Re: [ccTLD-ID] Domain sch.id utk SMUN atau SMAN ?
saya ngak ngikutin nih,... bagaimana cara daftar baru domain tingkat dua, sch.id,...dst-dst On Sat, 4 Jun 2005 07:18:49 +0700 "Bona Simanjuntak" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Budi, Mungkin untuk sekolah jangan terpaku pada SMU, benar kata ente tiap ganti menteri bisa ganti juga tuh nama. Kalau bisa sih memang nama saja langsung first come first serve. Nggak aktif di delete. Pembaharuan setiap tahun sehingga bisa terkontrol. Kalaupun memang bayar juga nggak masalah as long as professional tapi tentunya juga harga yang sifatnya berbeda dengan commercial use Salam Bona -Original Message- From: Budi Rahardjo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 03 Juni 2005 13:59 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [ccTLD-ID] Domain sch.id utk SMUN atau SMAN ? Yang lebih menarik adalah kalau ... kita buat working group (WG) untuk merumuskan kembali aturan sch.id. Gimana pak Wartono? Siap? Gimana rekan-rekan? WG ini kita kasih waktu untuk menghasilkan usulan perbaikan aturan dan menjawab berbagai issues: - SMU? SMA? SMU? SMA? SMU? SMA? (ganti mentri, ganti nama?) - Pakai nama kota? Tidak? - Standarisasi? - Pembiayaan, dsb. dsb. -- budi -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.322 / Virus Database: 267.5.1 - Release Date: 02/06/2005 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.322 / Virus Database: 267.5.1 - Release Date: 02/06/2005 Ikuti Kuis Ramadhan bersama TelkomNet Instan dari 12 Oktober s.d 2 Nopember 2005 di http://www.plasa.com/jatim dan dapatkan hadiah setiap minggunya ! (khusus Jawa Timur) --- Untuk unsubscribe: kirim e-mail ke <[EMAIL PROTECTED]> dengan Subject: unsubscribe ---
Re: [ccTLD-ID] kesalahan pemerintah Indonesia
diskusi panel yang mana??? lau yang namanya millist itu apa??? kalau punya sesuatu yang ingin dibagi dan transparan ya silahkan kasih tahu di forum ini,... prisip harus keras, tapi ngak ada pemaksaan kehendak dong,... bapak tedy yang terhormat, kami ini bukan orang bodoh, kami membaca, dan mencerna, kalau memang ada yang perlu diklarifikasi ya silahkan beri tahu kami,.. jadi jangan takut kami salah persepsi, kami menilai dengan kesadaran kami, jangan berprasangka buruk untuk menuduh orang berfikiran buruk, ... DEWASALAHHH, kami tetap mendengar dan menilai,... silahkan diskusi yang hangat,... wihanda. On Fri, 14 Oct 2005 18:45:25 +0700 "Andy Hendrata" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ini dia yang gw tunggu! TAP kirim pake email APJII jadi mewakili APJII. Jadi APJII sudah menuduh Irwan sebagai profokator dan agitator dan juga sok pinter segala. Terus APJII mau main keras (apapun itu artinya) dengan ELECTED SECRETARY of ISOC Chapter Indonesia. Ini masuk katagori perbuatan tidak menyenangkan kali yah. Tapi boleh dong ikutan kalau mau diskusi panel :-) Pengen tau apa bisa diskusi dengan TAP. Ngerti ngak sih dia arti diskusi panel itu apa! Gayanya aja bossi gitu trus ngak pernah mau kasih tanggapan di milis. Buktiin oom, jangan omdo doang! Mulai aja dengan kasih penjelasan di milis ini tentang semuanya, sejelas2nya! Beranikah anda? Andy -Original Message- From: APJII [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 14, 2005 6:03 PM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [ccTLD-ID] kesalahan pemerintah Indonesia Saudara Irwan, Ah anda Profokator dan agitator!!!. Temuin saya, mari diskusi panel. Kesabaran saya ada batasnya. Pendapat saya priadi, anda itu "keminter" sok pinter Maaf bahasa aku keras. Mau main keras mari -teddy At 02:03 PM 10/4/2005, Irwan Effendi wrote: Tindakan memaksakan pergantian pengelolaan itu sendiri sudah masuk kategori tidak bijaksana. Coba dipikir, Indonesia ingin mengatur internetnya sendiri, Cina ingin mengatur internetnya sendiri, Brazil ingin mengatur internetnya sendiri, nah kalau semua sudah dibiarkan mengatur sendiri-sendiri, apakah namanya masih internet ? Itukan sudah jadi Intranet Indonesia, Intranet Cina dan Intranet Brazil? Kalau dikatakan bahwa pengaturannya akan dilakukan secara bersama-sama, mengapa mesti buat organisasi baru? mengapa tidak bisa push saja untuk ICANN menyediakan satu kursi khusus untuk wakil dari tiap negara? Kalau dianalisa lebih jauh, apa yang diperbuat oleh pemerintah kita saat ini tidak ada bedanya dengan yang dilakukan oleh TAP. Pemerintah mengatasnamakan ITU dan TAP mengatasnamakan APJII. Bahkan kekonyolannya pun sama, yakni sama-sama tidak mampu memperoleh informasi mengenai peta permainan yang sesungguhnya. Yang namanya USA itu udah sejak jaman awalnya pemerintahan Bush Jr sudah pengen banget menguasai total internet dunia, tapi tidak bisa mereka lakukan karena masyarakatnya sendiri tidak setuju dengan konggressnya. Itu sebabnya mereka mati-matian tidak mau melepaskan ICANN dari perjanjian dengan Department of Commerce. Hanya saja, belakangan ini mereka agak resah karena dalam ICANN sendiri timbul keinginan-keinginan untuk memberlakukan sistim tarif interkoneksi berimbang, yakni dimana perusahaan telecom di USA juga wajib menanggung biaya interkoneksi, yang dihitung dari perbandingan antara arus data dari USA ke suatu negara dan sebaliknya. Ini bukan bicara uang kecil, nilainya puluhan miliar dolar penghasilan yang akan hilang apabila hal ini menjadi ketentuan dan diberlakukan secara merata. Dari NSA keluar usulan untuk mengubah arus data internet menjadi komoditi, salah satunya dengan ide mengenakan "biaya perangko" untuk email yang dikirimkan dari USA ke luar negeri, namun ide ini dicibirkan oleh dunia usaha yang menganggap hal itu akan menjadi bumerang terhadap export. Kemudian administrasi Bush Jr mendapat ide, bagaimana kalau ICANN dibubarkan dan diganti dengan badan yang sepenuhnya di bawah kendali USA? Toh sampai saat ini mayoritas netters di seluruh dunia masih tergantung pada akses ke situs-situs yang berasal dari USA. Walaupun Cina sudah memiliki banyak sekali situs, namun karena bahasanya sulit diakses oleh bangsa lain, dan isinya rata-rata disensor kurang menarik, jadi situs USA tetap pilihan utama. Kesulitan utama dalam hal ini hanya satu, yakni bagaimana membubarkan ICANN dengan tidak menarik kecaman dunia internasional, maka dimulailah hembusan angin-angin hasutan di UN yang diwujudkan dalam kancah WSIS. Ternyata strategi mereka membawa hasil. Mereka pura-pura terpojok dalam masalah Internet Governance, sementara lobby intensif mereka lakukan dalam masalah Intellectual Property. Tujuan akhirnya adalah, I
Re: [ccTLD-ID] Prosedur registrasi domain baru
baru lihat lagi neeh, oh ternyata jadi juga kita kerepotan mo daftar domain, mendingan ke dot com ajah, ngak kecuali badan yang memang butuh identitas resmi indonesi seperti www.smu-seenak-dewe.sch.id, wihanda On Thu, 1 Sep 2005 14:19:59 +0700 first name last name <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hehehe... menurut saya kalau mau daftar dot id silakan hubungi pemilik domain dot .id yang sudah ada. Misal saya punya gendul.or.id <http://gendul.or.id/>, maka pendaftar dgn nama domain minum.or.id <http://minum.or.id/> -mau tidak mau - menjadi minum.or.id.gendul.or.id <http://minum.or.id.gendul.or.id/>. Daripada kasian , birokrasi belum jelas. Salam. On 9/1/05, Mike Singcat <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ya, saya juga ingin registrasi domain .id. Mohon informasi kemana saya harus daftar. Thanks, Mike - - - - - be smart with singcat.com <http://singcat.com> - - - - - - On 8/31/05, Rony Adriyanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Budi Rahardjo wrote: > > >On Wed, Aug 31, 2005 at 12:06:57PM +0700, Rony Adriyanto wrote: > > > > > >>>Saya dapat notifikasi kalau mulai per tanggal 1 September 2005, > >>>ccTLD-ID tidak lagi menangani registrasi domain. Adakah rekan2 disini > >>>mempunyai informasi, bagaimana prosedur baru untuk registrasi domain? > >>>Ditujukan ke siapa permohonannya? Kemudian apakah mulai per tanggal > >>>tsb, ccTLD-ID jg tidak lagi menangani migrasi domain? > >>> > >>> > >>> > >>Ndak ada yg jawab pertanyaan saya :( Ini artinya emang nggak ada yang > >>tau, atau emang "juklak" barunya belum ada? Atau pada nggak mau tau? > >> > >> > > > >Saya tidak pada posisi untuk menjawab :( > >Soalnya kalau saya menjawab nanti dianggap gimana gitu. > >Nggak legowo, sok mengatur, sok tahu, dsb. > >Jadi lebih baik yang lebih berwenang saja yang menjawab. > > > >Status saya sama dengan anda-anda sekalian: user biasa saja. > >And I am happy with that status :) > > > >-- budi > > > > > > > > > > Sebenernya sih saya berharap jawaban yang bawah aja dari "eks" tim > ccTLD-ID :), sedangkan pertanyaan yang lain saya pengen jawabannya dari > Pak Sekjen ( atau APJII? atau Depkominfo?) selaku penggulir gagasan > Yayasan pengelola domain yang baru. Soalnya dalam masa transisi ini, kok > gak ada kepastian atau pengumuman resmi, pendaftaran domain dsb tetep > jalan terus atau dipending dulu, atau sementara musti lewat siapa gitu. > Gimana pertanggungjawaban publik nya kalo begini? > > -- > - Rony Adriyanto - > > -- Semarakkan Ulang Tahun Kemerdekaan RI dengan mengikuti TelkomNet Netkuis 17-an Dari 17-08-2005 s.d 17-09-2005. Dan dapatkan hadiahnya..!! hanya di http://netkuis.telkom.net
Re: [ccTLD-ID] Bayaran ke IANA/ICANN
apapun itu yang penting pelayanan,... buat apa gratis tapi pelayanan juga level gratis,... buat saya yang penting ADIL > Irving Hutagalung wrote: > > > > > Ya, setuju sch.id sebisa mungkin dipertahankan gratis. > > > Kalau bisa or.id juga gratis, karena banyak ilmu pengetahuan > > > di or.id > > > > Kalau gratis, bagaimana proses renewal tahunannya? Renewal > > tahunan tetap harus berjalan, biar tidak mengulang sejarah lagi, > > yg membuat banyak domain yang "tidur panjang". > > > > Jadi, sebaiknya dibuat proses renewal untuk domain gratis. Apa > > cukup dengan mengirimkan email saja ke alamat tertentu? Atau > > dengan mekanisme lain? > > > > Saya sih tetap tidak setuju dengan gratis2an. Kan bisa dibuat > > "sangat murah", misalnya hanya 1 dolar per tahun (untuk menutup > > biaya IANA). Masa bayar 10 ribu per tahun juga ngga bisa? Atau > > ngga mau? > > SANGAT SETUJU dengan saran dari Pak Irving. Semua domain .ID tetap > diberlakukan pembayaran tahunan, dengan rincian (ini cuma saran lho ya, > monggo di-'rembug' kalo berkenan): > > Kelompok 1: > Untuk domain yang berkaitan dengan dunia pendidikan, .SCH.ID dan .AC.ID, > maka biaya renewal fee sekitar 15 ribu rupiah per tahun (omong2, berapa > minimum pembayaran harga per domain ke IANA-nya?). Kalo bisa, ya > dideketin lah, angka minimum pembayaran tersebut dengan renewal fee- nya. > > Kelompok 2: > Untuk domain 'dunia lain', .OR.ID, biaya renewal fee sekitar 30 ribu per > tahun. Ini harga, di atas harga Kelompok 1, tapi di bawah harga Kelompok > 3. Di tengah2 maksudnya. > > Kelompok 3: > Untuk domain .GO.ID, .CO.ID, .MIL.ID, .WAR.NET.ID, .NET.ID (ada yang > kelewatan gak ?), maka biaya renewal fee sekitar 50 ribu rupiah per > tahun. > Kelompok 3 ini yang dianggap lebih mampu untuk membayar biaya tahunan. > > Catatan: > Untuk Kelompok 1, kenapa tidak di-gratis-kan saja, biaya renewal > fee-nya? Mohon maaf, saya balik bertanya, berapa minimum biaya > pengeluaran untuk pulsa telpon seluler per bulannya? Ambil misal angka > terendah, isi ulang pulsa 5 ribu per bulan. Nah, biaya setahun untuk isi > ulang pulsa, kan jauh lebih besar daripada renewal fee domain untuk > Kelompok 1 seperti tersebut di atas. Begitu juga untuk yang berada di > Kelompok 2. > > Tolong lah, coba kita bantu dunia per'domain'an di Indonesia dengan > tidak selalu minta di-'gratis'-kan sesuatu yang sebenarnya dapat > terbayarkan. Emang, terus terang enak kalo dapat yang 'gratis'an. Cuma, > untuk tertib dan mempermudah pekerjaan administrasi, gak ada salahnya > kan merubah pola 'gratis'an tersebut? > > Budhi S. > > > mencari jalan kembali yang baik
Re: Re[2]: Penyesatan opini publik! (was: Re: [ccTLD-ID] Peta internet (non) governance di Indonesia
1. itu tergantung klausul awal yang ada pada pengajuan merk awalnya, 2. trus si pemilik nama awal merasa dirugikan, dengan bukti misalnya turunnya omset penjualan,...dengan data-data yang konkrit dan terukur,... jelas dan gamblang 3. hasilnya,... tergantung sogokannya, ini yang penting, HA... HA... HA kalau menurut saya,. ...mana semagat melayani dan memajukan bangsa seperti yang anda sekalian orang beradab inginkan,... perbedaan jangan dibesar-besarkan,,... sama-sama konsolidasi, lihat acuan berfikir masing-masing, berusaha memahami acuan berfikir lawan,... lalu selesaikan dengan semangat,.. kebersamaan membangun bangsa, > Hello Mr_Five WenZ, > > Tuesday, April 26, 2005, 12:54:27 PM, Mr_Five WenZ <[EMAIL PROTECTED] dalnet.com> wrote: > > MW> Pak Budi yang baik... > MW> Daripada pusing-2 kayak gini, kenapa tidak mendaftarkan saja > MW> nama IDNIC ke departemen kehakiman ? > MW> Habis perkara, dan APJII gak bakal bisa ngoceh macem-2 lagi. > MW> Wong jelas-2 IDNIC beda banget dengan ID-NIC > MW> Buktikan kepada seluruh komunitas kalo nama IDNIC itu adalah > MW> milik ccTLD-ID dan milik APJII itu ID-NIC. > MW> *maaf hanya sekedar masukan dari rakyat jelata* > > kalau namanya mirip-mirip atau ada kesamaan > apakah akan diloloskan oleh dir. haki, depkeh? > bukankah ID-NIC agak mirip dengan IDNIC? > > ada kasus merek, salah satu minuman > kesehatan yang terkenal (Extra Joss) > dengan minuman yang mirip-mirip tulisan Joss tanpa Extra > atau tanpa double SS (Jos). > > apakah ada yang tahu hasilnya? > > -- sekedar bertanya kalau ada yang tahu. > > Salam hangat, > > + Hanny > · Y!m: hannyfranky > · [w]: http://www.tadulako.co.id/ > · [e]: [EMAIL PROTECTED] > > > > > mencari jalan kembali yang baik > Hello Mr_Five WenZ, > > Tuesday, April 26, 2005, 12:54:27 PM, Mr_Five WenZ <[EMAIL PROTECTED] dalnet.com> wrote: > > MW> Pak Budi yang baik... > MW> Daripada pusing-2 kayak gini, kenapa tidak mendaftarkan saja > MW> nama IDNIC ke departemen kehakiman ? > MW> Habis perkara, dan APJII gak bakal bisa ngoceh macem-2 lagi. > MW> Wong jelas-2 IDNIC beda banget dengan ID-NIC > MW> Buktikan kepada seluruh komunitas kalo nama IDNIC itu adalah > MW> milik ccTLD-ID dan milik APJII itu ID-NIC. > MW> *maaf hanya sekedar masukan dari rakyat jelata* > > kalau namanya mirip-mirip atau ada kesamaan > apakah akan diloloskan oleh dir. haki, depkeh? > bukankah ID-NIC agak mirip dengan IDNIC? > > ada kasus merek, salah satu minuman > kesehatan yang terkenal (Extra Joss) > dengan minuman yang mirip-mirip tulisan Joss tanpa Extra > atau tanpa double SS (Jos). > > apakah ada yang tahu hasilnya? > > -- sekedar bertanya kalau ada yang tahu. > > Salam hangat, > > + Hanny > · Y!m: hannyfranky > · [w]: http://www.tadulako.co.id/ > · [e]: [EMAIL PROTECTED] > > > > > mencari jalan kembali yang baik
RE: [ccTLD-ID] Move baru dari APJII?
sudah ada om onno,... teman saya di singcat.net kasih gratis,... coba om onno kontak ajah,.. > > > On Sun, 24 Apr 2005, Bona Simanjuntak wrote: > > > Setuju pak, > > > > Ada baiknya kembalikan fungsi milis sebagaimana tujuannya. Misalnya saat ini > > kami sedang menunggu bagaimana dengan domain sch.id > > > > Di tempat saya JIS bisa membuka pendaftaran domain untuk membantu > > administrasi paper misalnya untuk domain sekolah itu jika di ijinkan. > > Sehingga lebih bisa terkontrol untuk sekolah loh > > > > Itu saran kecil dari saya.. > > > > Salam > > Bona > > Jaringan Informasi Sekolah > > > > > mungkin akan membantu kalau ada NS sukarela utk .sch.id > > > mencari jalan kembali yang baik
cctld@muara.rs.net.id
oohhh ini masalahnya, mengapa pengurusan domain di idnic/ ccTLD lama sekali, kebiasaan buruk indonesia,... aspek virtualnya lebih kental dari substantial,... ah saya mah hany user, cacing-cau,... mana-mana yang melayani yang lebih baik,itulah pengurus yang bagus,... stop berbicara diawang-awang hanya untuk memuaskan ego bercuap-cuap anda,... ah saya mah hany user, cacing-cau,... mana-mana yang melayani yang lebih baik,itulah pengurus yang bagus,... pelayanannya mana??? > Aku tanggapi, yang ada nyerempet aku ajah: > > At 06:45 AM 4/20/2005, Budi Rahardjo wrote: > >On Wed, Apr 20, 2005 at 01:47:19AM +0700, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > > sah-sah saja anda mengatakan itu apa adanya, menurut saya pendapat > > > itu pasti mewakili perpektif dimana anda berdiri. Kami juga punya > > > "pernyataan" apa adanya, yg mungkin tidak tersepakati oleh anda yg > > > berdiri pada perpektif yg berbeda dengan kami... > > > >Yup. Jadi biarkanlah kami berpendapat. Toh ini juga milis kami yang > >terbuka untuk umum. > > > >... > > > Jadi, anda lah yg pertama menguak persoalan kepada publik > > > >Ya. Saya tidak menyangkal hal itu. Saya *sengaja* membuka hal ini ke > >publik agar publik tahu apa yang terjadi di belakang layar. Supaya > >komunitas tahu perlakuan apa yang kami terima dan dapat belajar dari > >pengalaman ini. Soalnya, bodohnya saya, tidak belajar dari pengalaman > >pak Samik ketika menghadapi APJII juga. > > > > > Nah tuh kan.. > > > ada istilah baru lagi: "nyodok di belakang." > > > >Maaf pak Heru. Saya memang benar merasakan hal itu. Lihat saja > >kronologisnya dan langkah-langkah yang diambil. Itu langkah-langkah > >yang terlihat oleh umum. Masih ada banyak langkah lain yang tidak > >bisa saya ceritakan kepada publik yang intinya ingin mendongkel kami > >dari pengelolaan domain. (Ada yang kasak kusuk.) > >Perlakuan yang saya terima bukan hal yang biasa. > > Tidak ada niatan mendongkel, ehh, kumaha sih. > 1: Topik Registry: IDNIC - PPDI, ini masalahnya. > 2: Topik Lembaga cc-TLD yang diterima semua pihak, bukan perorangan. > > >[Bukan, saya tidak berbicara mengenai upaya2 yang dilakukan oleh EL6. > >Saya tidak berbicara tentang dia, meskipun yang dia lakukan juga sejalan > >dengan yang diinginkan oleh oknum APJII. Yang lucu bagi saya adalah > >entah sadar atau tidak, meskipun mereka saling bermusuhan, ternyata > >mereka sejalan. Mungkin pepatah "your enemy is my enemy?" ada benarnya.] > > What? Sumpah tidak ada permusuhan pribadi, > yang ada adalah penempatan argumentasi utk > memperoleh persepsi yang tepat, memperoleh > kesamaan solusi, seluruh perbedaan memperkaya > argumen, sebagai suatu proses ke arah solusi. > Itu saja. > BTW: Tidak ada oknum APJII, masak karena > saya berani "marahin" Anda, terus jadi musuhan? > > > > Kalau anda setuju, saya menawarkan diri untuk dialog. > > > >Saya menolak. Seperti sudah saya jelaskan ke pak Karno di LII. > >Untuk bertemu secara institusi, maka *semua dewan ketua APJII* > >harus hadir. Struktur di APJII membuat anda atau salah seorang dewan > >ketua tidak dapat membuat keputusan. (Sifatnya seperti, atau memang, > >berbentuk formatur.) Anda kan tidak bisa membuat keputusan. > >(Misalnya keputusan untuk menjadi registrar, keputusan untuk ini itu > >kan harus dari dewan ketua.) > >Jadi apa manfaat bertemu? > > > >Sebagai catatan, saya sudah banyak ketemu dengan rekan-rekan APJII, > >termasuk anggota dewan ketua. Secara individu, satu persatu. > >Tidak ada progres, tidak ada perubahan. Ya sekedar ngobrol2/makan2. > >Secara perorangan tidak masalah, tapi secara institusi nggak manfaat. > >Tidak ada keputusan2 yang dapat dibuat. > > > >Lagi pula seperti anda katakan, munas APJII tinggal sebulan lagi dan > >anda tidak mencalonkan diri lagi. Silahkan munas dulu lah. Silahkan > >diskusi secara *formal* di institusi anda, baru saya akan bicara dengan > >pimpinan berikutnya. > > > >Jangan anggap penolakan ini sebagai ego yang mau menang sendiri, atau > >merasa paling benar. Bukan itu. Saya hanya tidak melihat manfaatnya jika > >anda dan saya ketemu. Kalau ketemu dengan *seluruh dewan ketua*, nah itu > >baru mungkin baik karena kita bisa make decision. > > Ya udah, aku bersedia sediain tempat "netral" di: > Kantor ISOC Indonesia, > Tulodong Bawah A-4, JK, 12110, ID > > Any time. Bagaimana? > Manfaat" Deket dari mana2, termasuk cafe ;-) > > > > > >PS: saat ini ada request dari APJII untuk menggunakan nama domain > > > >idnic.net.id :( sigh... > > > >Bagaimana saya bisa menghargai dengan langkah2 seperti ini? > > > > > > > > > > Itulah salah satu sikap dari perspektif kami, sah-sah saja kalau > > > anda lalu menolak atau tidak sepakat. > > > >Ok. Ini merupakan salah satu move yang saya anggak "nyodok dari belakang" > >Ya samalah seperti kasus Ambalat. > >Sudah tahu domain tersebut tadinya kami pakai untuk mengelola domain kok > >sekarang diminta. Apa tidak membingungkan pengguna domain Indonesia? > > > > > Tidak per
[ccTLD-ID] domain baru,..... sman33-jkt.sch.id
domain saya sman33-jkt.sch.id status : Menunggu konfirmasi Kontak Administratif SLD apa maksudnya, dan saya harus bagaimana? sudah dari tanggal 18 Maret 2005, mohon informasi,... saya harus bagaiamana? > > Setuju mas Budi, saya adl mahasiswa di jogja, terus terang saya dan kawan2 > yg jauh di sini bingung. Di jakarta ada apa sih? Satu gedung kok saling > lempar argumen (debat kusir, ngendikane mas budi). > > Satu hal yg kami dapat ambil hikmah, kita di sini jadi membaca sejarah2 > internet di indonesia, dokumen2 lama itu, gara2 debat kusir ini. Kita suka > kalau semua pihak --entah bagaimana caranya-- bisa membuat domain / IP di > indo beres. Kasihan generasi muda nya, kalo sampai layanan ini terganggu. > > Maaf, OOT banget. > > --- > Sayid Munawar > > - Original Message - > From: "Budi Rahardjo" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Saturday, April 23, 2005 7:42 PM > Subject: Re: [ccTLD-ID] Move baru dari APJII? > > > > Saya kira saya sudah cukup untuk menanggapi hal ini. > > Maaf rekan-rekan ikut capek mendengarkan debat kusir begini. > > Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran kita semua. > > > > -- budi > > > > > > > > > > > mencari jalan kembali yang baik