RE: [iagi-net-l] Situs Megalitik Gunung Padang, Cianjur: Harmoni Bumi dan Langit

2011-02-21 Terurut Topik Dudy Setyandhaka
Pak Awang,
Terimakasih atas ulasannya yang selalu menarik dan multi dimensi bagi pembaca 
awam seperti saya apalagi kalau ada foto2nya...Ternyata banyak sekali 
peninggalan sejarah di negeri ini yang belum terekspos keluar.

Salam,
Dudy Setyandhaka


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
Sent: Tuesday, February 22, 2011 11:58 AM
To: Eksplorasi BPMIGAS; Geo Unpad; IAGI; Forum HAGI
Subject: [iagi-net-l] Situs Megalitik Gunung Padang, Cianjur: Harmoni Bumi dan 
Langit

Situs arkeologi Gunung Padang di Kabupaten Cianjur belum tentu diketahui semua 
orang. Padahal, situs megalitik ini, dengan luas 3 ha, diklaim sebagai  situs 
megalitik terbesar di Asia Tenggara. Tentu sangat disayangkan bila kita tak 
mengenalnya. Kabupaten Cianjur berkehendak ingin menjadikan situs ini sebagai 
andalan tujuan wisata sekaligus pendidikan.

Sabtu 19 Februari 2011 yang lalu, bersama sekitar 60 orang saya mengunjungi 
situs ini dalam acara "jajal geotrek Gunung Padang". Para peserta acara ini 
berasal dari berbagai kalangan dan profesi di masyarakat dan pemerintah daerah. 
Jajal geotrek ini diorganisasi Truedee Publishing, Bandung dengan pemandu 
lapangan (interpreter) berasal dari kalangan geologist (Pak Budi Brahmantyo 
ITB), archaeologist (Pak Lutfi Yondri dari Balai Arkeologi) dan budayawan (Pak 
Lucky Hendrawan, sekolah seni Bandung). Saya diajak penyelenggara jajal geotrek 
ini untuk mengamati situs ini dan barangkali bisa memberikan penafsiran 
bersifat 'multidimensi'.

Rombongan berangkat dari Bandung menggunakan bus dan kereta api ekonomi. 
Rombongan bertemu dengan peserta dari luar Bandung (Jabodetabek) di kantor 
Dinas Pariwisata dan Budaya Cianjur. Rombongan jajal geotrek Gunung Padang 
menggunakan bus tanggung dan berbagai kendaraan jeep dan sejenisnya serta motor 
berangkat dari Cianjur menuju Warungkondang-Lampegan. Kondisi jalan sampai 
Lampegan bervariasi dari buruk-bagus.

Setelah mengunjungi terowongan historis rel kereta api dan stasiun Lampegan 
yang dibangun pada 1879-1882, rombongan menuju target utama yaitu situs Gunung 
Padang. Jalan ke arah situs ini merupakan areal perkebunan teh dan karet. 
Kondisi jalan terlalu berbahaya untuk bus, maka hanya kendaraan jeep dan 
sejenisnya serta motor yang bisa meneruskan sampai di lokasi situs.

Situs Gunung Padang terletak di puncak sebuah bukit, untuk mencapainya dari 
dasar, maka harus meniti tangga curam setinggi 95 meter terbuat dari 
tiang-tiang batuan andesit yang ditidurkan sebanyak hampir 400 anak tangga. 
Tentu saja ini melelahkan, membuat dada sesak dan kaki pegal. Tetapi kelelahan 
itu terbayar dengan betapa menakjubkannya pemandangan di atas ke sekeliling 
bukit dan bangunan situs megalitiknya sendiri. Di pelataran situs megalitik 
ini, para peserta mendengarkan para interpreter menjelaskan situs ini dari 
berbagai pendekatan keilmuan, berdiskusi, juga melihat-lihat ribuan tiang-tiang 
batu andesit basaltik dan basal membentuk tiang-tiang bersisi empat atau lima 
yang disusun sedemikian rupa untuk berbagai fungsi.

Semua bangunan megalitik di seluruh dunia yang dibangun pada masa prasejarah 
(mis.: Piramida, Mesir dan Stonehenge, Inggris) atau masa sejarah (Machu 
Picchu, Peru) dibangun dengan mempertimbangkan posisi "geomantik" (posisi 
bangunan terhadap unsur-unsur alam di Bumi seperti gunung dan mata angin) atau 
"astromantik" (posisi bangunan terhadap garis edar rasi-rasi bintang, planet 
atau Matahari).  Untuk keperluan meneliti posisi geomantik situs Gunung Padang 
ini saya membawa kompas orientasi Sunto dan GPS tipe 60CSx yang akan dipakai 
untuk mempelajari lokasi, ketinggian dan orientasi situs ini terhadap arah 
mataangin dan semua gunung/bukit di sekitarnya.

Sebelum berangkat ke sini, saya juga sudah melakukan pemrograman astronomik 
menggunakan software 'planetarium' untuk melihat peta langit saat situs ini 
dibangun. Software ini memungkinkan pelacakan peta langit ribuan tahun ke masa 
lalu. Ini saya lakukan untuk melihat posisi astromantik situs Gunung Padang.

Situs Gunung Padang merupakan Punden Berundak yang tidak simetris, berbeda 
dengan punden berundak simetris seperti Borrobudur, juga berbeda dengan punden 
berundak simetris lainnya yang ditemukan di Jawa Barat seperti situs Lebak 
Sibedug di Banten Selatan. Sebuah punden berundak tidak simetris menunjukkan 
bahwa pembangunan punden ini mementingkan satu arah saja ke mana bangunan ini 
menghadap.

Lokasi situs Gunung Padang berada di titik 06°59,522' LS dan 107°03,363 BT. 
Situs Gunung Padang terdiri atas lima teras (tingkatan). Dasar situs terdapat 
di ketinggian 894 m dpl, data setiap teras adalah sebagai berikut:

1.  teras pertama berada pada ketinggian 983 m dpl, arah teras menghadap ke 
azimut 335° UT,
2.  teras kedua berada pada ketinggian 985 m dpl, arah teras menghadap ke 
azimut 337° UT,
3.  teras ketiga berada pada ketinggian 986 m dpl, arah teras menghadap ke 
azimut 335° UT,
4.  teras keempat berada pada ketinggia

Re: [iagi-net-l] Situs Megalitik Gunung Padang, Cianjur: Harmoni Bumi dan Langit

2011-02-21 Terurut Topik hsemim
Terima kasih Pak Awang pencerahannya. Tadi saya pikir kereta gantung cocok 
untuk orang2 sepuh dan anak2.  Jadi untuk kesitu bisa dicapai dengan berbagai 
cara sehingga berbagai variasi kemampuan manusia pula yang bisa menikmatinya. 
Apalagi kalau ditambah dengan fasilitas2 rekreasi lainnya asalkan diluar radius 
tertentu yang ditentukan oleh fihak arkeologi (seperti Borobudur, Prambanan, 
dll.) untuk membuat situs itu tak terganggu oleh peradaban modern ( kecuali 
kereta gantung kalau boleh!?! ).

Thanks Pak Awang atas ulasannya yang senantiasa menarik bagi pembaca awam 
seperti saya.

Cheers,
Habash 
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Tue, 22 Feb 2011 13:41:30 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Situs Megalitik Gunung Padang, Cianjur: Harmoni Bumi 
dan Langit
Pak Habas,

Situs itu sendiri menunjang untuk geowisata dan arkeowisata, maka dijadikan 
program jajal geotrek. Bagus juga buat sport atau yang senang off-road. Stasiun 
dan terowongan kereta Lampegan sebentar lagi akan diaktifkan kembali, maka 
wisatanya bertambah dengan wisata transportasi zaman baheula. Aksesnya bisa 
dari Bogor-Bandung-Sukabumi menggunakan kereta, disambung kendaraan jeep atau 
ojeg saja ke lokasi situs.

Konon Lampegan adalah transliterasi bahasa Sunda atas dua kata dalam bahasa 
Belanda "lamp gaan" (hidupkan/nyalakan lampu ! - itu adalah teriakan masinis 
kereta saat mau melewati terowongan ini). Terowongan sudah direnovasi pada 
tahun 2000, dan stasin Lampegan telah siap beroperasi. Kalau naik kereta 
gantung, akan kehilangan esensi geotrek-nya Pak..

Salam,
Awang

--- Pada Sel, 22/2/11, hse...@gmail.com  menulis:

> Dari: hse...@gmail.com 
> Judul: Re: [iagi-net-l] Situs Megalitik Gunung Padang, Cianjur: Harmoni Bumi 
> dan Langit
> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> Tanggal: Selasa, 22 Februari, 2011, 11:27 AM
> Wah Pak Awang, perlu investor untuk
> membangun kereta gantung tuh untuk kesitu.  Kira2
> sekitarnya menunjang apa enggak ya untuk Geowisata?
> Sent via BlackBerry from Maxis
> 
> -Original Message-
> From: Awang Satyana 
> Date: Tue, 22 Feb 2011 10:55:42 
> To: Eksplorasi BPMIGAS;
> Geo Unpad;
> IAGI;
> Forum HAGI
> Reply-To: 
> Subject: [iagi-net-l] Situs Megalitik Gunung Padang,
> Cianjur: Harmoni Bumi dan Langit
> Situs arkeologi Gunung Padang di Kabupaten Cianjur belum
> tentu diketahui semua orang. Padahal, situs megalitik ini,
> dengan luas 3 ha, diklaim sebagai  situs megalitik
> terbesar di Asia Tenggara. Tentu sangat disayangkan bila
> kita tak mengenalnya. Kabupaten Cianjur berkehendak ingin
> menjadikan situs ini sebagai andalan tujuan wisata sekaligus
> pendidikan.
> 
--cut




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Situs Megalitik Gunung Padang, Cianjur: Harmoni Bumi dan Langit

2011-02-21 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Habas,

Situs itu sendiri menunjang untuk geowisata dan arkeowisata, maka dijadikan 
program jajal geotrek. Bagus juga buat sport atau yang senang off-road. Stasiun 
dan terowongan kereta Lampegan sebentar lagi akan diaktifkan kembali, maka 
wisatanya bertambah dengan wisata transportasi zaman baheula. Aksesnya bisa 
dari Bogor-Bandung-Sukabumi menggunakan kereta, disambung kendaraan jeep atau 
ojeg saja ke lokasi situs.

Konon Lampegan adalah transliterasi bahasa Sunda atas dua kata dalam bahasa 
Belanda "lamp gaan" (hidupkan/nyalakan lampu ! - itu adalah teriakan masinis 
kereta saat mau melewati terowongan ini). Terowongan sudah direnovasi pada 
tahun 2000, dan stasin Lampegan telah siap beroperasi. Kalau naik kereta 
gantung, akan kehilangan esensi geotrek-nya Pak..

Salam,
Awang

--- Pada Sel, 22/2/11, hse...@gmail.com  menulis:

> Dari: hse...@gmail.com 
> Judul: Re: [iagi-net-l] Situs Megalitik Gunung Padang, Cianjur: Harmoni Bumi 
> dan Langit
> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> Tanggal: Selasa, 22 Februari, 2011, 11:27 AM
> Wah Pak Awang, perlu investor untuk
> membangun kereta gantung tuh untuk kesitu.  Kira2
> sekitarnya menunjang apa enggak ya untuk Geowisata?
> Sent via BlackBerry from Maxis
> 
> -Original Message-
> From: Awang Satyana 
> Date: Tue, 22 Feb 2011 10:55:42 
> To: Eksplorasi BPMIGAS;
> Geo Unpad;
> IAGI;
> Forum HAGI
> Reply-To: 
> Subject: [iagi-net-l] Situs Megalitik Gunung Padang,
> Cianjur: Harmoni Bumi dan Langit
> Situs arkeologi Gunung Padang di Kabupaten Cianjur belum
> tentu diketahui semua orang. Padahal, situs megalitik ini,
> dengan luas 3 ha, diklaim sebagai  situs megalitik
> terbesar di Asia Tenggara. Tentu sangat disayangkan bila
> kita tak mengenalnya. Kabupaten Cianjur berkehendak ingin
> menjadikan situs ini sebagai andalan tujuan wisata sekaligus
> pendidikan.
> 
--cut




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Situs Megalitik Gunung Padang, Cianjur: Harmoni Bumi dan Langit

2011-02-21 Terurut Topik hsemim
Wah Pak Awang, perlu investor untuk membangun kereta gantung tuh untuk kesitu.  
Kira2 sekitarnya menunjang apa enggak ya untuk Geowisata?
Sent via BlackBerry from Maxis

-Original Message-
From: Awang Satyana 
Date: Tue, 22 Feb 2011 10:55:42 
To: Eksplorasi BPMIGAS; Geo 
Unpad; IAGI; Forum 
HAGI
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Situs Megalitik Gunung Padang, Cianjur: Harmoni Bumi dan 
Langit
Situs arkeologi Gunung Padang di Kabupaten Cianjur belum tentu diketahui semua 
orang. Padahal, situs megalitik ini, dengan luas 3 ha, diklaim sebagai  situs 
megalitik terbesar di Asia Tenggara. Tentu sangat disayangkan bila kita tak 
mengenalnya. Kabupaten Cianjur berkehendak ingin menjadikan situs ini sebagai 
andalan tujuan wisata sekaligus pendidikan.

Sabtu 19 Februari 2011 yang lalu, bersama sekitar 60 orang saya mengunjungi 
situs ini dalam acara "jajal geotrek Gunung Padang". Para peserta acara ini 
berasal dari berbagai kalangan dan profesi di masyarakat dan pemerintah daerah. 
Jajal geotrek ini diorganisasi Truedee Publishing, Bandung dengan pemandu 
lapangan (interpreter) berasal dari kalangan geologist (Pak Budi Brahmantyo 
ITB), archaeologist (Pak Lutfi Yondri dari Balai Arkeologi) dan budayawan (Pak 
Lucky Hendrawan, sekolah seni Bandung). Saya diajak penyelenggara jajal geotrek 
ini untuk mengamati situs ini dan barangkali bisa memberikan penafsiran 
bersifat ‘multidimensi’.

Rombongan berangkat dari Bandung menggunakan bus dan kereta api ekonomi. 
Rombongan bertemu dengan peserta dari luar Bandung (Jabodetabek) di kantor 
Dinas Pariwisata dan Budaya Cianjur. Rombongan jajal geotrek Gunung Padang 
menggunakan bus tanggung dan berbagai kendaraan jeep dan sejenisnya serta motor 
berangkat dari Cianjur menuju Warungkondang-Lampegan. Kondisi jalan sampai 
Lampegan bervariasi dari buruk-bagus. 

Setelah mengunjungi terowongan historis rel kereta api dan stasiun Lampegan 
yang dibangun pada 1879-1882, rombongan menuju target utama yaitu situs Gunung 
Padang. Jalan ke arah situs ini merupakan areal perkebunan teh dan karet. 
Kondisi jalan terlalu berbahaya untuk bus, maka hanya kendaraan jeep dan 
sejenisnya serta motor yang bisa meneruskan sampai di lokasi situs.

Situs Gunung Padang terletak di puncak sebuah bukit, untuk mencapainya dari 
dasar, maka harus meniti tangga curam setinggi 95 meter terbuat dari 
tiang-tiang batuan andesit yang ditidurkan sebanyak hampir 400 anak tangga. 
Tentu saja ini melelahkan, membuat dada sesak dan kaki pegal. Tetapi kelelahan 
itu terbayar dengan betapa menakjubkannya pemandangan di atas ke sekeliling 
bukit dan bangunan situs megalitiknya sendiri. Di pelataran situs megalitik 
ini, para peserta mendengarkan para interpreter menjelaskan situs ini dari 
berbagai pendekatan keilmuan, berdiskusi, juga melihat-lihat ribuan tiang-tiang 
batu andesit basaltik dan basal membentuk tiang-tiang bersisi empat atau lima 
yang disusun sedemikian rupa untuk berbagai fungsi.

Semua bangunan megalitik di seluruh dunia yang dibangun pada masa prasejarah 
(mis.: Piramida, Mesir dan Stonehenge, Inggris) atau masa sejarah (Machu 
Picchu, Peru) dibangun dengan mempertimbangkan posisi "geomantik" (posisi 
bangunan terhadap unsur-unsur alam di Bumi seperti gunung dan mata angin) atau 
"astromantik" (posisi bangunan terhadap garis edar rasi-rasi bintang, planet 
atau Matahari).  Untuk keperluan meneliti posisi geomantik situs Gunung Padang 
ini saya membawa kompas orientasi Sunto dan GPS tipe 60CSx yang akan dipakai 
untuk mempelajari lokasi, ketinggian dan orientasi situs ini terhadap arah 
mataangin dan semua gunung/bukit di sekitarnya. 

Sebelum berangkat ke sini, saya juga sudah melakukan pemrograman astronomik 
menggunakan software ‘planetarium’ untuk melihat peta langit saat situs ini 
dibangun. Software ini memungkinkan pelacakan peta langit ribuan tahun ke masa 
lalu. Ini saya lakukan untuk melihat posisi astromantik situs Gunung Padang.

Situs Gunung Padang merupakan Punden Berundak yang tidak simetris, berbeda 
dengan punden berundak simetris seperti Borrobudur, juga berbeda dengan punden 
berundak simetris lainnya yang ditemukan di Jawa Barat seperti situs Lebak 
Sibedug di Banten Selatan. Sebuah punden berundak tidak simetris menunjukkan 
bahwa pembangunan punden ini mementingkan satu arah saja ke mana bangunan ini 
menghadap.

Lokasi situs Gunung Padang berada di titik 06°59,522’ LS dan 107°03,363 BT. 
Situs Gunung Padang terdiri atas lima teras (tingkatan). Dasar situs terdapat 
di ketinggian 894 m dpl, data setiap teras adalah sebagai berikut:

1.  teras pertama berada pada ketinggian 983 m dpl, arah teras menghadap ke 
azimut 335° UT, 
2.  teras kedua berada pada ketinggian 985 m dpl, arah teras menghadap ke 
azimut 337° UT,
3.  teras ketiga berada pada ketinggian 986 m dpl, arah teras menghadap ke 
azimut 335° UT,
4.  teras keempat berada pada ketinggian 987,5 m dpl, arah teras menghadap 
ke azimut 330° UT,
5.  teras kelima berada pada ketinggian 989 m

[iagi-net-l] Situs Megalitik Gunung Padang, Cianjur: Harmoni Bumi dan Langit

2011-02-21 Terurut Topik Awang Satyana
Situs arkeologi Gunung Padang di Kabupaten Cianjur belum tentu diketahui semua 
orang. Padahal, situs megalitik ini, dengan luas 3 ha, diklaim sebagai  situs 
megalitik terbesar di Asia Tenggara. Tentu sangat disayangkan bila kita tak 
mengenalnya. Kabupaten Cianjur berkehendak ingin menjadikan situs ini sebagai 
andalan tujuan wisata sekaligus pendidikan.

Sabtu 19 Februari 2011 yang lalu, bersama sekitar 60 orang saya mengunjungi 
situs ini dalam acara "jajal geotrek Gunung Padang". Para peserta acara ini 
berasal dari berbagai kalangan dan profesi di masyarakat dan pemerintah daerah. 
Jajal geotrek ini diorganisasi Truedee Publishing, Bandung dengan pemandu 
lapangan (interpreter) berasal dari kalangan geologist (Pak Budi Brahmantyo 
ITB), archaeologist (Pak Lutfi Yondri dari Balai Arkeologi) dan budayawan (Pak 
Lucky Hendrawan, sekolah seni Bandung). Saya diajak penyelenggara jajal geotrek 
ini untuk mengamati situs ini dan barangkali bisa memberikan penafsiran 
bersifat ‘multidimensi’.

Rombongan berangkat dari Bandung menggunakan bus dan kereta api ekonomi. 
Rombongan bertemu dengan peserta dari luar Bandung (Jabodetabek) di kantor 
Dinas Pariwisata dan Budaya Cianjur. Rombongan jajal geotrek Gunung Padang 
menggunakan bus tanggung dan berbagai kendaraan jeep dan sejenisnya serta motor 
berangkat dari Cianjur menuju Warungkondang-Lampegan. Kondisi jalan sampai 
Lampegan bervariasi dari buruk-bagus. 

Setelah mengunjungi terowongan historis rel kereta api dan stasiun Lampegan 
yang dibangun pada 1879-1882, rombongan menuju target utama yaitu situs Gunung 
Padang. Jalan ke arah situs ini merupakan areal perkebunan teh dan karet. 
Kondisi jalan terlalu berbahaya untuk bus, maka hanya kendaraan jeep dan 
sejenisnya serta motor yang bisa meneruskan sampai di lokasi situs.

Situs Gunung Padang terletak di puncak sebuah bukit, untuk mencapainya dari 
dasar, maka harus meniti tangga curam setinggi 95 meter terbuat dari 
tiang-tiang batuan andesit yang ditidurkan sebanyak hampir 400 anak tangga. 
Tentu saja ini melelahkan, membuat dada sesak dan kaki pegal. Tetapi kelelahan 
itu terbayar dengan betapa menakjubkannya pemandangan di atas ke sekeliling 
bukit dan bangunan situs megalitiknya sendiri. Di pelataran situs megalitik 
ini, para peserta mendengarkan para interpreter menjelaskan situs ini dari 
berbagai pendekatan keilmuan, berdiskusi, juga melihat-lihat ribuan tiang-tiang 
batu andesit basaltik dan basal membentuk tiang-tiang bersisi empat atau lima 
yang disusun sedemikian rupa untuk berbagai fungsi.

Semua bangunan megalitik di seluruh dunia yang dibangun pada masa prasejarah 
(mis.: Piramida, Mesir dan Stonehenge, Inggris) atau masa sejarah (Machu 
Picchu, Peru) dibangun dengan mempertimbangkan posisi "geomantik" (posisi 
bangunan terhadap unsur-unsur alam di Bumi seperti gunung dan mata angin) atau 
"astromantik" (posisi bangunan terhadap garis edar rasi-rasi bintang, planet 
atau Matahari).  Untuk keperluan meneliti posisi geomantik situs Gunung Padang 
ini saya membawa kompas orientasi Sunto dan GPS tipe 60CSx yang akan dipakai 
untuk mempelajari lokasi, ketinggian dan orientasi situs ini terhadap arah 
mataangin dan semua gunung/bukit di sekitarnya. 

Sebelum berangkat ke sini, saya juga sudah melakukan pemrograman astronomik 
menggunakan software ‘planetarium’ untuk melihat peta langit saat situs ini 
dibangun. Software ini memungkinkan pelacakan peta langit ribuan tahun ke masa 
lalu. Ini saya lakukan untuk melihat posisi astromantik situs Gunung Padang.

Situs Gunung Padang merupakan Punden Berundak yang tidak simetris, berbeda 
dengan punden berundak simetris seperti Borrobudur, juga berbeda dengan punden 
berundak simetris lainnya yang ditemukan di Jawa Barat seperti situs Lebak 
Sibedug di Banten Selatan. Sebuah punden berundak tidak simetris menunjukkan 
bahwa pembangunan punden ini mementingkan satu arah saja ke mana bangunan ini 
menghadap.

Lokasi situs Gunung Padang berada di titik 06°59,522’ LS dan 107°03,363 BT. 
Situs Gunung Padang terdiri atas lima teras (tingkatan). Dasar situs terdapat 
di ketinggian 894 m dpl, data setiap teras adalah sebagai berikut:

1.  teras pertama berada pada ketinggian 983 m dpl, arah teras menghadap ke 
azimut 335° UT, 
2.  teras kedua berada pada ketinggian 985 m dpl, arah teras menghadap ke 
azimut 337° UT,
3.  teras ketiga berada pada ketinggian 986 m dpl, arah teras menghadap ke 
azimut 335° UT,
4.  teras keempat berada pada ketinggian 987,5 m dpl, arah teras menghadap 
ke azimut 330° UT,
5.  teras kelima berada pada ketinggian 989 m dpl, arah teras menghadap ke 
azimut 345° UT.

Data koordinat GPS untuk setiap teras ada, tidak saya sertakan di sini karena 
terlalu detail, tetapi dari teras 1-5 tersusun dari utara ke selatan.

Berdasarkan data di atas, tinggi punden berundak situs Gunung Padang adalah 95 
meter dengan arah utama teras menuju utara baratlaut dengan rata-rata azimut 
336,40 ° UT. Seluruh teras situs Gunung Padang i

[iagi-net-l] HAGI Reguler Courses on April 2011

2011-02-21 Terurut Topik iagi
The Indonesian Association of Geophysicists (Himpunan Ahli Geofisika
Indonesia - HAGI) plan to conduct the following 3 (three) courses on April
2011 :

 

1)  Reservoir Permeability Prediction

  Dates :  April 25 - 28, 2011

  Instructor :  Prof. M. Reza Rezaee (Curtin
University-Australia)

  Venue:  Sheraton Bandung Hotel & Towers, Bandung -
Indonesia

  Course fee :  US$ 2,200 (HAGI Member) - US$ 2,300
(Non-HAGI Member)

(Includes: hotel accommodation for 5
nights, lunch & coffee break, course material, 

course kit, certificate, and photo
group)

 

 

2)  Seismic Modelling: Seismic Inversion and AVO for Exploration and
Development 

  Dates :  April 25 - 29, 2011

  Instructor :  Dr. Leonard Lisapaly (Fugro Jason)

  Venue:  Sheraton Bandung Hotel & Towers, Bandung -
Indonesia

  Course fee :  US$ 2,350 (HAGI Member) - US$ 2,450
(Non-HAGI Member)

(Includes: hotel accommodation for 6
nights, lunch & coffee break, course material, 

course kit, certificate, and photo
group).

 

 

3)  Preserved Amplitude Seismic Data Processing and Modelling for
Exploration and Development

  Dates :  April 25 - 29, 2011

  Instructor :  Wahyu Tryoso, Ph.D. and Sonny Winardhie,
Ph.D. (Institute of Technology Bandung)

  Venue:  Sheraton Bandung Hotel & Towers, Bandung -
Indonesia

  Course fee :  US$ 2,950 

(Includes: hotel accommodation for 6 nights, lunch & coffee
break, course material, 

course kit, certificate, and photo group)

 

 

For more information and registration, please contact the following address:

 

HAGI SECRETARIAT

 Patra Office Tower, 20th Floor (Suite 2045)

Jln. Jendral Gatot Subroto Kav. 32-34 - Jakarta 12950 - Indonesia

T/F: (+62-21) 525-0040

Contact Persons: Katrin Leksandri / Riky Hendrawan/ Arida Chyntia A.

Email:   secretar...@hagi.or.id /
 chaty_cu...@yahoo.com /
 tech.assist...@hagi.or.id

  

 

Sincerely yours,

 

On Behalf Roy Baroes

VP PIT & Special Event



Re: [iagi-net-l] Campuran mud yang dapat merusak permeabilitas formasi

2011-02-21 Terurut Topik kartiko samodro
Mbak Vita

kalau dari ceritanya sepertinya lebih ke unconsolidated sand /loose
formation yang pack off  daripada ke lost circulation ( mud hilang ).
mungkin ada informasi seberapa besar pressure di formasi yg loose tersebut
(dari regional data ) , dan kita bisa gunakan mud dengan density yang
sedikit di atas pressure formasi tersebut sehingga tekanan dari formasi yang
menyebabkan packoff tertahan oleh density dari mud di lubang tanpa harus
menggunakan berbagai bahan yang terlalu merusak formasi.

Untuk formasi yang sudah terlanjur rusak tersebut , mungkin bisa dicoba
cased hole pressure tester, yang mempunyai kemampuan mengebor untuk melewati
lapisan ter tersebut dan mengukur pressure formasinya.
2011/2/11 Parvita Siregar 

>  Rekan2 IAGInet,
>
>
>
> Saya ingin menanyakan apakah dari rekan2 ada yang mempunyai pengalaman
> dimana formasi ketika drilling sangat loose sehingga dari drilling
> menggunakan campuran untuk menstabilkan lubang.   Setelah itu, memang
> lubangnya stabil, tetapi tidak ada data pressure yang dapat diambil karena
> ternyata campurannya mengandung semacam ter (atau seperti bahan ban mobil).
> Saya ingin menanyakan:
>
>
>
> -   Sejauh mana ‘solvent’ yang digunakan dapat merusak formasi?
>
> -  Apakah formasi yang telah rusak tersebut masih bisa di DST?  Apakah
> flow?
>
>
>
> Sharingnya ditunggu.  Terimakasih.
>
>
>
> *Parvita H. Siregar*
>
> Chief Geologist
>
> Salamander Energy Indonesia
>
> Suite 1502, Indonesia Stock Exchange Bld.
>
> 15th Fl, Tower 2
>
> Jln. Jend. Sudirman Kav. 52-53
>
> Jakarta 12190, Indonesia
>
>
>
> Tel: +62 21 5291 2900
>
> fax: +62 21 3000 4020
>
> mailto: parvita.sire...@salamander-energy.com
>
>
>
> P *Please consider the environment before you print***
>
>
>
> *Disclamer:  This email (including any attachments to it) is confidential
> and is sent for the personal attention of the intended recipient only and
> may contain information that is priviledged, confidential or exempt from
> disclosure.  If you have received this email in error, please advise us
> immediately and delete it.  You are notified that using, disclosing,
> copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of
> this information is strictly prohibited.*
>
>
>


RE: [iagi-net-l] KEK : Pertambangan Sultra

2011-02-21 Terurut Topik Tius Sinyal
Abah,

 

Kalau menurut saya, faktor keekonomian smelter dan insentif pajak yang harus
dikedepankan, karena kedua hal ini menjadi pegangan bagi para
industri/investor untuk mulai bergerak, karena seandainya faktor keekonomian
dan insentif pajak terjawab, tentunya dengan dukungan pemerintah & payung
regulasi yang jelas, maka mungkin saja pembangunan smelter bisa segera
terwujud dalam mempercepat proses terciptanya nilai tambah tersebut
(pemurnian konsentrat dan bijih tambang sebagai produk akhir). Apalagi
amanat UU Minerba No.4 Tahun 2009 mewajibkan pengolahan hasil tambang di
dalam negeri paling lambat pada tahun 2014. 

Karena ujung pangkalnya adalah peran pengusaha yang bersinggungan langsung
dengan pencapaian nilai tambah tersebut, atau dengan kata lain adalah
keberpihakan pemerintah kepada investor, terutama dalam pemberian insentif
fiskal dan keringanan pajak.

 

Untuk mengukur finansial keekonomiannya, tentunya para investor melihat dari
berbagai segi dan peruntukan, seperti misalnya untuk Copper-Smelter dibangun
dengan target kapasitas 500.000 mton senilai +/- USD 50 miliar-an; atau
Nickel-Smelter berkapasitas 40 rb mton senilai USD 3 milyar; atau Smelter
Grade Alumina (SGA) berkapasitas 1 juta mton alumina atau 4 juta mton bijih
bauksit senilai USD 1 milyar; jadi rata-rata pembangunan satu pabrik smelter
membutuhkan investasi minimal USD 600 juta-an, dengan waktu pembangunan +/-
2-8 tahun, selain itu kita masih belum memiliki teknologi yang memadai untuk
pembangunan smelter, perlu kerja sama dengan asing, termasuk
pemodalannya/investasi yang sangat besar.

 

 

Salam,

 

Tius_Sinyal

PT SABE

Geo-MineExploration Div. 

HO_Telp. +62-21-5157780

Mobile. +62-818.600071

Fax.  +62-21-5157799

SO_Telp. +62-528-32199

Mobile. +62-812.13322710

Fax.  +62-528-32199

 

SABE (SUMBER ALAM BAGUS ENERGI) GROUP

Coal Deposits: PT JOLOI JAYA ENERGI - PT MURUNG RAYA COAL - PT LAUNG TUHUP
COAL

Mineral Deposits: PT JULOI GOLD - PT TUHUP GOLD - PT TANAH SIANG GOLD

 

 

 

From: Yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] 
Sent: Monday, February 21, 2011 5:04 PM
To: iagi-net
Subject: RE: [iagi-net-l] KEK : Pertambangan Sultra

 


Pak Tius

Terima kasih infonya , apakah ada  ukuran finansial minimal bagi sauatu
smelter untuk mencapai ke-ekonomiannya ?

si Abah


> Selama ini rasanya belum ada Nickel-smelter swasta di Indonesia, baru
> tahap
> wacana/rencana saja, termasuk INCO. Saya dengar ada rencana di tahun 2011
> ini (entah jadi atau tidak), pembangunan Nickel-smelter di Morowali
> (Sulteng) PT Tiga Baji Mining and Energy, juga di Halmahera Timur Mal-Ut
> perusahaan Rusia Solway Group. Saya dengar justru PT ANTAM yang sudah
> memiliki Nickel-smelter, FENI III (?).
> 
> 
> 
> Yang saya tahu hanya Copper Smelter-nya PT Freeport Ind. & Mitsubishi (PT
> Smelting) yang ada di Manyar Gresik, satu2-nya pabrik pengolahan tembaga
> di
> Indonesia.
> 
> 
> 
> Padahal kalau masih menjual/ekspor raw-material belum ada kepastian
> patokan
> harga internasional, dibandingkan nilai dari smelter-product.
> 
> Bahkan pernah saya dapati, di daerah Sulteng, banyak tambang-2 yang
> langsung
> menjual/mengekspor Nikel laterit (tanah merah) dengan harga 'tanah merah',
> padahal kandungan mineral & logam-2 dalam tanah tersebut sangatlah
> kompleks,
> yangmana apabila diekstraksi bisa menambah pundi-2 pemasukan negara (&
> share+stakeholder), seperti unsur Co (yang harganya cukup fantastis, naik
> terus!), belum lagi kandungan LTJ/REE (Rare Earth Element) yang terbawa
> .
> 
> 
> 
> Informasi dari Bloomberg, MCI (Mega Capital Indonesia), tahun 2011 ini
> diperkirakan rata-2 harga Nikel naik mencapai level USD 27.700/mton (tahun
> 2010 USD 21.811/mton), Timah turun (USD 18.680/mton, th.2010 USD
> 20.408/mton), Emas turun (USD 1.020/TO, th.2010 USD 1.227/TO), dan
> rata-rata
> harga Batubara diperkirakan naik di USD 115/mton (th.2010 di USD
> 98,97/mton), dari sekitar USD 47,67/mton di era tahun 2005-an.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> Tius_Sinyal
> 
> PT SABE
> 
> Geo-MineExploration Div.
> 
> HO_Telp. +62-21-5157780
> 
> Mobile. +62-818.600071
> 
> Fax. +62-21-5157799
> 
> SO_Telp. +62-528-32199
> 
> Mobile. +62-812.13322710
> 
> Fax. +62-528-32199
> 
> 
> 
> SABE (SUMBER ALAM BAGUS ENERGI) GROUP
> 
> Coal Deposits: PT JOLOI JAYA ENERGI - PT MURUNG RAYA COAL - PT LAUNG TUHUP
> COAL
> 
> Mineral Deposits: PT JULOI GOLD - PT TUHUP GOLD - PT TANAH SIANG GOLD
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>
From: Yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
> Sent: Monday, February 21, 2011 12:31 PM
> To: iagi-net
> Subject: Re: [iagi-net-l] KEK : Pertambangan Sultra
> 
> 
> 
> 
> 
>>
> 
> Wah , jangan jangan perusahaan tambang besar memang TIDAK niat atau
> tidak
> mau kita mempunyai smelter di DN .
> Apa saja sih kendalanya ? (modal ? , teknologi , ? SDM ?)
> 
> si Abah
> 
> PP ttg Nilai Tambah Mineral sd awal th 11 blm selesai walau Working
> Group
>> NT Perhapi sdh aktif membantu ESDM. Sy tdk involved secara 

Re: [iagi-net-l] KEK : Pertambangan Sultra

2011-02-21 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



> Abah, transisi UU minerba yang baru, sekalipun sdh keluar 3
atau 4 PP
> (mohon
> dikoreksi jika keliru),. belum jalan
efektif. Investasi smelter masih
> terbatas
> dan setahu
saya masih di Gresik, yang mengolah sebagian dari freeport dan
>
batuhijau. Lainnya, kebanyakan masih ekspor bahan mentah atau setengah
> jadi.

Wooow . menyedihkan ya 

si Abah
> 
> salam, gus hend.
> 
> 
> 
> 
> 
>
From:
Yanto R.Sumantri 
> To: iagi-net

> Sent: Mon, February 21, 2011
11:50:43 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] KEK : Pertambangan
Sultra
> 
> 
> 
> Apakah artinya baru
effektif tahun 2012 / Apakah sudah ada geliat menuju
> pembangunan
smelter smelter smelter  baru ?
> 
> si Abah
> 
>> Sependek pengetahuan sy, saat UU no 4/th 2009 disahkan, proses
transisi
>> thdp mslh ekspor tanah air terpaksa diberi wkt sktr
3 th. Thx
> f> Sent from my BlackBerry®
>>
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>>
>> -Original
Message-
>>
>
From: "Yanto
R.Sumantri" 
>> Date: Mon, 21 Feb
2011 09:37:19
>> To: iagi-net
>> Reply-To: 
>> Subject:
Re: [iagi-net-l] KEK : Pertambangan Sultra
>>
>>
>>
>>>Rekan rekan
>>
>> Saya
jadi agak bingung membaca
>> berita ini , TERUTAMA  point yang
mengatakan bahwa nikel ore masih
>> diekspor dalam bentuk ore
???
>> Bukankah sudah lama ada larangan untuk
>>
melakukan ekspor spt itu ?
>> Bukankah sudah ada fasilitas
>> pemurnian  nikel ?
>>
>> Mohon pencerahan
dari rekan rekan ?
>>
>> si Abah ( I like Monday
reallly)
>>
>>om agus
>> hen, jadi
gimana langkah gubernur dan stafnya, apakah mau terus
>>>
>> bergegas?
>>>
>>> salam,
>>> syaiful
>>>
>> 2011/2/19 Hendratno
Agus 
>>>
  Isu yang lagi rame tentang Pertambangan Sultra, yang
akan
>> segera
 meng-akselerasi Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) dengan
>> modal dasar bidang
 pertambangan. KEK ini dalam paradigma
>>
lama termasuk bagian dari
 KAPET-nya
 Sultra.
>> Dan dalam policy baru KEK ini
masuk dalam Rancangan Pembangunan

"Koridor" Sulawesi dan Maluku. Isu yang menarik
>>
Gub.Sultra pak Nur Alam,
 yang kemarin saya sempat
ketemu
>> beliau di Kendari : ketika mendiskusikan
 kebijakannya dan
>> mau mengendalikan
berbagai KP / IUP yang banyak tumpang

>>
tindih di Sultra. Bahkan ada wilayah yang tumpang tindih KP-nya sampai
>> 3
 layer. Bahkan ada batas KP itu ternyata
kuburan, dan
>> kantor pemda.
 Konsep
 "KORIDOR" dalam
>> master plan
pengembangan infrastruktur dan wilayah di

>> Indonesia Timur ini digodog oleh kawan-kawan yang ada di unit
kerjanya
 Mas
 Felix Wanggai
(Staf Khusus Presiden bidang
>> Infrastruktur). Yang
menarik,
 policy tsb diadaptasi di
>>
Sultra dengan akselerasi bidang pertambangan.

Padahal
>> pencadangan WUP, WP atau pun WPN atau bahkan WPR-nya
juga belum
 siap
 bagi pemda
Prov.Sultra. Saya sampaikan
>> kepada beliau (Gub.Sultra dan
 staf-nya di bidang
>> pertambangan) supaya
hati-hati, karena jika tata
 ruang
 kabupaten / kota atau bahkan prov.Sultra belum mapan,
akan
>> terjadi
 blunder
 di kemudian hari. Berikut
>> artikel
terkait
 salam, agus hendratno. Kementerian PU
Dukung
>> Kawasan Tambang Sultra
 04 Feb
2011

  PEMERINTAH pusat bakal
terus mendukung atas penyiapan
>> infrastruktur,
 terutama jalan di Provinsi Sulawesi Tenggara
>> (Sultra). Infrastruktur
 dinilai
 baka!
>> menunjang keberhasilan rencana
pembentukan Kawasan Industri

>>
Pertambangan di Sultra.

 Hal
tersebut seperti
>> diutarakan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur
Alam
 dalam
 pemaparan kepada
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait
>> konsep
 percepatan
 pembangunan
Sulawesi
>> Tenggara dalam koridor Ekonomi Sulawesi dan
Maluku
 Utara di
>> Kantor Kementerian PU
di Jakarta, Rabu (2/2).


>> "Potensi sumber daya mineral Sulawesi Tenggara cukup
besar,"
>> kala Nur
 Alam.
 Menurutnya, hampir seluruh
>> kabupaten di
Sultra memiliki potensi tambang
 nikel dengan
>> total potensi 97,4 miliar wet metrik ton. Botensi aspal di

>> Pulau Buton dengan total cadangan
perkiraan 3,8 miliar ton serta emas
 dengan
 perkiraan cadangan 1,125 juta ton.

 Menurut Nur Alam, sdama ini nikel
juga diekspor
>> keluar negeri dengan

tujuan
 terbesar yaitu
>> China. Namun
selama ini, potensi tersebut belum tergali

>> secara optimal, karena masih dalam bentuk bahan mentah atau
belum
 diolah.
 Padahal, nikel
yang telah diolah menjadi
>> ferronikel nilai tambahnya
 sepuluh
 kali lipat.
>>
Melihat potensi tersebut, dia merencanakan penataan ruang

>> wilayah untuk industri tambang pada lima
kawasan, diantaranya industri
 pengolahan nikel di
Kabupaten Konawe Utara, Kolaka dan Kolaka
>> Utara.

 Menanggapi paparan ini. Kepala
Pusat
>> Perencanaan Strategis Kementerian
 PU
 Hedi
>> Hedianto
mengatakan, segera melakukan koordinasi untuk menyiapkan
 infrastruktur kawasan pertambangan di Sultra tersebut.
ofa

>>

Re: [iagi-net-l] KEK : Pertambangan Sultra

2011-02-21 Terurut Topik Yanto R.Sumantri


Terima kasih pak Malombai

si Abah



>
Setahu sy, selain PT Smelting di Gresik, sdh ada PT Nusantara Smelting
yg
> mau dibangun di Bontang. Yg lain mgkn msh dlm bentuk proposal
atau baru
> dlm bentuk niat. Sdh lbh 3 th PT Nusantara berkutat,
msh blm nampak
> bentuknya. Modal ckp besar, teknologi msh milih2
yg bagus dan murah, SDM
> rasanya tdk bgt problem lagi. Skrg,
kalau KP2 kecil hrs proses pengolahan,
> mgkn bisa urunan bikin
disuatu lokasi kmdn pakai bersama, itu yg dicarikan
> bentuk
terbaiknya.
> Sent from my BlackBerry®
> powered by
Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
>
From: "Yanto R.Sumantri"

> Date: Mon, 21 Feb 2011 12:31:23
> To: iagi-net
> Reply-To:

> Subject: Re: [iagi-net-l] KEK :
Pertambangan Sultra
> 
> 
> 
> 
>>
> 
>  Wah , jangan jangan perusahaan
tambang
> besar memang TIDAK niat  atau tidak mau kita
mempunyai smelter di DN
> .
> Apa  saja sih
kendalanya ? (modal ? , teknologi , ? SDM ?)
> 
> si
Abah
> 
>    PP ttg Nilai Tambah Mineral sd
> awal th 11 blm selesai walau Working Group
>> NT Perhapi
sdh aktif
> membantu ESDM. Sy tdk involved secara teknis, mgkn
>> sdh disiapkan
> aturan utk smelter dan bentuk bhn
ekspor. Akhir2 ini sy agak
>>
> kendor dlm bergaul shg
infonya tdk banyak dan krg aktual lagi, tapi smg
>> bisa
memberi sdkt bantuan. Thx, abah!
>> Sent from my
>
BlackBerry®
>> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>>
>> -Original Message-
>>
>
From: "Yanto
> R.Sumantri"

>> Date: Mon, 21 Feb
> 2011
11:50:43
>> To: iagi-net
>>
> Reply-To: 
>>
Subject: Re: [iagi-net-l]
> KEK : Pertambangan Sultra
>>
>>
>>
>>
>> Apakah
artinya baru effektif tahun 2012 / Apakah sudah ada
>> geliat
menuju pembangunan smelter smelter smelter  baru ?
>>
>> si Abah
>>
>>> Sependek pengetahuan
> sy, saat UU no 4/th 2009
>> disahkan, proses transisi
>>>
> thdp mslh ekspor tanah air terpaksa
>>
diberi wkt sktr 3 th. Thx
>> f> Sent from my
BlackBerry®
>>> powered by Sinyal
> Kuat
INDOSAT
>>>
>>> -Original
>>
> Message-
>>>
>>
>
From:
"Yanto
> R.Sumantri"
>>

>>> Date:
> Mon, 21 Feb
2011 09:37:19
>>> To:
>
iagi-net
>>> Reply-To:
>>
> 
>>>
Subject: Re: [iagi-net-l] KEK
> :
>> Pertambangan
Sultra
>>>
>>>
>>>
>
 
Rekan rekan
>>>
>>> Saya jadi
> agak bingung
>> membaca
>>> berita ini , TERUTAMA 
> point yang mengatakan
bahwa
>> nikel ore masih
>>>
> diekspor
dalam bentuk ore ???
>>> Bukankah
>> sudah
lama
> ada larangan untuk
>>> melakukan ekspor spt
itu ?
>>>
> Bukankah sudah ada fasilitas
>>> pemurnian  nikel ?
>>>
>>>
Mohon pencerahan dari rekan rekan ?
>>>
>>>
>> si Abah ( I like Monday reallly)
>>>
>>>    om
>> agus
>>>
hen,
> jadi gimana langkah gubernur dan stafnya, apakah mau
>> terus

>>> bergegas?


>> salam,
 syaiful

>>>
2011/2/19 Hendratno
>> Agus
>


>
> Isu
>> yang lagi rame tentang
Pertambangan Sultra, yang akan
>>> segera
> meng-akselerasi Kawasan Ekonomi
> Khusus
(KEK) dengan
>>> modal dasar bidang
>
> pertambangan. KEK ini dalam
>>
paradigma
>>> lama
> termasuk bagian dari
>
>> KAPET-nya
>
Sultra.
>>> Dan dalam policy baru KEK
>> ini
masuk dalam Rancangan Pembangunan
>
>>
"Koridor" Sulawesi dan Maluku. Isu yang menarik
>>>
>> Gub.Sultra pak Nur Alam,
> yang
> kemarin saya sempat
>>
ketemu
>>> beliau di Kendari :
> ketika
mendiskusikan
> kebijakannya dan
>>>
> mau mengendalikan berbagai KP /
>> IUP
yang banyak tumpang
>
>>> tindih di
Sultra.
>> Bahkan ada
> wilayah yang tumpang tindih
KP-nya sampai
>>> 3
> layer. Bahkan
ada batas KP itu ternyata kuburan, dan
>>> kantor pemda.
> Konsep
>
>>
"KORIDOR" dalam
>>>
> master plan
pengembangan infrastruktur
>> dan wilayah di
>
>>> Indonesia Timur ini digodog
>>
> oleh kawan-kawan yang ada di unit kerjanya
> Mas
> Felix Wanggai (Staf
Khusus Presiden bidang
>>>
>> Infrastruktur).
Yang menarik,
>
> policy tsb diadaptasi
>> di
>>> Sultra dengan akselerasi
> bidang
pertambangan.
> Padahal
>>>
> pencadangan WUP, WP atau pun WPN atau
>> bahkan WPR-nya
juga
> belum
> siap
> bagi
>>
> pemda Prov.Sultra.
Saya sampaikan
>>> kepada beliau
> (Gub.Sultra
>> dan
> staf-nya di bidang
>>> pertambangan) supaya
>> hati-hati, karena jika
tata
> ruang
>
>> kabupaten / kota
> atau bahkan prov.Sultra belum mapan,
akan
>>>
>>
> terjadi
> blunder
> di kemudian
> hari.
>> Berikut
>>> artikel terkait
> salam, agus hendratno.
>> Kementerian
PU
> Dukung
>>> Kawasan Tambang Sultra
>
>> 04 Feb 2011
>
>  PEMERINTAH
>
pusat bakal
>> terus mendukung atas penyiapan
>>>
> infrastruktur,
>
>> terutama jalan di Provinsi
> Sulawesi Tenggara
>>> (Sultra).
>> Infrastruktur
> dinilai
> baka!
>>>
>> menunjang keberhasilan rencana pembentukan
Kawasan Industri
>
>>> Pertambangan
di Sultra.
>
> Hal
tersebut seperti
>>> diutarakan Gubernur Sulawesi
>> Tenggara Nur Alam
> dalam
> pemaparan
>> kepada
>
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait
>>> konsep
> percepatan
> pembangunan
> Sulawesi
>>>

RE: [iagi-net-l] KEK : Pertambangan Sultra

2011-02-21 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



Pak Tius

Terima kasih infonya , apakah ada  ukuran
finansial minimal bagi sauatu smelter untuk mencapai ke-ekonomiannya ?

si Abah


> Selama ini rasanya belum ada
Nickel-smelter swasta di Indonesia, baru
> tahap
>
wacana/rencana saja, termasuk INCO. Saya dengar ada rencana di tahun
2011
> ini (entah jadi atau tidak), pembangunan Nickel-smelter di
Morowali
> (Sulteng) PT Tiga Baji Mining and Energy, juga di
Halmahera Timur Mal-Ut
> perusahaan Rusia Solway Group. Saya
dengar justru PT ANTAM yang sudah
> memiliki Nickel-smelter, FENI
III (?).
> 
> 
> 
> Yang saya tahu hanya
Copper Smelter-nya PT Freeport Ind. & Mitsubishi (PT
>
Smelting) yang ada di Manyar Gresik, satu2-nya pabrik pengolahan
tembaga
> di
> Indonesia.
> 
> 
>

> Padahal kalau masih menjual/ekspor raw-material belum ada
kepastian
> patokan
> harga internasional, dibandingkan
nilai dari smelter-product.
> 
> Bahkan pernah saya
dapati, di daerah Sulteng, banyak tambang-2 yang
> langsung
> menjual/mengekspor Nikel laterit (tanah merah) dengan harga 'tanah
merah',
> padahal kandungan mineral & logam-2 dalam tanah
tersebut sangatlah
> kompleks,
> yangmana apabila
diekstraksi bisa menambah pundi-2 pemasukan negara (&
>
share+stakeholder), seperti unsur Co (yang harganya cukup fantastis,
naik
> terus!), belum lagi kandungan LTJ/REE (Rare Earth Element)
yang terbawa
> .
> 
> 
> 
>
Informasi dari Bloomberg, MCI (Mega Capital Indonesia), tahun 2011 ini
> diperkirakan rata-2 harga Nikel naik mencapai level USD 27.700/mton
(tahun
> 2010 USD 21.811/mton), Timah turun (USD 18.680/mton,
th.2010 USD
> 20.408/mton), Emas turun (USD 1.020/TO, th.2010 USD
1.227/TO), dan
> rata-rata
> harga Batubara diperkirakan
naik di USD 115/mton (th.2010 di USD
> 98,97/mton), dari sekitar
USD 47,67/mton di era tahun 2005-an.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> Tius_Sinyal
> 
> PT SABE
> 
> Geo-MineExploration Div.
> 
> HO_Telp.
+62-21-5157780
> 
> Mobile. +62-818.600071
> 
> Fax.  +62-21-5157799
> 
>
SO_Telp. +62-528-32199
> 
> Mobile.
+62-812.13322710
> 
> Fax.  +62-528-32199
> 
> 
> 
> SABE (SUMBER ALAM BAGUS ENERGI)
GROUP
> 
> Coal Deposits: PT JOLOI JAYA ENERGI - PT MURUNG
RAYA COAL - PT LAUNG TUHUP
> COAL
> 
> Mineral
Deposits: PT JULOI GOLD - PT TUHUP GOLD - PT TANAH SIANG GOLD
>

> 
> 
> 
> 
> 
> 
>
From: Yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
>
Sent: Monday, February 21, 2011 12:31 PM
> To: iagi-net
>
Subject: Re: [iagi-net-l] KEK : Pertambangan Sultra
> 
>

> 
> 
> 
>>
> 
>  Wah
, jangan jangan perusahaan tambang besar memang TIDAK niat  atau
>
tidak
> mau kita mempunyai smelter di DN .
> Apa  saja sih
kendalanya ? (modal ? , teknologi , ? SDM ?)
> 
> si
Abah
> 
>PP ttg Nilai Tambah Mineral sd awal th 11 blm
selesai walau Working
> Group
>> NT Perhapi sdh aktif
membantu ESDM. Sy tdk involved secara teknis, mgkn
>> sdh
disiapkan aturan utk smelter dan bentuk bhn ekspor. Akhir2 ini sy
>> agak
>> kendor dlm bergaul shg infonya tdk banyak
dan krg aktual lagi, tapi smg
>> bisa memberi sdkt bantuan.
Thx, abah!
>> Sent from my BlackBerryR
>> powered by
Sinyal Kuat INDOSAT
>>
>> -Original
Message-
>>
>
From: "Yanto
R.Sumantri" 
>> Date: Mon, 21 Feb
2011 11:50:43
>> To: iagi-net
>> Reply-To: 
>> Subject:
Re: [iagi-net-l] KEK : Pertambangan Sultra
>>
>>
>>
>>
>> Apakah artinya baru effektif tahun
2012 / Apakah sudah ada
>> geliat menuju pembangunan smelter
smelter smelter  baru ?
>>
>> si Abah
>>
>>> Sependek pengetahuan sy, saat UU no 4/th
2009
>> disahkan, proses transisi
>>> thdp mslh
ekspor tanah air terpaksa
>> diberi wkt sktr 3 th. Thx
>> f> Sent from my BlackBerryR
>>> powered by
Sinyal Kuat INDOSAT
>>>
>>> -Original
>> Message-
>>>
>>
>
From: "Yanto R.Sumantri"
>>

>>> Date: Mon, 21 Feb 2011
09:37:19
>>> To: iagi-net
>>> Reply-To:
>> 
>>> Subject: Re: [iagi-net-l] KEK :
>> Pertambangan
Sultra
>>>
>>>
>>>
Rekan rekan
>>>
>>> Saya
jadi agak bingung
>> membaca
>>> berita ini ,
TERUTAMA  point yang mengatakan bahwa
>> nikel ore masih
>>> diekspor dalam bentuk ore ???
>>> Bukankah
>> sudah lama ada larangan untuk
>>> melakukan
ekspor spt itu ?
>>> Bukankah sudah ada fasilitas
>>> pemurnian  nikel ?
>>>
>>>
Mohon pencerahan dari rekan rekan ?
>>>
>>>
>> si Abah ( I like Monday reallly)
>>>
>>>om
>> agus
>>> hen, jadi gimana
langkah gubernur dan stafnya, apakah mau
>> terus

>>> bergegas?


>> salam,
 syaiful

>>> 2011/2/19 Hendratno
>>
Agus 

> Isu
>> yang lagi rame tentang
Pertambangan Sultra, yang akan
>>> segera
> meng-akselerasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
dengan
>>> modal dasar bidang
>
pertambangan. KEK ini dalam
>> paradigma
>>> lama
termasuk bagian dari
>
>> KAPET-nya
> Sultra.
>>> Dan dalam policy baru
KEK
>> ini masuk dalam Rancangan Pembangunan
>
>> "Koridor" Sulawesi dan
Maluku. Isu yang menarik
>>>
>> Gub.Sultra pak
Nur Alam,
> yang kemarin saya sempat
>>
ketemu
>>> beliau di Kendari : ketika mendiskusikan
> kebijakannya dan
>>> 

Re: [iagi-net-l] KEK : Pertambangan Sultra

2011-02-21 Terurut Topik Hendratno Agus
Abah, transisi UU minerba yang baru, sekalipun sdh keluar 3 atau 4 PP (mohon 
dikoreksi jika keliru),. belum jalan efektif. Investasi smelter masih terbatas 
dan setahu saya masih di Gresik, yang mengolah sebagian dari freeport dan 
batuhijau. Lainnya, kebanyakan masih ekspor bahan mentah atau setengah jadi.

salam, gus hend.





From: Yanto R.Sumantri 
To: iagi-net 
Sent: Mon, February 21, 2011 11:50:43 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] KEK : Pertambangan Sultra



Apakah artinya baru effektif tahun 2012 / Apakah sudah ada geliat menuju 
pembangunan smelter smelter smelter  baru ?

si Abah

> Sependek pengetahuan sy, saat UU no 4/th 2009 disahkan, proses transisi
> thdp mslh ekspor tanah air terpaksa diberi wkt sktr 3 th. Thx
f> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
>
From: "Yanto R.Sumantri" 
> Date: Mon, 21 Feb 2011 09:37:19
> To: iagi-net
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] KEK : Pertambangan Sultra
> 
> 
>  
>>Rekan rekan
> 
> Saya jadi agak bingung membaca
> berita ini , TERUTAMA  point yang mengatakan bahwa nikel ore masih
> diekspor dalam bentuk ore ???
> Bukankah sudah lama ada larangan untuk
> melakukan ekspor spt itu ?
> Bukankah sudah ada fasilitas
> pemurnian  nikel ?
> 
> Mohon pencerahan dari rekan rekan ?
> 
> si Abah ( I like Monday reallly)
> 
>om agus
> hen, jadi gimana langkah gubernur dan stafnya, apakah mau terus
>>
> bergegas?
>>
>> salam,
>> syaiful
>>
> 2011/2/19 Hendratno Agus 
>>
>>>  Isu yang lagi rame tentang Pertambangan Sultra, yang akan
> segera
>>> meng-akselerasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan
> modal dasar bidang
>>> pertambangan. KEK ini dalam paradigma
> lama termasuk bagian dari
>>> KAPET-nya
>>> Sultra.
> Dan dalam policy baru KEK ini masuk dalam Rancangan Pembangunan
>>> "Koridor" Sulawesi dan Maluku. Isu yang menarik
> Gub.Sultra pak Nur Alam,
>>> yang kemarin saya sempat ketemu
> beliau di Kendari : ketika mendiskusikan
>>> kebijakannya dan
> mau mengendalikan berbagai KP / IUP yang banyak tumpang
>>>
> tindih di Sultra. Bahkan ada wilayah yang tumpang tindih KP-nya sampai
> 3
>>> layer. Bahkan ada batas KP itu ternyata kuburan, dan
> kantor pemda.
>>> Konsep
>>> "KORIDOR" dalam
> master plan pengembangan infrastruktur dan wilayah di
>>>
> Indonesia Timur ini digodog oleh kawan-kawan yang ada di unit kerjanya
>>> Mas
>>> Felix Wanggai (Staf Khusus Presiden bidang
> Infrastruktur). Yang menarik,
>>> policy tsb diadaptasi di
> Sultra dengan akselerasi bidang pertambangan.
>>> Padahal
> pencadangan WUP, WP atau pun WPN atau bahkan WPR-nya juga belum
>>> siap
>>> bagi pemda Prov.Sultra. Saya sampaikan
> kepada beliau (Gub.Sultra dan
>>> staf-nya di bidang
> pertambangan) supaya hati-hati, karena jika tata
>>> ruang
>>> kabupaten / kota atau bahkan prov.Sultra belum mapan, akan
> terjadi
>>> blunder
>>> di kemudian hari. Berikut
> artikel terkait
>>> salam, agus hendratno. Kementerian PU Dukung
> Kawasan Tambang Sultra
>>> 04 Feb 2011
>>>
>>>  PEMERINTAH pusat bakal terus mendukung atas penyiapan
> infrastruktur,
>>> terutama jalan di Provinsi Sulawesi Tenggara
> (Sultra). Infrastruktur
>>> dinilai
>>> baka!
> menunjang keberhasilan rencana pembentukan Kawasan Industri
>>>
> Pertambangan di Sultra.
>>>
>>> Hal tersebut seperti
> diutarakan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam
>>> dalam
>>> pemaparan kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait
> konsep
>>> percepatan
>>> pembangunan Sulawesi
> Tenggara dalam koridor Ekonomi Sulawesi dan Maluku
>>> Utara di
> Kantor Kementerian PU di Jakarta, Rabu (2/2).
>>>
>>>
> "Potensi sumber daya mineral Sulawesi Tenggara cukup besar,"
> kala Nur
>>> Alam.
>>> Menurutnya, hampir seluruh
> kabupaten di Sultra memiliki potensi tambang
>>> nikel dengan
> total potensi 97,4 miliar wet metrik ton. Botensi aspal di
>>>
> Pulau Buton dengan total cadangan perkiraan 3,8 miliar ton serta emas
>>> dengan
>>> perkiraan cadangan 1,125 juta ton.
>>>
>>> Menurut Nur Alam, sdama ini nikel juga diekspor
> keluar negeri dengan
>>> tujuan
>>> terbesar yaitu
> China. Namun selama ini, potensi tersebut belum tergali
>>>
> secara optimal, karena masih dalam bentuk bahan mentah atau belum
>>> diolah.
>>> Padahal, nikel yang telah diolah menjadi
> ferronikel nilai tambahnya
>>> sepuluh
>>> kali lipat.
> Melihat potensi tersebut, dia merencanakan penataan ruang
>>>
> wilayah untuk industri tambang pada lima kawasan, diantaranya industri
>>> pengolahan nikel di Kabupaten Konawe Utara, Kolaka dan Kolaka
> Utara.
>>>
>>> Menanggapi paparan ini. Kepala Pusat
> Perencanaan Strategis Kementerian
>>> PU
>>> Hedi
> Hedianto mengatakan, segera melakukan koordinasi untuk menyiapkan
>>> infrastruktur kawasan pertambangan di Sultra tersebut. ofa
>>>
>>>  --
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> __._,_.___
>>>
>>> Reply to
>>>
>*sender*|
>|
>>> Reply
>>> to
>>>
>*group*|
>|
>>> Reply
>>> *via web
>>>
>post*

Re: [iagi-net-l] Selamat desertasi doktor Pak Naryanto - Migas

2011-02-21 Terurut Topik Sugeng Hartono

Pak Rovicky,
Apakah beliau itu mas Heru Sri Naryanto - BPPT alumnus UGM dan sebuah 
universitas di Jepang?

Selamat!

Trimakasih,
sugeng


- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" 

To: ; "IAGI" 
Sent: Friday, February 18, 2011 4:42 PM
Subject: [iagi-net-l] Selamat desertasi doktor Pak Naryanto - Migas



Selamat kepada Pak Naryanto yang berhasil mempertahankan disertasinya
Pada Sidang Terbuka Fakultas Pasca Sarjana UNPAD

Pada Tanggal 17 Februari 2011-02-18

Semoga mampu mengembangkan aplikasi ilmu geologi serta profesi di
bidang pengawasan Industri Migas di Indonesia

Congrats

Rovicky

--
Sent from my mobile device

*"Success is a mind set, not just an achievement"*


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event 
shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to 
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of any information posted on IAGI mailing list.

-





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-