RE: [balita-anda] pendapat
P'Ibnu... saya mau dikirimi Puisi Khalil Gibran tentang anak, seperti yg bapak kutip. lewat japri juga boleh.. txs. mama Wia - Muflih > -- > From: Ibnu Qosim[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Reply To: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, September 22, 2000 10:55 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [balita-anda] pendapat > > Setuju. > Seperti kata Hillary Clinton dalam "Its take a village", perlu orang > sekampung utk membesarkan seorang anak. > Jadi anak kita (seperti kata khalil Gibran) memang sebenarnya bukan > anak > kita, kita hanya dititipin lewat lahir ke dunia dan tempat dia > berteduh > dari panas dan hujan serta kehangatan kasih sayang (bila bisa mereka > temukan). > Jiwanya ada dimana mereka mau, tinggal kita yg membimbing. > Dan yang penting anak harus tahu mana yg benar mana yg salah dan > mengapa > kita bersikan seperti itu. > Jelaskan dengan bahasa yg mereka tahu dan pastikan mereka paham > (merasa > puas) dengan jawaban kita. > Seperti kak Seto, anak bukanlah manusia mini yg segalanya sama dgn > kita, > mereka punya alam sendiri. > Terakhir, seperti kata Gibran, "Kita boleh menyamai mereka tapi jangan > memaksa mereka utk menyamai kita". > > At 09:35 2000/09/22 +0700, you wrote: > > Dear netters > > Oh Ya kasih komen aja , dan menurut saya memang semua sikap ada > kelebihan > > dan kekurangannya , tapi yang pasti bentuk anak dimasa datang memang > tidak > > dibentuk oleh keluraga saja , tapi lingkungan juga sangat > berpengaruh, anak > > orang juga secara tidak langsung adalah tanggung jawab kita untuk > memberi > > rasa nyaman dan baik bagi anak , sebagai lingkungannya kita memang > harus > > benar-benar menjaga sikap baik kata dan tingkah laku , bahkan kalau > mungkin > > kita bersikap seperti anak sendiri ( tentunya dalam sikap lho bu ) > . > > > > Pendapat boleh berbeda tapi yang pasti kita harus memastikan berbuat > yang > > terbaik pada lingkungan , terutama untuk anak-anak kita , hingga > mereka > > semua akan tumbuh menjadi tunas-tunas yang bisa dibanggakan > ..??? setuju > > .. > > > > wassalam > > salam hangat selalu dan keep in touch lewat situs ini > > ibu fira > > > > > > cut > _ > Care about children, visit my page at > http://fedus.8m.com > high thinking plain living > Ibnu Qosim > > > > >> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com > >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com > Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] > Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > > > > > > > > > >> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] pendapat
Setuju. Seperti kata Hillary Clinton dalam "Its take a village", perlu orang sekampung utk membesarkan seorang anak. Jadi anak kita (seperti kata khalil Gibran) memang sebenarnya bukan anak kita, kita hanya dititipin lewat lahir ke dunia dan tempat dia berteduh dari panas dan hujan serta kehangatan kasih sayang (bila bisa mereka temukan). Jiwanya ada dimana mereka mau, tinggal kita yg membimbing. Dan yang penting anak harus tahu mana yg benar mana yg salah dan mengapa kita bersikan seperti itu. Jelaskan dengan bahasa yg mereka tahu dan pastikan mereka paham (merasa puas) dengan jawaban kita. Seperti kak Seto, anak bukanlah manusia mini yg segalanya sama dgn kita, mereka punya alam sendiri. Terakhir, seperti kata Gibran, "Kita boleh menyamai mereka tapi jangan memaksa mereka utk menyamai kita". At 09:35 2000/09/22 +0700, you wrote: > Dear netters > Oh Ya kasih komen aja , dan menurut saya memang semua sikap ada kelebihan > dan kekurangannya , tapi yang pasti bentuk anak dimasa datang memang tidak > dibentuk oleh keluraga saja , tapi lingkungan juga sangat berpengaruh, anak > orang juga secara tidak langsung adalah tanggung jawab kita untuk memberi > rasa nyaman dan baik bagi anak , sebagai lingkungannya kita memang harus > benar-benar menjaga sikap baik kata dan tingkah laku , bahkan kalau mungkin > kita bersikap seperti anak sendiri ( tentunya dalam sikap lho bu ) . > > Pendapat boleh berbeda tapi yang pasti kita harus memastikan berbuat yang > terbaik pada lingkungan , terutama untuk anak-anak kita , hingga mereka > semua akan tumbuh menjadi tunas-tunas yang bisa dibanggakan ..??? setuju > .. > > wassalam > salam hangat selalu dan keep in touch lewat situs ini > ibu fira > > cut _ Care about children, visit my page at http://fedus.8m.com high thinking plain living Ibnu Qosim >> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] pendapat
Dear netters Oh Ya kasih komen aja , dan menurut saya memang semua sikap ada kelebihan dan kekurangannya , tapi yang pasti bentuk anak dimasa datang memang tidak dibentuk oleh keluraga saja , tapi lingkungan juga sangat berpengaruh, anak orang juga secara tidak langsung adalah tanggung jawab kita untuk memberi rasa nyaman dan baik bagi anak , sebagai lingkungannya kita memang harus benar-benar menjaga sikap baik kata dan tingkah laku , bahkan kalau mungkin kita bersikap seperti anak sendiri ( tentunya dalam sikap lho bu ) . Pendapat boleh berbeda tapi yang pasti kita harus memastikan berbuat yang terbaik pada lingkungan , terutama untuk anak-anak kita , hingga mereka semua akan tumbuh menjadi tunas-tunas yang bisa dibanggakan ..??? setuju .. wassalam salam hangat selalu dan keep in touch lewat situs ini ibu fira - Original Message - From: Ana,AndrianiJKELL <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]>; 'Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang' <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Wednesday, September 20, 2000 4:54 PM Subject: RE: [balita-anda] pendapat > Maaf lho, Bu, saya hanya kasih sedikit komen dan nggak ada maksud apa-apa, > tapi seperti ibu bilang pendapat orang boleh berbeda khan ?? > > Salam > Ibunya Bana > > -- > From: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang > [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Wednesday, September 20, 2000 3:46 PM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [balita-anda] pendapat > > > > Ass. Wr. Wb, > > Dear Netters, > > Maksud saya bukan marah-marahin seperti orang dewasa > tapi galak utk porsi anak-anak, masa iya sih saya mencak-mencak > marahin > anak kecil didepan orang banyak, seperti nggak punya etika aza > saya toh juga punya anak kecil lho, itupun karena saya kenal dengan > ortunya setelah saya beritahu mengenai anaknya dia malah menyuruh > agak tegas dalam menegur soale sianak tergolong agak bandel. > Tapi namanya juga pendapat setiap orang itu berbeda kok, > thanks untuk semua. > > Wass. Wr. Wb, > > Mama irsal & Sarah > > > > From: "Ana,AndrianiJKELL" <[EMAIL PROTECTED]> on > 20/09/2000 06:11 > AM GMT > > Please respond to [EMAIL PROTECTED] > > > To: [EMAIL PROTECTED] > "'Erna P. Hutahaean'" <[EMAIL PROTECTED]> > cc:(bcc: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang/BKCP/BKC) > > Subject: RE: [balita-anda] pendapat > > > > > Iya , saya juga kurang setuju kalau kita memarahi anak orang, kalau > mau > kasih tahu ya dengan baik-baik jangan pake marah apalagi galak, > kasian khan > ?? kebayang nggak kalau anak kita diperlakukan seperti itu, > sementara anak > dimarahi sama Ayahnya saja saya udah sebel, apalagi sama orang lain, > gitu > aja dari saya > > Salam > Ibunya Bana > > -- > From: Erna P. Hutahaean [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Wednesday, September 20, 2000 10:24 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: RE: [balita-anda] pendapat > > Saya sih gak setuju kalo kita marahin anak orang atau orang > marahin > anak > kita.. > Mungkin negur tidak apa-apa, tapi jangan sampai marah Apa > hak > kita. > Kita kan tidak kasih makan anak itu, dan mungkin nantinya malah > jadinya > berantem dengan orang > tua anak itu. Ada pengalaman : > Temen saya pernah negur anak temennya. Memang negurnya agak > sedikit > keras. > Terus tuh anak malah ngadu ke orang tuanya yang macem-macem, > bahwa > dia di > maki-maki sama temen saya di depan gerbang dan diliat sama > tetangga. > Padahal kejadiannya tidak seperti itu. > Yang terjadi malah orang tuanya marah-marah ke temen saya. > Jadi lebih baik, kita urus anak kita masing-masing. > Sedangkan kalo kita lihat anak yang bandel, tegur saja > baik-baik > (namanya > juga anak-anak). > Kalo bandelnya bisa mencelakakan dirinya sendiri, yah kita > tolong. > Kalau > kita ketemu sama > orang tuanya baru kita kasih tahu ke orang tua anak tersebut. > > > -Original Message- > From: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang > [mailto:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Wednesday, September 20, 2000 9:25 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [balita-anda] pendapat > > > > > Ass. Wr. Wb, > > Dear Mbu Farhan & Raihan, > > Menurut saya sih kalau si Ibu A agak galak sama Farhan biarin > aja > itu untuk sekedar memberitahu sopan santun dan kapan saat > Farhan > menjadi anak yang maniz. > Saya juga pernah punya pengalaman serupa, cuma bedanya yang > agak galak itu saya kepada teman anak saya kebetulan dia wanita >
RE: [balita-anda] pendapat
Maaf lho, Bu, saya hanya kasih sedikit komen dan nggak ada maksud apa-apa, tapi seperti ibu bilang pendapat orang boleh berbeda khan ?? Salam Ibunya Bana -- From: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, September 20, 2000 3:46 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] pendapat Ass. Wr. Wb, Dear Netters, Maksud saya bukan marah-marahin seperti orang dewasa tapi galak utk porsi anak-anak, masa iya sih saya mencak-mencak marahin anak kecil didepan orang banyak, seperti nggak punya etika aza saya toh juga punya anak kecil lho, itupun karena saya kenal dengan ortunya setelah saya beritahu mengenai anaknya dia malah menyuruh agak tegas dalam menegur soale sianak tergolong agak bandel. Tapi namanya juga pendapat setiap orang itu berbeda kok, thanks untuk semua. Wass. Wr. Wb, Mama irsal & Sarah From: "Ana,AndrianiJKELL" <[EMAIL PROTECTED]> on 20/09/2000 06:11 AM GMT Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] "'Erna P. Hutahaean'" <[EMAIL PROTECTED]> cc:(bcc: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang/BKCP/BKC) Subject: RE: [balita-anda] pendapat Iya , saya juga kurang setuju kalau kita memarahi anak orang, kalau mau kasih tahu ya dengan baik-baik jangan pake marah apalagi galak, kasian khan ?? kebayang nggak kalau anak kita diperlakukan seperti itu, sementara anak dimarahi sama Ayahnya saja saya udah sebel, apalagi sama orang lain, gitu aja dari saya Salam Ibunya Bana -- From: Erna P. Hutahaean [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, September 20, 2000 10:24 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] pendapat Saya sih gak setuju kalo kita marahin anak orang atau orang marahin anak kita.. Mungkin negur tidak apa-apa, tapi jangan sampai marah Apa hak kita. Kita kan tidak kasih makan anak itu, dan mungkin nantinya malah jadinya berantem dengan orang tua anak itu. Ada pengalaman : Temen saya pernah negur anak temennya. Memang negurnya agak sedikit keras. Terus tuh anak malah ngadu ke orang tuanya yang macem-macem, bahwa dia di maki-maki sama temen saya di depan gerbang dan diliat sama tetangga. Padahal kejadiannya tidak seperti itu. Yang terjadi malah orang tuanya marah-marah ke temen saya. Jadi lebih baik, kita urus anak kita masing-masing. Sedangkan kalo kita lihat anak yang bandel, tegur saja baik-baik (namanya juga anak-anak). Kalo bandelnya bisa mencelakakan dirinya sendiri, yah kita tolong. Kalau kita ketemu sama orang tuanya baru kita kasih tahu ke orang tua anak tersebut. -Original Message- From: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, September 20, 2000 9:25 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] pendapat Ass. Wr. Wb, Dear Mbu Farhan & Raihan, Menurut saya sih kalau si Ibu A agak galak sama Farhan biarin aja itu untuk sekedar memberitahu sopan santun dan kapan saat Farhan menjadi anak yang maniz. Saya juga pernah punya pengalaman serupa, cuma bedanya yang agak galak itu saya kepada teman anak saya kebetulan dia wanita sama juga dia hampir tidak pernah diantar oleh simama kalau ke- sekolah dan kebetulan juga sekolahnya dekat. Kalau dia bermain sebelum bel istirahat sudah keluar dan mainnya dengan para pria sampai bel masuk belum mau kembali dan kalu main itu baju kotor semua, pokoknya susah diatur dan sebelum digendong oheh bu guru dia belum mau masuk/diam. Tapi alhasil setelah saya bujuk (sedikit agak glak) akhirnya sedikit demi sedikit sifat buruknya agak kurang. Kayaknya memang sosok orang tua mendampingi si anak itu penting untuk perkembangan sianak, haati-hati lho karena sianak cepat sekali terpengaruh oleh teman-temannya ya kalau baik, kalau jelek gimana ? Yang kedua mengenai main sepeda, saya kira biar saja selama dia enjoy sama sepedanya jangan dilarang untuk memainkannya, karena semakin kita larang semakin dia penasaran. Saya pernah baca di suatu majalah kalau sianak sedang bermain yang menurut k
RE: [balita-anda] pendapat
Ass. Wr. Wb, Dear Netters, Maksud saya bukan marah-marahin seperti orang dewasa tapi galak utk porsi anak-anak, masa iya sih saya mencak-mencak marahin anak kecil didepan orang banyak, seperti nggak punya etika aza saya toh juga punya anak kecil lho, itupun karena saya kenal dengan ortunya setelah saya beritahu mengenai anaknya dia malah menyuruh agak tegas dalam menegur soale sianak tergolong agak bandel. Tapi namanya juga pendapat setiap orang itu berbeda kok, thanks untuk semua. Wass. Wr. Wb, Mama irsal & Sarah From: "Ana,AndrianiJKELL" <[EMAIL PROTECTED]> on 20/09/2000 06:11 AM GMT Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] "'Erna P. Hutahaean'" <[EMAIL PROTECTED]> cc:(bcc: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang/BKCP/BKC) Subject: RE: [balita-anda] pendapat Iya , saya juga kurang setuju kalau kita memarahi anak orang, kalau mau kasih tahu ya dengan baik-baik jangan pake marah apalagi galak, kasian khan ?? kebayang nggak kalau anak kita diperlakukan seperti itu, sementara anak dimarahi sama Ayahnya saja saya udah sebel, apalagi sama orang lain, gitu aja dari saya Salam Ibunya Bana -- From: Erna P. Hutahaean [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, September 20, 2000 10:24 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] pendapat Saya sih gak setuju kalo kita marahin anak orang atau orang marahin anak kita.. Mungkin negur tidak apa-apa, tapi jangan sampai marah Apa hak kita. Kita kan tidak kasih makan anak itu, dan mungkin nantinya malah jadinya berantem dengan orang tua anak itu. Ada pengalaman : Temen saya pernah negur anak temennya. Memang negurnya agak sedikit keras. Terus tuh anak malah ngadu ke orang tuanya yang macem-macem, bahwa dia di maki-maki sama temen saya di depan gerbang dan diliat sama tetangga. Padahal kejadiannya tidak seperti itu. Yang terjadi malah orang tuanya marah-marah ke temen saya. Jadi lebih baik, kita urus anak kita masing-masing. Sedangkan kalo kita lihat anak yang bandel, tegur saja baik-baik (namanya juga anak-anak). Kalo bandelnya bisa mencelakakan dirinya sendiri, yah kita tolong. Kalau kita ketemu sama orang tuanya baru kita kasih tahu ke orang tua anak tersebut. -Original Message- From: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, September 20, 2000 9:25 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] pendapat Ass. Wr. Wb, Dear Mbu Farhan & Raihan, Menurut saya sih kalau si Ibu A agak galak sama Farhan biarin aja itu untuk sekedar memberitahu sopan santun dan kapan saat Farhan menjadi anak yang maniz. Saya juga pernah punya pengalaman serupa, cuma bedanya yang agak galak itu saya kepada teman anak saya kebetulan dia wanita sama juga dia hampir tidak pernah diantar oleh simama kalau ke- sekolah dan kebetulan juga sekolahnya dekat. Kalau dia bermain sebelum bel istirahat sudah keluar dan mainnya dengan para pria sampai bel masuk belum mau kembali dan kalu main itu baju kotor semua, pokoknya susah diatur dan sebelum digendong oheh bu guru dia belum mau masuk/diam. Tapi alhasil setelah saya bujuk (sedikit agak glak) akhirnya sedikit demi sedikit sifat buruknya agak kurang. Kayaknya memang sosok orang tua mendampingi si anak itu penting untuk perkembangan sianak, haati-hati lho karena sianak cepat sekali terpengaruh oleh teman-temannya ya kalau baik, kalau jelek gimana ? Yang kedua mengenai main sepeda, saya kira biar saja selama dia enjoy sama sepedanya jangan dilarang untuk memainkannya, karena semakin kita larang semakin dia penasaran. Saya pernah baca di suatu majalah kalau sianak sedang bermain yang menurut kita tidak baik biarkan saja dulu nanti setelah itu baru kita beritahu pelan-pelan bahwa itu tidak baik, jadi jangan sekali kali melarang kehendak sianak selama itu masih bisa kita control karena bisa mempengaruhi perkembangan pribadi sianak. Kayaknya itu saja sharing dari saya, maaf ya kalau kepanjangnyan sharingnya kayak cerpen. Wass. Wr. Wb, Bunda Irsal & Sarah From: "Yani-Prime Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]> on 19/09/2000 08:36 AM GMT Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang/BKCP/BKC) Subject: [balita-anda] pendapat Rekan Netters... Anak saya (TK-A berumur 4 tahun) aktif, mandiri dan over PD(karena tidak pernah takut dengan orang yang baru dikenal)... karena jarak ke sekolah agak jauh dari rumah maka ia ikut antar jemput sekolah (ia tampaknya enjoy dengan antar jemputnya) . Dan karena saya hari sabtu kerja jadi saya jarang mengantarnya ke
RE: [balita-anda] pendapat
Iya , saya juga kurang setuju kalau kita memarahi anak orang, kalau mau kasih tahu ya dengan baik-baik jangan pake marah apalagi galak, kasian khan ?? kebayang nggak kalau anak kita diperlakukan seperti itu, sementara anak dimarahi sama Ayahnya saja saya udah sebel, apalagi sama orang lain, gitu aja dari saya Salam Ibunya Bana -- From: Erna P. Hutahaean [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, September 20, 2000 10:24 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] pendapat Saya sih gak setuju kalo kita marahin anak orang atau orang marahin anak kita.. Mungkin negur tidak apa-apa, tapi jangan sampai marah Apa hak kita. Kita kan tidak kasih makan anak itu, dan mungkin nantinya malah jadinya berantem dengan orang tua anak itu. Ada pengalaman : Temen saya pernah negur anak temennya. Memang negurnya agak sedikit keras. Terus tuh anak malah ngadu ke orang tuanya yang macem-macem, bahwa dia di maki-maki sama temen saya di depan gerbang dan diliat sama tetangga. Padahal kejadiannya tidak seperti itu. Yang terjadi malah orang tuanya marah-marah ke temen saya. Jadi lebih baik, kita urus anak kita masing-masing. Sedangkan kalo kita lihat anak yang bandel, tegur saja baik-baik (namanya juga anak-anak). Kalo bandelnya bisa mencelakakan dirinya sendiri, yah kita tolong. Kalau kita ketemu sama orang tuanya baru kita kasih tahu ke orang tua anak tersebut. -Original Message- From: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, September 20, 2000 9:25 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] pendapat Ass. Wr. Wb, Dear Mbu Farhan & Raihan, Menurut saya sih kalau si Ibu A agak galak sama Farhan biarin aja itu untuk sekedar memberitahu sopan santun dan kapan saat Farhan menjadi anak yang maniz. Saya juga pernah punya pengalaman serupa, cuma bedanya yang agak galak itu saya kepada teman anak saya kebetulan dia wanita sama juga dia hampir tidak pernah diantar oleh simama kalau ke- sekolah dan kebetulan juga sekolahnya dekat. Kalau dia bermain sebelum bel istirahat sudah keluar dan mainnya dengan para pria sampai bel masuk belum mau kembali dan kalu main itu baju kotor semua, pokoknya susah diatur dan sebelum digendong oheh bu guru dia belum mau masuk/diam. Tapi alhasil setelah saya bujuk (sedikit agak glak) akhirnya sedikit demi sedikit sifat buruknya agak kurang. Kayaknya memang sosok orang tua mendampingi si anak itu penting untuk perkembangan sianak, haati-hati lho karena sianak cepat sekali terpengaruh oleh teman-temannya ya kalau baik, kalau jelek gimana ? Yang kedua mengenai main sepeda, saya kira biar saja selama dia enjoy sama sepedanya jangan dilarang untuk memainkannya, karena semakin kita larang semakin dia penasaran. Saya pernah baca di suatu majalah kalau sianak sedang bermain yang menurut kita tidak baik biarkan saja dulu nanti setelah itu baru kita beritahu pelan-pelan bahwa itu tidak baik, jadi jangan sekali kali melarang kehendak sianak selama itu masih bisa kita control karena bisa mempengaruhi perkembangan pribadi sianak. Kayaknya itu saja sharing dari saya, maaf ya kalau kepanjangnyan sharingnya kayak cerpen. Wass. Wr. Wb, Bunda Irsal & Sarah From: "Yani-Prime Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]> on 19/09/2000 08:36 AM GMT Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang/BKCP/BKC) Subject: [balita-anda] pendapat Rekan Netters... Anak saya (TK-A berumur 4 tahun) aktif, mandiri dan over PD(karena tidak pernah takut dengan orang yang baru dikenal)... karena jarak ke sekolah agak jauh dari rumah maka ia ikut antar jemput sekolah (ia tampaknya enjoy dengan antar jemputnya) . Dan karena saya hari sabtu kerja jadi saya jarang mengantarnya ke sekolah... baru - baru ini ia mengadu ke saya dan mengatakan bahwa ibu temannya (sebut si A) galak kepadanya..dan ketika ia saya tanya apa karena ia nakal..ia bilang " enggak orang aku hanya maen-maen ajah.."..saya sebenarnya kasihan kepadanya tapi memang ia super aktif (tidak bisa diam / sleketan) dan agak jahil..kadang juga bossy (sering merintah..bahkan terhadap gurunya..) saya pikir mungkin karena ia tidak diantar oleh Mbak / Ibunya mungkin pikir Ibunya si A ia tidak diurus oleh ortunya padahal kan saya kerja sehingga sa
Re: [balita-anda] pendapat
Repotnya tuh kalao ada yang nglabrak kita gara-gara soal anak, Apalagi sambil maki-maki ndak karuan juntrungannya, di depan orang banyak lagi. Bisa sabar gak ya "Erna P. Hutahaean" wrote: > Saya sih gak setuju kalo kita marahin anak orang atau orang marahin anak > kita.. > Mungkin negur tidak apa-apa, tapi jangan sampai marah Apa hak kita. > Kita kan tidak kasih makan anak itu, dan mungkin nantinya malah jadinya > berantem dengan orang > tua anak itu. Ada pengalaman : > Temen saya pernah negur anak temennya. Memang negurnya agak sedikit keras. > Terus tuh anak malah ngadu ke orang tuanya yang macem-macem, bahwa dia di > maki-maki sama temen saya di depan gerbang dan diliat sama tetangga. > Padahal kejadiannya tidak seperti itu. > Yang terjadi malah orang tuanya marah-marah ke temen saya. > Jadi lebih baik, kita urus anak kita masing-masing. > Sedangkan kalo kita lihat anak yang bandel, tegur saja baik-baik (namanya > juga anak-anak). > Kalo bandelnya bisa mencelakakan dirinya sendiri, yah kita tolong. Kalau > kita ketemu sama > orang tuanya baru kita kasih tahu ke orang tua anak tersebut. > > -Original Message- > From: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang > [mailto:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Wednesday, September 20, 2000 9:25 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: [balita-anda] pendapat > > Ass. Wr. Wb, > > Dear Mbu Farhan & Raihan, > > Menurut saya sih kalau si Ibu A agak galak sama Farhan biarin aja > itu untuk sekedar memberitahu sopan santun dan kapan saat Farhan > menjadi anak yang maniz. > Saya juga pernah punya pengalaman serupa, cuma bedanya yang > agak galak itu saya kepada teman anak saya kebetulan dia wanita > sama juga dia hampir tidak pernah diantar oleh simama kalau ke- > sekolah dan kebetulan juga sekolahnya dekat. > Kalau dia bermain sebelum bel istirahat sudah keluar dan mainnya > dengan para pria sampai bel masuk belum mau kembali dan kalu main > itu baju kotor semua, pokoknya susah diatur dan sebelum digendong > oheh bu guru dia belum mau masuk/diam. > Tapi alhasil setelah saya bujuk (sedikit agak glak) akhirnya sedikit demi > sedikit sifat buruknya agak kurang. > Kayaknya memang sosok orang tua mendampingi si anak itu penting > untuk perkembangan sianak, haati-hati lho karena sianak cepat sekali > terpengaruh oleh teman-temannya ya kalau baik, kalau jelek gimana ? > > Yang kedua mengenai main sepeda, saya kira biar saja selama dia > enjoy sama sepedanya jangan dilarang untuk memainkannya, karena > semakin kita larang semakin dia penasaran. > Saya pernah baca di suatu majalah kalau sianak sedang bermain > yang menurut kita tidak baik biarkan saja dulu nanti setelah itu > baru kita beritahu pelan-pelan bahwa itu tidak baik, jadi jangan sekali > kali melarang kehendak sianak selama itu masih bisa kita control > karena bisa mempengaruhi perkembangan pribadi sianak. > Kayaknya itu saja sharing dari saya, maaf ya kalau kepanjangnyan > sharingnya kayak cerpen. > > Wass. Wr. Wb, > > Bunda Irsal & Sarah > > From: "Yani-Prime Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]> on 19/09/2000 08:36 AM GMT > > Please respond to [EMAIL PROTECTED] > > To: [EMAIL PROTECTED] > cc:(bcc: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang/BKCP/BKC) > > Subject: [balita-anda] pendapat > > Rekan Netters... > > Anak saya (TK-A berumur 4 tahun) aktif, mandiri dan over PD(karena tidak > pernah > takut dengan orang yang baru dikenal)... karena jarak ke sekolah agak jauh > dari > rumah maka ia ikut antar jemput sekolah (ia tampaknya enjoy dengan antar > jemputnya) . Dan karena saya hari sabtu kerja jadi saya jarang mengantarnya > ke > sekolah... > > baru - baru ini ia mengadu ke saya dan mengatakan bahwa ibu temannya (sebut > si > A) galak kepadanya..dan ketika ia saya tanya apa karena ia nakal..ia bilang > " > enggak orang aku hanya maen-maen ajah.."..saya sebenarnya kasihan kepadanya > tapi > memang ia super aktif (tidak bisa diam / sleketan) dan agak jahil..kadang > juga > bossy (sering merintah..bahkan terhadap gurunya..) saya pikir mungkin karena > ia > tidak diantar oleh Mbak / Ibunya mungkin pikir Ibunya si A ia tidak diurus > oleh > ortunya padahal kan saya kerja sehingga saya tidak bisa > mengantarnya...daripada > kepikiran akhirnya saya mencoba menelpon ke Ibunya si A dan > menanyakan..pertama > saya bilang maaf jk anak saya mengganggu anaknya ternyata...anak saya tidak > mengganggu anaknya dan ternyata ia galak karena anak saya tidak bisa diam > (dikelas) dan berani sama gurunya ..dia bilang jadi mungkin sama ortunya > enggak > bisa dibilangin jadi biar aja saya galak demi kebaikan > > saya sebenarnya kurang setuju dengan tindakan dia..saya pikir..who do you >
RE: [balita-anda] pendapat
Saya sih gak setuju kalo kita marahin anak orang atau orang marahin anak kita.. Mungkin negur tidak apa-apa, tapi jangan sampai marah Apa hak kita. Kita kan tidak kasih makan anak itu, dan mungkin nantinya malah jadinya berantem dengan orang tua anak itu. Ada pengalaman : Temen saya pernah negur anak temennya. Memang negurnya agak sedikit keras. Terus tuh anak malah ngadu ke orang tuanya yang macem-macem, bahwa dia di maki-maki sama temen saya di depan gerbang dan diliat sama tetangga. Padahal kejadiannya tidak seperti itu. Yang terjadi malah orang tuanya marah-marah ke temen saya. Jadi lebih baik, kita urus anak kita masing-masing. Sedangkan kalo kita lihat anak yang bandel, tegur saja baik-baik (namanya juga anak-anak). Kalo bandelnya bisa mencelakakan dirinya sendiri, yah kita tolong. Kalau kita ketemu sama orang tuanya baru kita kasih tahu ke orang tua anak tersebut. -Original Message- From: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, September 20, 2000 9:25 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] pendapat Ass. Wr. Wb, Dear Mbu Farhan & Raihan, Menurut saya sih kalau si Ibu A agak galak sama Farhan biarin aja itu untuk sekedar memberitahu sopan santun dan kapan saat Farhan menjadi anak yang maniz. Saya juga pernah punya pengalaman serupa, cuma bedanya yang agak galak itu saya kepada teman anak saya kebetulan dia wanita sama juga dia hampir tidak pernah diantar oleh simama kalau ke- sekolah dan kebetulan juga sekolahnya dekat. Kalau dia bermain sebelum bel istirahat sudah keluar dan mainnya dengan para pria sampai bel masuk belum mau kembali dan kalu main itu baju kotor semua, pokoknya susah diatur dan sebelum digendong oheh bu guru dia belum mau masuk/diam. Tapi alhasil setelah saya bujuk (sedikit agak glak) akhirnya sedikit demi sedikit sifat buruknya agak kurang. Kayaknya memang sosok orang tua mendampingi si anak itu penting untuk perkembangan sianak, haati-hati lho karena sianak cepat sekali terpengaruh oleh teman-temannya ya kalau baik, kalau jelek gimana ? Yang kedua mengenai main sepeda, saya kira biar saja selama dia enjoy sama sepedanya jangan dilarang untuk memainkannya, karena semakin kita larang semakin dia penasaran. Saya pernah baca di suatu majalah kalau sianak sedang bermain yang menurut kita tidak baik biarkan saja dulu nanti setelah itu baru kita beritahu pelan-pelan bahwa itu tidak baik, jadi jangan sekali kali melarang kehendak sianak selama itu masih bisa kita control karena bisa mempengaruhi perkembangan pribadi sianak. Kayaknya itu saja sharing dari saya, maaf ya kalau kepanjangnyan sharingnya kayak cerpen. Wass. Wr. Wb, Bunda Irsal & Sarah From: "Yani-Prime Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]> on 19/09/2000 08:36 AM GMT Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang/BKCP/BKC) Subject: [balita-anda] pendapat Rekan Netters... Anak saya (TK-A berumur 4 tahun) aktif, mandiri dan over PD(karena tidak pernah takut dengan orang yang baru dikenal)... karena jarak ke sekolah agak jauh dari rumah maka ia ikut antar jemput sekolah (ia tampaknya enjoy dengan antar jemputnya) . Dan karena saya hari sabtu kerja jadi saya jarang mengantarnya ke sekolah... baru - baru ini ia mengadu ke saya dan mengatakan bahwa ibu temannya (sebut si A) galak kepadanya..dan ketika ia saya tanya apa karena ia nakal..ia bilang " enggak orang aku hanya maen-maen ajah.."..saya sebenarnya kasihan kepadanya tapi memang ia super aktif (tidak bisa diam / sleketan) dan agak jahil..kadang juga bossy (sering merintah..bahkan terhadap gurunya..) saya pikir mungkin karena ia tidak diantar oleh Mbak / Ibunya mungkin pikir Ibunya si A ia tidak diurus oleh ortunya padahal kan saya kerja sehingga saya tidak bisa mengantarnya...daripada kepikiran akhirnya saya mencoba menelpon ke Ibunya si A dan menanyakan..pertama saya bilang maaf jk anak saya mengganggu anaknya ternyata...anak saya tidak mengganggu anaknya dan ternyata ia galak karena anak saya tidak bisa diam (dikelas) dan berani sama gurunya ..dia bilang jadi mungkin sama ortunya enggak bisa dibilangin jadi biar aja saya galak demi kebaikan saya sebenarnya kurang setuju dengan tindakan dia..saya pikir..who do you think you are...gitu gurunya bukan..tapi marahin anak orang. gimana pendapat rekan netters..?? terus satu lagi..anak saya sekarang lagi getol-getolnya naik sepeda (sampai kakinya banyak parut) saya sangat khawatir dia jatuh dan terluka..dan mainnya itu jauh dari rumah saya (masih sekitar komplek perumahan sih...)maunya saya sih saya kempesin bannya ajah...tapi saya takut ia malah rewel dirumah dan mengganggu adiknya (8 bln).. minta pendapat rekan netters dong...mengenai dua masalah saya diatas... Regards, Mbu Farhan + Raihan >> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika
Re: [balita-anda] pendapat
Ass. Wr. Wb, Dear Mbu Farhan & Raihan, Menurut saya sih kalau si Ibu A agak galak sama Farhan biarin aja itu untuk sekedar memberitahu sopan santun dan kapan saat Farhan menjadi anak yang maniz. Saya juga pernah punya pengalaman serupa, cuma bedanya yang agak galak itu saya kepada teman anak saya kebetulan dia wanita sama juga dia hampir tidak pernah diantar oleh simama kalau ke- sekolah dan kebetulan juga sekolahnya dekat. Kalau dia bermain sebelum bel istirahat sudah keluar dan mainnya dengan para pria sampai bel masuk belum mau kembali dan kalu main itu baju kotor semua, pokoknya susah diatur dan sebelum digendong oheh bu guru dia belum mau masuk/diam. Tapi alhasil setelah saya bujuk (sedikit agak glak) akhirnya sedikit demi sedikit sifat buruknya agak kurang. Kayaknya memang sosok orang tua mendampingi si anak itu penting untuk perkembangan sianak, haati-hati lho karena sianak cepat sekali terpengaruh oleh teman-temannya ya kalau baik, kalau jelek gimana ? Yang kedua mengenai main sepeda, saya kira biar saja selama dia enjoy sama sepedanya jangan dilarang untuk memainkannya, karena semakin kita larang semakin dia penasaran. Saya pernah baca di suatu majalah kalau sianak sedang bermain yang menurut kita tidak baik biarkan saja dulu nanti setelah itu baru kita beritahu pelan-pelan bahwa itu tidak baik, jadi jangan sekali kali melarang kehendak sianak selama itu masih bisa kita control karena bisa mempengaruhi perkembangan pribadi sianak. Kayaknya itu saja sharing dari saya, maaf ya kalau kepanjangnyan sharingnya kayak cerpen. Wass. Wr. Wb, Bunda Irsal & Sarah From: "Yani-Prime Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]> on 19/09/2000 08:36 AM GMT Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: Bessy BKC1176 Sulistina Gumilang/BKCP/BKC) Subject: [balita-anda] pendapat Rekan Netters... Anak saya (TK-A berumur 4 tahun) aktif, mandiri dan over PD(karena tidak pernah takut dengan orang yang baru dikenal)... karena jarak ke sekolah agak jauh dari rumah maka ia ikut antar jemput sekolah (ia tampaknya enjoy dengan antar jemputnya) . Dan karena saya hari sabtu kerja jadi saya jarang mengantarnya ke sekolah... baru - baru ini ia mengadu ke saya dan mengatakan bahwa ibu temannya (sebut si A) galak kepadanya..dan ketika ia saya tanya apa karena ia nakal..ia bilang " enggak orang aku hanya maen-maen ajah.."..saya sebenarnya kasihan kepadanya tapi memang ia super aktif (tidak bisa diam / sleketan) dan agak jahil..kadang juga bossy (sering merintah..bahkan terhadap gurunya..) saya pikir mungkin karena ia tidak diantar oleh Mbak / Ibunya mungkin pikir Ibunya si A ia tidak diurus oleh ortunya padahal kan saya kerja sehingga saya tidak bisa mengantarnya...daripada kepikiran akhirnya saya mencoba menelpon ke Ibunya si A dan menanyakan..pertama saya bilang maaf jk anak saya mengganggu anaknya ternyata...anak saya tidak mengganggu anaknya dan ternyata ia galak karena anak saya tidak bisa diam (dikelas) dan berani sama gurunya ..dia bilang jadi mungkin sama ortunya enggak bisa dibilangin jadi biar aja saya galak demi kebaikan saya sebenarnya kurang setuju dengan tindakan dia..saya pikir..who do you think you are...gitu gurunya bukan..tapi marahin anak orang. gimana pendapat rekan netters..?? terus satu lagi..anak saya sekarang lagi getol-getolnya naik sepeda (sampai kakinya banyak parut) saya sangat khawatir dia jatuh dan terluka..dan mainnya itu jauh dari rumah saya (masih sekitar komplek perumahan sih...)maunya saya sih saya kempesin bannya ajah...tapi saya takut ia malah rewel dirumah dan mengganggu adiknya (8 bln).. minta pendapat rekan netters dong...mengenai dua masalah saya diatas... Regards, Mbu Farhan + Raihan >> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] pendapat
Iya bu lebih baik ibu bilang aja sama ibunya temen sianak kalau dia tidak usah ikut marahain anak kita, itu tanggung jawab kita sebagai orang tuanya ,kalau menasehati atau melarang secara halus sich oke aja...tapi kalau memarahi..siapa dia..??? enak aja..!!(tapi bahasanya yang enak ya..biar engga ribut) trus beri sianak pengertian kalau dia harus jaga sikap..jangan nakal..beritahu dengan bahasa anak-anak kalau dia tetap bersikap seperti itu engga akan ada yang suka kepada dia...trus..untuk naek sepeda itu berikan dia batasan bu..jangan loss control gitu..katakan dia boleh main sepeda asal jangan jauh-jauh..anak segitu sudah harus diberikan batasan dan disiplin juga tanggung jawab, caranya ibu lebih tahu dari saya sebagai orang tuanya..beri tahu dia konsekwensinya kalau dia bersepeda terlalu jauh atau nakal disekolah..ibu bisa berikan nasehat sambil bercerita disaat dia mau bobo..sebagai pengantar tidur..nasehatnya bisa berupa cerita yang bisa ibu karang sendiri..itu yang saya lakukan dulu kekeponakan saya dulu yang nakalnya nauzubilah ..tapi dengan sering saya ceritain kisah teladan lama-lama nakalnya ilang tuch..selamat mencoba salam Bundanya Sulthan -Original Message- From: Yani-Prime Indonesia [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 19 September 2000 15:36 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [balita-anda] pendapat Rekan Netters... Anak saya (TK-A berumur 4 tahun) aktif, mandiri dan over PD(karena tidak pernah takut dengan orang yang baru dikenal)... karena jarak ke sekolah agak jauh dari rumah maka ia ikut antar jemput sekolah (ia tampaknya enjoy dengan antar jemputnya) . Dan karena saya hari sabtu kerja jadi saya jarang mengantarnya ke sekolah... baru - baru ini ia mengadu ke saya dan mengatakan bahwa ibu temannya (sebut si A) galak kepadanya..dan ketika ia saya tanya apa karena ia nakal..ia bilang " enggak orang aku hanya maen-maen ajah.."..saya sebenarnya kasihan kepadanya tapi memang ia super aktif (tidak bisa diam / sleketan) dan agak jahil..kadang juga bossy (sering merintah..bahkan terhadap gurunya..) saya pikir mungkin karena ia tidak diantar oleh Mbak / Ibunya mungkin pikir Ibunya si A ia tidak diurus oleh ortunya padahal kan saya kerja sehingga saya tidak bisa mengantarnya...daripada kepikiran akhirnya saya mencoba menelpon ke Ibunya si A dan menanyakan..pertama saya bilang maaf jk anak saya mengganggu anaknya ternyata...anak saya tidak mengganggu anaknya dan ternyata ia galak karena anak saya tidak bisa diam (dikelas) dan berani sama gurunya ..dia bilang jadi mungkin sama ortunya enggak bisa dibilangin jadi biar aja saya galak demi kebaikan saya sebenarnya kurang setuju dengan tindakan dia..saya pikir..who do you think you are...gitu gurunya bukan..tapi marahin anak orang. gimana pendapat rekan netters..?? terus satu lagi..anak saya sekarang lagi getol-getolnya naik sepeda (sampai kakinya banyak parut) saya sangat khawatir dia jatuh dan terluka..dan mainnya itu jauh dari rumah saya (masih sekitar komplek perumahan sih...)maunya saya sih saya kempesin bannya ajah...tapi saya takut ia malah rewel dirumah dan mengganggu adiknya (8 bln).. minta pendapat rekan netters dong...mengenai dua masalah saya diatas... Regards, Mbu Farhan + Raihan ** This e-mail and any attachment contains information which is private and confidential and is intended for the addressee only. If you are not an addressee, you are not authorised to read, copy or use the e-mail or any attachment. If you have received this e-mail in error, please notify the sender by return e-mail and then destroy it. ** >> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]