkaitan >dengan pembuatan sinetron ini dan saya juga belum ada email address maupun >alamat dari : >- Multivision - Ram Punjabi?? >- YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia >- Komisi HAM Perlindungan Anak, > >Maka saya berniat untuk mengirimkan keluhan ini di Surat Pembaca - Jawa >Pos. >Dengan harapan dipertimbangkan untuk menghentikan tontonan yang melibatkan >anak usia sekitar 2 tahunan yang menangis ketakutan karena adegan dalam >sinetron menghendaki seperti itu yakni adegan kekerasan bagi anak (saling >merebut anak, membentak bentak didepan anak, bertingkah kasar sekali >didepan anak ). > >Mungkinkah ada alternatif lain yang lebih mujarab ...efisien dan efektif ? > >Thank You and Best Regards, >Monica > > >Email saya yang terdahulu : >Dear Netter, > >Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan dan >TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat, > >Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah : >Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih balita >(sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut anak >tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak, >diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak >tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karena >pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia menangis >dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan. > >Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak >melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ? >(Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia sudah >bisa akting) > >Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk memaksakan >anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi pembuat >sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut. > >Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa nyeri dan >enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu > >Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film ataupun >sinetron yang memperlakukan balita seperti sedemikian rupa sehingga anak >menangis ketakutan seperti di dalam sinetron Tersanjung ini. > >Maaf sekali kalau saya menyampaikannya uneg-uneg ini melalui mailist Balita >Anda, karena saya tidak tahu kemana saya harus mengeluhkan hal ini .. >sehingga dihentikan perlakuan yang buruk terhadap balita yang tidak berdosa >ini. > >Harapan saya , karena selama mengikuti maillist balita anda , saya >menemukan banyak orangtua yang sangat memperhatikan kesejahteraan balita >kita , baik secara psikologis maupun psikis Tidakkah ada yang bisa >kita perbuat untuk menemui kejadian seperti ini ? > >Apabila pendapat saya ini salah ...karena keterbatasan saya dalam >mengetahui proses pembuatan sinetron ataupun keterbatasan wawasan saya >dalam menilai secara obyektif peranan Dandi dalam sinetron ... >Mungkin tanggapan Bapak/ Ibu bisa mengubah cara pikir saya sehingga saya >enggak perlu merasa ngeri lagi setiap melihat Dandi yang seringkali selalu >menangis ataupun ketakutan dalam sinetron ini. > >Terimakasih dan maaf bilamana ada pihak yang terganggu dengan tulisan saya. > >Monica > > >Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com >Kir
RE: [balita-anda] FW: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Assalamu 'alaikum Wr. Wb. Kalau bisa jangan hanya Jawa Pos karena tidak semua baca Jawa Pos, setidaknya yang banyak dibaca di Indonesia (apa ya ?)mungkin kompas atau media indonesia, gimana Pak ?! Wassalamu 'alaikum Wr. Wb. Anna Dwiyana -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, April 03, 2000 4:32 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: Asrita Kinipulu; Ivi Herviansyah; Andi Triwidarto; quinike nusawardhana; Bachtiar Kurniawan; Novi Mayasari Subject: [balita-anda] FW: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi Dear M/s. Ita-bundanya Gilang, Ivi , Andi, indri - al & bobo, Quinike Nusawardhana, Bachtiar ,Papanya Dani , Novi dan rekan netter Balita Anda . Terimakasih banyak atas Informasi maupun segala response Bapak/ Ibu, Oleh karena kita semua belum mendapat tanggapan dari pihak yang berkaitan dengan pembuatan sinetron ini dan saya juga belum ada email address maupun alamat dari : - Multivision - Ram Punjabi?? - YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia - Komisi HAM Perlindungan Anak, Maka saya berniat untuk mengirimkan keluhan ini di Surat Pembaca - Jawa Pos. Dengan harapan dipertimbangkan untuk menghentikan tontonan yang melibatkan anak usia sekitar 2 tahunan yang menangis ketakutan karena adegan dalam sinetron menghendaki seperti itu yakni adegan kekerasan bagi anak (saling merebut anak, membentak bentak didepan anak, bertingkah kasar sekali didepan anak ). Mungkinkah ada alternatif lain yang lebih mujarab ...efisien dan efektif ? Thank You and Best Regards, Monica Email saya yang terdahulu : Dear Netter, Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan dan TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat, Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah : Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih balita (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut anak tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak, diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karena pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia menangis dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan. Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ? (Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia sudah bisa akting) Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk memaksakan anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi pembuat sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut. Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa nyeri dan enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film ataupun sinetron yang memperlakukan balita seperti sedemikian rupa sehingga anak menangis ketakutan seperti di dalam sinetron Tersanjung ini. Maaf sekali kalau saya menyampaikannya uneg-uneg ini melalui mailist Balita Anda, karena saya tidak tahu kemana saya harus mengeluhkan hal ini .. sehingga dihentikan perlakuan yang buruk terhadap balita yang tidak berdosa ini. Harapan saya , karena selama mengikuti maillist balita anda , saya menemukan banyak orangtua yang sangat memperhatikan kesejahteraan balita kita , baik secara psikologis maupun psikis Tidakkah ada yang bisa kita perbuat untuk menemui kejadian seperti ini ? Apabila pendapat saya ini salah ...karena keterbatasan saya dalam mengetahui proses pembuatan sinetron ataupun keterbatasan wawasan saya dalam menilai secara obyektif peranan Dandi dalam sinetron ... Mungkin tanggapan Bapak/ Ibu bisa mengubah cara pikir saya sehingga saya enggak perlu merasa ngeri lagi setiap melihat Dandi yang seringkali selalu menangis ataupun ketakutan dalam sinetron ini. Terimakasih dan maaf bilamana ada pihak yang terganggu dengan tulisan saya. Monica Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/ Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/ Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] FW: [balita-anda] Tersanjung V - Dandi
Dear M/s. Ita-bundanya Gilang, Ivi , Andi, indri - al & bobo, Quinike Nusawardhana, Bachtiar ,Papanya Dani , Novi dan rekan netter Balita Anda . Terimakasih banyak atas Informasi maupun segala response Bapak/ Ibu, Oleh karena kita semua belum mendapat tanggapan dari pihak yang berkaitan dengan pembuatan sinetron ini dan saya juga belum ada email address maupun alamat dari : - Multivision - Ram Punjabi?? - YKAI (Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia - Komisi HAM Perlindungan Anak, Maka saya berniat untuk mengirimkan keluhan ini di Surat Pembaca - Jawa Pos. Dengan harapan dipertimbangkan untuk menghentikan tontonan yang melibatkan anak usia sekitar 2 tahunan yang menangis ketakutan karena adegan dalam sinetron menghendaki seperti itu yakni adegan kekerasan bagi anak (saling merebut anak, membentak bentak didepan anak, bertingkah kasar sekali didepan anak ). Mungkinkah ada alternatif lain yang lebih mujarab ...efisien dan efektif ? Thank You and Best Regards, Monica Email saya yang terdahulu : Dear Netter, Saya sesekali melihat sinetron Tersanjung V (karena kebetulan jam makan dan TV ada dekat ruang makan) , ditayangkan setiap hari Jumat, Yang sangat membuat saya sangat terganggu adalah : Dalam sinetron tersebut ada anak yang berperan sebagai "Dandi" masih balita (sekitar 2 tahun) mengikuti syuting , sedangkan dalam syuting tersebut anak tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak wajar : - dibentak-bentak, diperebutkan , ditarik secara kasar, digendong sana sini - dan anak tersebut menangis keras-keras . Saya katakan hal ini tidak wajar , karena pada usia tersebut anak belum mengenal kata akting, jadi kalau dia menangis dan ketakutan ... itu berarti dia memang menangis dan ketakutan. Tidak adakah cara lain membuat sinetron tersebut tetap laku tapi tidak melibatkan anak dalam keadaan seperti yang saya sebutkan diatas ? (Mengganti dengan anak usia 4 tahun atau berapa saja ... dimana dia sudah bisa akting) Mungkin orangtua anak tersebut memiliki alasan yang kuat untuk memaksakan anaknya terlibat dalam pembuatan sinetron ini . Dan mungkin bagi pembuat sinetron tangisan Dandi ini sumber kesuksesan sinetron tersebut. Namun demikian saya selaku ibu yang juga punya anak balita merasa nyeri dan enggak tahan ...kok ada anak diperlakukan seperti itu Seumur hidup saya, (saya 30 tahun), saya belum pernah melihat film ataupun sinetron yang memperlakukan balita seperti sedemikian rupa sehingga anak menangis ketakutan seperti di dalam sinetron Tersanjung ini. Maaf sekali kalau saya menyampaikannya uneg-uneg ini melalui mailist Balita Anda, karena saya tidak tahu kemana saya harus mengeluhkan hal ini .. sehingga dihentikan perlakuan yang buruk terhadap balita yang tidak berdosa ini. Harapan saya , karena selama mengikuti maillist balita anda , saya menemukan banyak orangtua yang sangat memperhatikan kesejahteraan balita kita , baik secara psikologis maupun psikis Tidakkah ada yang bisa kita perbuat untuk menemui kejadian seperti ini ? Apabila pendapat saya ini salah ...karena keterbatasan saya dalam mengetahui proses pembuatan sinetron ataupun keterbatasan wawasan saya dalam menilai secara obyektif peranan Dandi dalam sinetron ... Mungkin tanggapan Bapak/ Ibu bisa mengubah cara pikir saya sehingga saya enggak perlu merasa ngeri lagi setiap melihat Dandi yang seringkali selalu menangis ataupun ketakutan dalam sinetron ini. Terimakasih dan maaf bilamana ada pihak yang terganggu dengan tulisan saya. Monica Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Kirim bunga untuk handaitaulan & relasi di jakarta http://www.indokado.com Situs sulap pertama di Indonesia http://www.impact.or.id/dmc-sulap/ Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]